Anda di halaman 1dari 3

Maaf Memaafkan

Sunngguh hal yang menjadikan manusia sebagai makhluk yang istimewa disi Allah swt itu karena manusia itu di beri hati
oleh Allah swt untuk dapat merasakan sesuatu dengan hatinya. Dan allah swt memuji manusia, manusia itu kalau
hatinya baik lembut taat dan beriman maka kebaikannya kelembutannya bahkan lebih baik dan lebih mulia
dibandingkan dengan malaikat, namun juga sebaliknya bila hati manusia itu terdapat penyakit, hingga keras hatinya
terlebih-lebih sampai mati hatinya (naudzubillahimindalik) ia bisa bertingkah laku jauh lebih buruk dari pada hewan.

Maka pada kesempatan kali ini marilah kita sama-sama berusaha selalu senantiasa menjaga hati kita agar tetap hidup
dan dekat kepada allah swt dengan senantiasa memupuk rasa iman dan ketaqwaan kita kepada Allah swt. maksiat
bertobat, khilaf segera sadari diri mohon ampun kepada allah swt, berbuat sesuatu yang membuat hati kita
tidaknyaman, maka segera beristighfar mohon ampun kepada Allah swt. semoga Allah swt senantiasa merahmati kita
semua dengan segala keagungannya amin yarobbla alamin.

Kita menyadari sebagai manusia yang jauh dari kesempurnaan, bahkan nilai keimanan kita bila dibandingkan dengan
para sahabat sungguh tidak ada apa-apanya, bahkan dalam suatu riwayat nilai setitik keiman syaidina Abu bakar Asiddiq
bila ditimbang dengan nilai keimanan gambungan seluruh umat muslim masih berat nilai setitik iman sayidina abubakkar
Asiddik ra. Begitulah dahsyatnyakeimanan para shabat nabi, jadi kita yang imannya sering goyah, kadang tinggi kadang
rendah, bila sedang tinggi rajin kita ibadah namun sebaliknya bila sedang rendah pengennya marah-marah terus, emosi
terus, merasa diri kita paling benar, mudah dongkol begitulah manusia. Oleh karena itu nabi bersabdah:

Ittaqillah

(bertaqwalah kepada allah dimanapun engkau berada dan iringlah perbuatan buruk dengan kebaikan niscaya iakan
menghapus keburukan tersebut, dan berakhlaklah engkau dengan sesamamu (nass makhluk) dengan akhlak yang baik).

Sungguh mulia akhlak Rasulullah Muhammad SAW. Sepanjang hayatnya, beliau menjadi suri teladan yang baik bagi umat
manusia. Karena itu, sungguh beruntung mereka yang hidup sezaman dengannya dan beriman kepada risalah yang
dibawanya.

Tidak ada orang yang membenci Nabi SAW kecuali hatinya tertutup dengki. Rasulullah SAW merupakan pribadi yang
luhur. Walaupun sudah dijamin masuk surga, beliau tetap melakukan amalan-amalan secara wara', yakni penuh sikap
hati-hati supaya terhindar dari segala yang haram.

Kisah ini terjadi pada diri Rasulullah SAW sebelum wafat. Rasulullah SAW telah jatuh sakit agak lama, sehingga keadaan
beliau sangat lemah. Pada suatu hari, Rasulullah SAW meminta Bilal memanggil semua Sahabat datang ke Masjid. Tidak
lama kemudian, penuhlah Masjid dgn para Sahabat. Semuanya merasa rindu setelah agak lama tidak mendapat
taushiyah dari Rasulullah SAW. Beliau duduk dengan lemah di atas mimbar. Wajahnya terlihat pucat, menahan sakit
yang tengah dideritanya. Kemudian Rasulullah SAW bersabda: "Wahai sahabat2ku semua. Aku ingin bertanya, apakah
telah aku sampaikan semua kepadamu, bahwa sesungguhnya Allah SWT itu adalah satu-satunya Tuhan yang layak
disembah?" Semua Sahabat menjawab dengan suara bersemangat, "Benar wahai Rasulullah, Engkau telah sampaikan
kepada kami bahwa sesungguhnya Allah SWT adalah satu-satunya Tuhan yang layak disembah." Kemudian Rasulullah
SAW bersabda: "Persaksikanlah ya Allah. Sesungguhnya aku telah menyampaikan amanah ini kepada mereka."
Kemudian Rasulullah SAW bersabda lagi, dan setiap apa yang Rasulullah sabdakan selalu dibenarkan oleh para sahabat.

Akhirnya sampailah pada satu pertanyaan yg menjadikan para Sahabat sedih dan terharu.

Rasulullah SAW bersabda:"Sesungguhnya, aku akan pergi menemui Allah SWT, Dan sebelum aku pergi,aku ingin
menyelesaikan segala urusan dengan manusia. Maka aku ingin bertanya kepada kalian semua. Adakah aku berhutang
kepada kalian? Aku ingin menyelesaikan hutang tersebut.Karena aku tidak mau bertemu dgn Allah SWT dalam keadaan
berhutang dgn manusia." Ketika itu semua para Sahabat diam, dan dalam hati masing-masing berkata "Mana ada
Rasullullah SAW berhutang dengan kita? Kamilah yg banyak berhutang kepada Rasulullah".

Rasulullah SAW mengulangi pertanyaan itu sebanyak 3 kali.


Tiba-tiba bangun seorang lelaki yg bernama Ukasyah, seorang sahabat, mantan preman sebelum masuk Islam, dan dia
berkata:

"Ya Rasulullah...Aku ingin sampaikan masalah ini. Seandainya ini dianggap hutang. Maka aku minta engkau selesaikan.
Seandainya bukan hutang, maka tidak perlulah engkau berbuat apa2".

Rasulullah SAW berkata: "Sampaikanlah wahai Ukasyah".

Maka Ukasyah pun mulai bercerita: "Aku masih ingat ketika perang Uhud dulu, suatu ketika engkau menunggang kuda,
lalu engkau pukulkan cemeti ke belakang kuda. Tetapi cemeti tersebut tidak kena pada belakang kuda. Tapi justeru
terkena pada dadaku, Karena ketika itu aku berdiri dibelakang kuda yang engkau tunggangi wahai Rasulullah".

Mendengar itu, Rasulullah SAW berkata: "Sesungguhnya itu adalah hutang wahai Ukasyah. Kalau dulu aku pukul engkau,
Maka hari ini aku akan terima hal yang sama."

Dengan suara yang agak tinggi, Ukasyah berkata: "Kalau begitu aku ingin segera melakukannya wahai Rasulullah."

Ukasyah se-akan2 tidak merasa bersalah mengatakan demikian. Sedangkan ketika itu sebagian sahabat berteriak marah
kepada Ukasyah.

"Sungguh engkau tidak berperasaan Ukasyah. Bukankah Baginda sedang sakit..!!?

Ukasyah tidak menghiraukan semua itu. Rasulullah SAW meminta Bilal mengambil cambuk di rumah Fatimah, anaknya.

Bilal meminta cambuk itu dari Fatimah, Kemudian Fatimah bertanya: "Untuk apa Rasulullah meminta cambuk ini wahai
Bilal?" Bilal menjawab dengan nada sedih: "Cambuk ini akan digunakan Ukasyah untuk memukul Rasulullah."
Terperanjat dan menangislah Fatimah, seraya berkata:"Kenapa Ukasyah hendak memukul Ayahku Rasulullah? Ayahku
sedang sakit, kalau mau memukul, pukullah aku anaknya". Bilal menjawab: "Sesungguhnya ini adalah urusan antara
mereka berdua".

Bilal membawa cambuk tersebut ke Masjid lalu diberikannya kepada Ukasyah. Setelah mengambil cambuk itu, Ukasyah
menuju ke hadapan Rasulullah. Tiba-tiba, Abu Bakar berdiri menghalangi Ukasyah sambil berkata: "Ukasyah... kalau
kamu hendak memukul, pukullah aku..!! Aku adalah orang yang pertama beriman dgn apa yg Rasulullah SAW
sampaikan. Akulah sahabatnya di kala suka dan duka. Kalau engkau hendak memukul, maka pukullah aku". Rasulullah
SAW bersabda: "Duduklah wahai Abu Bakar. Ini urusan antara aku dgn Ukasyah". Ukasyah menuju ke hadapan
Rasulullah SAW. Kemudian Umar bin Khattab berdiri menghalangi Ukasyah sambil berkata: "Ukasyah...kalau engkau mau
mukul, pukullah aku. ulu memang aku tidak suka mendengar nama Muhammad, bahkan aku pernah berniat untuk
menyakitinya. Itu dulu. Sekarang, tidak boleh ada seorang pun yg boleh menyakiti Rasulullah Muhammad SAW. Kalau
engkau berani menyakiti Rasulullah, maka langkahi dulu mayatku..!!" Lalu dijawab oleh Rasulullah SAW: "Duduklah
wahai Umar. Ini urusan antara aku dengan Ukasyah". Ukasyah menuju ke hadapan Rasulullah, dan tiba-tiba berdirilah Ali
bin Abu Talib, sepupu sekaligus menantu Rasulullah SAW. Dia menghalangi Ukasyah sambil berkata: "Ukasyah, pukullah
aku saja. Darah yang sama mengalir pada tubuhku ini wahai Ukasyah". Lalu dijawab oleh Rasulullah SAW: "Duduklah
wahai Ali, ini urusan antara aku dengan Ukasyah". Ukasyah semakin dekat dengan Rasulullah SAW. Tiba-tiba tanpa
disangka, bangkitlah kedua cucu kesayangan Rasulullah SAW yaitu Hasan dan Husen.

Mereka berdua memegangi tangan Ukasyah sambil memohon...

"Wahai Paman, pukullah kami Paman, Kakek kami sedang sakit, Pukullah kami saja wahai Paman, sesungguhnya kami ini
Cucu kesayangan Rasulullah SAW. Dengan memukul kami, sesungguhnya itu sama dengan menyakiti Kakek kami, wahai
Paman." Lalu Rasulullah SAW berkata: "Wahai Cucu2 kesayanganku, duduklah kalian. Ini urusan kakek dengan Paman
Ukasyah".

Begitu sampai di tangga mimbar, dengan lantang Ukasyah berkata:

"Bagaimana aku mau memukul engkau ya Rasulullah. Engkau duduk di atas dan aku di bawah. Kalau engkau mau aku
pukul, maka turunlah ke bawah sini..!!" Rasulullah SAW memang manusia terbaik. Kekasih Allah itu meminta beberapa
sahabat memapahnya ke bawah. Rasulullah SAW didudukkan pada sebuah kursi, lalu dengan suara tegas Ukasyah
berkata lagi: "Dulu waktu engkau memukul aku, aku tidak memakai baju, Ya Rasulullah."

Para sahabat sangat geram mendengar perkataan Ukasyah.

Tanpa berlama-lama dalam keadaan lemah, Rasulullah SAW membuka bajunya. Kemudian terlihatlah tubuh Rasulullah
yg sangat indah; sedang beberapa batu terikat di perut Rasulullah, pertanda Rasulullah sedang menahan lapar...

Kemudian Rasulullah SAW berkata: "Wahai Ukasyah, Segeralah dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Nanti Allah SWT
akan murka padamu." Ukasyah langsung menghambur menuju Rasulullah SAW. Cambuk di tangannya ia buang jauh-
jauh. Kemudian ia peluk tubuh Rasulullah SAW seerat-eratnya sambil menangis sejadi-jadinya.

Ukasyah berkata:"Ya Rasulullah, ampuni aku, maafkan aku. Mana ada manusia yg sanggup menyakiti engkau ya
Rasulullah. Sengaja aku melakukannya, agar aku dapat merapatkan tubuhku dengan tubuhmu.Karena Engkau pernah
mengatakan "Barang siapa yang kulitnya pernah bersentuhan denganku, maka diharamkan api neraka atasnya."

Seumur hidupku aku bercita-cita dapat memelukmu.Karena sesungguhnya aku tahu bahwa tubuhmu tidak akan dimakan
oleh api neraka. Dan sungguh aku takut dengan api neraka. Maafkan aku ya Rasulullah."

Rasulullah SAW dgn senyum berkata: "Wahai sahabat-sahabatku semua, kalau kalian ingin melihat ahli Syurga, maka
lihatlah Ukasyah!"

Semua sahabat menitikkan air mata. Kemudian para sahabat bergantian memeluk Rasulullah SAW.

Hikmahnya:

1. Hutang wajib dibayar papun itu,. Termasuk hutang kepada Allah swt.

ِ ِ َ ‫ َي رس‬:‫ال‬
،‫ص ْوُم َش ْه ٍر‬ ْ َ‫ول هللا إِ َّن أ ُّمي َمات‬
َ ‫ت َو َعلَْي َها‬ ِ ِ
ُ َ َ َ ‫ فَ َق‬،‫َّب ملسو هيلع هللا ىلص‬
ِّ ‫ َجاءَ َر ُج ٌل إ ََل الن‬:‫ال‬ َ َ‫ ق‬،‫اس‬ ٍ َّ‫حديث ابْ ِن َعب‬
‫َح ُّق أَ ْن يُ ْقضى‬ ِ َ َ‫ض ِيه َعْن َها ق‬
ِ ْ‫أَفأَق‬
َ ‫ فَ َديْ ُن هللا أ‬:‫ال‬
َ َ‫ نَ َع ْم ق‬:‫ال‬
Ibn Abbas r.a. berkata: Seorang datang bertanya kepada Nabi saw.: Ya Rasulullah, ibuku mati sedang ia
berhutang puasa sebulan, apakah boleh aku menggadhai untuknya? Jawab Nabi saw.: ya. Hutang kepada
Allah lebih patut dibayar (digadhai). (Bukhari. Muslim).

2. Rosulullah swt menisyaratkan pentingnya maaf memaafkan dalam hidup ini.

Romadhan berakhir, kembali kefitrah (asal manusia dilahirkan) yakni kesucian,. Dosa kepada allah insyaallah Alah swt
telah menggampuni kita semua bila kita memang menjalankan ibadah puasa selama romadhan ini dengan iman dan
wahtisaban ( yakni semata2 karena allah (ghufirolahuma taqoddama min danbih) Allah akan mengampuni dosa kita yang
lalu. Namun sesama manusia dosa kita tidak akan terhapus kecuali kita saling maaf memaafkan, oleh karena itu selagi
allah swt masih memberikan kita kesempatan untuk saling memaafkan terutama di hari yang fitri esok insyaallah bila
kita masih diizinkan tuk berjumpa dengan bulan syawal.

(secara pribadi mohon maaf dengan tulus)..!!!

Anda mungkin juga menyukai