Anda di halaman 1dari 4

Drama Anak Islami

“Ukasyah bin Mihshan al Asadi“


Prolog : “Ukasyah bin Mihshan al Asadi adalah seorang sahabat Muhajirin yang berasal dari Bani Abdu Syams. Ia

telah memeluk Islam pada masa-masa awal sehingga termasuk dalam as Sabiqunal Awwalin. (musik.....)

Pembunuh Ukasyah adalah Thulaihah al Asadi yang saat itu mengaku sebagai nabi, tetapi kemudian

menjadi sadar dan kembali kepada Islam dan menjadi baik keislamannya. Ketika Umar bertemu dengan

Thulaihah, ia berkata, "Apakah engkau yang telah membunuh orang yang saleh, Ukasyah bin Mihshan??"

Thulaihah menjawab, "Ukasyah menjadi orang yang bahagia (menjadi syahid) karena diriku, dan aku

menjadi orang celaka karena dirinya. Tetapi aku memohon ampun kepada Allah... sabda Nabi SAW,

"Surga itu diliputi oleh hal-hal yang dibenci dan neraka itu ditaburi oleh hal-hal yang disukai…" Umar bin

Khaththab hanya tersenyum dan membenarkan Thulaihah. (musik....)

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a. bahwa setelah dekat waktu wafatnya, Rasulullah memerintahkan Bilal

supaya adzan. Memanggil manusia untuk sholat berjama’ah. Maka berkumpulah kaum Muhajirin dan

Anshor ke Masjid Rasulullah saw. Setelah selesai sholat dua raka’at yang ringan kemudian beliau naik ke

atas mimbar lalu mengucapkan puji dan sanjung kepada Allah swt, dan kemudian beliau membawakan

khutbahnya (musik....)

Dengan suara yang lemah dan muka yang pucat karena sudah lama sakit Rosululloh bersabda

”Sesungguhnya saya ini adalah Nabimu, pemberi nasihat dan da’i yang menyeru manusia ke jalan Allah

dengan izin-Nya. Aku ini bagimu bagaikan saudara yang penyayang dan bapak yang pengasih. Siapa yang

merasa teraniaya olehku di antara kamu semua, hendaklah dia bangkit berdiri sekarang juga untuk

melakukan qishas kepadaku sebelum ia melakukannya di hari Kiamat nanti” (musik....)

Ketika itu semua sahabat diam, dan dalam hati masing-masing berkata “Mana ada Rasullullah berhutang

dengan kita? Kamilah yang banyak berhutang kepada Rasulullah”. (musik....)

Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam mengulangi pertanyaan itu sebanyak 3 kali., dan ... apakah yang

terjadi mari kita saksikan bersama Drama Anak Islami yang diperankan oleh santriwan dan santriwati

TPQ Aisyiyah Kalibakung

dengan Para Pemain :

1. Bilal Bin Rabah Diperankan Oleh : .....

2. Ukasyah bin Mihshan al Asadi Diperankan Oleh : .....

3. Fatimah Binti Rosullulloh Diperankan Oleh : .....

4. Abu Bakar Assidiq Diperankan Oleh : .....

5. Umar Bin Khotob Diperankan Oleh : .....

6. Usman Bin Affan Diperankan Oleh : .....

7. Ali Bin Abi Tholib Diperankan Oleh : .....

8. Hasan Bin Ali Diperankan Oleh : .....

9. Husen Bin Ali Diperankan Oleh : .....

Selamat Menyaksikan......................
Drama Anak Islami | 1
Bilal : “Mana ada Rasullullah berhutang dengan kita? Kamilah yang banyak berhutang kepada Rasulullah.”

Ukasyah : “Ibuku dan ayahku menjadi tebusanmu ya Rasullah. Kalau tidaklah karena engkau telah berkali-kali

menuntut kami supaya berbuat sesuatu atas dirimu, tidaklah aku akan berani tampil untuk

memperkenankannya sesuai dengan permintaanmu. Dulu, aku pernah bersamamu di medan perang

Badar sehingga untaku berdampingan sekali dengan untamu, maka aku pun turun dari atas untaku

dan aku menghampiri engkau, lantas aku pun mencium paha engkau. Kemudian engkau mengangkat

cambuk memukul untamu supaya berjalan cepat, tetapi engkau sebenarnya telah memukul lambung-

sampingku; saya tidak tahu apakah itu dengan engkau sengaja atau tidak ya…Rasul Allah, ataukah

barangkali maksudmu dengan itu hendak melecut untamu sendiri ?”

Bilal : Menghampiri mimbar rosululloh “Inilah Rasulullah memberikan kesempatan mengambil qishas

terhadap dirinya!” kemudian menemui Fatimah dengan tangannya diletakkannya di atas kepalanya.

Ia heran dan tak habis pikir “Saya datang kepadamu untuk mengambil cambuk Rasullah”.

Fatimah : Mengambil cambuk dan mendekati Bilal ”Duhai bilal, apakah yang akan dilakukan ayahku dengan

cambuk ini?”

Bilal : “Ya Fatimah ! Ayahmu memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mengambil qishas terhadap

dirinya ”. Mengambil cambuk dan membawanya menuju mimbar Rosul dan memberikannya pada

Ukasyah.

Fatimah : Mengikuti Bilal “Siapakah pula gerangan orang itu yang sampai hati mengqishas Rasulullah ?” tukas

Fatimah keheranan. “Biarlah hamba saja yang menjadi ganti untuk dicambuk Ayahku sedang sakit”.

Suasana mulai tegang… Semua sahabat bergerak…. Semua berdiri….Semua mata melotot.

Memandang Ukasyah dan sebilah cambuk.

Abu Bakar dan Umar r.a Menghadang Ukasyah yang hendak mendekati Mimbar Rosul.

Abu Bakar : “Hai ‘Ukasyah !”

Umar : “Kami sekarang berada di hadapanmu, pukul qishas-lah kami berdua, “

Abu Bakar : “Dan jangan sekali-kali engaku pukul Rasulullah s.a.w !” (Sambil menangis)

Ukasyah : “Maaf Sahabatku Abu Bakar.” Sambil menepuk bahu Abu Bakar dan melewatinya.

Abu Bakar : “Ukasyah...pukullah aku..!! Aku adalah orang yang pertama beriman dgn apa yg Rasulullah SAW

sampaikan. Akulah sahabatnya di kala suka dan duka. Pukullah aku".

Bilal : Menenangkan Abu Bakar “Rasulullah memintamu untuk duduk. Duduklah wahai Abu Bakar. Ini urusan

antara Rasulullah dengan Ukasyah".

Umar : “Ukasyah... “ Meraba pedangnya. “Pukullah aku. Dulu memang aku tidak suka mendengar nama

Muhammad, bahkan aku pernah berniat untuk menyakitinya. Itu dulu. Sekarang, tidak boleh ada

seorang pun yg boleh menyakiti Rasulullah Muhammad SAW. Kalau engkau berani menyakiti

Rasulullah, maka langkahi dulu mayatku..!!"

Ukasyah : “Maaf Sahabatku Umar yang perkasa.” Sambil menahan pedang Umar dan mengembalikan ke

samping pinggang bahu Umar.

Bilal : “Duhai sahabatku, Duduklah kalian berdua, Allah telah mengetahui kedudukan kamu berdua!”
Drama Anak Islami | 2
Abu Bakar : Menuju tempat duduknya dengan sedih.

Umar : Menuju tempat duduknya dengan kesal, marah sekaligus sedih.

Ali bin Abi Tholib : berdiri pula sambil berkata. Kali ini lebih garang “Hai Ukasyah! Aku ini sekarang masih hidup

di hadapan Nabi s.a.w. Aku tidak sampai hati melihat kalau engkau akan mengambil kesempatan

qishas memukul Rasulullah. Inilah punggungku, maka qishaslah aku dengan tangnmu dan deralah aku

dengan tangn engkau sendiri!” Ali tampil ke muka. Memberikan punggungnya dan jiwa serta cintanya.

Dia menghalangi Ukasyah sambil berkata: "Ukasyah, pukullah aku saja. Darah yang sama mengalir

pada tubuhku ini wahai Ukasyah".

Bilal : ” Allah swt telah tahu kedudukanmu dan niatmu, wahai Ali !” sambil mengantarkan Ali ketempatnya.

Ukasyah : Melanjutkan langkahnya.

Hasan dan Husein : "Wahai Paman” mereka berlari menghampiri Ukasyah

Hasan : “Pukullah kami Paman.” Bersimpu di hadapan Ukasah

Husein : “Kakek kami sedang sakit, Pukullah kami saja wahai Paman.” Sambil Menangis

Hasan : “Sesungguhnya kami ini Cucu kesayangan Rasulullah SAW. Dengan memukul kami, sesungguhnya itu

sama dengan menyakiti Kakek kami,, wahai Paman." Sambil Menangis

Bilal : Menghampiri Hasan dan Husen ”Wahai Cucu2 kesayangan penyejuk mata Rasulullah SAW, duduklah

kalian. Ini urusan kakek dengan Paman Ukasyah". Bilal mengantar Hasan dan Husen ketempat

duduknya sambil sesekali mengusap air matanya taksanggup lagi menahan haru.

Ukasyah : Mendekat ke Mimbar. "Bagaimana aku mau memukul engkau ya Rasulullah. Engkau duduk di atas dan

aku di bawah. Kalau engkau mau aku pukul, maka turunlah ke bawah sini..!!"

Bilal : Mendekati mimbar “Rasulullah SAW memang manusia terbaik. Beliau mengabulkan keinginanmu, aku

akan memapahnya ke bawah mimbar. Tolong ambilkan Kursi Untuk duduk Rasulullah SAW beliau

masih sangat lemah.” Bilal naik kemimbar. “Rasulullah SAW menunggumu di bawah mimbar ayo ikut

aku” mengajak Ukasyah.

Ukasyah : "Tunggu Bilal, dulu Rasulullah waktu memukul aku, aku tidak memakai baju.”

Umar dan para sahabat : Berdiri dan berteriak “Ukasyah...!!!” Sangat geram mendengar perkataan Ukasyah

Bilal : Menenangkan Parasabat “Tenang wahaipara sahabatku, Rosulullah sedang sakit jangan lah kalian

menambah kegaduhan ini.”. memandang Ukasyah seakan tak percaya “Baiklah. Akan kusampaikan

permintaamu” Masuk kebawah mimbar.

Umar : “Ukasyah... “ Meraba pedangnya. “Seandainya saja, diizinkan akan aku penggal kepala orang yang

menyakiti Rasulullah.”

Usman : Menenangkan “Sudahlah, Kita serahkan semua kepada Allah.”

Umar : “Kau Benar Sahabatku Usman bin Affan. ...Ya Allah... “ menengadah dan mengankat kedua

tangannya. “Ampunilah Hamba yang tidak berdaya menjaga kekasihMu yang sedang sakit.”

Para sabat : Kembali duduk, mereka tak bisa menahan tangis, tak sampai hati membayangkan tubuh lemah

Rosulullah yang sedangsakit harus menerima pukulan cambuk dari Ukasyah

Drama Anak Islami | 3


Bilal : “Rasulullah SAW telah membuka bajunya. nampak beberapa batu terikat di perut Rasulullah,

pertanda Rasulullah sedang menahan lapar Ukasyah... Wahai Ukasyah, Segeralah dan janganlah

kamu ber-lebih2an. Nanti Allah SWT akan murka padamu."

Ukasyah : Langsung masuk menuju Rasulullah SAW,, Cambuk di tangannya ia buang jauh2. Kemudian ia peluk

tubuh Rasulullah SAW se-erat2nya,, sambil menangis sejadi-jadi2nya..."Ya Rasulullah, Ampuni aku,

Maafkan aku. Mana ada manusia yg sanggup menyakiti engkau ya Rasulullah. Sengaja aku

melakukannya, agar aku dapat merapatkan tubuhku dengan tubuhmu...Karena Engkau pernah

mengatakan "Barang siapa yang kulitnya pernah bersentuhan denganku, maka diharamkan api neraka

atasnya. Seumur hidupku aku ber-cita2 dapat memelukmu. Karena sesungguhnya aku tahu bahwa

tubuhmu tidak akan dimakan oleh api neraka. Dan sungguh aku takut dengan api neraka. Maafkan

aku ya Rasulullah..."

Bilal : Keluar dengan senyum "Wahai sahabat2ku semua, kalau kalian ingin melihat Ahli Syurga, maka

lihatlah Ukasyah..!!" sambil menunjuk Ukasyah yang keluar sambil menangis tersenyum bahagia.

para sahabat : Semua sahabat menitikkan air mata. Rasa curiga berubah cinta. Buruk sangka berubah bangga.

Usman : “Berbahagialah engkau yang telah mencapai derajat yang tinggi dan menjadi teman Rasulullah s.a.w

di surga kelak! Ya Allah! Demi kemuliaan dan kebesaran Engkau mudahkan jugalah bagi kami

mendapatkan syafa’atnya Rasulullah s.a.w di kampung akhirat yang abadi ! Amien !” memeluk

Ukasyah dan masuk untuk memeluk Rosululloh.

Ali bin Abi Tholib : Allah SWT berfirman: “Yaa siin…Demi Al Quran yang penuh Hikmah… Sesungguhnya Engkau

(Muhammad) sungguh sebagian dari para Rasul-rasul… Yang berada di JALAN yang LURUS” (QS.

Yaasiin : 3-4) ”Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi, Hai orang-

orang yang beriman bershalawatlah kepadanya dan salam taslim kepadanya.” (QS Al Ahzab)

“Allahumma shalli ‘alaa Nabiyinaa Muhammad wa’alaa aalihi wa shahbihi wa sallim” memeluk Ukasyah

dan masuk untuk memeluk Rosululloh.

para sahabat : Kemudian para sahabat bergantian memeluk Ukasyah dan masuk untuk Rasulullah SAW.

Tamat

Drama Anak Islami | 4

Anda mungkin juga menyukai