Anda di halaman 1dari 4

MENELADANI SIKAP RASULULLAH

Jika seorang Michael H.Hart dalam bukunya Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh
dalam Sejarah bisa berkata : “Dialah Nabi Muhammad satu-satunya manusia yang dalam sejarah yang
berhasil meraih sukses-sukses luar biasa baik ditilik dari ukuran agama maupun ruang lingkup
duniawi”.Begitu besar kekagumannya kepada Nabi Muhammad ,hingga tak tanggung-tanggung
,Michael Si Kristiani itu menjunjung Muhammad dengan menempatkan Muhammad dalam urutan
terhormat dalam buku yang ditulisnya itu .Bukan urutan dua atau tiga,tapi urutan pertama .Dan karena
perbuatannya itu,Michael diserbu dengan kritikan-kritikan tajam dan menukik tapi tetap saja dia
berpegang teguh kepada keyakinannya.Lalu kenapa kita,sebagai Muslim tidak bisa mengagumi Nabi
Muhammad lebih dari kekaguman seorang Michael kepada Nabi Muhammad.
Padahal ada banyak yang belum kita tahu dan harus kita tahu tentang diri Nabi
Muhammad.Ada banyak hal berharga yang dapat kita petik dari beliau.Ada banyak yang patut kita
contoh dan jadikan suri teladan baik dalam kehidupan dunia ataupun akhirat.Tapi tetap saja kita masih
enggan untuk meneladani,meniru,dan mengamalkan sifat-sifat Rasullah yang agung itu.Hal itu
mungkin disebabkan karena ketidaktahuan,.ketidakmengertian sebagian orang tentang pribadi
Rasulullah.Tapi mau tak mau setiap orang perlu dan butuh mengetahui kepribadian beliau.Dalam
Alqur’an dinyatakan :
Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah suri teladan yang baik bagi
kalian,yaitu bagi orang-orang yang mengharap rahmat Allah dan kesela-
matan di hari kiamat.(Al-Ahzab 21).
Sifat-sifat Rasulullah itu banyak sekali diantaranya adalah:
1.Sifat Kesabaran
Dari kecil hingga akhir hayatnya,Nabi Muhammad selalu sabar terhadap segala sesuatu yang
terjadi pada dirinya.Karena beliau percaya bahwa segala sesuatu datang dari Allah,segalanya
kepunyaan Allah,dan segalanya juga pasti akan kembali kepada-Nya.Dalam sejarah Islam,kita tahu
bahwa Nabi Muhammad adalah anak yatim piatu.Sewaktu masih berada dalam kandungan
Ibunya,Aminah,Bapaknya Abdullah,meninggal dunia.Kemudian setelah lahir,beliau juga tidak
disusukan Ibunya.Beliau disusukan oleh seorang perempuan dari keluarga Sa’d : Halimah binti Abi
Dhua’ib.Beliau tinggal bersama keluarga itu selama 5 tahun.Setelah itu,beliau kembali kepada
Ibunya.Pada umur 5 tahun tersebut,beliau juga harus kehilangan Ibunya.Bisa dibayangkan betapa
sedihnya beliau ditinggal Ayah dan Ibu di usia sedini itu.Syukurlah kecintaan Kakeknya,Abdul
Muthalib kepada beliau cukup dapat meringankan beban kehilangan yang dideritanya.Tapi itu juga
hanya sesaat,sekali lagi beliau dirundung kesedihan,orang tua itu meninggal di usia 80 tahun.Kematian
orang-orang yang dicintai 3 kali berturut-turut memang pukulan yang sangat berat bagi beliau.Tapi
beliau dengan penuh kesabaran berusaha menerima cobaan itu.Selanjutnya Nabi dipelihara oleh
Pamannya, Abu Thalib.
Abu Thalib juga sangat mencintai kemenakannya.Budi pekertinya yang halus,cerdas,suka
berbakti ,baik hati,dan sabar sangat menarik hati Abu Thalib.Sehingga pada umur 12 tahun beliau ikut
pamannya berdagang ke Syam.Tahun-tahun berikutnyapun beliau juga selalu ikut berdagang dengan
pamannya.Hingga pada usia 25 tahun beliau berkenalan dengan janda kaya,Siti Khadijah dan
menikahinya dan sekaligus pada usia ini beliau diangkat menjadi Nabi.
Pada awal kenabiannya ini,beliau banyak mendapat cacian dan makian dari penduduk
Makkah.Bahkan mereka meludahi muka beliau,tapi beliau tak pernah hendak membalas perlakuan
tersebut.Dan bilamana Rasululah lewat di hadapan mereka ,mereka mengatakan : “Ini adalah anak Abu
Kabsyah yang mengucapkan kata-kata dari langit”.Atau mereka juga akan berkata: “Ini adalah pelayan
Abu Thalib yang mengucapkan kata-kata dari langit”.Beliaupun tetap tabah menerima hinaan
tersebut.Dan ketika perlakuan mereka mulai mengarah kepada kekerasan pada diri beliau,beliau
akhirnya memutuskan untuk hijrah ke Madinah.Di kota ini,beliau diterima baik dan dihormati.Tapi
sepertinya,kaum Qurays tak pernah henti-hentinya berusaha mengganggu beliau.Hingga suatu
hari,seorang laki-laki bernama Tsamamah bin Itsal dari kabilah Al Munawarah,datang ke Madinah
terang-terang hendak membunuh Rasulullah.Umar berhasil menangkapnya sebelum orang itu berhasil
melaksanakan niatnya.Kemudian ia diikat di tiang masjid.Rasulullah kemudian menghampiri orang
itu.Beliau berkata : “Apakah ada di antara kalian yang sudah memberinya makan?”Umar geram
mendengarnya.Beliau berkata lagi: “Tolong ambilkan segelas susu dari rumahku ,dan buka tali
pengikat orang itu”.Rasulullah kemudian menyuruhnya minum dan memerintahkan : “Ucapkanlah
Tiada Tuhan Selain Allah”.”Aku tak akan mengucapkannya”,jawabnya.Rasulullah berkata lagi :
“Katakanlah,Aku bersaksi Tiada Tuhan Selain Allah,dan aku bersaksi Muhammad adalah Rasul
Allah.Dia tetap pada pendiriannya.Akhirnya Rasulullah memutuskan untuk melepaskan orang itu dan
orang itu pun pergi untuk kembali pada negerinya.Namun,setelah beberapa langkah dari Masjid,orang
itu berlari ke hadapan Rasulullah dan berkata : “Ya Rasulullah,Aku bersaksi Tiada Tuhan Selain
Allah,dan Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah Rasul Allah”.Rasulullah kemudian bertanya :
“Kenapa kau tak mengucapkannya manakala aku memerintahkan kepadamu?”Dia menjawab : “Wahai
Rasul,Aku tak mau mengucapkannya ketika aku masih belum kau bebaskan,aku masuk Islam semata-
mata karena mengharap ridha Allah Rabbul ’Alamin”. Begitulah keagungan sifat
Rasulullah,kesabarannya,kehalusan budi pekertinya membuat hati seorang pembunuh sekalipun luluh
dan akhirnya takluk di tangan beliau.Sikap sabar Rasul ini seandainya diterapkan semua orang tentu
takkan ada perselisihan dalam masyarakat,takkan ada tawuran,takkan ada krisis SARA dan semua
orang akan hidup dalam keadaan damai dan sentosa.
2.Sifat Kepemimpinan
Nabi Muhammad terkenal sebagai pemimpin yang tangguh dan bijaksana,dihormati kawan
dan disegani lawan.Sifat kepemimpinan beliau ini dapat kita lihat dalam berbagai peperangan antara
kaum Muslim dan kaum Qurays.Contohnya dalam perang Badr.Dalam perang ini,jumlah tentara
Qurays 3 kali lipat tentara Islam.Tapi berkat kepemimpinan beliau,kaum Qurays dapat dihantam dan
Muslim memperoleh kemenangan.Sahabat-sahabat beliau dengan kecintaan yang begitu besar kepada
Rasul menyuruh Rasul kembali ke Madinah.Tapi beliau menolak,beliau berjanji tidak akan
meninggalkan mereka dan akan bertarung bersama.Ini menunjukkan bahwa sebagai pemimpin beliau
tidak penakut,setia kepada sahabatnya.Dan ketika perang itu akan dimulai,sahabat beliau mulai gentar
menghadapi musuh yang begitu banyak jumlahnya.Kemudian Rasul menenangkan hati
mereka,memberi kekuatan batin dengan pertolongan Allah.Nabi Muhammad menyerukan,bahwa surga
bagi mereka yang telah teruji baik dan langsung terjun ke tengah-tengah musuh.Berkobarlah semangat
mereka,dengan iman yang kuat dalam dada,mereka bersama Rasulullah membabat musuh-musuh,tak
peduli berapa besar jumlahnya.Kekuatan batin dari Rasul ini sesuai dengan turunnya 2 ayat Allah :
O Nabi!Bangunkanlah semangat orang-orang beriman itu dalam menghadapi perang .
Bila kamu berjumlah 20 orang yang tabah,mereka ini akan mengalahkan 200 orang.
Bila kamu berjumlah seratus orang,niscaya akan mengalahkan seribu orang kafir:
sebab mereka adalah orang-orang yang tak pernah mengerti.Sekarang Tuhan meri-
ngankan kamu,karena Ia mengetahui,bahwa pada kamu masih ada kelemahan.Maka
Jika kamu berjumlah seratus orang yang tabah,akan dapat mengalahkan 200 orang,
Dan jika kamu seribu orang,akan dapat mengalahkan 2000 dengan izin Allah.
(QS,65:66)
Dan akhirnya kemenangan berada di pihak Muslim.Harta-harta rampasan perang dibagi
dengan adil oleh Rasul hingga tak seorangpun merasa dirugikan.Terhadap tawanan perang,beliau tidak
kejam dan semena-semena.Itulah Rasulullah,pemimpin yang kuat,adil,dan pemaaf.Dalam perang-
perang lain,beliau tetap menunjukkan kepemimpinan yang gagah berani.Tapi sayang dalam perang
Uhud,pada awalnya kemenangan umat Islam sudah berada di depan mata,tapi karena pasukan pemanah
Rasul menentang perintah Rasul,kaum Qurays kembali menghantam Muslim hingga mayat Muslim
bergelimpangan di medan pertempuran dan kekalahan harus diderita Muslim.
Dari hal di atas dapat diperoleh pelajaran bahwa seorang pemimpin itu hendaknya dapat
menjadi panutan bagi pengikutnya,harus adil,memikirkan kepentingan pengikutnya,sabar,dan penuh
wibawa.Dan sebagai pengikut juga harus patuh terhadap pimpinan,janganlah melanggar perintahnya
selama itu tidak bertentangan dengan perintah Allah dan Rasul.
3.Sifat Kepribadian Rasulullah
Rasulullah adalah manusia yang memiliki kepribadian yang mengagumkan dan mendekati
sempurna.Tidak ada manusia di dunia ini yang mampu melebihi keagungan kepribadiannya.Pernah
Anas bin Malik bercerita :
Aku menjadi pembantu Rasulullah SAW selama sepuluh tahun (selama itu) beliau tidak pernah mengatakan “up
(hus)”.Dan tidak pernah pula beliau berkata kepadaku karena sesuatu yang kukerjakan (dengan
perkataan):”Mengapa kau kerjakan begini !”.Dan tidak pula ada sesuatu yang tidak kukerjakan (beliau berkata):
“Mengapa tidak kau kerjakan !”
Dari cerita di atas jelaslah terlihat bahwa Rasulullah sangat halus tutur bahasanya ,tidak
pernah berkata kasar,selalu berkata lemah lembut terhadap siapa saja ,tak pernah menyakiti orang lain
dengan perkataannya.Rasulullah selalu bermuka manis,tidak bengis,tidak kasar,tiada berlaku dan
berkata keji.Beliau tinggalkan dirinya tiga perkara yaitu : dari perbantahan,menyombongkan diri,dan
dari sesuatu yang tidak selayaknya.Sedangkan pada orang lain beliau tinggalkan tiga perkara : tidak
mencela seseorang ,tidak membuat malu orang dan tidak mencari keaiban orang.Beliau tidak bicara
melainkan pada sesuatu yang diharapkan ada baiknya.Dan bila beliau berbicara : Semua orang
menunduk dan tidak ada yang berani menyela pembicaraan beliau.
Kepribadian beliau yang lain adalah malu.Malu dalam hal yang pantas untuk malu,tetapi tegas
dalam hal yang menyangkut akhlak dan kebenaran.Sampai sahabat Abu Said Al Khudri mengatakan :
“Rasulullah lebih pemalu dari seorang perawan pingitan’’.Namun bila beliau melihat sesuatu yang
tidak disukai ,kami tahu dari raut wajahnya.Demikianlah gambaran secara keseluruhan pribadi
Rasulullah yang pantas kita tiru.Tutur bahasa yang lemah lembut,sifat malu yang tinggi sangat perlu
diterapkan dalam pergaulan hidup kita dalam bermasyarakat.Dengan meneladani sikap beliau
,pergaulan masyarakat tentu akan sehat,tidak seperti saat ini,bebas tanpa batas.
4.Kesimpulan
Dengan mengetahui sifat-sifat Rasulullah maka semakin jelaslah bagi kita bahwa beliau
dengan risalahnya yang abadi dan pribadi yang agung benar-benar manusia yang memiliki suri teladan
yang luhur dan merupakan junjungan setiap manusia,bukan orang Muslim saja tapi manusia
seluruhnya.Kepribadian beliau perlu untuk disimak,diteladani,dan diamalkan dalam kehidupan kita
bermasyarakat agar pergaulan dalam lingkungan kita terkendali dan sehat.Selain itu dengan meneladani
sikap Rasul,akan memberi dampak positif bagi kita antara lain :
1.melatih kesabaran sebagai seorang yang beriman kepada Allah
2.berlaku adil dalam kehidupan.
3.menghindari diri dari perkataan kotor dan menghinakan
4.menjadi seorang yang pemaaf
5.memiliki sifat malu
6.menjadi pemimpin yang dihormati dan disegani
5.Saran
Sebagai seorang muslim,kita hendaknya harus selalu meningkatkan ketaqwaan kita kepada
Allah dengan selalu berbkti kepada-Nya dan meninggalkan larangan-Nya.Hal ini bisa dilakukan
dengan perbaikan sikap dan mental kita sebagai Muslim.Dengan meneladani sikap Rasul,atas izin
Allah maka tiap individu bisa memiliki kepribadian yang mengagumkan seperti Rasulullah.Dengan
demikian kita telah berbakti kepada-Nya.
Pemimpin bangsa kita saat ini hendaknya meniru sikap Rasulullah yang selalu memikirkan
kepentingan sahabatnya melebihi kepentingan dirinya sendiri,berlaku adil,mampu membangkitkan
semangat pengikutnya ketika jatuh.Seandainya pemimpin bangsa kita meneladani Rasulullah,tentu
takkan terjadi krisis kepemimpinan,budaya KKN.Jadi semakin jelas bagi kita bahwa Rasulullah adalah
suri tauladan kita semua yang patut dicontoh.

Anda mungkin juga menyukai