Anda di halaman 1dari 16

Tugas : Mata Kuliah Metodelogi Penelitian Dakwah

KISAH PEMABUK
YANG AKHIRNYA JADI IMAM
Dosen Pengampu : Dr. Andries Kango, M.Ag

Oleh
NURLAELA
NIM : 213022012

Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam


Fakultas Ushuluddin Dan Dakwah

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI


SULTAN AMAI GORONTALO
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan
yang Maha Esa, atas rahmat dan hidayah-Nya yang senantiasa
melimpah. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan
kita, Nabi Muhammad SAW, yang telah menjadi tauladan bagi umat
manusia.
Saya dengan penuh kehormatan dan rasa syukur dapat
mempersembahkan kata pengantar ini sebagai pembuka dalam kisah
yang menginspirasi, berjudul "Dari Pemabuk Menjadi Imam." Kisah ini
bukan hanya sekadar narasi, melainkan sebuah perjalanan spiritual yang
memaparkan keajaiban transformasi dan kekuatan iman.
Dalam setiap perjalanan hidup, kita dihadapkan pada lika-liku
yang beragam, dan setiap individu memiliki kisahnya masing-masing.
Kisah ini adalah cerminan dari reAbastas bahwa setiap orang, tak peduli
sejauh apa dirinya tersesat, masih dapat menemukan jalan pulang ke
pangkuan iman.
Melalui kisah ini, penulis berusaha menghadirkan pesan-pesan
kebijaksanaan, ketabahan, dan keajaiban rahmat Allah yang tak
terhingga. Kisah perubahan seseorang dari pemabuk menjadi seorang
imam yang disegani di komunitasnya, memaparkan bahwa pintu taubat
dan hidayah Allah senantiasa terbuka bagi siapa pun yang mencarinya
dengan tulus dan ikhlas.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
penulisan dan penyusunan kisah ini. Semoga setiap halaman dapat
menjadi sumber inspirasi dan introspeksi diri bagi pembaca. Mari kita
bersama-sama merenung, belajar, dan menemukan sinar hidayah dalam
cerita yang memukau ini.
Akhir kata, segala kesalahan yang mungkin ada dalam penulisan
ini adalah dari keterbatasan penulis, dan kami senantiasa terbuka untuk
menerima saran dan kritik yang membangun demi perbaikan di masa
mendatang.

ii
Wassalamu'alaikum wr. wb.

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. PENGANTAR........................................................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH.......................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
A. PROFIL TOKOH..................................................................................................3

B. BAGAIMANA PERJALANAN HIDUP AWAL SEBAGAI SEORANG


PEMABUK, DAN FAKTOR-FAKTOR APA YANG MEMENGARUHI
DIRINYA PADA MASA TERSEBUT?................................................................5

C. APA YANG MENDORONG PELAKU UNTUK MENGUBAH GAYA


HIDUPNYA DAN MEMUTUSKAN UNTUK MENITI JALAN SPIRITUAL
SEBAGAI SEORANG MUSLIM YANG TAAT?...............................................6

BAB III PENUTUP..........................................................................................................10


A. KESIMPULAN....................................................................................................10

B. DOKUMENTASI PENELITIAN.......................................................................11

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. PENGANTAR
Dalam perjalanan hidup yang penuh dengan ujian dan lika-liku,
terdapat kisah-kisah yang begitu menginspirasi, menggugah hati, dan
memancarkan keindahan keajaiban-Nya. Salah satu kisah menakjubkan
yang akan kita bahas dalam tulisan ini adalah perjalanan hidup
manusia, yang menjalani transformasi luar biasa dari seorang pemabuk
menjadi seorang imam yang dipandang dan dihormati oleh
komunitasnya.
Kisah ini, sebagaimana setiap kisah hidup, menjadi suatu cerminan
tentang ketidaksempurnaan manusia dan potensi besar yang dapat
dimilikinya untuk berubah menjadi lebih baik. Manusia dalam segala
kesederhanaan dan kelemahan awalnya, menemukan kekuatan yang
luar biasa dalam sebuah perjalanan spiritual yang penuh dengan
rintangan dan cobaan.
Dalam uraian selanjutnya, kita akan menapaki jejak-jejak hidup
pelaku, menyelami awal mula kehidupannya yang penuh gejolak dan
kesalahan, hingga proses transformasi yang membawanya menjadi
seorang imam yang dicontohkan dalam komunitasnya. Melalui kisah ini,
kita akan menyaksikan bagaimana keajaiban taubat dan bimbingan-Nya
dapat merubah suatu hidup dari kegelapan menjadi terang.
Kisah ini juga mengajarkan kita bahwa setiap orang memiliki peluang
untuk bertaubat dan memperbaiki diri, tak peduli sejauh apa kesalahan
yang pernah dilakukan. Dengan penuh harap, kita akan memahami
bahwa kehidupan yang berlandaskan iman dan taqwa dapat menjadi
jalan menuju transformasi positif yang tak terduga.
Melalui penulisan ini, mari bersama-sama merenung dan
mengeksplorasi kekayaan pesan moral yang terkandung dalam
perjalanan hidup manusia. Semoga kisah ini memberikan inspirasi dan
motivasi bagi kita semua untuk terus berusaha menjadi yang terbaik
dari diri sendiri.

1
Tertariklah kita untuk menapaki perjalanan hidup yang
memancarkan cahaya kebaikan, sebagaimana yang telah diperlihatkan
oleh seorang pemabuk menjadi imam dalam kisahnya yang memikat ini.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana perjalanan hidup awal sebagai seorang pemabuk, dan
faktor-faktor apa yang memengaruhi dirinya pada masa tersebut?
2. Apa yang mendorong pelaku untuk mengubah gaya hidupnya dan
memutuskan untuk meniti jalan spiritual sebagai seorang Muslim
yang taat?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PROFIL TOKOH
Abas Dulungo lahir dan dibesarkan di Desa Padengo pada tanggal
4 Februari 1950. Sejak kecil, Abas telah terbiasa dengan kehidupan
pedesaan yang sederhana dan alam yang indah. Orang tua Abas adalah
petani yang gigih dan memiliki tekad kuat untuk menciptakan
kehidupan yang lebih baik bagi keluarganya.
Abas Dulungo adalah anak ke 5 dari lima bersaudara. Abas
adalah penduduk asli Desa Padengo Kecamatan Limboto Barat yang
dalam hidupnya mendapatkan anugerah hidayah dari Allah SWT,
sehingga bertransformasi dari seorang pemabuk menjadi seorang imam.
Pendidikan:
Pendidikan pada zaman itu begitu sulit sehingga menjadikan
anak-anak yang hidup dimasa itu sungguh sulit dalam bersekolah,
disebabkan oleh faktor lingkungan dan suasana yang kurang
mendukung.
Meskipun terbatas dalam hal akses pendidikan, Abas mampu
mengatasi hambatan tersebut dan memperoleh pengetahuan yang
diperlukan melalui pengalaman hidup dan kecerdasan alaminya.
Profesi:
Abas Dulungo adalah seorang petani berdedikasi. Ia telah
mengabdikan sebagian besar hidupnya untuk bekerja di ladang,
menanam dan merawat tanaman dengan penuh cinta dan keahlian.
Keuletannya dalam menghadapi tantangan pertanian, dari musim kering
hingga hujan lebat, mencerminkan semangat dan ketekunan yang luar
biasa.
Kegiatan Sosial:
Abas tidak hanya terbatas pada dunia pertanian, namun juga
berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial di desanya. Ia sering menjadi
panutan bagi generasi muda dalam memahami nilai-nilai gotong royong
dan pentingnya menjaga lingkungan.

3
Hobi:
Di luar pekerjaannya sebagai petani, Abas menikmati kegiatan di
alam terbuka, seperti berjalan-jalan di sekitar desa, mengamati
keindahan alam, dan berinteraksi dengan tetangga dan teman-teman
sejawatnya.
Keadaan ini membawa Abas pada keadaan terbawa suasana
dengan lingkungan sekitar sehingga mencoba hal-hal yang baru sampai
mencoba kelezatan minuman beralkohol. Dari sinilah awal Abas
mengalami hidup menjadi seorang peminum bahkan sampai mabuk.
Keadaan berlangsung sampai beliau mendapatkan hidayah, untuk
kembali kejalan yang benar.
Keluarga:
Abas adalah kepala keluarga yang penyayang. Ia memiliki
pasangan hidup dan anak-anak yang menjadi sumber kebahagiaannya.
Keluarga Abas Dulungo adalah tempat di mana ia menemukan
dukungan dan cinta sejati.
Abas dulungo bersama pasangan hidupnya tidak dikaruniai
seorang anak, sehingga mereka terpaksa mengambil seorang anak
angkat yang mereka rawat sejak kecil. Anak angkat yang diambil oleh
Abas masih terbilang dekat dengan silsilah keluarganya, yakni keluarga
dari Istrinya. Sehingga walaupun tidak dikaruniai seorang anak, dengan
kehadiran anak angkat tersebut menjadikan hidup abas dan istrinya
menjadi lengkap dan bahagia. Saat ini angkat tersebut sudah menikah
dan memberikan cucu yang lucu bagi pasangan abas dan istrinya.
Cita-cita:
Meskipun hidup sederhana, Abas memiliki cita-cita untuk
meninggikan taraf hidup keluarganya. Ia berharap dapat memberikan
pendidikan yang lebih baik untuk anak-anaknya dan turut berkontribusi
dalam pembangunan masyarakatnya.
Profil ini mencerminkan perjalanan hidup seorang petani yang
penuh semangat, menunjukkan bahwa dedikasi dan kerja keras dapat
membawa perubahan positif dalam kehidupan sehari-hari.

4
B. Bagaimana perjalanan hidup awal sebagai seorang pemabuk, dan
faktor-faktor apa yang memengaruhi dirinya pada masa tersebut?
Perjalanan hidup seorang pemabuk dapat dipengaruhi oleh
berbagai faktor yang kompleks dan personal. Setiap individu memiliki
latar belakang, pengalaman, dan faktor-faktor unik yang membentuk
perjalanan hidup mereka. Beberapa faktor umum yang mungkin
memengaruhi seseorang untuk menjadi pemabuk meliputi:
1. Latar Belakang Keluarga
2. Pengaruh teman sebaya
3. Stres dan masalah emosional
4. Faktor Lingkungan
5. Faktor genetik dan biologis
6. Kondisi kesehatan mental
7. Media dan budaya
Dari beberapa faktor umum yang disebutkan di atas, maka
dijelaskan bahwa ada beberapa faktor yang menjadi pemicu mengapa
seseorang menjalani dunia gelap alias bergaul dengan minuman keras.
Dibawah ini diuraikan mengapa Abas menjalani kehidup sebagai seorang
pemabuk.
Dahulu kala, di sebuah Desa Padengo yang tenang, hiduplah
seorang pria bernama Abas. Abas adalah sosok yang penuh dengan
keceriaan namun terperangkap dalam kegelapan alkohol yang kita kenal
pada saat itu dengan istilah bohito. Bohito adalah minuman tradisional
yang terbuat dari nira segar pohon enau. Abas yang sejak remaja telah
mengalami banyak tekanan hidup dan kesulitan yang membuatnya
mencari pelarian dalam minuman keras. Disamping minuman bohito
juga mengkonsumsi minuman keras merk lainnya.
Abas tumbuh dalam keluarga yang penuh konflik dan kebutuhan
ekonomi yang sulit. Ayahnya bekerja keras, tetapi penghasilannya selalu
tidak mencukupi. Abas merasa terbebani dengan tanggung jawab untuk

5
membantu keluarganya, dan pada suatu hari, dalam keadaan tertekan,
dia mencoba minuman keras untuk pertama kalinya. Rasanya seakan-
akan itu adalah solusi untuk semua masalahnya.
Namun, apa yang dimulai sebagai cara untuk melupakan masalah
sejenak berubah menjadi kebiasaan yang merusak. Abas semakin sering
mengabaikan kewajibannya dan menghabiskan waktu di kedai
minuman. Teman-teman sebaya yang juga terjerumus dalam kehidupan
yang sama mendukungnya, menciptakan lingkaran setan yang sulit
untuk dilepaskan.
Terbawa dengan suasana lingkungan dan teman-teman sebaya
yang notabenenya kehidupan mereka sama dengan abas maka kegiatan
itu berulang secara terus menerus sehingga menjadi sosok abas dari
seorang pemuda yang biasa menjadi peminum bahkan menjadi seorang
pemabuk.
Disaat itu juga minuman beralkohol seperti bohito dan minuman
beralkohol lainnya dengan mudah didapatkan diwarung atau kios-kios
yang ada di desa. Faktor inilah yang menyebabkan para pemuda ingin
mencoba mencicipi minuman beralkohol tersebut, juga dengan
pengaruh-pengaruh eksternal dan bisikan-bisikan setan sehingga
mereka mudah terperosok dalam lubang maksiat minuman keras.
Setiap malam, Abas terperangkap dalam ritual yang merusak
dirinya sendiri. Alkohol menjadi teman karib yang memberikan ilusi
kebebasan dari beban hidup. Teman-teman di warung pinggir jalan
adalah satu-satunya teman yang tampaknya peduli.
Disaat itu walaupun sudah diingatkan oleh istri dan anaknya
untuk tidak lagi mengkonsumsi minuman keras, tetapi karena sudah
kecanduan minuman keras kehidupannya sulit lepas dari daya tarik
minuman keras tersebut.

C. Apa yang mendorong pelaku untuk mengubah gaya hidupnya dan


memutuskan untuk meniti jalan spiritual sebagai seorang Muslim
yang taat?

6
Berawal dari perselisihan di Masjid Al-Istiqomah Desa Padengo.
Perbedaan paham dan keyakinan menyebabkan jamaah masjid menjadi
risau, sehingga terjadi perpecahan kepada jamaah. Ada yang mengikuti
paham organisasi Muhammadiyah dan sebagian mengikuti paham
Nahdatul ulama atau NU. Perbedaan khilafiah masalah sholat tarawih,
dimana ada yang 8 rakaat, dan ada sholat tarawih 20 rakaat.
Dengan alasan tersebut menyebabkan pelaksana terpecah belah,
seperti siapa yang menjadi Imam, Ma’mum, Muadzin sehingga menuntut
kesiapan setiap jamaah yang mengikuti paham tersebut. Pada saat itu
Abas adalah salah satu jamaah dimasjid tersebut, yang mengikuti salah
satu paham yaitu NU, namun waktu itu beliau masih dengan kesibukan
kesehariannya dan masih bergaul dengan minuman keras.
Walaupun dengan segala keterbatasan dan kemampuan serta
berkat dorongan dari salah satu tokoh agama yang ada di masjid Al-
Istiqomah tersebut beliau memberanikan diri mengambil bagian menjadi
salah satu pelaksana di Masjid tersebut dengan menganut paham NU.
Menurut Abas pada saat itu beliau masih minum minuman keras tetapi
sudah menjadi pelaksana di masjid, belajar menjadi Imam, Muadzin,
bahkan sudah naik mimbar menjadi khatib di pelaksanaan sholat
jum’at.
Hari demi hari dilalui dengan semangat pantang menyerah,
dengan belajar dan belajar, berlatih dan berlatih, sehingga abas
mengalami pengalaman yang mengubah hidupnya dari seorang pemabuk
menjadi muslim yang taat meninggalkan kehidupannya yang dipenuhi
dengan aroma alkohol minum minuman keras alias miras.
Suatu hari, di tengah-tengah kegelapan hidupnya, Abas bermimpi
terhimpit oleh dua gunung yang besar, seakan-akan dia akan tamat
riwayatnya, dalam keadaan tersebut Abas masih ingat mengucapkan
dua kalimat syahadat. Selepas melafadzkan dua kalimat syahadat beliau
terselamatkan dari himpitan kedua gunung tersebut. Kemudian Abas
terjaga dari mimpinya, saat terjaga beliau sudah bemandikan peluh
karena saking takutnya akan mimpinya tersebut. Beliau menuturkan itu
hanyalah mimpi tetapi rasanya seperti kenyataan sehingga beliau

7
berkesimpulan bahwa ini adalah teguran atau petunjuk dari Allah swt
agar segera menegakkan dua kalimat syahadat dimana kembali pada
jalan yang di ridhoi oleh Allah swt sang pencipta alam semesta dan bila
tidak segera kembali maka akan dihimpit oleh dua gunung yang besar
itu.
Proses pemulihan Abas tidak mudah. Dia mengalami
keterpurukan, godaan untuk kembali pada kebiasaan lamanya, tetapi
dengan tekad yang kuat dan dukungan dari keluarga yang masih peduli,
Abas menghadapi tantangan tersebut.
Abas mendalami ilmu agama kepada beberapa tokoh agama pada
saat itu. Menurut abas beliau pernah berguru kepada Imam Nusi Gobel,
Imam Gias Rahman, dan Imam Hasyim Koni. Ketiga Imam tersebut
menjadi tempat bertanya dan belajar mengenai keagamaan baik dari
baca al-quran, pelaksanaan sholat, dan lain sebagainya.
Mendalami agama itu kata Abas penuh dengan tantangan karena
kita belajar sudah umur yang dewasa dimana pasti ada rasa malu, rasa
risih, rasa takut, namun semua itu harus dilawan. Banyak juga yang
mundur kala itu karena tidak tahan belajar disaat itu, ujar abas.
Hari berlalu dengan aktivitas keagamaan dan Abas menjadi sosok
yang disegani di Masjid Al-Istiqomah hingga tahun 2001. Kemudian
beliau pindah ke Masjid Ar-Rahmah pada tahun 2001 karena diminta
oleh Jamaah dimasjid tersebut menjadi salah satu pengurus dimasjid
Ar-rahmah, karena pada saat itu rumah beliau berdekatan dengan
Masjid Ar-rahmah.
Pada tahun 2002 beliau berangkat ke Makkah tanah suci untuk
menunaikan ibadah haji memenuhi panggilan Allah. Beliau menunaikan
Haji yang merupakan rukun Islam yang kelima dimana semua orang
bercita-cita untuk menunaikannya. Abas resmi menyandang gelar haji
pada tahun itu, sehingga masyarakat saat ini mengenal beliau sebagai
Haji Abas.
Kemudian pada tahun 2010 beliau diminta oleh Kepala Desa
Padengo untuk menjadi salah satu Imam di Masjid Jami Desa Padengo.
Sejak saat itu beliau menjadi salah satu Imam di Masjid Jami Desa

8
Padengo, beliau menjadi Imam Sholat Wajib sehari semalam. Sampai
sekarang beliau masih menjalankan aktivitasnya sebagai seorang Imam
di Masjid Jami.
Bertahun-tahun berlalu, dan Abas muncul sebagai pribadi yang
berbeda. Dia bukan lagi pemabuk yang terjerat dalam kegelapan alkohol,
tetapi seorang yang mencari makna hidup dan terus berjuang untuk
menjadi pribadi yang lebih baik. Abas kini membantu orang lain yang
mengalami kesulitan yang serupa, membagikan kisah hidupnya sebagai
inspirasi bahwa setiap orang bisa mengubah jalan hidup mereka,
asalkan mereka bersedia untuk berjuang dan mencari bantuan.
Kisah Abas menunjukkan bahwa bahkan dalam keadaan tergelap
sekalipun, ada harapan untuk pemulihan dan perubahan positif.

9
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kisah perjalanan hidup Abas, dari seorang pemabuk hingga


menjadi seorang imam, adalah contoh nyata bahwa perubahan positif
selalu mungkin terjadi dalam hidup seseorang. Meskipun awalnya
terjebak dalam belenggu kebiasaan buruk dan ketidakbahagiaan, tekad
dan keinginan Abas untuk berubah membawanya keluar dari
kegelapan.
Peristiwa dramatis yang hampir merenggut nyawanya yang
dialaminya melalui mimpi menjadi titik balik yang menginspirasi Abas
untuk insaf dan bertobat. Berjuang sendiri dengan dukungan keluarga
untuk pemulihan dari kecanduan alkohol membuka pintu menuju
kesembuhan dan perubahan positif. Abas bukan hanya berhenti pada
mengatasi kecanduannya, tetapi dia juga membangun kembali fondasi
hidupnya dengan nilai-nilai baru.
Menjadi seorang imam bukan hanya sekadar perubahan
pekerjaan, tetapi simbol transformasi spiritual dan moral yang
mendalam. Abas tidak hanya menemukan kedamaian dalam hatinya,
tetapi juga menjadi pemimpin spiritual bagi komunitasnya. Kisahnya
memberikan harapan kepada mereka yang mungkin merasa terjebak
dalam lingkaran kebiasaan buruk bahwa setiap orang memiliki
kemampuan untuk berubah menjadi versi terbaik dari diri mereka
sendiri.
Dengan ketekunan, dukungan sosial, dan keinginan untuk
berubah, Abas mewujudkan kisah hidup yang membuktikan bahwa
meskipun awalnya terlihat mustahil, setiap orang dapat menemukan
jalan keluar dari kegelapan menuju cahaya kehidupan yang lebih baik.

10
11
B. DOKUMENTASI PENELITIAN

12

Anda mungkin juga menyukai