berkata, Susu itu ada, tetapi sayang mereka bukan milikku. Kambing-kambing ini hanyalah
amanah dari orang lain yang dititipkan kepadaku.
Pada saat itu Ibnu Masud hanyalah seorang penggembala yang mengurus kambing-kambing
milik Uqbah bin Abi Muith, seorang musyrik yang bertetangga dengan Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW pun sangat bahagia dengan jawaban anak penggembala tersebut. Padahal,
saat itu Ibnu Masud belum memeluk Islam. Beliau salut bahwa keteguhan prinsip pada
dirinya dapat mencegahnya dari perbuatan khianat atas kepercayaan yang diamanahkan
kepadanya. Ini adalah bukti kebersihan hati yang akan memudahkan menerima kebenaran
Islam. Oleh karena itu, Rasulullah SAW berusaha menjaga prinsip mulia anak tersebut dan
menunjukkan kekuasaan Allah SWT kepadanya agar tergerak mengikuti ajaran Islam.
Selanjutnya, Rasulullah SAW mengambil anak kambing betina yang belum dapat
mengeluarkan susu. Kemudian Rasulullah SAW mengucapkan basmallah sambil mengusap
puting susu kambing tersebut. Mukjizat pun terjadi, air susu memancar dari kambing kecil
betina tersebut. Subhanallah.
Ibnu Masud terperangah ketika menyaksikan keajaiban luar biasa di depan matanya itu.
Kemudian ia memohon kepada Rasulullah SAW agar mengajarkan kepadanya beberapa ayat
Al Quran. Dengan senang hati, Rasulullah SAW mengajarkan beberapa ayat Al Quran
kepadanya.
Betapa beruntungnya Ibnu Masud. Ia bisa mendapatkan didikan langsung dari Rasulullah
SAW berkat kejujurannya dalam mengemban amanah. Coba saja waktu itu Ibnu Masud
berbohong kepada Rasulullah SAW, mungkin Ibnu Masud tidak akan mendapatkan
kesempatan berharga ini.
Seperti yang kita tahu saat ini, Ibnu Masud menjadi orang yang keenam yang masuk Islam di
awal permulaan syiar Rasulullah SAW. Ia selalu belajar kepada Rasulullah SAW di Darul
Arqam tempat kaum muslimin bertemu secara diam-diam agar aman dari kezaliman kaum
musyrikin Quraisy.
Subhanallah. Begitulah kisah keteladanan yang Ibnu Masud berikan. Ia selalu jujur dalam
mengemban amanahnya. Karena sifatnya yang jujur akhirnya Ibnu Masud menjadi sahabat
yang dicintai Rasulullah SAW.