Anda di halaman 1dari 3

Dua tiga kakak tua

Sudah jelas punya saya


Yang tua maupun muda
Semuanya harus jawab salam saya

‫اللسالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

Orang nya banyak


Tetapi jawab salamnya masih kurang kompak
Saya ulangi salam saya
‫اللسالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬
Alhamdulillah
Segala puji bagi allah, yang telah menciptakan manusia, dan kemudian menyempurnakan bentuknya,
Yang telah memberikan beribu ribu nikmat kepada hambanya tanpa pandang bulu,
Baik yang berbulu lebat seperti kucing, maupun yang berbulu keriting seperti kambing.
Shalawat bertangkaikan salam,
Insya allah selalu kita haturkan kepada sang baginda; beliau adalah pemimpin para anbiya, panutan seluruh
ummat manusia,
Beliau adalah nabi yang tak pernah pergi ke lampung, namun namanya selalu tersanjung agung,
Nabi yang tak pernah pergi ke sumatra namun namanya selalu sejahtera, nabi yang telah membawa kita dari
zaman nenek-nenek naik onta sampai ke zaman nenek-nenek naik toyota,
Yakni baginda agung, habibana wanabiyyana, wamaulana muhammad SAW,
Beliau adalah insan yang ramah, namun beliau tidak pernah marah. Yang selalu menasihati tanpa
pernah menyakiti hati, yang selalu mengajak tanpa menginjak, yang selalu merangkul tanpa memukul,
Yang saya hormati dan saya muliakan para dewan juri.
Yang saya sayangi dan saya banggakan, teman teman seperjuangan,
Dan para hadirin yang insya allah allah muliakan.

Jalan-jalan ke negri syafi’i


Bersama orangtua dan keluarga
Perkenalkan nama saya habsyi dari kelas....
‫َو َقَض ٰى َرُّبَك َأاَّل َتْعُبُد ٓو ۟ا ِإٓاَّل ِإَّياُه َو ِبٱْلَٰو ِلَدْي ِن ِإْح َٰس ًناۚ ِإَّم ا َيْبُلَغَّن ِع نَدَك ٱْلِكَبَر َأَح ُدُهَم ٓا َأْو ِكاَل ُهَم ا َفاَل َتُقل َّلُهَم ٓا ُأٍّف َو اَل َتْنَهْر ُهَم ا َو ُقل َّلُهَم ا َقْو اًل َك ِريًم ا‬

Arab-Latin: Wa qaḍā rabbuka allā ta'budū illā iyyāhu wa bil-wālidaini iḥsānā, immā yabluganna 'indakal-kibara
aḥaduhumā au kilāhumā fa lā taqul lahumā uffiw wa lā tan-har-humā wa qul lahumā qaulang karīmā
Artinya: Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu
berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-
duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada
keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan
yang mulia.
Hadirin wal hadirat rahimakumullah,
Pernah tidak ketika sedang bermain atau belajar, kemudian Ibu atau Ayah memanggil untuk meminta tolong?
Apa yang akan kalian lakukan?
Apakah langsung bergerak membantu atau malah diam saja? Seharusnya, ketika keduanya meminta tolong, kita
berusaha membantu mereka. Apalagi jika Ibu kita yang membutuhkan pertolongan. Jadi, tidak baik apabila kita
malah mengeluh ketika orang tua meminta bantuan kita. Atau bahkan mengucapkan kata “Ah!”, “Males!”,
“Nggak mau!” dan sebagainya. Kenapa demikian?
Ya, coba pikirkan bersama saja teman-teman. Ibu kita selama ini sudah mengandung kita selama 9 bulan.
Menjaga kita dalam kandungannya. Ketika kita lahirpun, Ibu memberikan semua kasih sayangnya pada kita.
Ketika kita sakit, Ibu juga akan merasa sakit bahkan sampai sedih. Ayah juga berjasa bagi kehidupan kita, ayah
bekerja dari pagi sampai malam untuk memenuhi kebutuhan kita tanpa pernah mengeluh pada kita. Coba
pikirkan betapa lelahnya Ayah dan Ibu kita!
Oleh karena itu, pantaskah kita tidak berbakti pada keduanya?
Tentu, tidak wahai teman-temanku. Sebagai seorang anak, sesibuk apapun kita, ketika orang tua membutuhkan
pertolongan, kita harus membantu mereka.
Hadirin wal hadirat yang saya sayangi,
Suatu hari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihiwassalam pernah didatangi oleh Ibnu Mas’ud. Ia bertanya pada Rasul:
“Amal apa yang paling dicintai Allah?”. Rasul menjawab “Shalat tepat pada waktunya.” Ibnu Mas’ud bertanya
lagi, “Lalu apa lagi?”. Rasul menjawab “Birrul walidain.” Ibnu Mas’ud bertanya lagi “Lalu apa lagi Rasul?”.
Rasul menjawab “Jihad fii sabilillah.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Dari hadis tadi, tentu kita jadi tahu kan teman-teman, betapa pentingnya untuk berbakti kepada kedua orang tua.
Bahkan berbakti pada kedua orang tua lebih baik daripada jihad. Dulu Rasulullah pernah didatangi oleh seorang
pemuda. Ia bertanya pada Rasul, “Ya Rasulullah sesunggunya aku ingin ikut untuk berjihad”. Rasulpun
menjawab “Apakah orang tua mu masih hidup?”. Pemuda itu menjawab “Iya.” Maka Rasul menjawab kembali,
“Kalau begitu kembalilah pada keduanya dan berjihadlah dengan berbakti pada mereka.”
Hadirin wal hadirat yang berbahagia,
Sudah jelas kan betapa pentingnya kita untuk berbakti pada kedua orang tua terutama pada ibu kita. Ibu
merupakan tiket ke surga kita yang paling utama. Teman-teman jangan pernah membantah ya apa yang Ibu kita
katakan. Karena, ucapan yang Ibu katakan adalah doa yang mudah sekali dikabulkan oleh Allah.
Dulu ada seseorang yang mendatangi Rasul dan bertanya, “Wahai Rasulullah, pada siapakah aku harus berbakti
pertama kali?”. Rasul menjawab “Ibumu!”. Pemuda ini bertanya lagi “Kemudian siapa lagi?”. Rasul menjawab,
“Ibumu!”. Pemuda ini bertanya lagi, “Siapa lagi?”. Rasul menjawab, “Ibumu!”. Pemuda ini pun bertanya lagi,
“Siapa lagi wahai Rasul?”. Rasul menjawab, “Ayahmu.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Bayangkan saja teman-teman Ibu disebut tiga kali dan ayah satu kali. Ini tandanya kita harus patuh pada Ibu
kita, tapi jangan berpikir kita bisa seenaknya ya pada ayah. Ibu dan ayah adalah dua orang yang harus kita
sayangi, karena ridha mereka juga mendatangkan ridha dari Allah untuk setiap perbuatan kita.
Dengan berbakti kepada orang tua, kita juga akan dengan mudah mendapatkan tiket ke surga. Allah sudah
menjanjikan hal tersebut lho! Karena ada sebuah ungkapan yaitu Al-jannatu tahta aqdam al-ummahat yang
artinya surga berada dibawah telapak kaki Ibu. Jadi mulai hari ini kita siap ya membantu Ibu dan tidak
membantah? Siap tidak teman-teman untuk mendapat tiket masuk surga secara cuma-cuma?
Hadirin wal hadirat yang insya Allah dimuliakan Allah,
Kita sudah tahu keutamaan apa saja yang bisa kita dapatkan ketika berbakti pada kedua orang tua. Maka sudah
sepantasnya kita untuk terus berusaha menjadi anak yang baik dengan mematuhi keduanya dan tidak
membantah apa yang mereka sampaikan. Tahu tidak teman-teman? Kita adalah tabungan akhirat lho bagi kedua
orang tua kita, oleh karena itu kita harus berusaha jadi anak yang shalih dan shalihah, salah satunya dengan
mendoakan keduanya. Teman-teman hafal doanya tidak? Siapa yang belum hafal? Yuk, kita baca doanya
bersama-sama. Saya hitung satu sampai tiga ya! Satu, dua, tiga...
‫الَّلُهَّم اْغ ِفْر ِلى َو ِلَو اِلَدَّى َو اْر َحْم ُهَم ا َك َم ا َر َّبَيا ِنى َصِغ ْيًرا‬
Yang artinya : “Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku dan sayangilah mereka sebagaimana
mereka menyayangi aku diwaktu kecil.” Aamiin
Doa tadi harus selalu kita baca selepas shalat ya teman-teman. Doa ini dapat menjadi tabungan bagi kedua orang
tua kita jika telah tiada. Teman-teman juga bisa membaca doa ini di waktu-waktu yang mustajab lho! Jadi, kalau
selesai shalat jangan langsung lari dan bermain, tapi mendoakan kedua orang tua dulu ya!
Hadirin wal hadirat rahimakumullah,
Seperti yang sudah saya sampaikan tadi, berbakti pada kedua orang tua merupakan hal yang wajib bagi kita
terutama berbakti kepada Ibu. Dengan berbakti pada kedua orang tua, kita akan mendapatkan jaminan surga
dengan mudah. Selain itu, ridha Allah itu berasal dari ridha orang tua. Maka, jangan pernah membantah apa
yang diucapkan orang tua ya! Mari kita jadi anak yang shalih dan shalihah teman-teman!
Demikian tadi sedikit yang dapat saya sampaikan, terima kasih karena sudah mau memperhatikan dan jika
banyak salah kata atau perilaku, saya mohon maaf.

Es dawet pakai santan,


Kalau ada salah mohon dimaafkan
Billahi taufik wal hidayah,
Wassalamu’alaykum warahmatullahi wabarakaatuh

Anda mungkin juga menyukai