Anda di halaman 1dari 4

JADWAL PEMBUAT KULTUM KISAH TELADAN

SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU AL HALIMIYAH


TAHUN PELAJARAN 2021/2022

NO. TANGGAL PENCERAMAH MATERI


1 Jum at, 08/04/2022 Muhammad Zamzuri Berlaku lemah lembut
2 Senin, 11/04/2022 Ainul Yaqin Memberi dan Mengasihi
3 Rabu, 13/04/2022 Airina Sa'adah Ketulusan dan Membantu Sesama
4 Jum at, 15/04/2022 Syafitri Rahayu Kisah Nabi Nuh
5 Senin, 18/04/2022 Siti Nur Azizah Kisah Nabi Ibrahim
6 Rabu, 20/04/2022 Heri Kurniasih Kisah Nabi Musa
Kisah teladan Nabi Muhammad
7 Jum at, 22/04/2022 Pipih Sopiah menolong orang lemah
8 Senin, 25/04/2022 Siti Suciasih Kisah Teladan Umar Bin Khattab 1
9 Rabu, 27/04/2022 Muhammad Zamzuri Kisah Teladan Umar Bin Khattab 2
10 Jum at, 29/04/2022 Ainul Yaqin Kisah Teladan Nabi Ayub

MATERI GURU KISAH TELADAN


SDIT AL HALIMIYAH
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

1. Berlaku lemah lembut


Salah satu contoh yang dapat ditiru dari perilaku Nabi Muhammad adalah sifat nya
yang lemah lembut kepada siapapun. Pernah suatu waktu ada seorang pengemis
Yahudi buta yang selalu menghina Nabi. Pengemis tersebut selalu ditemani dengan
seseorang yang menyuapinya dengan sabar dan penuh kelembutan. Singkat cerita,
seseorang yang biasa menemani pengemis tersebut tidak datang kembali untuk
menyuapinya. Kemudian digantikan oleh Abu Bakar As Shidiq. Kemudian sang
pengemis tersebut seketika hanya ingin disuapi oleh seseorang yang biasa menyuapi
nya dengan penuh kelembutan dan kasih sayang tersebut. Abu Bakar pun seketika
berkata, “Aku memang bukan lah orang yang biasa datang dan menyuapimu, aku juga
tidak bisa selemah lembut orang itu, namun ketahuilah aku merupakan sahabat dari
orang yang selalu menyuapi mu. Orang yang biasa menyuapi mu tersebut kini telah
wafat dan aku hanya ingin melanjutkan amalan beliau.”

Kemudian sang pengemis buta itu pun terdiam dan bertanya kepada Abu Bakar,
siapakah orang yang selama ini menyuapi dan memberikan nya makan. Abu Bakar
pun menjawab, bahwa orang tersebut adalah Rasulullah SAW. Seseorang yang
selama ini Ia hina, fitnah, dan rendahkan. Sang pengemis pun kaget luar biasa, air
matanya pun menetes, dan saat itu juga Ia bersaksi di hadapan Abu Bakar untuk
mengucapkan kalimat syahadat. Pengemis tersebut memilih untuk masuk Islam
setelah hinaan dan sumpah serapahnya kepada Nabi Muhammad dibalas dengan
kasih sayang.
Kita tentu bisa mencontoh kisah tersebut dalam kehidupan kita, untuk selalu berbuat
baik kepada siapapun, termasuk orang yang menyakiti hati kita karena dibalik itu aka
nada kebaikan yang terus mengalir.

2. Memberi dan Mengasihi


Pernah suatu ketika Rasulullah menitipkan uang untuk disimpan kepada istrinya
Aisyah Ra. Ketika kondisi kesahatan Rasulullah semakin memburuk Ia bertanya
kepada Aisyah mengenai uang yang pernah Ia titipkan tersebut. Kemudian Rasulullah
meminta Aisyah untuk membagikan uang tersebut di jalan Allah, Ia berkata bahwa Ia
akan malu apabila kelak bertemu Allah namun masih terdapat timbunan uang di rumah
nya.

Nabi Muhammad memang rajin bersedekah dan memudahkan segala urusan para
umatnya yang mengalami kesulitan. Ia pun selalu mengajak umatnya untuk selalu
bersedekah dan melakukan kebaikan.
3. Ketulusan dan Membantu Sesama
Rasulullah memang dikenal sangat senang membantu sesama termasuk
memerdekakan para budak, dan anak-anaknya. Salah satu nya Ummu Aiman dan
putra nya Usamah bin Zaid, yang kemudian menjadi kesayangan Rasulullah. Setelah
menikah dengan Khodijah, Nabi memerdekakannya. Ia merupakan orang yang telah
merawat Nabi Muhammad SAW ketika kecil, sehingga beliau sudah menganggapnya
seperti ibu sendiri.

Ketulusan hati Rasulullah dengan memerdekakan budak dan membantu orang lain
dalam kesulitan merupakan hal yang perlu kita contoh dan implementasikan dalam
kehidupan sehari-hari.

4. Kisah Nabi Nuh


Nabi Nuh diutus Allah untuk berdakwah kepada kaum Bani Rasib. Mereka adalah
adalah kaum yang menyembah patung dan berhala. Selama 500 tahun dakwah Nabi
Nuh, hanya sedikit dari mereka yang mau mengikuti seruan Nabi Nuh. Bahkan anak
dan istri beliau pun ikut membangkang.

Suatu hari Nabi Nuh diperintahkan Allah untuk membuat sebuah kapal. Namun kaum
Bani Rasib justru mencaci maki beliau. Menganggap beliau tidak waras dan perkataan
kasar lainnya.
Nabi Nuh yang sudah menahan kesabaran luar biasa ini pun akhirnya berdoa. Beliau
berdoa agar kaum Bani Rasib yang begitu angkuh dan sombong dilenyapkan. Orang-
orang yang beriman dan mengikuti seruan Nabi Nuh pun, naik ke kapal.
Sedangkan, atas izin Allah SWT, Bani Rasib pun binasa ditelan banjir. Bahkan anak
istri Nabi Nuh yang membangkang juga ikut binasa.

5. Kisah Nabi Ibrahim


Kisah kesabaran Nabi Ibrahim telah diceritakan dalam Alquran.
Pertama, ketika Nabi Ibrahim berdakwah kepada kaumnya yang menyembanh
berhala. Bahkan ayah beliau pun adalah seorang penyembah berhala. Namun, seruan
beliau hanya dianggap angin lalu oleh kaumnya. Meskipun sudah berkali-kali diajak
untuk kembali ke jalan yang benar, namun mereka tetap ingkar.

Kisah kedua adalah tentang perintah Allah kepada Nabi Ibrahim untuk menyembelih
anaknya, Nabi Ismail. Nabi Ibrahim mendapatkan perintah untuk menyembelih
anaknya melalui mimpi. Dimana beliau sudah menunggu bertahun-tahun lamanya
untuk mendapatkan seorang anak.

Namun dengan keteguhan hatinya, Nabi Ibrahim pun ikhlas untuk melaksanakan
perintah Allah. Begitupun Nabi Ismail, yang selalu meyakinkan ayahnya.

Dan atas izin Allah, saat hari penyembelihan tiba, Nabi Ismail pun tiba-tiba diganti oleh
domba yang berasal dari surga. Ini merupakan buah dari kesabaran dan keteguhan
hati Nabi Ibrahim. Kisah inilah yang menjadi pembelajaran bagi umat Muslim untuk
melakukan qurban.

Ketiga adalah ketika Nabi Ibrahim dibakar oleh Raja Namrud. Namun atas izin Allah,
api yang berkobar begitu panas, justru terasa dingin saat menyentuh kulit Nabi
Ibrahim.

6. Kisah Nabi Musa


Kisah Nabi Musa berawal saat masa kepemimpinan Raja Firaun. Pada saat itu, Firaun
diramalkan akan ditumbangkan oleh seorang anak laki-laki. Atasa dasar ramalan
itulah, Firaun memerintahkan untuk membunuh seluruh bayi laki-laki yang baru lahir.

Ibu Nabi Musa, Yukabad, tidak ingin bayi kecilnya dibunuh. Ia pun mencari cara lain
untuk menyelamatkan Nabi Musa. Akhirnya, ia menghanyutkan Nabi Musa di sungai
Nil.
Atas izin Allah, Nabi Musa pun menyelamatkannya. Nabi Musa yang hanyut pun
ditemukan oleh keluarga Firaun. Yang justru mengadopsinya. Bahkan merawat Nabi
Musa hingga tumbuh dewasa. 
Saat dewasa, Nabi Musa pun mendapat perintah untuk berdakwah. Beliau selalu
berhadapan dengan para penyihir di istana Firaun. Hingga akhirnya, Nabi Musa
diperintahkan untuk membelah lautan menggunakan tongkatnya. Dan atas izin Allah,
laut itu pun terbelah. Dan pasukan Firaun pun binasa didalam lautan yang terbelah itu.

7. Kisah Nabi Muhammad menolong orang lemah


Begitu banyak kisah keteladanan Nabi Muhammad SAW.  Dan betapa luar biasanya
kesabaran dan keteguhan Nabi Muhammad dalam berdakwah.
Beliau sama sekali tak pernah menyimpan dendam. Meskipun selalu diperlakukan
buruk oleh kaum beliau dimasa itu. Namun, Nabi Muhammad tetap bersabar. Dan
tidak pernah membalas perlakuan mereka.
Banyak kisah yang diceritakan tentang bagaimana orang-orang yang masuk Islam,
awalnya adalah mereka yang sangat membenci Nabi Muhammad. Salah satunya kisah
seorang nenek yang kala itu sedang dalam bersusah payah membawa beban.
Nabi pun langsung membantu nenek tersebut. Namun, selama perjalanan, nenek
tersebut hanya menjelek-jelekan tentang Nabi Muhammad. Ia tak sadar bahwa yang
menolongnya adalah Nabi yang sedang ia jelekan. Namun Nabi tetap mendengarkan
ocehan nenek tersebut tanpa berkata apa-apa.

8. Keteladanan Umar Bin Khattab 1


- Sederhana
Umar bin Khattab adalah sosok pemimpin yang bersikap amat sederhana. Walau
beliau sudah menjadi pemimpin, hidup beliau dan keluarganya masih tetap
sederhana. Umar Bin Khattab tidak tinggal di sebuah istana, rumah mentereng atau
gedung yang tinggi. Tapi, beliau lebih memilih untuk tinggal di sebuah bangunan
sederhana dekat masjid, dan lebih sering berada di masjid. Beliau juga lebih sering
tidur di atas pelepah kurma daripada kasur yang empuk.
- Pemberani
Umar bin Khattab adalah sosok yang sangat pemberani. Beliau pemberani
menegakkan kebenaran yang diyakini. Sejak dulu, saat masih menjadi salah satu
pimpinan Kaum Quraisy, lalu menjadi sahabat Rasulullah, sampai akhirnya saat
Umar bin Khattab diangkat menjadi Khalifah.
Saat Umar Bin Khattab menjadi sahabat Rasulullah SAW, syiar dan dakwah Islam
menjadi lebih terbuka. Tidak sembunyi-sembunyi, bahkan dilakukan dengan terang-
terangan. Hal ini bertujuan agar semua umat Islam diharapkan untuk selalu berani
menegakkan kebenaran.
9. Keteladanan Umar Bin Khattab 2
- Gemar Musyawarah
Umar bin Khattab juga dikenal sebagai sosok pemimpin yang ketika menjabat
gemar bermusyawarah. Beliau adalah sosok yang tidak pernah mau memposisikan
dirinya sebagai seorang penguasa. Akan tetapi, beliau berpendapat bahwa dirinya
memiliki kedudukan yang sama dengan anggota musyawarah lainnya.Beliau tidak
pernah merasa paling tahu dan semena-mena. Beliau senantiasa menanamkan
perasaan bahwa rakyatnya adalah guru yang akan menunjukkan jalan kebaikan,
yang justru akan menyelamatkannya dari kesengsaraan hisab di akhirat kelak.
- Adil
Umar bin Khattab selalu bersikap adil dan terbuka dalam mengawal tugas
pemerintahan. Walau beliau seorang pemimpin namun beliau tetap adil terhadap
rakyat dan keluarganya. Bila ternyata keluarganya bersalah, beliau tetap akan
menghukumnya sebagaimana jika rakyatnya bersalah. Bahkan terhadap
keluarganya yang bersalah diberi hukuman yang lebih berat. Singkat kata, bila
orang berbicara tentang keadilan yang murni tanpa cacat, maka orang pasti akan
teringat pada keadilan Umar Bin Khattab.
10. Kisah teladan Nabi Ayub
Beberapa ujian yang dialami oleh Nabi Ayyub As dan layak menjadi kisah teladan, di
antaranya adalah sebagai berikut:
- Kaya Raya Namun Dermawan
Dikisahkan bahwa Nabi Ayyub As merupakan seorang nabi yang sangat kaya raya.
Harta bendanya melimpah ruah. Meskipun tak kekurangan apa pun dalam
menjalani kehidupan, ia tetap beriman kepada Allah SWT. Selain itu, dirinya juga
dikenal sebagai seorang yang dermawan. Diceritakan bahwa Nabi Ayyub As suka
membagi-bagikan harta bendanya. Baik berupa memberi makan untuk para fakir
miskin, menyantuni janda, anak yatim, serta ibnu sabil.
- Sabar Ketika Miskin
Saat kondisinya sedang kaya raya, ujian yang datang dihadapi dengan menjadi
orang yang dermawan. Demikian pula kala Allah SWT memberikan cobaan berupa
kemiskinan. Ketika harta bendanya itu telah habis dan tidak menyisakan apa pun,
Nabi Ayyub As sangat sabar menghadapinya tanpa merubah rasa ketakwaan
kepada yang Maha Kuasa. Selain sangat sabar saat harta bendanya habis, Nabi
Ayyub As juga terkenal sabar ketika menghadapi cobaan lainnya sepanjang hidup.

Nabi Ayyub dikenal dengan kesabaran saat menanggung penderitaan yang


menimpa setelah mendapatkan segala macam nikmat dan kesenangan dari Allah
SWT. Hal tersebut terjadi ketika ia menderita penyakit kulit yang luar biasa
sehingga memaksanya harus terusir dari kampung halaman sendiri. Berbicara
mengenai kesabaran yang dimiliki Nabi Ayyub As, Allah SWT sudah berfirman
melalui Al-Qur'an surah Sad ayat 44 dengan bunyi: ‫ث ۗ ِإ َّنا‬ ْ ‫ِك ضِ ْغ ًثا َفاضْ ِربْ ِب ِه َواَل َتحْ َن‬
َ ‫َو ُخ ْذ ِب َيد‬
ٌ‫ص ِابرً ا ۚ نِعْ َم ْال َع ْب ُد ۖ ِإ َّن ُه َأ َّواب‬
َ ُ‫ َو َج ْد َناه‬Artinya: "Dan ambillah dengan tanganmu seikat (rumput),
maka pukullah dengan itu dan janganlah kamu melanggar sumpah. Sesungguhnya
Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba.
Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan-nya)". 3. 18 Tahun Menghadapi Ujian
Dalam sebuah hadis riwayat Anas ibn Malik, disebutkan bahwa "Sesungguhnya
Nabiyullah Ayub ‘alaihissalam berada dalam ujiannya selama delapan belas tahun.
"Baik keluarga dekat maupun keluarga jauh menolaknya kecuali dua orang laki-laki
dari saudara-saudaranya. Kedua saudara itulah yang selalu memberinya makan
dan menemuinya

Nabi Ayyub As mengalami masa yang sangat sulit dalam menghadapi cobaan itu.
Bahkan, seluruh keluarga menjauh lantaran penyakit yang diderita serta kondisi
sang nabi yang mulai kehilangan harta benda. Meskipun demikian, ada satu orang
istri dan dua saudara yang tetap setia menemani beliau dan selalu memberikan
makan. Setelah sekian lama mengalami penderitaan, jika berdasarkan hadis di atas
waktunya adalah sekitar 18 tahun, kemudian Nabi Ayyub As memanjatkan doa
kepada Allah SWT. Ia meminta agar penyakitnya segera diangkat dan
mendapatkan kesembuhan. Al-Quran surah al-Anbiyâ’ ayat 83 dan 84
mengisahkannya Artinya: "Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika dia berdoa kepada
Tuhannya, “(Ya Tuhanku), sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau
Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang". "Maka Kami kabulkan
(doa)nya, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan
keluarganya kepadanya, dan (Kami lipat gandakan jumlah mereka) sebagai suatu
rahmat dari Kami, dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah
Kami". Alhasil, Nabi Ayyub As memperoleh kesembuhan atas penyakit yang sudah
diderita selama belasan tahun dan ia kembali menjalani kehidupan seperti layaknya
yang dijalani sebelum hal itu terjadi.

Anda mungkin juga menyukai