Anda di halaman 1dari 7

PILDACIL MEISYA SYAKIRA PUTRI

ISKANDAR (DARI SD TUNAS GUMILANG)


BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANGTUA
Ke bandung beli ayam
Setelah itu pulang ke bali
Izinkan saya ucapkan salam
Untuk bapak ibu yang saya cintai
Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuuh ..
Pertama tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kita
kepada Allah yang maha gofur, yang telah menjadikan
tanah Indonesia subur dan makmur, jika tidak bersyukur
maka kita akan menjadi kufur dan tersungkur ke dalam
siksa kubur, nau’dzubillahi min…… dzalik.
Shawalat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan
kepada nabi jungjungan alam pembawa agama islam, nabi
tertinggi anti korupsi, nabi termulya anti durhaka,
habibina wanabiyana Muhammad SAW.
Bapak, Ibu yang saya hormati, Dewan Juri yang sangat
saya cintai.
Diantara perkara yang bisa menghantarkan kita kepada
keridhoan Allah SWT adalah dengan berbakti kepada
kedua orang tua kita dengan peenuh cinta, dengan
ketulusan dan kasih sayang.
sebagaimana difirmankan Allah dalam Al-Quran surat
An-Nisa ayat 36:
‫حسان و‬ ‫وا‬ ‫واعبُُدوا ٰ َول شركوا شيًـ و‬
‫ا ِبذى‬ ‫ِلَدين‬ ‫ِبه ا ِبا ْل‬ ‫ت‬
‫لَا‬
‫وا‬ ‫ا ْلقُر ٰبى وا ْلي وا ْلمسكين ْ جا ذى ا ْلقُر‬
‫ٰبى ْلجار‬ ‫ل ر‬ ‫ٰتمى‬
‫وا‬
‫ا ْل ج ب صاحب ج ْۢ ْنب وابن سِبي و مَلكت ا ماُنك‬
‫ْي م‬ ‫ال ِل ما‬ ‫ا ْل‬ ‫ن وال‬
‫لال َل ب كان مختَ َال خو‬ َ ّٰ ‫ن‬
‫ف ر ِۙا‬ ‫ُيح من‬
Wa'budullāha wa lā tusyrikụ bihī syai`aw wa bil-
wālidaini iḥsānaw wa biżil-qurbā wal-yatāmā wal-
masākīni wal-jāri żil-qurbā wal-jāril-junubi waṣ-
ṣāḥibi bil-jambi wabnis-sabīli wa mā malakat
aimānukum, innallāha lā yuḥibbu mang kāna
mukhtālan fakhụrā.
Artinya: "Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu
mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan
berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat,
anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan
tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba
sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak
menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri."
Yang artinya: Sembahlah Allah dan janganlah kamu
mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan
berbuat baiklah kepada dua orangtua”.

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah,


Ayat tadi memerintahkan kepada kita agar senantiasa
menyembah Allah, Tuhan Yang Maha Esa, dan berbuat
baik kepada kedua orangtua kita. Cobalah kita hitung jasa
kedua orangtua kita, tentu tidak akan mampu
menghitungnya, karena jasa mereka sangat besar tiada
terkira.

Saat hamil, ibu selalu dalam kepayahan karena


mengandung kita, sementara bapak bekerja siang dan
malam untuk kelahiran kita. Begitu pula saat lahir,
mereka pun mencurahkan segala perhatian dan kasih
sayang kepada kita. Bahkan sampai sekarang kasih
sayangnya tiada terkira. Subhanallah, betapa mulia jasa
kedua orangtua kita!
Bapak Ibu yang saya hormati, Dewan Juri Yang
saya Cintai,
Boleh Tidak Meisya menceritakan satu kisah sahabat nabi
yang bertanya kepada Rasul?
Suatu hari, ada seorang sahabat bertanya kepada Nabi
SAW, Siapakah yang patut memperoleh penghormatan
terbaik dariku, wahai Nabi?
Ibumu, jawab Nabi singkat.
Lalu siapa lagi? sahabat kembali bertanya.
Ibumu, Nabi tetap memberi jawaban yang sama.
Lalu siapa? sahabat itu terus bertanya.
Ibumu, lagi-lagi Nabi memberi jawaban yang sama
hingga tiga kali.
Lalu siapa, wahai
Nabi? Ayahmu.
Karena itulah, barangsiapa yang durhaka kepada kedua
orangtua, niscaya Allah akan menurunkan siksa dan
neraka balasannya. Panasnya, duuuuh. Minta ampun!
Pokoknya puanas banget, ratusan kali lipat panasnya dari
api di bumi ini. Nah, sebagai generasi shalih dan shalihah,
marilah kita berbakti kepada kedua orangtua dan
senantiasa berdoa untuk mereka.

Para Hadirin Yang Berbahagia, Semuanya pada sayang


kan sama orangtuanya?
Alhamdulillah, kalua begitu mari kita sama sama
mendoakan kedua orangtua kita baik yang masih ada atau
yang sudah dipanggil lebih dulu oleh Allah SWT,
Ayo semuanya bareng-bareng yaaa…
Bismillahirrohmanirrohim ..
“Allohummag fir lī, wa li wālidayya, warham
humā kamā rabbayānī shaghīrā. Artinya: “Ya
Allah, ampunilah dosaku dan (dosa) kedua orang tuaku.
Sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku
diwaktu aku kecil.”
Bapak ibu yang saya hormati, Dewan Juri yang
saya cintai
Izinkan meisya menyanyikan lagu tentang ibu yaa..
“Bersinar kau bagai cahaya
Yang selalu beriku
penerangan Selembut sutra
kasihmu 'kan
S'lalu kurasa dalam suka dan duka
Kaulah ibuku, cinta kasihku
T'rima kasihku takkan pernah terhenti
Kau bagai matahari yang s'lalu
bersinar Sinari hidupku dengan
kehangatanmu”
Demikianlah tausiah singkat dar Meisya pada hari ini.
Semoga bermanfaat bagi kita semua, jika ada kata-kata
yang salah; kepada Allah saya mohon ampun, kepada
teman-teman saya mohon maaf.
Sebelum saya tutup, saya akan bacakan pantun untuk
bapa ibu semua
Jalan-jalan ke kota Mekah,
Ingin sembahyang berlama-lama.
Semoga pidato ini membawa berkah,
Membawa rahmat untuk bersama
Akhiru kalam wabillahi taufiq wal hidayah
Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai