Anda di halaman 1dari 5

1

SELAYANG PANDANG
AKHLAQ NABI MUHAMMAD SAW
Oleh: Drs. H. Moh. Holili, M.PdI Salah satu hari besar keagamaan yang diperingati oleh ummat manusia sebagai pemeluknya (Islam) di seluruh dunia, khususnya di Indonesia dan bahkan ditetapkan termasuk salah satu satu hari libur nasional adalah peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW; yang dikenal dengan istilah Maulid Nabi Muhammad SAW. Menurut riwayat-riwayat yang shohih, keadaan jasmani Nabi Muhammad SAW digambarkan sebagai berikut: Beliau itu seorang laki-laki yang sangat ideal, artinya tubuhnya tidak begitu tinggi dan juga tidak begitu pendek; kulitnya kuning kemerahmerahan; wajahnya bercahaya bagaikan bulan purnama; hidungnya mancung, sedikit bungkuk yang manis; dahinya luas, pipinya sedang dan halus; giginya putih bersih; dadanya bidang; perutnya rata; jari-jarinya halus lemas; tangannya lebih dingin daripada salju, lebih harum daripada minyak kasturi; rambutnya mengombak, tidak begitu kriting dan tidak begitu lurus Sekarang yang menjadi pertanyaan, mengapa Maulid Nabi Muhammad SAW diperingati ? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, paling tidak ada 2 (dua) alasan yang dapat dikedepankan, yaitu: Pertama, Nabi Muhammad SAW adalah Nabi dan Rasul Allah SWT yang membawa Rahmatallilalamin. Beliau merupakan orang yang paling tahu tentang agama yang dibawanya (yaitu Islam) dan paling sempurna dalam hal mengamalkan ajaran-ajaran agamanya. Kedua, sebagai ummat Islam, selain kita harus taat kepada Allah SWT, juga harus patuh dan mengikuti jejak langkah orang yang menjadi Nabi dan Utusan-Nya, yaitu Nabi Muhammad SAW, jejak langkah Nabi Muhammad SAW inilah yang dinamakan Sunnah Nabi, yang menjadi sumber hukum yang kedua dalam ajaran Islam sesudah Kitab Suci Al Quran. Atau dengan bahasa lain, kelahiran dan diutusnya Nbi Muhammad SAW sebagai Rasul Allah kepada ummat manusia adalah sebagai Uswatun Khasanah (suri tauladan yang baik) yang harus harus dicontoh oleh ummatnya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam Firman Allah SWT, yaitu:

Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmad) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah (Q.S.Al Ahzab: 21).

2 Sedangkan kewajiban kita mengikuti jejak langkah beliau, juga ditegaskan oleh Allah SWT dalam Firman-Nya, yaitu:

Artinya: Katakanlah: Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (Muhammad), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. Al Imran: 31) Demikian juga Nabi Muhammad SAW, juga bersabda, yaitu:

,
Artinya: Tinggalkanlah apa yang saya tinggalkan. Sesungguhnya hancurnya ummat sebelum kamu, ialah karena banyaknya pertanyaan mereka dan menyelesihkan mereka kepada Nabi-Nabi mereka. Karena itu jika saya melarang kamu mengerjakan sesuatu, jauhilah, dan jika saya menyuruh kamu melakukan sesuatu perkara, kerjakanlah sekuat mungkin.(H.R.Buchori dan Muslim dari Abu Hurairah). AKHLAK NABI MUHAMMAD SAW Kemulian dan keluhuran akhlaq Nabi Muhammad SWT bukan hanya dikenal setelah kenabian saja, melain sebelum menjadi Nabi, beliau telah dikenal sebagai seorang yang memiliki akhlaq yang mulia, sehingga ia mendapat gelar Al Amin (orang yang dapat dipercaya). Pengakuan tersebut bukan hanya diakui oleh para manusia pada waktu itu, melainkan Allah SWT yang mengutusnya, juga mengakui akan keluhuran akhlak Nabi Muhammad SAW, sebagaimana Firman Allah SWT, yaitu:

Artinya: Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung(Q.S.Al Qalam: 4). SELAYANG PANDANG Berpijak pada beberapa Firman Allah SWT, Sabda Nabi Muhammad SAW dan keterangan para sahabat Rasululloh SAW, perihal Akhlaq Nabi Muhammad SAW dapat penulis paparkan dalam Selayang Pandang sebagai berikut: Beliau adalah orang yang paling lapang dada, paling benar lidah, paling lembut perangai dan paling mulia dalam pergaulan. Beliau tidak pernah menyusahkan ahli rumahnya dalam soal makan dan minum atau dalam soal yang lain-lain. Beliau memperbaiki sandalnya sendiri, memperbaiki pakaiannya sendiri, dan memenuhi kebutuhan-kebutuhannya sendiri.

3 Beliau tidak makan sebelum lapar, dan kalau makan tidak sampai kenyang. Ukuran makan dan minumnya ialah: sepertiga perutnya untuk makan, seperiga lagi untuk minum, dan sepertiga lainnya untuk bernafas. Beliau selalu berusaha memenuhi undangan hamba sahaya, menjenguk orang sakit, mau menerima hadiah dan enggan menerima sedekah. Beliau tidak pernah kenyang selama tiga hari berturut-turut. Beliau terkadang mengganjal perutnya dengan batu karena lapar. Beliau memakan makanan yang dihidangkan dan tidak pernah mencela suatu makanan. Beliau tidak pernah makan sambil tidur terlentang, maupun bersandar. Beliau makan makanan yang ada didekatnya. Beliau tidak marah kepada siapapun, kecuali di dalam peperangan. Beliau tidak pernah marah atau berkata-kata kasar kepada pembantu rumah tangganya. Beliau dalam rumah tangganya adalah seorang manusia yang paling lemah lembut, dan selalu tersenyum. Beliau mengenakan pakain yang ada, terkadang matel bergaris-garis dan terkadang terbuat dari wool. Beliau terkadang menunggang keledai, terkadang bighal, terkadang unta, dan terkadang berjalan kaki tanpa mengenakan alas. Beliau menyukai bau harum dan membenci mau tak sedap. Beliau selalu bersisir dan memakai wangi-wangian. Beliau selalu memotong kukunya, ia cukur rambut-rambutnya atau bulu-bulu ditempat-tempat tersembunyi. Beliau mewajibkan mandi bagi setiap pasangan suami istri yang selesai melakukan hubungan segama, demikian juga kepada para wanita yang selesai datang bulan dan nifas (habis melahirkan). Beliau melarang keras kepada setiap orang membuang air di tempat-tempat orang berteduh, di tempat-tempat orang berjalan, dan di bawah pohon-pohon yang berbuah. Beliau selalu memuliakan orang yang memiliki keutamaan dan menempatkan orang yang mulia. Beliau tidak pernah berbuat kasar terhadap siapapun dan bahkan suka memberi maaf kepada yang meminta maaf. Beliau tidak pernah mengucapkan perkataan yang rendah atau keji, celaan atau makian kepada siapapun. Beliau berbicara kepada seseorang selalu menurut kadar kemampuan akal yang diajak bicara. Beliau selalu menerima dengan sabar kekasaran orang dalam berbicara atau dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada beliau. Beliau tidak pernah memutus pembicaraan orang lain yang sedang berbicara.

4 Beliau tidak pernah berkata-kata, kalau tidak ada faedahnya. Beliau selalu mendengarkan dengan baik-baik orang yang berbicara (berbisik) ketelinganya, sampai selesai. Beliau suka bercanda dengan sahabat-sahabatnya dengan cara yang sopan dan pantas. Beliau selalu memanggil sahabat-sahabatnya dengan sebaik-baiknya nama. Beliau juga suka bergurau dengan anak-anak, ia dukung mereka, ia peluk mereka dan ia cium mereka. Beliau lebih malu dari pada anak gadis dalam pingitan. Beliau selalu membalas kejahatan orang dengan kebaikan. Beliau selalu memaafkan orang berbuat aniaya kepadanya. Beliau selalu menghubungi orang yang memutuskan hubungan (silaturrohmi) Beliau bila girang, ia menundukkan pandangannya Beliau selalu menanyakan sahabat-sahatnya yang tidak kelihatan dalam majlis, ia tanyakan perihal suka duka mereka. Beliau dalam menghadiri suatu majlis, ia suka duduk di mana saja yang masih kosong, dengan tidak memilih tempat yang berbeda dengan lainnya. Beliau suka memenuhi undangan, baik undangan dari orang kaya maupun undangan orang-orang miskin. Beliau selalu memulai memberi salam atau jabat tangan setiap kali bertemu sahabatsahabatnya. Beliau dalam berjabatan tangan dengan sahabat-sahabatnya, tidak pernah menarik tangannya sebelum orang yang dijabat itu menarik tangannya. Beliau selalu memuliakan orang yang dating bertamu ke rumahnya, dan seringkali ia memberikan bantalnya untuk alas duduk tamunya. Beliau bila mendengar ada tamu dating, pada hal sedang shalat, ia percepat shalatnya untuk segera menemui tamunya. Beliau seringkali mengunjungi sahabat-sahabatnya yang sakit sekalipun rumahnya jauh di luar Kota Madinah. Beliau bila berjumpa dengan rombongan pengantar jenazah, walaupun jenazah orang kafir, ia berdiri, lalu ia turut mengantarkan atau tetap berdiri sampai rombongan pengantar jenazah itu lewat. Beliau selalu berbuat adil dalam segala hal, walaupun terhadap musuh sendiri sekalipun. Beliau jika diberi pilihan tentang dua hal, ia memilih yang lebih muda dan ringan, kecuali dalam perkara dosa atau memutuskan silaturrohmi, maka beliau adalah yang paling jauh terhadapnya. Beliau adalah orang paling jujur perkataannya, paling memenuhi janjinya, paling lembut tabiatnya, dan paling mulia pergaulannya. Sehingga siapa yang melihat beliau tentu akan merasa enggan dan barang siapa yang bergaul dengannya tentu akan jatuh cinta. Beliau adalah seorang yang paling pemberani.

5 Beliau juga sayang kepada binatang, ia melarang membebani binatang terlalu berat dan berlaku kasar kepadanya. Beliau meminta kepada setiap orang untuk menajamkan pisau kalau akan menyembelih binatang, supaya binatangnya tidak lama tersiksa. Agungnya akhlak Nabi Muhammad SAW yang mencakup seluruh aspeks hidup dan kehidupan tersebut, menurut istri Rasulullah SAW sendiri yang bernama Siti Aisyah; mengatakan bahwa akhlak Rasululloh SAW adalah: ( Kana khuluqul Quran); artinya: Akhlaq Rasulullah ialah Al Quran. Menurut Ibnu Atsir dalam kitabnya An Nihayah menjelaskan, bahwa yang di maksud dengan Akhlaq Al Quran di situ bahwa Rasulullah SAW itu selalu berpegang pada adab, perintah-perintah, larangan-larangan, dan ketentuan-ketentuan apapun yang terkadung dalam Al Quran. Atau dengan kata lain bahwa pribadi dan sepak terjang Rasulullah SAW adalah manifestasi dan realisasi dari ajaran-ajaran Al Quran. Demikian tulisan tentang Selayang Pandang Akhlaq Nabi Muhammad SAW ini kami persembahkan kepada segenap pembaca yang budiman. Dan kita yang mengaku sebagai ummatnya, sudah seharusnya meneladani (menyontoh) Akhlaq Nabi Muhammad SAW dalam hidup dan kehidupan sehari-hari; baik dilingkungan rumah tangga, lingkungan pergaulan, lingkungan pekerjaan, dan lain sebagainya, yang harus kita mulai dari diri kita sendiri, baru kemudian keluarga, masyarakat, bangsa dan negara, agar bangsa dan negara kita Indonesia tercinta ini segera keluar dari krisis kepemimpinan. Amin Allohummah Amin. %%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%5
Penulis adalah Kepala UPT SDN Blandongan Kota Pasuruan dan Staf Pengajar pada Madrasah Miftahul Ulum Tingkat Aliyah Pondok Pesantren Sidogiri. Tinggal di : Jl. Anjasmoro X No. 34 RT.06 RW.06 HP. 08123321181 Kota Pasurruan. ^^^^^^^^^^^^

E-mail : moh.holili@yahoo.co.id

Anda mungkin juga menyukai