Berangkat dari permasalahan berikut, kiranya bisa ditinjau kembali terhadap keluarga
yang menjadi benteng utama dalam pendidikan anak. Pola asuh yang digunakan orang tua
zaman now dalam mendidik anak-anaknya sungguh sangat berpengaruh terhadap
pembentukan karakter anak. Di dalam al-qur’an Allah SWT senantiasa mengajarkan tentang
berbagai macam pola asuh dalam mendidik anak seperti kisah Luqman dengan orang tuanya.
Dalam kisah tersebut orang tua mengajarkan patokan atau prinsip utama yang harus
senantiasa diingat oleh anak, yaitu beriman kepada Allah SWT. Perintah beriman kepada
Allah SWT tanpa menyekutukan-Nya dengan suatu apapun senantiasa diikuti perintah untuk
menghormati kedua orang tua. Hikmah yang bisa diambil dari perintah tersebut adalah bahwa
ridho Allah SWT terletak pada ridho kedua orang tua. Apabila anak ingin menggapai ridho
Allah SWT kuncinya terletak pada keridhoan orang tua. Bagaimana cara anak zaman now
agar orang tua bisa ridho terhadap dirinya, tentu dengan berperilaku baik dan berucap dengan
baik pula serta tidak pernah sekalipun menyakiti perasaan keduanya merupakan indikator dari
anak yang berbakti. Dalam ayat lain dikatakan, janganlah diantara umat muslim yang
mengatakan kepada kedua orang tuanya “ah”. Ayat tersebut mengisyaratkan bahwa jangan
sampai kita mengecewakan atau membuat sedih orang tua dengan berbagai ucapakan dan
perilaku.
Kemudian terdapat ayat al-qur’an juga yang menyebutkan quu anfusakum wa
ahliikum naaro yang artinya “jagalah keluarga mu dari siksa api neraka”. Ayat tersebut
mengisyaratkan kepada kita semua agar senantiasa menjaga seluruh anggota keluarga dari
pedihnya siksa api neraka. Kiranya pada zaman now lah ayat ini sangat tepat diaplikasikan.
Karena banyak sekali para orang tua yang memprioritaskan kariernya dibandingkan dengan
menata keluarga. Padahal segala apa yang diusahakan tidak lain dan tidak bukan adalah
semata-mata untuk kepentingan keluarga terutama anak. Dalam mendidik anak zaman now
tidak ada salahnya jika kita menelisik fenomena di sekitar.
Jika kita memiliki hewan peliharan berupa domba tentunya domba tersebut akan
dirawat dengan sepenuh hati. Apabila terlihat lapar maka segera kita beri makan. Apabila
domba kita terlihat kotor maka segara kita bersihkan dari segala kotoran. Bahkan tempat
tinggalnya pun senantiasa disiapkan agar terhindar dari panas terik matahari dan dinginnya
air hujan. Dalam konsep pemeliharaan domba ini ada dua hal yang kiranya bisa kita ambil
dalam pendidikan anak jaman now, yang pertama adalah patok dan yang kedua adalah tali
pengikat. Domba peliharaan manapun pasti diberikan tali pengikat yang direkatkan terhadap
patok yang mampu menjadi patokan terhadap segala gerak-gerik domba.
Begitupula halnya dengan pendidikan anak zaman now, jika diibaratlkan anak itu
sebagai domba yang senantiasa menjadi peliharaan bagi orang tuanya. Tugas orang tua selaku
pengembala adalah memberikan patokan dan tali kepada si anak agar anak tersebut senantiasa
terjaga perilakunya. Patok yang dimaksud disini berupa norma agama, budaya dan lain
sebagainya, sedangkan tali yaitu hubungan dalam keluarga. Patok yang kuat akan membentuk
karakter yang kuat pula dalam diri anak. Pengenalan terhadap nilai-nilai agama menjadi hal
yang utama dalam pendidikan anak. Ajaran tentang beriman terhadap Allah SWT, meyakini
bahwa segala gerik gerik manusia diawasi oleh ALLAH SWT merupakan pondasi utama
yang harus dimiliki anak zaman now. Apabila hal ini sudah tertanam maka segala perilaku
anak zaman now akan senantiasa melibatkan Allah SWT selaku Sang Skenario pengatur
kehidupan dunia dan akhirat.
Kemudian perihal yang kedua adalah tali pengikat. Panjang pendeknya suatu tali yang
digunakan untuk mengikat anak zaman now harus sesuai dengan kondisi psikologis anak.
Apabila tali yang diikatkan kepada anak zaman now terlalu pendek maka akan membuat
anak terlalu tertekan bahkan bisa berpotensi strees. Begitu pula sebaliknya apabila tali yang
diikatkan kepada anak zaman now terlalu panjang justru akan menimbulkan kebebasan yang
mungkin orang tua tidak mampu untuk mengontrol perilaku anaknya. Komunikasi menjadi
modal utama dalam membangun tali antara orang tua dengan anaknya. Semakin bagus
komunikasi yang dibangun dengan anak maka semakin akan semakin banyak hal yang bisa
diungkap dari apa yang dirasakan anak.
Lantas hal apa saja yang bisa dilakukan oleh parents zaman now agar dalam membuat
tali pengikat atau hubungan kepada anaknya sesuai dengan kondisi anak zaman now? Berikut
tiga hal yang bisa kita praktikan dalam mendidik anak kita.
Kedua, berikanlah uswatun hasanah kepada anak-anak kita. Hal ini senantiasa
dilakukan Rasulullah SAW untuk mengedukasi para sahabat bahkan para umatnya terhadap
nilai-nilai Islam yang syarat akan kedamaian dan ketentraman. Contohnya adalah ketika
perang Badar berkecamuk. Jumlah unta yang tersedia pada waktu itu sebanyak 100 ekor,
sedangkan pasukan Rasulullah SAW berjumlah 300 orang. Dalam kondisi inilah Raslullah
SAW mampu menunjukan suri tauladan tentang kerendahan hati dan kesederhanaan. Beliau
rela untuk bertukar posisi dengan sahabatnya. Selaku pemimpin umat beliau tidak berlaku
seenaknya. Terkadang beliau berada di atas unta dan beliau juga tidak malu ketika harus
berada di bawah guna menuntun jalannya unta.
Dari penggalan kisah singkat di atas kiranya bisa diambil ibroh bahwa pendidikan
karakter terhadap anak jaman now tidak hanya diwujudkan dalam omongan lisan. Namun
harus juga diwujudkan dalam perilaku sehari-hari. Ketika parents jaman now ingin
mengajarkan sikap religuisitas yang tinggi, maka orang tua harus mencontohkannya terlebih
dahulu. Ekspektasi orang tua terhadap anaknya agar giat dalam shalat berjamaah akan
senantiasa terwujud apabila adzan berkumandang, orang tua sudah siap dengan peralatan
shalatnya dan mengajak anaknya untuk bergegas melaksanakan shalat berjamaah.
Ketiga, doa senantiasa terpanjatkan kepada ALLAH SWT. Kunci dari kesolehan,
kesuksesan anak zaman now terdapat dalam doa-doa yang dipanjatkan oleh parents jaman
now. Kiranya tidak berlebihan jika rasulullah SAW menyampaikan bahwa ridho Allah SWT
terdapat dalam Ridhonya orang tua. Banyak sekali kisah hidup orang sukses berkat keridhoan
dan doa-doa orang tuanya. Selaku parents jaman now, wajib hukumnya untuk senantiasa
mendoakan anak jaman now, agar menjadi anak sholeh yang memiliki karakter yang
“WOW” dan bermanfaat bagi umat serta mampu menjadi agen pembaharu, penghentas
permasalahan di era globalisasi ini.