Anda di halaman 1dari 3

Daun salam diikat sepuluh

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Audzubillahiminasyaithonirajim, bismillahirrahmanirrahim.

Yang Terhormat Bapak Ibu Dewan juri

Yang saya sayangi teman-teman semua yang ada disini

Pertama dan utama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahNya, sehingga kita dapat bertatapmuka dalam kesempatan yang penuh
barakah ini tanpa suatu halangan apapun

Shalawat serta salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad nabi akhir
jaman penuntun ke jalan yang diridhai Allah SWT. Semoga kelak kita mendapatkan syafaatnya, aamiin
Allahuma aamiin.

Hai teman teman

Pada kesempatan yang berbahagia ini perkenankan lah saya untuk menyampaikan sebuah cerita islami
dari seorang nabi yang begitu mulia yang akhlaqnya menjadi tauladan semua umat manusia bahkan para
nabi terdahulupun ingin menjadi umatnya siapa lagi kalau bukan habibuna wa nabiuna Muhammad Saw,

Saya akan menceritakan bagaimana kemurahan hati beliau dapat membuat orang masuk islam,
penasaran gimana kisahnya ...?

Begini kisahnya

Waktu itu orang-orang kafir Quraisy menyewa seorang Yahudi untuk menyakiti Nabi.

Di lorong yang biasa dilewati Nabi saw untuk menuju Ka`bah, orang Yahudi itu berdiri untuk menunggu
Nabi saw. Di saat Nabi lewat, dia memanggil Nabi.

"Hai Muhammad"

Beliau pun menengok, karena beliau tidak pernah mengecewakan siapa pun yang memanggilnya.

Di saat itulah Yahudi tadi meludahi wajah Rasulullah SAW.

Nabi tidak sedikit pun marah atau menghardik Yahudi itu.


Keesokan harinya, Nabi kembali berjalan di tempat yang sama. Tidak sedikit pun beliau merasa dendam
atau berusaha untuk menjauhi jalan tersebut. Sesampainya di tempat yang sama, Nabi pun kembali
dipanggil dan diludahi seperti sebelumnya.

Demikianlah kejadian itu terus berulang selama beberapa hari hingga pada suatu hari Nabi tidak
mendapati lagi orang yang meludahinya selama itu. Nabi pun bertanya dalam hatinya, “Ke mana
gerangan orang yang selalu meludahiku?”

Setelah menanyakannya, tahulah Nabi bahwa orang tersebut jatuh sakit.

Nabi pun pulang ke rumah untuk mengambil makanan yang ada dan tak lupa pula mampir ke pasar,
membeli buah-buahan, untuk menjenguk Yahudi yang tengah sakit itu.

Sesampainya di rumah si Yahudi, Nabi mengetuk pintu.

Dari dalam rumah, terdengar suara lirih Yahudi yang tengah sakit mendekati pintu sembari bertanya,
“Siapa yang datang?”

“Saya, Muhammad,” jawab Nabi SAW.

“Muhammad siapa?” terdengar suara Yahudi itu kembali bertanya.

“Muhammad Rasulullah,” jawab Nabi lagi.

Setelah pintu dibuka, alangkah terkejutnya si Yahudi, menyaksikan sosok yang datang adalah orang yang
selama itu disakitinya dan diludahi wajahnya.

“Untuk apa engkau datang kemari?” tanya Yahudi itu lagi.

“Aku datang untuk menjengukmu, wahai saudaraku, karena aku mendengar engkau jatuh sakit,” jawab
Nabi SAW dengan suara yang lembut.

“Wahai Muhammad, ketahuilah bahwa sejak aku jatuh sakit, belum ada seorang pun datang
menjengukku, bahkan Abu Jahal sekalipun, yang telah menyewaku untuk menyakitimu, padahal aku
telah beberapa kali mengutus orang kepadanya agar ia segera datang memberikan sesuatu kepadaku.
Namun engkau, yang telah aku sakiti selama ini dan aku ludahi berkali-kali, justru engkau yang pertama
kali datang menjengukku,” kata Yahudi itu dengan nada terharu.Kemudian dengan penuh kesadaran, ia
pun berkata, "Wahai Muhammad, mulai saat ini aku bersaksi untuk mengikuti agamamu." Lantas,
Yahudi itupun mengikrarkan dua kalimat syahadat, "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan
aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah." Masya Allah begitu indahnya Islam andai kita
semua dapat melaksanakan semua ini niscaya kehidupan ini akan penuh dengan keharmonisan

Pesan yang dapat diambil dari kisah ini adalah belajar lah untuk memaaf kan terkadang kejahatan tak
selamanya harus dibalas dengan kejahatan pula siapa tau dibalik semua itu ada hikmah besar yang
menanti mungkin cuma ini yang dapat saya sampaikan
Summasalamu Alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai