Anda di halaman 1dari 2

Nabi Muhammad SAW telah diutus oleh Allah SWT sebagai seorang rasul dan pemimpin bagi

umat islam. Rasulullah memiliki segala keistimewaan dan berbagai rahmat untuk menuntun
umat menuju jalan lurus yang diberkahi oleh Allah SWT. Kebaikannya yang mengharukan
diiringi dengan akhlak yang mulia, sehingga menjadi suri tauladan bagi umat di dunia. Mari
menelusuri ceritasang motivator handal, kisah sauri teladan Nabi Muhammad SAW berikut,

1. Kisah Teladan Nabi tentang Kelembutan Hati terhadap Orang yang


Menyakitinya

Pada suatu hari terdapat seorang pengemis Yahudi buta yang selalu berteriak dan menghina
Nabi Muhammad SAW. Pengemis tersebut selalu ditemani oleh seseorang yang senantiasa
menyuapi dengan penuh lembut dan kasih sayang. Suatu waktu, seseorang tersebut tidak
datang kembali untuk menyuapi dan tergantikan oleh sahabat Rasulullah yaitu Abu Bakar As-
Shidiq. Seketika sang pengemis hanya ingin disuapi oleh seseorang sebelumnya dan rasa
nyaman dan sayang mengisi hatinya.

Kemudian satu sahabat terbaik Nabi Muhammad SAW itupun berkata,

“Memang, benar, Aku bukan orang yang biasa datang membawa makanan dan memberimu
suapan atas makanan itu. Aku memang tidak bisa selemah lembut orang itu.”

“Ketahuilah bahwa Aku adalah salah satu sahabat orang yang setiap hari menyuapimu tersebut.
Orang yang dulu biasa ke sini dan memberimu makan dan menyuapimu telah wafat. Aku hanya
ingin melanjutkan amalan yang ditinggalkan orang tersebut, karena Aku tidak ingin
melewatkan satu pun amalannya setelah kepergiannya.”

Lalu si pengemis buta Yahudi tersebut terdiam sejenak dan bertanya kepada Abu Bakar siapa
orang yang selama ini memberinya makan dan juga menyuapinya.

“Ketahuilah, bahwa Ia adalah Muhammad, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Orang


yang setiap hari kau hinakan dan kau rendahkan di depan orang banyak di pasar ini,” jawab
Abu Bakar kepada pengemis buta itu.

Seketika pengemis Yahudi yang buta itu tertegun dan kaget terngiang, tak ada kata yang keluar
dari mulutnya namun tampak bibirnya bergetar. Air mata pengemis buta itu perlahan
membasahi pipinya yang mulai berkeriput tua. Si pengemis buta tersadar, betapa orang yang
selama ini ia hinakan justru memperlakukannya dengan lemah lembut dan penuh kasih sayang.
Lantas pengemis tersebut merasa lebih hina dari apapun yang ada di dunia ini.

Ia seraya berkata

“Selama ini aku telah menghinanya, memfitnahnya, bahkan saat Muhammad ada di sampingku
sedang menyuapi aku. Tapi dia tidak pernah memarahiku. Dia malah dengan sabar
melembutkan makanan yang di masukkan ke dalam mulutku. Dia begitu mulia.” Kata
pengemis buta dalam isakannya.

Lantas seketika saat itu juga, Si Pengemis Yahudi buta segera bersaksi di hadapan Abu Bakar
Ash Shiddiq. Ia mengucapkan dua kalimat syahadat ‘La ilaha illallah Muhammadar
Rasulullah.’ Pengemis buta memilih untuk memeluk Islam setelah sumpah serapahnya kepada
Muhammad SAW dibalas dengan kasih sayang oleh motivator handal tersebut. Selayaknya kita
harus selalu mendo’akan dan tetap berbuat baik kepada seseorang yang menghina/menyakiti
hati kita kelak kebaikan akan mengalir.

Allah SWT berfirman,

َ‫َّللاَ ي ُِحبُّ ْال ُمحْ ِسنِين‬


‫َّللاِ َو ََل ت ُ ْلقُوا بِأ َ ْيدِي ُك ْم إِلَى الته ْهلُ َك ِة ۛ َوأَحْ ِسنُوا ۛ إِ هن ه‬ َ ‫َوأ َ ْن ِفقُوا فِي‬
‫سبِي ِل ه‬

Artinya: “Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan
dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Baqarah: 195)

 Tidak suka menyimpan harta dalam rumahnya

Saat kondisi kesehatan Rasulullah semakin memburuk karena sakit yang beliau derita. Beliau
bertanya pada Aisyah Ra tentang uang yang ia titipkan padanya sebelum ia sakit. Beliau lupa
pernah menitipkan uang dan teringat saat sakit. Rasul bertanya dengan suara parau, “Aisyah,
dimana uang yang pernah kutitipkan padamu sebelum sakit?” tolong kau bagikan uang itu di
jalan Allah. Karena aku akan malu bertemu Allah SWT yang dicintai,sedangkan dirumahnya
masih ada timbunan dan simpanan uang” (baca zakat dalam islam, penerima zakat dan syarat
penerima zakat) / .

Demikian kisah-kisah teladan Rasulullah pada saat ia hidup, masih banyak kisah lainnya yang
menceritakan kemuliaan budi pekerti dan keteladannya. Semoga kita dapat menarik hikmah
dari kisah-kisah Rasulullah ketika hidup dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai