wamawallah. A’ma ba’du. Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Sholawat dan salam semoga tercurah kepada nabi Muhammad SAW. Yang terhormat dewan juri, yang terhormat, bapak ibu guru hadirin sekalian yang dimuliakan Allah SWT. Diriwayatkan ada orang kafir yang membenci nabi Muhammad, saking bencinya, ia senantiasa mencerca nabi Muhammad, setiap lewat di salah satu jalan. Tidak hanya mencerca ia juga kerap meludahi nabi, melempari nabi dengan batu, bahkan melempari nabi dengan kotoran. Ia lakukan tidak hanya sekali tapi perbuatannya dilakukan setiap hari. Sampai pada suatu hari nabi Muhammad merasa heran Karenna pada hari itu nabi tidak mendengar caci maki seperti biasanya. Keesokan harinya pun si kafir masih tidak kelihatan. Akhirnya menegertilah nabi bahwa si kafir sedang sakit. Akhirnya nabi dating ke rumah si kafir. Saat si kafir melihat kedatagan nabi Muhammad jantungnya berdebar keras, nafasnya tersenggal, wajahnya pucat pasi, dia begitu ketakutan, karena nabi orang yang selama ini dia caci maki hari ini dating ke rumahnya. Setiap langkah Muhammad mendekatinya dia semakin pucat dan ketakutan, ia berfikir bahwa hari itu dia akan tamat riwayatnya. Namun apa yang terjadi? Muhammad dating bukan untuk balas dendam. Dengan tangannya yang lembut dia mengusap keningnya dan menyapanya dengan ramah, bahkan nabi membawakan semangkok makanan, si kafir pun teramat lega, hilang sudah rasa cemasnya, sirnalah rasa takutnya, tapi kini muncul rasa haru dan takjub, yang luar biasa dengan dada yang bergemuruh, dan bibir bergetar diapun berkata: Wahai Muhammad akulah orang yang tiap hari mencacimu, bahkan engkau pernah aku lempar dengan kotoran, sudah beberapa hari ini aku sakit tapi tak seorangpun teman-temanku menengok ku orang yg selalu aku caci maki dan sakiti sungguh teramat mulia hati mu Muhammad, maka saksikanlah wahai Muhammad bahwa saya ingin masuk dalam agamau. Dapat disimpulkan dari perjuangan nabi di atas, islam disebarkan dengan cara menebar cinta dan kasih sayang yang tulus bahkan kepada orang yg membenci sekalipun bukan dengan cara penjajahan karena sejatinya islam agama anti penjajahan. Demikianlah apa yang dapat saya sampaikan, mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan, Billahi Taufik wal hidayah wassalamualiakum wr.wb