MUHAMMAD 1. Kisah Teladan Nabi tentang Kelembutan Hati terhadap Orang yang Menyakitinya
Pada suatu hari terdapat seorang pengemis Yahudi
buta yang selalu berteriak dan menghina Nabi Muhammad SAW. Pengemis tersebut selalu ditemani oleh seseorang yang senantiasa menyuapi dengan penuh lembut dan kasih sayang. Suatu waktu, seseorang tersebut tidak datang kembali untuk menyuapi dan tergantikan oleh sahabat Rasulullah yaitu Abu Bakar As-Shidiq. Seketika sang pengemis hanya ingin disuapi oleh seseorang sebelumnya dan rasa nyaman dan sayang mengisi hatinya. 2. Ketulusan Hati Rasulullah terhadap Hamba Sahaya
Kisah seorang budak yang paling beruntung dan
menjadi warisan bagi Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam . Setelah menikah dengan Khodijah radhiallahu’anha, Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam memerdekakannya. Dialah yang telah merawat Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam sewaktu kecil, sehingga beliau menganggapnya seperti ibu sendiri. Dan bertambah pula keutamaan Ummu Aiman dengan adanya Usamah bin Zaid, putra mereka yang menjadi kesayangan Rasulullah SAW. 3. Ketegasan Nabi Muhammad SAW yang Memberikan Hidayah
Nabi Muhammad SAW dapat berperilaku tegas dan
tetap dengan kelembutan, sehingga tidak menyakiti hati umatnya. Beliau tidak pernah berkata maupun berlaku kasar kepada mereka yang menghinanya. Adapun terdapat suatu kisah teladan nabi yang menceritakan tentang bagaimana Rasulullah memotong lidah seseorang sehingga menyadarkan hati seseorang tersebut. Beliau memperlakukan umatnya dengan penuh kelembutan hati dan tulus mewarnai kehidupan disekelilingnya. 4. Sifat Nabi Muhammad SAW yang senantiasa Memberi dan Mengasihi
Roda berputar mengayuhkan kehidupan Rasulullah
yang penuh dengan nilai kehidupan suri tauladan. Pada saat kondisi kesehatan Rasulullah semakin memburuk karena sakit yang beliau derita. Beliau bertanya pada Aisyah Ra tentang uang yang ia titipkan padanya sebelum ia menderita sakit. Beliau lupa bahwa ia pernah menitipkan uang dan teringat saat penyakit ada pada dirinya. 5. Kewaspadaan yang tinggi
Pada suatu malam Aisyah RA mendapati Rasulullah
SAW tidak bisa tidur dan hanyamembolak-balik tubuhnya diatas ranjang penuh dengan gelisah. Ia pun
bertanya, “Wahai Rasulullah, mengapa tidak tidur
semalaman?” Rasulullah lalu menjawab, “Hari ini aku menemukan sebuah kurma di tengah jalan, kemudian aku ambil buah itu dan memakannya karena aku pikir lebih baik dimakan daripada busuk dan terbuang sia-sia, sekarang aku merasa gelisah karena siapa tahu jika kurma yang kumakan itu termasuk harta sedekah.” 6. Memotong lidah seseorang
Rasulullah SAW tidak pernah berkata maupun berlaku
kasar kepada mereka yang menghinanya. Adapun suatu kisah menceritakan tentang bagaimana Rasulullah memotong lidah seseorang Diceritakan dalam sejarah agama islam, saat Perang Hunain berkecamuk. Rasulullah mengangkat senjata melawan Suku Hawazin dan Quraisy yang dipimpin oleh Alabak dan kedua pasukan tersebut bertempur di medan Hunain, yang jaraknya sekitar tiga mil dari Mekah. Rasulullah Saw dan pasukannya berhasil mengalahkan kaum Quraisy dan mendapatkan banyak harta rampasan perang. 7. Sikap Rasul terhadap hamba sahaya
Sebelum masuk Islam, seorang hamba sahaya Zaid
dilahirkan sebagai seorang Nasrani. Saat ia masih kecil, ia ikut bepergian dengan ibunya dalam suatu kafilah namun segerombolan perampok menghadang mereka dan menculik Zaid. Ia kemudian di jaul dan jatuh ditangan Hakim dan ia menghadiahkan Zaid kepada Khadijah, isteri nabi Muhammad SAW. Setelah menikah dengan Rasul, Khadijah menghadiahkan Zaid kepada beliau. 8. Perilaku Rasul terhadap orang lain Kita semua tahu bahwa Rasulullah memiliki pribadi dan tutur kata yang mulia bahkan kepada orang yang membenci maupun berkata kasar kepadanya. Sebagaimana yang dikisahkan berikut ini Pada suatu hari seorang lelaki meminta ijin untuk berbicara kepada Nabi Muhammad. Kemudian beliau berkata pada Aisyah Ra untuk mengizinkannya masuk. Beliau juga menyampaikan “Biarkan dia masuk, orang ini dikenal orang yang paling buruk dikabilahnya,” kata Rasulullah. Kemudian Aisyah mengizinkannya masuk dan pria itu langsung duduk di depan Rasulullah SAW. Saat berbicara dengannya, Rasul bertutur kata ramah dan penuh perhatian. Hal ini membuat istri Rasul, Aisyah heran dan bertanya kepada beliau saat pria tersebut telah pergi. PERTANYAAN 1.APA SIKAP NABI MUHAMMAD SAAT DI HINA?SABAR DAN MEMBALASNYA DENGAN KEBAIKAN 2.BAGAIMANA NABI MUMMAD SAAT MEMOTONG LIDAH? DENGAN PEDANG 3.SIAPA ITU ZAID? SAHABAT NABI