BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANGTUA Ke bandung beli ayam Setelah itu pulang ke bali Izinkan saya ucapkan salam Untuk bapak ibu yang saya cintai Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuuh .. Pertama tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kita kepada Allah yang maha gofur, yang telah menjadikan tanah Indonesia subur dan makmur, jika tidak bersyukur maka kita akan menjadi kufur dan tersungkur ke dalam siksa kubur, nau’dzubillahi min…… dzalik. Shawalat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada nabi jungjungan alam pembawa agama islam, nabi tertinggi anti korupsi, nabi termulya anti durhaka, habibina wanabiyana Muhammad SAW. Bapak, Ibu yang saya hormati, Dewan Juri yang sangat saya cintai. Diantara perkara yang bisa menghantarkan kita kepada keridhoan Allah SWT adalah dengan berbakti kepada kedua orang tua kita dengan peenuh cinta, dengan ketulusan dan kasih sayang. sebagaimana difirmankan Allah dalam Al-Quran surat An-Nisa ayat 36: حسان و وا واعبُُدوا ٰ َول شركوا شيًـ و ا ِبذى ِلَدين ِبه ا ِبا ْل ت لَا وا ا ْلقُر ٰبى وا ْلي وا ْلمسكين ْ جا ذى ا ْلقُر ٰبى ْلجار ل ر ٰتمى وا ا ْل ج ب صاحب ج ْۢ ْنب وابن سِبي و مَلكت ا ماُنك ْي م ال ِل ما ا ْل ن وال لال َل ب كان مختَ َال خو َ ّٰ ن ف ر ِۙا ُيح من Wa'budullāha wa lā tusyrikụ bihī syai`aw wa bil- wālidaini iḥsānaw wa biżil-qurbā wal-yatāmā wal- masākīni wal-jāri żil-qurbā wal-jāril-junubi waṣ- ṣāḥibi bil-jambi wabnis-sabīli wa mā malakat aimānukum, innallāha lā yuḥibbu mang kāna mukhtālan fakhụrā. Artinya: "Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri." Yang artinya: Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orangtua”.
Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah,
Ayat tadi memerintahkan kepada kita agar senantiasa menyembah Allah, Tuhan Yang Maha Esa, dan berbuat baik kepada kedua orangtua kita. Cobalah kita hitung jasa kedua orangtua kita, tentu tidak akan mampu menghitungnya, karena jasa mereka sangat besar tiada terkira.
Saat hamil, ibu selalu dalam kepayahan karena
mengandung kita, sementara bapak bekerja siang dan malam untuk kelahiran kita. Begitu pula saat lahir, mereka pun mencurahkan segala perhatian dan kasih sayang kepada kita. Bahkan sampai sekarang kasih sayangnya tiada terkira. Subhanallah, betapa mulia jasa kedua orangtua kita! Bapak Ibu yang saya hormati, Dewan Juri Yang saya Cintai, Boleh Tidak Meisya menceritakan satu kisah sahabat nabi yang bertanya kepada Rasul? Suatu hari, ada seorang sahabat bertanya kepada Nabi SAW, Siapakah yang patut memperoleh penghormatan terbaik dariku, wahai Nabi? Ibumu, jawab Nabi singkat. Lalu siapa lagi? sahabat kembali bertanya. Ibumu, Nabi tetap memberi jawaban yang sama. Lalu siapa? sahabat itu terus bertanya. Ibumu, lagi-lagi Nabi memberi jawaban yang sama hingga tiga kali. Lalu siapa, wahai Nabi? Ayahmu. Karena itulah, barangsiapa yang durhaka kepada kedua orangtua, niscaya Allah akan menurunkan siksa dan neraka balasannya. Panasnya, duuuuh. Minta ampun! Pokoknya puanas banget, ratusan kali lipat panasnya dari api di bumi ini. Nah, sebagai generasi shalih dan shalihah, marilah kita berbakti kepada kedua orangtua dan senantiasa berdoa untuk mereka.
Para Hadirin Yang Berbahagia, Semuanya pada sayang
kan sama orangtuanya? Alhamdulillah, kalua begitu mari kita sama sama mendoakan kedua orangtua kita baik yang masih ada atau yang sudah dipanggil lebih dulu oleh Allah SWT, Ayo semuanya bareng-bareng yaaa… Bismillahirrohmanirrohim .. “Allohummag fir lī, wa li wālidayya, warham humā kamā rabbayānī shaghīrā. Artinya: “Ya Allah, ampunilah dosaku dan (dosa) kedua orang tuaku. Sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku diwaktu aku kecil.” Bapak ibu yang saya hormati, Dewan Juri yang saya cintai Izinkan meisya menyanyikan lagu tentang ibu yaa.. “Bersinar kau bagai cahaya Yang selalu beriku penerangan Selembut sutra kasihmu 'kan S'lalu kurasa dalam suka dan duka Kaulah ibuku, cinta kasihku T'rima kasihku takkan pernah terhenti Kau bagai matahari yang s'lalu bersinar Sinari hidupku dengan kehangatanmu” Demikianlah tausiah singkat dar Meisya pada hari ini. Semoga bermanfaat bagi kita semua, jika ada kata-kata yang salah; kepada Allah saya mohon ampun, kepada teman-teman saya mohon maaf. Sebelum saya tutup, saya akan bacakan pantun untuk bapa ibu semua Jalan-jalan ke kota Mekah, Ingin sembahyang berlama-lama. Semoga pidato ini membawa berkah, Membawa rahmat untuk bersama Akhiru kalam wabillahi taufiq wal hidayah Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.