telah memeluk Islam pada masa-masa awal sehingga termasuk dalam as Sabiqunal Awwalin. (musik.....)
Pembunuh Ukasyah adalah Thulaihah al Asadi yang saat itu mengaku sebagai nabi, tetapi kemudian
menjadi sadar dan kembali kepada Islam dan menjadi baik keislamannya. Ketika Umar bertemu dengan
Thulaihah, ia berkata, "Apakah engkau yang telah membunuh orang yang saleh, Ukasyah bin Mihshan??"
Thulaihah menjawab, "Ukasyah menjadi orang yang bahagia (menjadi syahid) karena diriku, dan aku
menjadi orang celaka karena dirinya. Tetapi aku memohon ampun kepada Allah... sabda Nabi SAW,
"Surga itu diliputi oleh hal-hal yang dibenci dan neraka itu ditaburi oleh hal-hal yang disukai…" Umar bin
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a. bahwa setelah dekat waktu wafatnya, Rasulullah memerintahkan Bilal
supaya adzan. Memanggil manusia untuk sholat berjama’ah. Maka berkumpulah kaum Muhajirin dan
Anshor ke Masjid Rasulullah saw. Setelah selesai sholat dua raka’at yang ringan kemudian beliau naik ke
atas mimbar lalu mengucapkan puji dan sanjung kepada Allah swt, dan kemudian beliau membawakan
khutbahnya (musik....)
Dengan suara yang lemah dan muka yang pucat karena sudah lama sakit Rosululloh bersabda
”Sesungguhnya saya ini adalah Nabimu, pemberi nasihat dan da’i yang menyeru manusia ke jalan Allah
dengan izin-Nya. Aku ini bagimu bagaikan saudara yang penyayang dan bapak yang pengasih. Siapa yang
merasa teraniaya olehku di antara kamu semua, hendaklah dia bangkit berdiri sekarang juga untuk
Ketika itu semua sahabat diam, dan dalam hati masing-masing berkata “Mana ada Rasullullah berhutang
Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam mengulangi pertanyaan itu sebanyak 3 kali., dan ... apakah yang
terjadi mari kita saksikan bersama Drama Anak Islami yang diperankan oleh santriwan dan santriwati
Selamat Menyaksikan......................
Drama Anak Islami | 1
Bilal : “Mana ada Rasullullah berhutang dengan kita? Kamilah yang banyak berhutang kepada Rasulullah.”
Ukasyah : “Ibuku dan ayahku menjadi tebusanmu ya Rasullah. Kalau tidaklah karena engkau telah berkali-kali
menuntut kami supaya berbuat sesuatu atas dirimu, tidaklah aku akan berani tampil untuk
memperkenankannya sesuai dengan permintaanmu. Dulu, aku pernah bersamamu di medan perang
Badar sehingga untaku berdampingan sekali dengan untamu, maka aku pun turun dari atas untaku
dan aku menghampiri engkau, lantas aku pun mencium paha engkau. Kemudian engkau mengangkat
cambuk memukul untamu supaya berjalan cepat, tetapi engkau sebenarnya telah memukul lambung-
sampingku; saya tidak tahu apakah itu dengan engkau sengaja atau tidak ya…Rasul Allah, ataukah
Bilal : Menghampiri mimbar rosululloh “Inilah Rasulullah memberikan kesempatan mengambil qishas
terhadap dirinya!” kemudian menemui Fatimah dengan tangannya diletakkannya di atas kepalanya.
Ia heran dan tak habis pikir “Saya datang kepadamu untuk mengambil cambuk Rasullah”.
Fatimah : Mengambil cambuk dan mendekati Bilal ”Duhai bilal, apakah yang akan dilakukan ayahku dengan
cambuk ini?”
Bilal : “Ya Fatimah ! Ayahmu memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mengambil qishas terhadap
dirinya ”. Mengambil cambuk dan membawanya menuju mimbar Rosul dan memberikannya pada
Ukasyah.
Fatimah : Mengikuti Bilal “Siapakah pula gerangan orang itu yang sampai hati mengqishas Rasulullah ?” tukas
Fatimah keheranan. “Biarlah hamba saja yang menjadi ganti untuk dicambuk Ayahku sedang sakit”.
Suasana mulai tegang… Semua sahabat bergerak…. Semua berdiri….Semua mata melotot.
Abu Bakar dan Umar r.a Menghadang Ukasyah yang hendak mendekati Mimbar Rosul.
Abu Bakar : “Dan jangan sekali-kali engaku pukul Rasulullah s.a.w !” (Sambil menangis)
Ukasyah : “Maaf Sahabatku Abu Bakar.” Sambil menepuk bahu Abu Bakar dan melewatinya.
Abu Bakar : “Ukasyah...pukullah aku..!! Aku adalah orang yang pertama beriman dgn apa yg Rasulullah SAW
Bilal : Menenangkan Abu Bakar “Rasulullah memintamu untuk duduk. Duduklah wahai Abu Bakar. Ini urusan
Umar : “Ukasyah... “ Meraba pedangnya. “Pukullah aku. Dulu memang aku tidak suka mendengar nama
Muhammad, bahkan aku pernah berniat untuk menyakitinya. Itu dulu. Sekarang, tidak boleh ada
seorang pun yg boleh menyakiti Rasulullah Muhammad SAW. Kalau engkau berani menyakiti
Ukasyah : “Maaf Sahabatku Umar yang perkasa.” Sambil menahan pedang Umar dan mengembalikan ke
Bilal : “Duhai sahabatku, Duduklah kalian berdua, Allah telah mengetahui kedudukan kamu berdua!”
Drama Anak Islami | 2
Abu Bakar : Menuju tempat duduknya dengan sedih.
Ali bin Abi Tholib : berdiri pula sambil berkata. Kali ini lebih garang “Hai Ukasyah! Aku ini sekarang masih hidup
di hadapan Nabi s.a.w. Aku tidak sampai hati melihat kalau engkau akan mengambil kesempatan
qishas memukul Rasulullah. Inilah punggungku, maka qishaslah aku dengan tangnmu dan deralah aku
dengan tangn engkau sendiri!” Ali tampil ke muka. Memberikan punggungnya dan jiwa serta cintanya.
Dia menghalangi Ukasyah sambil berkata: "Ukasyah, pukullah aku saja. Darah yang sama mengalir
Bilal : ” Allah swt telah tahu kedudukanmu dan niatmu, wahai Ali !” sambil mengantarkan Ali ketempatnya.
Husein : “Kakek kami sedang sakit, Pukullah kami saja wahai Paman.” Sambil Menangis
Hasan : “Sesungguhnya kami ini Cucu kesayangan Rasulullah SAW. Dengan memukul kami, sesungguhnya itu
Bilal : Menghampiri Hasan dan Husen ”Wahai Cucu2 kesayangan penyejuk mata Rasulullah SAW, duduklah
kalian. Ini urusan kakek dengan Paman Ukasyah". Bilal mengantar Hasan dan Husen ketempat
duduknya sambil sesekali mengusap air matanya taksanggup lagi menahan haru.
Ukasyah : Mendekat ke Mimbar. "Bagaimana aku mau memukul engkau ya Rasulullah. Engkau duduk di atas dan
aku di bawah. Kalau engkau mau aku pukul, maka turunlah ke bawah sini..!!"
Bilal : Mendekati mimbar “Rasulullah SAW memang manusia terbaik. Beliau mengabulkan keinginanmu, aku
akan memapahnya ke bawah mimbar. Tolong ambilkan Kursi Untuk duduk Rasulullah SAW beliau
masih sangat lemah.” Bilal naik kemimbar. “Rasulullah SAW menunggumu di bawah mimbar ayo ikut
Ukasyah : "Tunggu Bilal, dulu Rasulullah waktu memukul aku, aku tidak memakai baju.”
Umar dan para sahabat : Berdiri dan berteriak “Ukasyah...!!!” Sangat geram mendengar perkataan Ukasyah
Bilal : Menenangkan Parasabat “Tenang wahaipara sahabatku, Rosulullah sedang sakit jangan lah kalian
menambah kegaduhan ini.”. memandang Ukasyah seakan tak percaya “Baiklah. Akan kusampaikan
Umar : “Ukasyah... “ Meraba pedangnya. “Seandainya saja, diizinkan akan aku penggal kepala orang yang
menyakiti Rasulullah.”
Umar : “Kau Benar Sahabatku Usman bin Affan. ...Ya Allah... “ menengadah dan mengankat kedua
tangannya. “Ampunilah Hamba yang tidak berdaya menjaga kekasihMu yang sedang sakit.”
Para sabat : Kembali duduk, mereka tak bisa menahan tangis, tak sampai hati membayangkan tubuh lemah
pertanda Rasulullah sedang menahan lapar Ukasyah... Wahai Ukasyah, Segeralah dan janganlah
Ukasyah : Langsung masuk menuju Rasulullah SAW,, Cambuk di tangannya ia buang jauh2. Kemudian ia peluk
tubuh Rasulullah SAW se-erat2nya,, sambil menangis sejadi-jadi2nya..."Ya Rasulullah, Ampuni aku,
Maafkan aku. Mana ada manusia yg sanggup menyakiti engkau ya Rasulullah. Sengaja aku
melakukannya, agar aku dapat merapatkan tubuhku dengan tubuhmu...Karena Engkau pernah
mengatakan "Barang siapa yang kulitnya pernah bersentuhan denganku, maka diharamkan api neraka
atasnya. Seumur hidupku aku ber-cita2 dapat memelukmu. Karena sesungguhnya aku tahu bahwa
tubuhmu tidak akan dimakan oleh api neraka. Dan sungguh aku takut dengan api neraka. Maafkan
aku ya Rasulullah..."
Bilal : Keluar dengan senyum "Wahai sahabat2ku semua, kalau kalian ingin melihat Ahli Syurga, maka
lihatlah Ukasyah..!!" sambil menunjuk Ukasyah yang keluar sambil menangis tersenyum bahagia.
para sahabat : Semua sahabat menitikkan air mata. Rasa curiga berubah cinta. Buruk sangka berubah bangga.
Usman : “Berbahagialah engkau yang telah mencapai derajat yang tinggi dan menjadi teman Rasulullah s.a.w
di surga kelak! Ya Allah! Demi kemuliaan dan kebesaran Engkau mudahkan jugalah bagi kami
mendapatkan syafa’atnya Rasulullah s.a.w di kampung akhirat yang abadi ! Amien !” memeluk
Ali bin Abi Tholib : Allah SWT berfirman: “Yaa siin…Demi Al Quran yang penuh Hikmah… Sesungguhnya Engkau
(Muhammad) sungguh sebagian dari para Rasul-rasul… Yang berada di JALAN yang LURUS” (QS.
Yaasiin : 3-4) ”Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi, Hai orang-
orang yang beriman bershalawatlah kepadanya dan salam taslim kepadanya.” (QS Al Ahzab)
“Allahumma shalli ‘alaa Nabiyinaa Muhammad wa’alaa aalihi wa shahbihi wa sallim” memeluk Ukasyah
para sahabat : Kemudian para sahabat bergantian memeluk Ukasyah dan masuk untuk Rasulullah SAW.
Tamat