Anda di halaman 1dari 4

ETIKA TERHADAP ANAK KECIL

MATA KULIAH : ETIKA SOIAL

NAMA : DUROTUN BINTI MUSLICHATIN

PRODI : AKHLAK TASAWUF

PEMBAHASAN

Telah menceritakan kepada kami Abu Muhammad bin Aban, telah menceritakan kepada
kami Yazid bin Harun dari Syarik dari Laits dari Ikrimah dari Ibnu Abbas ia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bukanlah termasuk golongan kami, mereka
yang tidak mengahisihi anak-anak kecil kami dan tidak pula menghormati orang tua kami,
serta tidak menyuruh yang ma'ruf dan melarang yang munkar." Abu Isa berkata; Ini adalah
hadits hasan gharib, dan haditsnya Muhammad bin Ishaq dari Amr bin Syu'aib adalah hadits
shahih. Dan telah diriwayatkan pula dari Abdullah bin Amr selain jalur ini. Sebagian Ahlul
Ilmi berkata; Makna sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, "Bukan dari golongan kami."
Maksudnya adalah bukan dari sunnah kami dan tidak pula dari adab kami. Dan Ali bin Al
Madini berkata; Yahya bin Sa'id berkata, "Bahwa Sufyan Ats Tsauri mengingkari tafsir ini.
Bukan dari golongan kami maksudnya adalah bukanlah dari millah kami."

Sedianya shalatku akan kupanjangkan namun apabila kudengar tangisan bayi, terpaksa kusingkat
karena mengetahui betapa gelisah hati ibunya.” Begitu sabda Rasulullah SAW sebagaimana
diriwayatkan Bukhari dan Muslim dari Anas dalam sebuah hadis.

Begitulah Rasulullah, di mana pun bertemu anak kecil, dengan penuh kasih sayang Beliau akan
membelai, mengusap, dan menciumnya. Seperti cerita Aisyah, “Rasulullah menciumi Hasan dan
Husain di hadapan Al-Aqra bin Habis yang heran, lalu ber kata, ‘Ya Rasulullah, saya
mempunyai 10 orang anak, tak se orang pun yang pernah aku cium seperti engkau ini.’ Maka, Ra
sulullah dengan tajam memandangnya seraya berkata, “Siapa yang tidak memiliki rasa rahmat
dalam hatinya tidak akan dirahmati Allah.”

Ada banyak hal yang dapat diberikan orangtua kepada anaknya. Namun, tidak ada yang paling
spesial selain memasukkan rasa bahagia ke dalam hati mereka.

Inilah yang dilakukan oleh Rasulullah kepada anak cucu beliau dan anak-anak para sahabat. Ada
banyak cara yang beliau lakukan untuk membahagiakan mereka, antara lain:
Menyambut kedatangan mereka, mencium dan mencandai mereka, mengusap kepala,
menggendong dan menimang, memberi makanan, makan bersama mereka, menghiburnya di kala
sedih, mengajaknya bermain, memberikan pujian, termasuk pula mengadakan perlombaan dan
memberi hadiah bagi pemenangnya.

Anak merupakan amanah dan orang tua sesibuk apapun harus memberikan perhatian penuh
kepada sang anak terlebih dia masih kecil.

perilaku orang tua sangat memengaruhi perkembangan kepribadian anak? Keluarga merupakan
lingkungan interaksi pertama dan utama bagi Si Kecil, maka pola perilaku yang ada dalam
keluarga sangat memengaruhi caranya berpikir dan bertingkah laku.

Karena itu, alangkah baiknya untuk mengetahui beberapa sikap orang tua yang dapat mematikan
karakter atau kepribadian Si Kecil agar kita bisa menghindarinya.

1. Selalu merasa benar

Anda memang perlu menetapkan hal-hal dasar bagi Si Kecil, mana yang benar dan mana yang
salah. Tapi ini tak semata-mata semua yang dilakukan Si Kecil adalah salah. Ingatlah bahwa
Anda tak bisa berpegang teguh hanya pada apa yang Anda inginkan, tapi juga pada apa yang Si
Kecil inginkan.

Perhatikan bakat dan hal-hal yang ia senangi, lalu berikan ruang untuknya memilih berdasarkan
hal tersebut. Bila Anda selalu menentukan berbagai hal pada Si Kecil, kemampuan
menyelesaikan masalah dan rasa percaya dirinya tak akan berkembang dengan baik. Ia bahkan
dapat tumbuh tanpa mengetahui apa yang ia inginkan. Secara tak langsung, Anda telah
mematikan karakter Si Kecil.

2. Menganggap remeh

Memang di umurnya yang masih balita, Si Kecil tampak mungil dan tidak berdaya. Tapi ini tak
berarti Anda bisa terus menganggap ia sebagai anak kecil, melainkan Anda tetap perlu
menghargainya sebagai pribadi cilik.

Pastikan Anda mendengarkan Si Kecil saat ia bercerita, tahan diri untuk tidak memarahinya di
depan orang banyak, serta jangan meneriakinya saat ia bersama dengan teman-temannya.
Memandang kemampuan Si Kecil dengan sebelah mata akan menekan perkembangan rasa
percaya dirinya.

3. Terlalu protektif

Tidak ada orang tua yang ingin anaknya terluka atau tersakiti. Tetapi terlalu protektif juga
berbahaya bagi Si Kecil karena dapat menekan perkembangan rasa percaya diri dan
keberaniannya.
Ia dapat tumbuh sebagai pribadi yang penakut dan pemalu, karena ia tumbuh dengan keyakinan
bahwa dunia sekelilingnya berbahaya. Selain itu, ia juga dapat sangat pendiam dan tak berani
mengambil keputusan.

4. Memanjakan anak

Menikmati euforia sebagai orang tua dengan memberikan segala kebutuhan dan keinginan Si
Kecil tentu menjadi sumber kebahagiaan tersendiri ya, Moms. Namun terlalu memanjakan Si
Kecil dapat berujung buruk pada perkembangan kepribadiannya.

Ia akan kesulitan mengembangkan kemampuan bertahan hidup, sehingga akan terus hidup
bergantung kepada orang lain, takut untuk mengambil risiko, bahkan dapat depresi karena tak
mampu mewujudkan tujuannya sendiri.

5. Otoriter

Salah satu kesalahan besar orang tua adalah merawat anak dengan kontrol yang terlalu besar.
Bila Anda memberikan Si Kecil peraturan yang terlalu ketat tanpa memberikan penjelasan dan
selalu membelanya terhadap orang lain secara mati-matian, maka ia dapat tumbuh dengan rasa
percaya diri yang buruk dan menganggap dirinya kurang berharga.

Dalam proses parenting, Anda memang diperlukan untuk menjadi authoritative (gaya parenting
yang mementingkan kebutuhan emosi anak sembari menetapkan batasan yang jelas), tapi bukan
authoritarian (gaya parenting yang menetapkan batasan yang jelas dengan respons terhadap
kebutuhan emosi anak yang rendah).

6. Membanding-bandingkan

Ingin rasanya Si Kecil tumbuh menjadi yang terbaik, sehingga sering kali tak disadari Anda
selalu membandingkannya dengan anak lain. Percayalah, semua anak terlahir unik dan berbeda.

Membanding-bandingkan Si Kecil dengan anak lain hanya akan mematikan karakternya, Moms.
Terlebih lagi, hal ini hanya akan berujung pada rendahnya kepercayaan diri, tingginya rasa iri
dan cemburu, serta sikap terlalu ambisius.

Anak- anak adalah penerus bangsa .sayangi dan jaga tumbuh kembang anak agar menjadi
generasi yang gemilang.

1. Beri kasih sayang yang cukup


Memberikan kasih sayang yang cukup adalah hal utama yang harus diberikan kepada
anak. Tidak berlebihan namun juga tidak menjadi sosok yang otoriter. Orang tua dapat
mengekspresikan rasa sayang secara langsung, dengan tersenyum atau mengucapkan kata
"orang tua Sayang Kamu" sesaat sebelum atau setelah bangun tidur.
2. Mengajak bermain bersama Pembelajaran pada anak usia dini dilakukan melalui
bermain. Misal mengenalkan huruf atau angka melalui permainan dengan menunjukkan
gambar yang menarik.Atau untuk mengasah kreativitas anak dan meningkatkan kosa kata
hingga sifat baik dan buruk dengan cara membacakan dongeng pada anak.
3. Memberikan pujian Ketika anak melakukan sesuatu yang positif, orang tua hendaknya
memberikan pujian. Memberikan pujian dapat membangun rasa percaya dini, bahwa ia
memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu hal dengan baik.
4. Bersikap terbuka pada anak Anak-anak senang bercerita tentang apa yang telah dia
lakukan, oleh karena itu orang tua harus merespon hal tersebut dengan positif. Ajak
mereka untuk sering berkomunikasi, misal menanyakan tentang kegiatan dalam sehari
atau selama di sekolah, atau menanyakan tentang perasaannya.
5. Berikan contoh yang baik Peran orang tua dalam mendidik adalah menjadi panutan
atau contoh yang baik. Dengan begitu anak akan menetapkan standar perilaku bagi
dirinya sendiri dengan mengamati orangtuanya. Oleh karena itu, orang tua harus selalu
memperlihatkan perilaku yang baik di depan anak. Misalnya dalam hal sopan santun,
kebersihan diri, giat beribadah, rajin bekerja.
6. Hindari menanamkan hal negatif Salah satu hal negatif yang tidak boleh dilakukan
adalah menakutinya. Bila anak sulit diarahkan, hindari membuatnya menurut tetapi
dengan menakut-nakutinya.
7. Gunakan kalimat positif Jika ingin menegaskan kewajiban dan tanggung jawab saat di
rumah, hindari pemakaian kata "jangan" ketika melarangnya, sebaiknya gunakan kalimat
positif seperti kalimat anjuran dan bukan kalimat suruhan.

Anda mungkin juga menyukai