Makalah
Diajukan Sebagai Tugas Matakuliah Pendidikan Agama Islam Pada Program Studi
Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) GICI Bussines School
Oleh:
1. Ady Firly Ramadhany
2. Ressa Putri F (61201023009807)
3. Rian Nur Aini (61201023009809)
4. Siti Zulfa (61201023009816)
5. Maysa Nabila (61201023009794)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai seorang muslim hendaknya kita mengetahui sejarah Nabi Muhammad SAW
baik ketika beliau dalam berdakwah di Makkah dan diangkat sebagai Rasul. Oleh
karena itu kami mencoba untuk mengingatkan kembali akan sejarah dan perjalanan
Nabi untuk selalu kita contoh dan kita teladani dalam kehidupan sehari-hari. Telah
kita ketahui bersama bahwa umat Islam pada saat sekarang ini lebih banyak mengenal
figur-figur yang sebenarnya tidak pantas untuk di contoh dan ironisnya mereka sama
sekali buta akan sejarah dan kehidupan Rosulullah SAW.
Oleh karena itu kami mencoba untuk membuka, memaparkan tentang kehidupan Nabi
Muhammad SAW, dan mudah-mudahan dengan adanya makalah ini menambah rasa
kecintaan kita pada Nabi Muhammad SAW.
B. Rumusan Masalah.
1. Bagaimana sejarah dakwah Rasulullah pada periode Mekkah ?
2. Apa-apa saja yang terkandung dan yang terjadi dalam isi dakwah Rasulullah
pada periode Mekkah ?
C. Tujuan.
Sebagai motivatis untuk lebih memahami perjuangan islam.
Sebagai ilmu pengetahuan islam dan umum.
Sebagai pembelajaran untuk lebih cinta pada agama islam.
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam perjalanan ini Nabi berhasil membawa keuntungan yang berlipat ganda,
sehingga kepercayaan Khadijah bertambah terhadapnya. Selama perjalanan tersebut
Maisarah sangat mengagumi akhlak dan kejujuran Nabi. Semua sifat dan prilaku itu
dilaporkan oleh Maisarah kepada Khadijah. Khadijah tertarik pada kejujurannya, dan
ia pun terkejut oleh barakah yang diperolehnya dari perniagaan Nabi SAW.
Kemudian Khadijah menyatakan hasratnya untuk menikah dengan Nabi SAW dengan
perantaraan Nafisah binti Muniyah. Nabi SAW menyetujuinya, kemudian Nabi SAW
menyampaikan hal itu kepada paman-pamannya. Setelah itu, mereka meminangkan
Khadijah untuk Nabi SAW dari paman Khadijah, Amr bin Asad. ketika menikahinya,
Nabi berusia dua puluh lima, sedangkan Khadijah berusia empat puluh tahun.
Sebelum menikah dengan Nabi saw, Khadijah pernah menikah dua kali. Pertama
dengan Atiq bin A’idz at-Tamimi, dan yang kedua dengan Abu Halah at-Tamimi;
namanya Hindun bin Zurarah.
Rasulullah saw. Sebelum bi’tsah pernah ikut serta dalam pembangungan ka’bah dan
pemugarannya. Beliau ikut serta secara aktif mengusung batu di atas pundaknya.
Pada waktu itu beliau berusia 35 tahun, menurut riwayat yang paling shahih. Beliau
memiki pengaruh besar dalam menyelesaikan kemelut yang timbul akibat
perselisihan antar kabilah tentang siapa yang berhak mendapatkan kehormatan
meletakkan hajar aswad di tempatnya. Semua pihak tunduk kepada usulan yang
diajukan Nabi saw., kerena mereka semua mengenalnya sebagai al-amin (terpercaya)
mencintainya.
Mendekati usia empat puluh tahun, mulailah tumbuh pada diri Nabi saw
kecenderungan untuk melakukan ‘uzlah. Allah menumbuhkan pada dirinya rasa
senang untuk melakukan ikhtila (menyendiri) di gua Hira’ (Hira’ adalah nama sebuah
gunung yang terletak di sebelah barat laut kota Makkah). Beliau menyendiri dan
beribadah di tersebut selama beberapa malam. Kadang sampai sepuluh malam, dan
kadang lebih dari itu, sampai satu bulan. Kemudian beliau kembali ke rumahnya
sejenak hanya untuk mengambil bekal baru untuk melanjutkan ikhtila’nya di gua
Hira’. Demikianlah Nabi saw terus melakukannya sampai turun wahyu kepadanya
ketika beliau sedang melakukan ‘uzlah.
B. Pengangkatan Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul.
Pengangkatan Muhammad sebagai nabi atau rasul Allah SWT, terjadi pada
tanggal17 Ramadan, 13 tahun sebelum hijrah (610 M) tatkala beliau sedang
bertahannus diGua Hira, waktu itu beliau genap berusia 40 tahun. Gua Hira terletak di
JabalNur, beberapa kilo meter sebelah utara kota Mekah.Muhamad diangkat Allah
SWT, sebagai nabi atau rasul-Nya ditandai denganturunnya Malaikat Jibril untuk
menyampaikan wahyu yang pertama kali yakni Al-Qur’an Surah Al-‘Alaq, 96: 1-5.
Turunnya ayat Al-Qur’an pertama tersebut, dalam sejarah Islam dinamakan Nuzul Al-
Qur’an.Menurut sebagian ulama, setelah turun wahyu pertama (Q.S. Al-‘Alaq: 1-5)
turun pulaSurah Al-Mudassir: 1-7, yang berisi perintah Allah SWT agar Nabi
Muhammadberdakwah menyiarkan ajaran Islam kepada umat manusia.Setelah itu,
tatkala Nabi Muhammad SAW berada di Mekah (periode Mekah) selama13 tahun
(610-622 M), secara berangsur-angsur telah diturunkan kepadabeliau, wahyu berupa
Al-Qur’an sebanyak 4726 ayat, yang meliputi 89 surah. Surah-surah yang diturunkan
pada periode Mekah dinamakan Surah Makkiyyah.
2. Dakwah secara Sembunyi-sembunyi Selama 3-4 TahunPada masa dakwah secara
sembunyi-sembunyi ini, Rasulullah SAW menyeru untuk masuk Islam, orang-orang
yang berada di lingkungan rumah tangganya sendiri dan kerabat serta sahabat
dekatnya.Mengenai orang-orang yang telah memenuhi seruan dakwah Rasulullah
SAW tersebut adalah: Khadijahbinti Khuwailid (istri Rasulullah SAW, wafat tahun
ke-10 dari kenabian), Ali bin Abu Thalib (saudarasepupu Rasulullah SAW yang
tinggal serumah dengannya), Zaid bin Haritsah (anak angkat RasulullahSAW), Abu
Bakar Ash-Shiddiq (sahabat dekat Rasulullah SAW) dan Ummu Aiman (pengasuh
RasulullahSAW pada waktu kecil).Abu Bakar Ash-Shiddiq juga berdakwah ajaran
Islam sehingga ternyata beberapa orang kawandekatnya menyatakan diri masuk
Islam, mereka adalah: Abdul Amar dari Bani Zuhrah Abu Ubaidah bin Jarrah dari
Bani Haris Utsman bin Affan Zubair bin Awam Sa’ad bin Abu Waqqas Thalhah bin
Ubaidillah.Orang-orang yang masuk Islam, pada masa dakwah secara sembunyi-
sembunyi, yang namanya sudahdisebutkan d atas disebut Assabiqunal Awwalun
(pemeluk Islam generasi awal).
3. Dakwah secara terang-teranganDakwah secara terang-terangan ini dimulai sejak
tahun ke-4 dari kenabian, yakni setelahturunnya wahyu yang berisi perintah Allah
SWT agar dakwah itu dilaksanakan secaraterang-terangan. Wahyu tersebut berupa
ayat Al-Qur’an Surah 26: 214-216.Tahap-tahap dakwah Rasulullah SAW secara
terang-terangan ini antara lain sebagaberikut:Mengundang kaum kerabat keturunan
dari Bani Hasyim, untuk menghadiri jamuan makandan mengajak agar masuk Islam.
Walau banyak yang belum menerima agama Islam, ada 3orang kerabat dari kalangan
Bani Hasyim yang sudah masuk Islam, tetapimerahasiakannya. Mereka adalah Ali bin
Abu Thalib, Ja’far bin Abu Thalib, dan Zaid binHaritsah.Rasulullah SAW
mengumpulkan para penduduk kota Mekah, terutama yang berada danbertempat
tinggal di sekitar Ka’bah untuk berkumpul di Bukit Shafa.Pada periode dakwah
secara terang-terangan ini juga telah menyatakan diri masuk Islamdari kalangan kaum
kafir Quraisy, yaitu: Hamzah bin Abdul Muthalib (paman Nabi SAW)dan Umar bin
Khattab. Hamzah bin Abdul Muthalib masuk Islam pada tahun ke-6 darikenabian,
sedangkan Umar bin Khattab (581-644 M).
4. Rasulullah SAW menyampaikan seruan dakwahnya kepada para penduduk di luar
kotaMekah. Sejarah mencatat bahwa penduduk di luar kota Mekah yang masuk Islam
antaralain: Abu Zar Al-Giffari, seorang tokoh dari kaum Giffar. Tufail bin Amr Ad-
Dausi, seorang penyair terpandang dari kaum Daus. Dakwah Rasulullah SAW
terhadap penduduk Yastrib (Madinah). Gelombang pertamatahun 620 M, telah masuk
Islam dari suku Aus dan Khazraj sebanyak 6 orang. Gelombangkedua tahun 621 M,
sebanyak 13 orang, dan pada gelombang ketiga tahun berikutnyalebih banyak lagi.
Diantaranya Abu Jabir Abdullah bin Amr, pimpinan kaum Salamah.Pertemuan umat
Islam Yatsrib dengan Rasulullah SAW pada gelombang ketiga ini, terjadipada tahun
ke-13 dari kenabian dan menghasilkan Bai’atul Aqabah. Isi Bai’atul Aqabahtersebut
merupakan pernyataan umat Islam Yatsrib bahwa mereka akan melindungi
danmembela Rasulullah SAW. Selain itu, mereka memohon kepada Rasulullah SAW
dan parapengikutnya agar berhijrah ke Yatsrib.
5. Reaksi Kaum Kafir Quraisy terhadap Dakwah Rasulullah SAWProf. Dr. A. Shalaby
dalam bukunya Sejarah Kebudayaan Islam, telah menjelaskansebab-sebab kaum
Quraisy menentang dakwah Rasulullah SAW, yakni:Kaum kafir Quraisy, terutama
para bangsawannya sangat keberatan dengan ajaranpersamaan hak dan kedudukan
antara semua orang. Mereka mempertahankantradisi hidup berkasta-kasta dalam
masyarakat. Mereka juga ingin mempertahankanperbudakan, sedangkan ajaran
Rasulullah SAW (Islam) melarangnya.Kaum kafir Quraisy menolak dengan keras
ajaran Islam yang adanya kehidupansesudah mati yakni hidup di alam kubur dan alam
akhirat, karena mereka merasangeri dengan siksa kubur dan azab neraka.Kaum kafir
Quraisy menilak ajaran Islam karena mereka merasa berat meninggalkanagama dan
tradisi hidupa bermasyarakat warisan leluhur mereka.Dan, kaum kafir Quraisy
menentang keras dan berusaha menghentikan dakwahRasulullah SAW karena Islam
melarang menyembah berhala.
6. Usaha-usaha kaum kafir Quraisy untuk menolak dan menghentikan dakwah
RasulullahSAW bermacam-macam antara lain: Para budak yang telah masuk Islam,
seperti: Bilal, Amr bin Fuhairah, Ummu Ubais an-Nahdiyah, dan anaknya al-
Muammil dan Az-Zanirah, disiksa oleh para pemiliknya (kaumkafir Quraisy) di luar
batas perikemanusiaan. Kaum kafir Quraisy mengusulkan pada Nabi Muhammad
SAW agar permusuhan diantara mereka dihentikan. Caranya suatu saat kaum kafir
Quraisy menganut Islam danmelaksanakan ajarannya. Di saat lain umat Islam
menganut agama kamu kafir Quraisy danmelakukan penyembahan terhadap
berhala.Dalam menghadapi tantangan dari kaum kafir Quraisy, salah satunya Nabi
MuhammadSAW menyuruh 16 orang sahabatnya, termasuk ke dalamnya Utsman bin
Affan dan 4orang wanita untuk berhijrah ke Habasyah (Ethiopia), karena Raja Negus
di negeri itumemberikan jaminan keamanan. Peristiwa hijrah yang pertama ke
Habasyah terjadi padatahun 615 M.
7. Suatu saat keenam belas orang tersebut kembali ke Mekah, karenamenduga
keadaan di Mekah sudah normal dengan masuk Islamnya salahsatu kaum kafir
Quraisy, yaitu Umar bin Khattab. Namun, dugaan merekameleset, karena ternyata
Abu Jahal labih kejam lagi.Akhirnya, Rasulullah SAW menyuruh sahabatnya kembali
ke Habasyah yangkedua kalinya. Saat itu, dipimpin oleh Ja’far bin Abu Thalib.Pada
tahun ke-10 dari kenabian (619 M) Abu Thalib, paman Rasulullah SAWdan
pelindungnya wafat. Empat hari setelah itu istri Nabi Muhammad SAWjuga telah
wafat. Dalam sejarah Islam tahun wafatnya Abu Thalib danKhadijah disebut ‘amul
huzni (tahun duka cita).
a. Kesimpulan
Makkah adalah salah satu tempat mulia menurut Islam, bahkan sebelum datangnya
Islam. Ditambah lagi dengan lahirnya orang yang paling mulia.
Melihat sejarah dari lahirnya Nabi SAW, kita dapat mengambil ibroh beginilah
kehidupan beliau hingga menjadi Rasul dan kesabaran beliau dalam berdakwah,
walaupun gangguan datang silih berganti beliau tidak gentar. Dan dapat kita lihat
juga, seseorang yang berdakwah, selalu di tentang oleh orang-orang yang berdekatan
dengannya tapi malah orang yang jauh mendukungnya.
b. Saran-saran
Semoga dengan adanya makalah ini, teman-teman dapat mengetahui bagaimana awal
dakwah yang dilakukan oleh Nabi agar kita bertambah cinta dengan beliau. Jangan
pernah bosan untuk mempelajarinya, kerena di dalamnya terdapat ilmu-ilmu.
Terakhir, marilah kita teladani kehidupan beliau semampu kita.