Anda di halaman 1dari 3

Pentingnya Aqidah Akhlak Diberikan

Kepada Anak Usia Dini


‫الر ِحي ِم‬ ِ ‫بِس ِم‬
َّ ‫اهلل الرَّمْح ِن‬ ْ
Pentingnya Aqidah Akhlak Diberikan Kepada Anak Usia Dini - Pengertian Akidah Akhlak -
Menurut bahasa, kata aqidah berasal dari bahasa Arab yaitu [ً‫ َع ْق د‬-ُ‫يَ ْعقِ د‬-َ‫ ] َعقَ د‬artinya adalah
mengikat atau mengadakan perjanjian. Sedangkan Aqidah menurut istilah adalah urusan-
urusan yang harus dibenarkan oleh hati dan diterima dengan rasa puas serta terhujam kuat
dalam lubuk jiwa yang tidak dapat digoncangkan oleh badai subhat (keragu-raguan). Dalam
definisi yang lain disebutkan bahwa aqidah adalah sesuatu yang mengharapkan hati
membenarkannya, yang membuat jiwa tenang tentram kepadanya dan yang menjadi
kepercayaan yang bersih dari kebimbangan dan keraguan.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat dirumuskan bahwa aqidah adalah dasar-dasar


pokok kepercayaan atau keyakinan hati seorang muslim yang bersumber dari ajaran Islam
yang wajib dipegangi oleh setiap muslim sebagai sumber keyakinan yang mengikat.
Sementara kata “akhlak” juga berasal dari bahasa Arab, yaitu [‫ ]خلق‬jamaknya [‫ ]أخالق‬yang
artinya tingkah laku, perangai tabi’at, watak, moral atau budi pekerti. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, akhlak dapat diartikan budi pekerti, kelakuan. Jadi, akhlak merupakan
sikap yang telah melekat pada diri seseorang dan secara spontan diwujudkan dalam tingkah
laku atau perbuatan.

Jika tindakan spontan itu baik menurut pandangan akal dan agama, maka disebut akhlak yang
baik atau akhlaqul karimah, atau akhlak mahmudah. Akan tetapi apabila tindakan spontan itu
berupa perbuatan-perbuatan yang jelek, maka disebut akhlak tercela atau akhlakul
madzmumah.

Dasar Akidah Akhlak


Dasar aqidah akhlak adalah ajaran Islam itu sendiri yang merupakan sumber-sumber hukum
dalam Islam yaitu Al Qur’an dan Al Hadits. Al Qur’an dan Al Hadits adalah pedoman hidup
dalam Islam yang menjelaskan kriteria atau ukuran baik buruknya suatu perbuatan manusia.
Dasar aqidah akhlak yang pertama dan utama adalah Al Qur’an dan. Ketika ditanya tentang
aqidah akhlak Nabi Muhammad SAW, Siti Aisyah berkata.” Dasar aqidah akhlak Nabi
Muhammad SAW adalah Al Qur’an.”

Islam mengajarkan agar umatnya melakukan perbuatan baik dan menjauhi perbuatan buruk.
Ukuran baik dan buruk tersebut dikatakan dalam Al Qur’an. Karena Al Qur’an merupakan
firman Allah, maka kebenarannya harus diyakini oleh setiap muslim.

Dalam Surat Al-Maidah ayat 15-16 disebutkan yang artinya “Sesungguhnya telah datang
kepadamu rasul kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al-Kitab yang kamu
sembunyikan dan banyak pula yang dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu
cahayadari Allah dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-
orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah
mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan
izinNya, dan menunjuki meraka ke jalan yang lurus.”

Dasar aqidah akhlak yang kedua bagi seorang muslim adalah AlHadits atau Sunnah Rasul.
Untuk memahami Al Qur’an lebih terinci, umat Islam diperintahkan untuk mengikuti ajaran
Rasulullah SAW, karena perilaku Rasulullah adalah contoh nyata yang dapat dilihat dan
dimengerti oleh setiap umat Islam (orang muslim).

Tujuan Akidah Akhlak


Aqidah akhlak harus menjadi pedoman bagi setiap muslim. Artinya setiap umat Islam harus
meyakini pokok-pokok kandungan aqidah akhlak tersebut.

Pentingnya Aqidah Akhlak Diberikan Kepada Anak Usia Dini


Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak
sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Anak adalah ibarat oase di tengah-tengah gurun pasir yang kering dan tandus. la akan
memberi kepuasan ketika dahaga, memberi keteduhan ketika panas, dan memberikan
kebahagiaan ketika datang nestapa. Pada anaklah tergantung cita dan cinta orang tua. Dengan
anaklah orang tua akan mengarungi bahtera kehidupan. Dan doa anaklah yang akan memberi
kesejukan dan kebahagiaan di alam akherat. Semua itu akan menjadi sebuah keniscayaan
apabila seorang anak mendapat pendidikan yang tepat, sehingga berguna bagi orang tua,
lingkungan, masyarakat dan negara.

Pendidikan anak merupakan hal yang terpenting yang harus diberikan orang tua kepada putra-
putrinya. Anak merupakan miniatur masa depan sebuah bangsa. Oleh sebab itu tidak
mengherankan bila semua orang tua berlomba memberikan pendidikan yang terbaik bagi
putra-putrinya. Sekolah atau lembaga pendidikan yang bermutu menjadi acuan dalam
menentukan pilihan tujuan pendidikan anak-anak. Tidak kalah pentingnya adalah pendidikan
akhlak, budi pekerti, atau moral yang wajib diberikan kepada tiap anak. Sebab walaupun
seorang anak mempunyai kemampuan akademik yang bagus bahkan jenius, tetapi apabila
tidak dibarengi penanganan akhlak dan moral yang benar tentu tidak seimbang. Boleh jadi
akan berakibat fatal bila dia sudah besar nanti.

Di tengah melubernya arus informasi yang mudah didapat, tentu kita harus membentengi
anak-anak kita dengan pendidikan akhlak yang benar. Konsep teladan orang tua perlu
dikedepankan, sebab pada usia-usia dini sikap meniru anak masih dominan. Peran orang tua
dalam membentuk moral dan akhlak anak sangat sangat besar. Keteladanan kedua orang tua
dalam bertutur kata, bersikap dan berperilaku menjadi contoh nyata bagi putra-putri mereka.
Perhatian yang iebih dari orang tua terhadap gerak-gerik dan aktrvitas mereka sangat
diperlukan, apalagi saat ini tayangan televisi begitu deras dimana apabila tidak ada kontrol
dari orang tua bisa berakibat kurang baik terhadap tumbuh kembang anak. Mulai dari
tayangan film kartun, sinetron, acara hiburan, acara berbau mistik yang kesemuanya itu
acapkali sarat dengan hal- hal yang kontra produktif terhadap pendidikan anak, bahkan
berpotensi merusak attitude anak. Belum lagi pergaulan dan life style (gaya hidup), adanya
video porno yang akhir-akhir ini marak dibicarakan, yang apabila benar-benar diperhatikan
akan mengelus dada kita. Luqman menjadi contoh dalam mendidik anak yang berakhlak
Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya di waktu ia memberi pelajaran
kepadanya, “Hai anakku janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya
mempersekutukan Allah adalah benar-benar kedzaliman yang besar" (QS. Lukman : 13).

Dari ayat tersebut dapat kita ambil pokok pikiran, pertama, orang tua wajib memberi
pendidikan anak-anaknya. Kedua, dalam mendidik prioritas pertama adalah penanaman
aqidah, pendidikan aqidah diutamakan agar menjadi kerangka dasar dan landasan dalam
membentuk pribadi anak yang sholeh.
Dalam mendidik hendaknya menggunakan pendekatan kasih sayang, hal ini dapat kita cermati
dan seruan Lukman kepada anak-anaknya, yaitu “Yaa Bunayya” (Wahai anak-anakku).
Seruan tersebut menyiratkan sebuah ungkapan yang penuh muatan kasih sayang, sentuhan
kelembutan dalam mendidik anak-anaknya. Indah dan menyejukkan. Kata "Bunayya"
mengandung rasa manja, kelembutan dan kemesraan, tetapi tetap dalam koridor ketegasan dan
kedisiplinan dan bukan berarti mendidik dengan keras.

Mendidik anak dengan keras hanya akan menyisakan dan membentuk anak berjiwa keras,
kejam dan kasar. Kekerasan hanya meninggalkan bekas yang menggores tajam kelembutan
anak, kelembutan dalam diri anak akan hilang tergerus oleh pendidikan yang keras dan brutal.
Kepribadian anak menjadi kental dengan kekerasan, hati, pkiran, gerak dan kesejukan jauh
dari kebenaran dan kesejukan. Kelembutan, kemesraan dalam mendidik anak merupakan
konep al-quran, apapun pendidikan diberikan kepada anak hendaknya dengan kelembutan dan
kasih sayang. Begitu juga dalam prioritas mendidik diutamakan mendidik aqidahnya terlebih
dahulu, dengan penyampaian yang lembut dan penuh kasih sayang. Dengan demikian anak
akan tersentuh dan merasa aman di dekat orang tuanya

Menurut ajaran agama islam , ada 3 ( tiga ) hal penting yang harus diberikan pada anak usia
dini :
1. Pendidikan Akidah
Islam memposisikan akidah sebagai hal yang sangat mendasar, yakni sebagai rukun iman
dan rukun Islam yang sekaligus sebagai kunci yang membedakan antara orang Islam
dengan yang non Islam.
2. Pendidikan Ibadah
Dalam islam tata peribatan telah diatur dengan sebaik mungkin dengan tidak menyalahi
kolidor fitrah manusia, dan aplikasinya harus mengupayakan sedini mungkin. Hal itu
dilakukan agar kelak mereka tumbuh menjadi insan yang benar-benar takwa, yakni taat
melaksanakan segala perintah Allah dan Rasulnya dan taat pula menjauhi larangannya.
3. Pendidikan Akhlak
Untuk mmencapai kesempurnaan Islam yang sejati akhlak merupakan pondasi utama yang
harus di realisasikan. Untuk merealisasikan hal itu ayat Al-Quran dan Hadis Nabi telah
banyak memberikan panduan.

Anda mungkin juga menyukai