ROLE MODEL
Disampaikan Pada Acara
NESCO PARENTING CLASS COMMUNITY (NPCC)
Oleh Hj. Wiwin NI
3 Juni 2021
APA ITU ROLE MODEL
• Secara sederhana arti dari kata role model adalah model
panutan atau teladan.
• Menurut Wikipedia, role model adalah “person who
serve as an example, whose behavior is emulated by
others” atau seseorang yang memberikan teladan dan
berperilaku yang bisa diikuti oleh orang lain.
ANAK DAN MODELING
• Anak adalah individu yang gemar melakukan
imitasi dan juga modeling.
• Secara naluriah, anak akan selalu mengikuti
perilaku dan juga tindakan yang sering dilakukan
oleh orangtua, ataupun orang yang lebih tua
seperti kakaknya, atau pengasuhnya bahkan
gurunya.
PENELITIAN MENGENAI PERILAKU
IMITASI ANAK DAN MODELING
• Ada sebuah penelitian sosial yang cukup terkenal di dalam ilmu
psikologi sosial, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Albert
Bandura terhadap seorang anak kecil dan tayangan kekerasan di
televisi.
• Bandura menempatkan seorang anak pada satu ruangan
dengan televisi. Dari televisi tersebut, dipertontonkan sebuah
tayangan kekerasan berupa seorang anak yang sedang asik
memukul-mukul boneka terus menerus.
• Setelah tayangan selesai, si anak kemudian dibawa ke ruangan
lainnya yang di dalamnya terdapat sebuah boneka yang mirip
sekali bentuknya dengan boneka yang ada di dalam tayangan
yang sudah ditonton oleh si anak tersebut. Setelah itu, si anak
kemudian ditinggal sendirian hanya dengan ditemani boneka
tersebut.
HASILNYA
• Melalui pantauan kamera tersembunyi, ternyata apa yang
dilakukan si anak cukup mengejutkan. Si anak tersebut
memperlakukan boneka itu sama persis dengan apa yang dia
lihat di tayangan televisi. Boneka tersebut dipukul, dibanting,
dan diinjak-injak.
• Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa seorang anak,
akan melakukan apapun sesuai dengan apa yang dia lihat
dan alami. Inilah yang dikenal dengan istilah modeling, atau
banyak juga yang menyebutnya sebagai imitasi. Hal ini
kemudian menjelaskan peran orangtua sebagai role model
dari anak, dimana si anak akan mengikuti apapun perilaku
yang dilakukan oleh orangtuanya. Artinya Orangtua Sebagai
Role Model Anak adalah salah satu bukti empiris melalui
penelitian tersebut.
OLEH KARENA ITU….
• Orangtua harus mampu untuk menjaga sikap dan
perilakunya di depan anak-anak. Hal ini disebabkan
karena sebagai role model, anak akan mengikuti apapun
perilaku dan sikap yang ditunjukkan oleh orangtuanya.
• Ketika anda menunjukkan sikap tidak senang dan
perilaku kekerasan, maka hal ini akan sangat mungkin
ditirukan oleh si anak. Dan yang lebih parahnya lagi, anda
sebagai orangtua mungkin tidak sadar bahwa si anak
sudah mengimitasi perilaku dan sikap tersebut.
ISLAM TELAH
MENJELASKAN
TENTANG
KETELADANAN
• Keteladanan dalam pendidikan Islam selalu menjadi
nomor 1 (satu).
• Keteladanan merupakan sebuah metode pendidikan
Islam yang sangat efektif yang diterapkan oleh seorang
pendidik (orang tua dan guru) dalam proses pendidikan.
• Pendidikan keteladanan akan mempengaruhi individu
pada kebiasaan, pola sikap, akhlak, jiwa serta rasa
sosialnya.
• Dalam Al- Qur’an kata teladan di proyeksikan dengan kata
uswah yang kemudian diberi sifat di belakangnya seperti sifat
hasanah yang berarti baik. Sehingga terdapat ungkapan
uswatun hasanah yang berati teladan yang baik.
• Kata-kata uswah ini dalam Al- Qur’an disebutkan sebanyak tiga
kali dengan mengambil sampel pada diri para nabi yaitu Nabi
Muhammad SAW, Nabi Ibrahim, dan kaum yang beriman
teguh kepada Allah
• Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW sebagai nabi dan
rasul sekaligus menjadi uswah hasanah (suri teladan yang
baik) bagi umatnya. “Laqod kaana lakum fii rosuulillaahi
uswatun hasanatun” yang artinya “Sungguh, telah ada pada
(diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu.” (QS Al-
Ahzab : 21).
ANAK MENYERAP KEBAIKAN YANG
DIMULAI DENGAN KETELADANAN
• Diriwayatkan dari Abu Hurairahbahwa sesungguhnya Rasulullah SAW
bersabda:
ِ َما ِم ْن َم ْو ِل ٍد اِ اَّل ي ُ ْولَدُ َعلَى الْ ِفت ْ َرةِ فَاَبَ َواه ُ ي ُ َه ِو َدانِ ِه ا َ ْو يُن
َص َرانِ ِه ا َ ْو ي ُ َم ِج َسانِ ِه
“ Tidak ada seorang manusia yang terlahir kecuali dia terlahir atas
fitrah (kesucian seperti tabula rasa, kertas yang belum ditulis apapun,
masih putih). Maka kedua orang tuanyalah yang membuatnya menjadi
Yahudi, Nasrani, ataupun Majusi.”
• Hadis yang sangat populer ini menegaskan bahwa sesungguhnya
semua manusia baik karena lahir dalam keadaan suci.
• Namun, ia tidak akan dapat merespon prinsip-prinsip kebaikan dan
pokok-pokok pendidikan yang utama selama ia tidak melihat teladan
dan akhlak yang luhur dalam diri sang pendidik.
TELADAN = MENANAMKAN
TANPA MENGAJARKAN
• Keteladanan seringkali menanamkan sesuatu yang tidak diajarkan
• Misalnya, merokok, tidak ada seorang pun pendidik (orang tua/ guru)
yang mengajarkan untuk merokok. Namun, ketika ortu/guru sering
merokok di depan anak, maka jangan pernah merasa heran ketika suatu
hari nanti anak juga ikutan merokok.
• Ketika ortu sering berbicara kasar, maka ortu juga tidak perlu kaget
apabila suatu kali anak anda akan sering berbicara kasar dengan
siapapun.
• Berbohong tanpa orang tua sadari dicontohkan ketika mengalihkan anak
(ngabebenjokeun) ketika anak masih balita bahkan sampai usia SD
• Berteriak juga sama, ketika memanggil atau menyuruh anak melakukan
kebaikan (misal mandi, sholat, makan, pulan bermain) seringkali dengan
teriakan. Padahal orang tua bisa untuk mendekati anak kemudian
menatap wajahnya dan megatakan maksud. Perintah yang diberikan
dengan penuh perhatian akan lebih mudah dilakukan oleh anak.
• Mengambil secara paksa sering dilakukan beberapa orang tua jika
anaknya yang balita memainkan HP terlalu lama. Jangan heran jika kelak
anaknya sering merebut mainan temannya atau barang lainnya.
USWAH RASULULLAH
MUHAMMAD SAW
TENTANG PENDIDIKAN
KETELADANAN
Larangan teladan Berbohong
• Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Abu Hurairah r.a
bahwasannya Rasulullah Shalallahu alaihi wa Salam bersabda
“Barangsiapa yang mengatakan kepada seorang anak kecil
‘Kemarilah aku beri sesuatu’, Namun ia tidak memberinya,
maka itu adalah suatu kedustaan.
Teladan Kasih Sayang
• Abu Hurairah menuturkan
"Sesungguhnya, Al-Aqrak bin Haabis pernah melihat Nabi SAW
memeluk Hasan."
"Al-Aqrak lalu berkata, 'Sungguh, aku memiliki 10 orang anak, tetapi
tak pernah seorang pun dari mereka yang kupeluk.‘
Lantas, Rasulullah SAW bersabda, 'Sesungguhnya, barangsiapa yang
tidak menyayangi, niscaya dia tidak akan disayangi'" (HR Bukhari-
Muslim).