Amma
ba’du
Guru adalah orangtua kita di sekolahan. Peran guru dalam membentuk akhlak dan
karakter sangatlah besar. Di samping arahan dari kedua orang tua juga sangat berperan
penting dalam kesuksesan seorang anak. Betapa mulianya seorang guru yang sudah
memberikan berbagai ilmu,nasehat,kritikk dan saran kepada kita semua agar kelak kita
menjadi seorang yang baik,berakhlak,sukses dan bermanfaat bagi semuanya.
Agama kita mengajarkan agar kita menghormati guru. Sebagaimana di jelaskan oleh
Rasulullah SAW dalam satu hadistnya yang diriwayatkan oleh at-Thabrani yang berbunyi :
Artinya : Belajarlah kalian ilmu dan ilmu ketenteraman dan ketenangan serta rendah hatilah
pada orang yang kamu belajar darinya.
Dewan juri yang saya hormati
Hadirin hadirat rahimakumullah
Pada zaman sekarang ini sangatlah miris,betapa tidak dihargainya seorang guru sama
muridnya.Banyak berita tentang guru yang dilecehkan oleh murid,itu merupakan suatu
kemunduran dari akhlak sebagian anak-anak Indonesia yang seharusnya memilikii jiwa
hormat dan patuh terhadap gurunya. Mereka menjadi golongan orang-orang yang seperti
yang tertuang dalam pantun “ Berguru ke padang datar,dapat rusa si belang kaki.Berguru
kepalang ajar bak bunga kembang tak jadi.(Nauzdubiillah mn zdalik). Berbeda pada zaman
dahulu, seorang murid sangat hormat dan patuh terhadap gurunya.
Seorang guru itu ibarat orangtua kita sendirii di sekolahan.Bagaimanapun juga kita
harus menghormatii selayaknya orangtua kita sepertii di rumah sendiri. Terus bagaiimana
cara kita menghormatii seorang guru?. Diantaranya kita tidak berkata kasar kepadanya.kita
tidak boleh membangkang, kita turut kepada perintah dan nasehatnya.
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”
Hadirin rohimakumullah
Sebagai umat baginda nabi muhammad sudah seharusnya kita mencontoh
apa yang telah beliau contohkan kepada umatnya....tapi ironis sekali dengan apa
yang terjadi sekarang ini . Generasi Muda sekarang lebih gemar berbuat maksiat.
Menjadi pecandu narkoba, tauran, dan lain sebaganya. Naudzubillahhimin zdalik
Benar sekali perbedaan kita dengan Rosul hanya pada kata “sedikit” saja.
Kalau rosul sedikit makan kita sedikit sedikit makan, betul?
Kalau rosul sedikit sedikit baca Quran kit`a sedikiiit baca quran?
Kalau rosul sedikit-sedikit bersedekah , kita sedikit sekali bersedekah .....
Astagfiurllah aladzim……..
Hadirin rohima qumullah
Kejadian seperti itu, pernah terjadi pada jaman Rosulullah saw , oleh karena
itu disebut lah dalam sejarah nabi yaitu jaman jahiliah atau jaman kebodohan. Lalu
kondisi seperti itu beransur membaik ketika Rosullullah saw mulai menyampaikan
risalahnya.
Maka dalam hadits Riwayat Ahmad dikatakan
INNAMA BU’ISTU LIUTAMMIMA MAKARIMAL AKHLAQ.
SESUNGGUHNYA AKU DI UTUS UNTUK MENYEMPURNAKAN AHLAK
MANUSIA.
Hadirin rohimakumullah
Mari bersama sama kita benahi kembali akhlak kita, kembali pada ajaran
ajaran Allah, melaksanakan apa yang dicontohkan Rosullullah, agar kita benar
benar menjadi ummat yang terbaik, yang akan mendapat kan syapaat di hari akhir
nanti. Aamin yarobbal alamiiin
Sekian uraian dari saya, mohon maaf kekurangan dan kehilapannya, yang
benar dari Allah ,yg salah jangan dibawa ke rumah. NUN WALKOLAMI WALA
YASTURUN.