Anda di halaman 1dari 5

MUSNAD IMAM HANAFI

Profil Penulis

Nama Lengkap: Abu Hanifah, al-Numan bin Tsabit bin Zuwatha al-Kufy [80-150 H].
Beliau hidup pada masa Daulah Umayyah dan Abbasiah. Dikenal sebagai seorang Imam Ahli al-Rayi
dan Faqih di Irak. Profesinya adalah seorang pedagang pakaian di Kufah. Abu Hanifah adalah imam
madzhab Hanafi. Beliau adalah seorang mujtahid mutlak, salah seorang dari imam madzhab empat
Sunni. Menurut satu pendapat, beliau adalah keturunan Persia, akan tetapi tumbuh di Kufah. Sejak
kecil beliau sudah mencari ilmu hingga selesai belajar dan dilanjutkan dengan memberi fatwa. Umar
bin Hubairah (Gubernur Irak) meminta Abu Hanifah untuk menjadi hakim, namun beliau menolak
karena bersikap wara. Demikian halnya al-Manshur, khalifah Abbasiah, meminta Abu Hanifah untuk
menjadi hakim di Baghdad. Lagi-lagi beliau menolak dan dilanjutkan dengan sumpah tidak akan
pernah menjadi hakim. Akhirnya beliau dipenjara hingga wafat.

Abu Hanifah memiliki argumentasi yang kuat. Salah seorang pakar ilmu mantiq. Imam
Malik menyifatinya sebagai seorang yang memiliki argumentasi kuat, namun bagus akhlaknya,
dermawan, bagus logikanya dan keras suaranya. Imam al-Syafii menyatakan bahwa manusia dalam
fiqih adalah keluarga Abu Hanifah (karena beliau adalah penggagas pertama Fiqih sebagai disiplin
keilmuan mandiri).

Abu Hanifah memiliki beberapa karya, misalnya: al-Musnad yang disusun oleh murid-
muridnya; al-Makharij dalam fiqh shaghir yang diriwayatkan oleh muridnya, Abu Yusuf; al-Fiqhu al-
Akbar. Akhirnya beliau wafat di Baghdad.

Banyak pakar menulis biografi Abu Hanifah, misalnya: Ibnu Aqdah, Ahmad bin
Muhammad menyusun karya Akhbar Abi Hanifah; Ibnu al-Qasim al-Hanafy menulis Qalaid Uqud
al-Durar wa al-Iqyan fi Manaqib al-Imam Abi Hanifah al-Numan; Muqaffiq bin Ahmad al-Makki
menulis Manaqib al-Imam al-Azham Abi Hanifah; demikian halnya karya Ibn al-Bazzaz al-Kurdi yang
menulis Manaqib al-Imam al-Azham. Muhammad Abu Zahrah menulis Abu Hanifah: Hayatuhu, wa
Ashruhu wa Arauhu wa Fiqhuhu; Sayyid Afifi menulis Hayat al-Imam Abi Hanifah dan Abd al-
Halim al-Jundy menulis Abu Hanifah.

Di antara guru-guru Imam Hanafi adalah: Hammad bin Abi Sulayman, murid dari
Ibrahim al-Nakhaiy; sangat ketat dalam menerima Hadits dan sangat lentur dalam Qiyas dan Istihsan
[Imam Hanafi berguru selama 18 Tahun].

Sedangkan di di antara murid-murid Imam Hanafi yang populer adalah:

Abu Yusuf, Yaqub bin Ibrahim [113-182 H]. Seorang Qadhi al-Qudhat (Hakim Agung) pada masa
Khalifah Harun al-Rasyid. Memiliki peran besar dalam kodifikasi dasar-dasar Madzhab dan
menyebarkannya di penjuru dunia. Beliau adalah seorang Mujtahid Muthlaq.
Muhammad bin al-Hasan al-Syaibany [132-189 H]. Belajar Fiqih kepada Abu Hanifah lalu Abu Yusuf
dan pernah tinggal bersama Malik bin Anas. Akhirnya tumbuh menjadi pembesar Fiqih di Irak setelah
Abu Yusuf. Seorang Mujtahid Muthlaq yang banyak menulis karya-karya tentang Fiqih Hanafi.
Karyanya yang berjudul Zhahir al-Riwayah adalah hujjah yang dipedomani di kalangan Hanafiyyah.
Abu al-Hudzail, Zafr bin al-Hudzail bin Qais al-Kufy [110-158 H]. Seorang pakar Hadits kemudian
banyak berorientasi pada Rayi. Pakar di bidang Qiyas, sehingga menjadi ahli Qiyas paling hebat di
kalangan Hanafiyah. Beliau adalah seorang Mujtahid Muthlaq.
al-Hasan bin Ziyad al-Luluiy [w. 204 H]. Belajar kepada Abu Hanifah lalu kepada Abu Yusuf dan
Muhammad (). Populer meriwayatkan Hadits dan rayu-rayu Abu Hanifah, di luar apa yang
sudah ditulis oleh Muhammad bin al-Hasan dalam Zhahir al-Riwayah. Posisinya belum selevel
dengan Abu Hanifah maupun 2 murid utamanya (Abu Yusuf-Muhammad)

Profil Kitab Musnad Abi Hanifah

Meskipun termasuk jenis kitab Musnad, akan tetapi sistematika penulisan kitab Musnad
Abu Hanifah disusun berdasarkan tema, di samping berdasarkan nama perawai juga. Berikut ini hasil
penelusuran penulis:

1. Aisyah lebih utama daripada kaum wanita lain


2. Hadits Istikharah
3. Hadits Buru binti Wasyiq
4. Minum Nabidz
5. Kekaguman terhadap perbuatan manusia
6. Kesepakatan Abi Hanifah dan al-Auzai
7. Allah mengumpulkan ulama pada hari kiamat
8. Shalat dalam perjalanan
9. Shalat di perkemahan
10. Keutamaan Imam Zafar
11. Kami tidak mengambil Rayi selama ada Atsar
12. Pendapat Zafar
13. Tidurnya orang junub
14. Diangkatnya pena (catatan amal)
15. Anak kalian adalah hasil kerja kalian
16. Bacaan dalam witir 3 rokaat
17. Waktu-waktu ihram
18. Mengukuhkan perintah pejabat
19. Memilih memerdekakan budak
20. Hadits tentang ahli neraka
21. Bekerja yang halal adalah fardhu ain
22. Mencari yang halal adalah jihad
23. Kesepakatan ulama atas najisnya khamr
24. Orang mukmin tidak najis
25. Memburu anjing
26. Hadits Khuzaimah
27. Jubah yang lengannya sempit
28. Tasyahhud
29. Mencari ilmu adalah fardhu
30. Orang yang mencari ilmu dimintakan ampunan
31. Terdakwa lebih baik bersumpah
32. Shalat di kabah
33. Hadits tentang thawaf
34. Hadits tentang mengusab
35. Shalat sunnahnya Nabi di atas kendaraan
36. Tidak mengeraskan bacaan Basmalah
37. Hadits tentang Haji
38. Penjelasan tentang makan dhabb
39. Witirnya Nabi SAW di akhir malam
40. Meninggalkan perkataan dalam shalat
41. Sifat-sifat istri
42. Hadits tentang Haji
43. Larangan Nabi dalam minum khamr
44. Setiap yang memabukkan adalah haram
45. Hadits tentang qurban
46. Ziarah kubur
47. Qunut shubuh
48. Sumpah palsu
49. Shalat safar
50. Iddah istri yang ditinggal wafat
51. Mengangkat kedua tangan dalam shalat
52. Menawar tawaran orang lain
53. Banyak bersujud
54. Shalat yang ringan
55. Jika dua pembeli bersengketa
56. Khutbah jumat dengan berdiri
57. Takbir dalam shalat jenazah
58. Bagusnya akhlak
59. Penciptaan manusia
60. Keluarnya wanita ke tempat shalat
61. Wanita melihat apa yang dilihat laki-laki
62. Penyembelihan kambing sebelum shalat (Id)
63. Keluarnya wanita
64. Tercerainya wanita

Selain itu, kitab Musnad Abu Hanifah juga disusun berdasarkan nama-nama para perawi berikut
ini:

1. Riwayat Atha bin Abi Rabah


2. Riwayat Abu al-Zubair
3. Riwayat Amr bin Dinar
4. Riwayat Ikrimah
5. Riwayat Nafi maula Ibni Umar
6. Riwayat Salim bin Abdillah
7. Riwayat Sulayman bin Yasar
8. Riwayat Atha bin Yasar
9. Riwayat al-Zuhri
10. Riwayat Muhammad bin al-Munkadir
11. Riwayat Yahya bin Said al-Qaththan
12. Riwayat Rabiah bin Abi Ubaidah
13. Riwayat Abdirrahman
14. Riwayat Abdullah bin Dinar
15. Riwayat Abi Ishaq
16. Riwayat Abdul Malik bin Umar
17. Riwayat al-Syabi
18. Riwayat al-Hakam bin Uyainah
19. Riwayat Maharib bin Dinar
20. Riwayat Samak bin Harb
21. Riwayat Ziyad bin Ilaqah
22. Riwayat Abi Burdah
23. Riwayat Ali bin al-Aqmar
24. Riwayat Ibrahim bin al-Mubasysyir
25. Riwayat Athiyyah bin Saad al-Ufi
26. Riwayat Yazid bin Abdirrahman
27. Riwayat Musa bin Abi Aisyah
28. Riwayat Abdullah bin Hubaib
29. Riwayat Zharf bin Syihab al-Sadi
30. Riwayat Sufyan bin Thalhah
31. Riwayat Atha bin al-Saib
32. Riwayat Alqamah bin Martsad
33. Riwayat Abdul Aziz bin Rufai
34. Riwayat Abdul Karim bin Umayyah
35. Riwayat al-Haitsam bin Habib al-Sharfy
36. Riwayat al-Qasim bin Abdirrahman
OLEH

Destri Ummi Nadhiroh

X.3

Madrasah Aliyah AL-Maarif Singosari Malang

Anda mungkin juga menyukai