Anda di halaman 1dari 3

Sukses Terbesar dalam Hidup Saya

Impian saya waktu kecil adalah menjadi guru ngaji seperti bapak, saya bermimpi suatu
saat punya pondok pesantren khusus untuk anak-anak yatim miskin dan terlantar. Cita-cita ini
harus saya perjuangkan ditengah keterbatasan ekonomi. Alhamdulilah setelah lulus SD saya bisa
melanjutkan SMP walaupun harus hijrah dan tinggal di rumah paman yang berbeda kabupaten.
Hal ini karena di daerah saya transmigrasi sekolah SMP sangat jauh. Ketika SMP sepulang
sekolah saya membantu Paman bekerja di sungai mendayung perahu untuk menyebrangkan
orang. Selain itu saya juga mencari rumput untuk pakan sapi. Setelah lulus SMP saya harus hijrah
lagi di kabupaten yang lain untuk melanjutkan SMA. Ketika SMA saya indekost, berusaha
mandiri dengan bekerja di panglong kayu sebagai kuli setelah pulang sekolah. Perjuangan yang
sangat berat tapi indah. pencapaian saya yang mampu menyelesaikan SMA adalah hal yang
sangat saya syukuri, karena pencapaian ini jarang di raih oleh anak- anak transmigrasi di
kampung saya saat itu. Saya merasa bahwa ini semua berkah dari doa - doa bapak saya.
Alhamdulilah ketika sekolah SD, SMP dan SMA walaupun di tengah begitu banyak keterbatasan
saya selalu mendapat rangking kelas.

Setelah lulus SMA saya ingin sekali melanjutkan ke pesantren. Tapi karena tidak ada
biaya, saya tunda dulu keinginan saya tersebut. Saya harus mengumpulkan uang dulu. Akhirnya
saya bekerja di tangerang di sebuah pabrik karung. Gaji bulanan saya sisihkan untuk biaya nanti
di pesantren dan sebagiannya saya kirimkan untuk bapak saya di kampung. Genap setahun
bekerja di tangerang akhirnya saya putuskan pulang kampung membantu Bapak di ladang dan
mengajar ngaji. Saat itu ada pengajian di kampung kami yang mengisi adalah Ustadz dari kota
bandar lampung. Setelah pengajian saya tanya beliau apakah ada pondok pesantren di bandar
Lampung yang gratis. Beliau menjawab ada, tetapi untuk makan dan biaya yang lain di tanggung
sendiri. Berbekal doa dan restu bapak dan demi cita-cita, akhirnya saya berangkat ke pesantren,
meninggalkan bapak tinggal sendiri di rumah. Pesan bapak saya melepas kepergian saya adalah
dimanapun saya berada jangan jauh-jauh dari masjid dan ngajar ngaji, setelah itu pasrahkan
segala urusan kita pada Alloh, Alloh pasti tolong. Untuk membiayai hidup saya selama di
pesantren saya berjualan kripik singkong yang saya titipkan diwarung-warung dan juga mencuci
botol bekas untuk kemasan madu. Alhamdulilalah doa dan keyakinan itu berbuah
manis,bermula dari pesantren itulah akhirnya S1 Dan S2 mampu saya selesaikan dengan
perjuangan di tengah segala keterbatasan dan biaya sendiri. Dan hanya Alloh yang tahu
bagimana perjuangan saya yang berat tapi manis itu .

Menurut saya kesuksesan terbesar dalam hidup saya adalah ketika sampai saat ini saya
masih mampu memegang pesan almarhum bapak saya yaitu menjadi guru ngaji. Pahala dari
amal sholeh yang sedikit ini saya persembahkan dan hadiahkan pahalanya untuk bapak dan ibu
saya, semoga mereka berdua mendapatkan ampunan dan ditempatkan di tempat yang terbaik
di sisiNya.

Kemudian yang juga merupakan juga kesuksesan terbesar dalam hidup saya adalah ketika saya
di berikan karunia dan dan kesempatan oleh Alloh untuk mempelajari islam khususnya syariah
dan bahasa arab sehingga saya bisa memahami islam dengan cara benar, berjuang untuk
mengamalkan dan mendakwahkan nya di tengah masyarakat. Saya merasakan kebahagiaan luar
biasa ketika bisa merubah pemahaman umat islam yang salah dalam cara beragama mereka dan
bisa membela dan meluruskan tuduhan serta fithnah terhadap islam.

Kontribusiku bagi Indonesia

Kontribusi yang telah, sedang dan akan saya lakukan untuk masyarakat / lembaga / instansi /
profesi komunitas saya

Saya lahir dalam keluarga yang sangat sederhana, anak bungsu dari tujuh bersaudara
bahkan serba kekurangan. Ibu meninggal ketika usia saya 8 bulan. Bapaklah yang menjadi sosok
orang tua saya, yang mendidik dan mewarnai sikap dan prilaku saya. Bapak seorang petani dan
guru ngaji. Kesehariannya adalah ladang, rumah dan masjid, begitulah sampai beliau meninggal.
Dia adalah sosok pejuang yang ikhlas dan tulus, saya ingat waktu dulu ketika dia ditawarin untuk
mengurus pensiunannya sebagai pejuang veteran bapak dengan tegas menolaknya, karena
takut nanti pahalanya di akherat nanti hilang walaupun secara ekonomi keluarga kami sangat
membutuhkan. Saya banyak belajar dari bapak keikhlasan, ketulusan, empati dan menghormati
sesama. Ketika kami sedang makan enak, memotong ayam misalnya, maka tetangga sekitar
kami harus mendapat bagian dari masakan kami. Begitupun ketika panen tanaman dan buah-
buahan, semua tetangga wajib dapat bagiannya.

Saya merasakan didikan dan tauladan bapak saya begitu mewarnai hidup saya. Buku
bacaan bapak saat itu sangat terbatas, salah satunya adalah kisah 25 nabi dan rosul, kiamat dan
kisah surga neraka, buku inilah yang saya baca berulang-ulang hampir setiap hari dan sangat
menginspirasi saya. Bahwa hidup adalah perjuangan untuk mendakwahkan dan menegakkan
agama Alloh, menegakkan keadilan, mencegah kedzaliman dan kemungkaran.

Saya masih ingat ketika banyak anak-anak seusia saya banyak yang datang, bahkan dari
kampung sebelah, mereka rela menunggu saya pulang dari merumput hanya untuk minta
diceritakan kisah-kisah nabi dan rosul, kiamat dan kisah surga dan neraka. Saya hampir hafal
kisah ini selain membacanya langsung bapak juga selalu menceritakan di mushola atau
menjelang tidur. Setiap bapak menceritakan kisah tentang kiamat dan siksa neraka saya selalu
menangis dan gemetar ketakutan. Saya masih teringat ketika bapak harus berhenti di tengah
cerita karena melihat saya yang sudah pucat ketakutan. Ya Alloh jangan pernah Kau cabut rasa
takut ini.

Disiplin ilmu yang saya tekuni adalah bahasa arab dan Ushul fiqih, keduanya adalah alat
untuk memahami islam secara benar. Dengan mempelajari ushul fiqh saya menemukan bahwa
islam adalah agama rahmatan lilalamin, agama kasih sayang dan rahmat bagi semesta alam.
Bahwa umat islam harus mampu beragama secara cerdas, kalau tidak maka dia akan
menampilkan wajah islam yang bukan sebenarnya. Hal ini akan merugikan umat islam dan
menghambat dakwah islam itu sendiri. Caranya adalah memahamai islam dengan kaidah –
kaidah yang sudah diwariskan oleh suri tauladan kita RosuluLloh shalallohu alaihi wa salam dan
para pendahulu kita dari kalangan sahabat, tabiin, tabiuth thabiin dan ulama-ulama kita.

Melalui wasilah mengisi di majelis-majelis ta’lim di masjid dan perkantoran saya


dakwahkan bahwa islam adalah agama damai dan kasih sayang, agama yang fungsional dan
mampu berbicara, menjawab dan memeberi solusi terbaik pada setiap permasalahan hidup kita.
Kalau umat islam mampu beragama dengan benar dan menampilkan wajah islam yang
sebenarnya, maka kedamain dan kesejahteraan akan terwujud di indonesia dan di dunia.

Saya merasa bahwa inilah takdir saya, inilah yang Alloh pilihkan dan mudahkan untuk saya. Saya
tinggal mensyukurinya dengan mengemban amanah ini penuh ketekunan dan profesionalitas.
Syukur yang di iringi dengan kerja keras dan kerja cerdas, syukur yang di iringi dengan
perjuangan dan usaha yang maksimal.

Rencana kedepan, saya akan mendirikan pusat kajian fiqh dan ushul fiqh. Mengadakan
kajian dan diskusi –diskusi fiqih dan ushul fiqh yang merupakan warisan tak ternilai dari
pendahulu kita. Hal ini supaya muslim dan juga non muslim mengenal islam dengan landasan
ilmu dan bukan dengan dugaan-dugaan. Islam agama yang sempurna logis, rasional dan indah
ketika kita mampu memperkenalkan islam yang sebenarnya, maka akan semakin banyak
manusia yang memeluk agama ini dengan kesadaran dan suka rela. Jika nilai –nilai islam yang
sebenarnya diterapkan dalam kehidupan pribadi, keluarga berbangsa dan bernegara, maka
indonesia akan menjadi baldatun thoyibatun wa robbun ghofur. Negeri yang aman,damai
sejahtera, adil dan sentousa. Negeri impian, penggalan surga di muka bumi.

Sebagai tebusan untuk mimpi-mimpi saya ini, salahsatu usaha yang akan saya lakukan
adalah menampilkan ushul fiqh yang aplikatif yang mampu berbicara dan menjawab setiap
permasalahan hidup manusia. Salahsatunya yang mulai saya garap adalah penulisan sebuah
buku ushul fiqh terapan. Sebuah kajian strategis aplikasi ushul fiqh pada semua aspek
kehidupan, baik dakwah, tafsir, pendidikan, ekonomi, politik, budaya, hukum, keamanan dan
lain-lain. Harapan dari proyek ini adalah memberikan landasan berfikir yang kokoh bagi
masyarakat dan genenari penerus perjuangan islam dalam memahami islam secara benar.
Dengan buku ini saya akan mengadakan diskusi dan seminar-seminar baik di kalangan akademisi
praktisi dan masyarakat umum. Untuk indonesia yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai