Alkisah, disudut Pasar Madinah Al-Munawaroh ada seorang pengemis yahudi buta.
: Assalamualaikum...
: Waalaikumsalam Ya akhi.
: Akhi lihatlah sepertinya disana ada seorang pengemis, mari kita lihat !!
: Terima kasih nak..? Mari, aku ingin memberitahumu sesuatu. Kalian jangan dekati Muhammad, dia itu
orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya, maka kalian akan
terpengaruhinya
: hah sepertinya orang ini sudah gila, mari kita tinggalkan ya akhi.
Namun tanpa disangka-sangka hampir setiap pagi Rasulullah SAW pergi ke-pasar dan membawakan
makanan, dan tanpa sepatah kata pun Rasul menyuapkan makanan yang dibawanya pada pengemis itu.
Rasulullah selalu sabar, walaupun pengemis itu selalu berkata hal-hal buruk mengenai beliau. Rasulullah
SAW melakukan hal itu hingga beliau menjelang wafat. Setelah beliau wafat tak ada lagi orang yang
membawakan makanan setiap pagi & menyuapi pengemis itu.
Abu Bakar : “Anakku adakah kebiasaan rasul yang belum aku kerjakan?
Aisyah : wahai ayah engkau adalah salah satu sahabat nabi yang paling dekat, hampir tidak ada satu
kebiasaan pun yang tidzk ayah lakukan. Kecuali?
Aisyah : setiap pagi rasulullah saw, selalu pergi ke pasar dengan membawa makanan untukdiberikan
kepada pengemis yahudi buta yang ada disana.
Mendengar pitutur aisyah, keesokan harinya abu bakar pergi kepasar dengan membawakan makanan
untuk diberikan kepada pengemis . Ketika Abu Bakar mulai menyuapinya tiba tiba pengemis itu marah
sambil berteriak.
Pengemis Buta : “bukan.. engkau bukan orang yang biasa datang kepadaku, apabila ia datang kepadaku
tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah, orang itu selalu menyuapiku.
Tapi dihaluskan terlebih dahulu makanan itu”
Pengemis Buta : “benarkah demikian.. selama ini aku selalu menghina dan memfitnahnya, tetapi dia
tidak pernah marah kepadaku sedikitpun.. Ia begitu mulya.. Ia begitu mulya......”
Kemudian pengemis itu berpelukan dengan Abu bakar, mereka berdua larut dalam tangisan, tangisan
kehilangan seseorang yang paling mulia sepanjang masa. Namun saat itu mereka terdiam, kemudian
pengemis itu meminta kepada abu bakar untuk menuntun nya bersyahadat.
Nah, Teman-teman itulah tadi kisah tentang Rasulullah dan Pegemis Yahudi Buta. Semoga kita selalu
bisa meneladani sifat Rasulullah yang suka menolong, lemah lembut, serta penyabar. Saya
mengucapkan terima kasih dan, mohon maaf jika ada kesalahan