Bacalah artikel di bawah ini, catat pokok-pokok isinya dan berikanlah tanggapan secara tertulis!
Membangun Rasa Percaya Diri
Pendahuluan
Setiap manusia dilahirkan dengan berbagai potensi yang luar biasa. Saya begitu
meyakininya. Itu yang juga harus anda yakini. Setelah itu, Anda harus menyadari bahwa
di dalam kepala Anda, dalam pikiran Anda, begitu banyak hambatan dan rintangan yang
terasa membonsai berbagai potensi Anda. Mau betindak, takut gagal. Mau memutuskan,
takut salah. Mau mencoba, takut resiko. Hasil sebuah survei di Selandia Baru
menyebutkan bahwa 90 persen kekhawatiran manusia tidak pernah terbukti.
Apa yang harus Anda lakukan? Yang pertama, buang jauh-jauh rasa takut dan berbagai rintangan dan
hambatan yang timbul dari diri Anda sendiri, yang telah membelenggu pikiran Anda. Rasa takut dan
kawatir itu mungkin berupa lingkungan kawan-kawan yang berpikiran negatif. Bisa juga kondisi nyaman
Anda yang sulit ditinggalkan. Bisa juga perasaan-perasaan Anda sendiri, atau tingkat pendidikan Anda.
Mulai sekarang, mari, jangan batasi potensi dan kemampuan Anda. Bergaullah dengan orang-orang
yang berpikiran positif. Jangan pernah berpikir gagal sebelum mencoba.
Dalam dimensi yang sangat luas, sukses adalah milik semua orang. Tetapi, tidak semua orang tahu
bagaimana cara mendapatkan atau meraih kesuksesan. Kebanyakan orang menilai bahwa kesuksesan
adalah milik orang-orang yang ber-IQ tinggi, lulusan sekolah terbaik dan memilih spesialisasi yang
paling terkenal.
Dalam dimensi yang sangat luas, sukses adalah milik semua orang. Tetapi, tidak semua orang tahu
bagaimana cara mendapatkan atau meraih kesuksesan. Kebanyakan orang menilai bahwa kesuksesan
adalah milik orang-orang yang ber-IQ tinggi, lulusan sekolah terbaik dan memilih spesialisasi yang
paling terkenal.
Penilaian ini memang tidak sepenuhnya salah, tetapi kita juga harus melihat fenomena yang lebih luas,
bahwa tidak sedikit orang-orang sukses yang tidak mengenyam pendidikan tinggi. Dengan kata lain, IQ
tinggi, lulusan sekolah terbaik dan spesialisasi yang terkenal hanyalah bagian dari penunjang
kesuksesan.
Di luar kemampuan itu, ada faktor lain yang tidak kalah
pentingnya dalam memprediksi kesuksesan seseorang; itulah
yang kita sebut, antusiasme, hasrat, ketekunan, kerja keras,
serta kebulatan tekad seumur hidup yang dimilikinya.
Ada kalanya seseorang begitu tegar, tetapi tidak sedikit juga yang patah semangat bahkan menyerah
karena merasa tidak sanggup menghadapi tantangan yang ada di depannya.
Pada saat semacam inilah, rasa percaya diri sangat penting ditumbuhkan. Banyak ahli menilai bahwa
percaya diri merupakan faktor penting yang menimbulkan perbedaan besar antara sukses dan gagal.
Karenanya, tidak sedikit pula yang memberikan pandangannya mengenai teknik-teknik membangkitkan
rasa percaya diri.
8. Sesudah perhitungan kita matang, selanjutnya kepercayaan diri akan bertambah dengan
memperkokoh ibadah dan doa, karena doa dan ibadah dapat mengundang pertolongan Allah.
Semakin kokoh ibadah kita, shalat kita, makin kuat doa-doa kita, dan keyakinan kita dengan
pertolongan Allah, maka itu bisa meningkatkan percaya diri.
Kita harus benar-benar menyadari bahwa Allah menciptakan kita benar-benar dengan
perhitungan dan pertimbangan Yang Mahacermat. Seperti di firmankan Allah SWT dalam Quran
surat at-Tiin ayat 4, " La qad khalaqnal insaana fii ahsani taqwiim " (Sungguh Kami telah
menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya)
Kuasai ruangan
Jika Anda gugup untuk bergaul, atasi dengan menjiwai diri sendiri
ketika masuk ruangan. Jika Anda tidak kenal siapapun
dikerumunan, carilah suatu kelompok, senyum lebar-lebar,
kenalkan diri, dan katakan: “Saya tidak kenal siapun disini,
bolehkah saya bergabung?” Ini biasanya mendapat tanggapan
hangat dan simpatik dan orang akan mengajak ngomong Anda
segera.
Hal pertama yang dilakukan adalah mengakui bahwa Anda lupa nama orang tersebut, kedua, Anda
katakan : “saya ingat wajah Anda, tetapi saya lupa dengan nama.” Ini biasanya mendorong orang lain
untuk mengatakan nama mereka. Janjilah untuk tidak pernah lupa kembali.
Belajar mengatakan cerita
Ketika Anda mengatakan suatu cerita, ceritakan dan hindari mencoba untuk mengutarakannya sebagai
sebuah guyonan. Anda tidak perlu terlalu banyak menggunakan tangan saat bercerita, ini biasanya
menunjukkan ketidaktenangan. Katakan suatu cerita dengan baik dan penuh pendirian.
Tetap tenang
Orang yang terlalu gugup cenderung membuat orang lain merasa sakit karena mereka tidak cukup
tenang dan santai untuk berhubungan dengan seseorang. Buang energi tersebut dengan melakukan
aktivitas peregangan, kemudian fokuskan. Tarik napas dan tersenyum. Ini artinya Anda telah menguasai
setengah dari ruangan.
Penutup
Orang bilang, dengan percaya diri rasanya semua bisa dilakukan. Tetapi dengan percaya diri saja
semua itu tidaklah cukup, harus ditambah dengan usaha yang sungguh-sungguh baru kemudian timbul
percaya diri. Banyak orang yang sudah berusaha dengan sungguh-sungguh tetapi masih merasa takut
untuk tampil. Hal ini biasa terjadi. Anda kalau mengalamai hal tersebut tidak perlu kawatir. Yang penting
rasa takut itu justru menjadkan Anda untuk hati-hati sehingga tidak melakukan kesalahan. Jadi rasa
takut tersebut dianggap sebagai pendorong, bukan penghambat.
Poskan Komentar
Pengikut
Arsip Blog
▼ 2012 (5)
o ► Februari (2)
o ▼ Januari (3)
Menulis cerpen
MENDENGARKAN INFORMASI DAN MEMBERIKAN
TANGGAPAN
silabus 12 SMAN 27 Garut
Mengenai Saya
Asmas V Alfa
HARUS BISA MENJADI LEBIH BAIK, SEMUA DIMULAI DARI YANG BIASA,
NAMUN BILA YANG BIASA TERUS DIASAH, DIASUH, MAKA SEMUA
BERPOTENSI MENJADI LUAR BIASA!
Lihat profil lengkapku
Amazon Deals
Ada kesalahan di dalam gadget iniAda kesalahan di dalam gadget ini
Template Picture Window. Diberdayakan oleh Blogger.
O
T
N
A
M
I
D
A
H
N
A
Memberikan Tanggapan, Alasan dan Saran
Alasan adalah suatu hal yang diungkapkan untuk mengokohkan pendapat yang bersifat opini yg
dipakai untuk menguatkan pendapat.
Saran sama dengan usulan, yakni menanggapi tindakan atau pendapat orang lain berupa usulan
yang menurut pemberi saran adalah yang terbaik atau lebih baik dari sebelumnya.
Untuk memberikan pendapat yang terdapat pada sebuah permasalahan atau yang disampaikan
oleh seseorang, kamu dapat menanyakannya dengan pertanyaan berikut.
1. Apa yang menjadi permasalahan?
2. Siapa yang menjadi pokok pembicaraan?
3. Di mana hal itu terjadi?
4. Kapan hal itu terjadi?
5. Mengapa hal itu terjadi?
6. Bagaimana penyelesaiannya?
Contoh :
Peristiwa
Beberapa orang laki-laki sedang menebang pohon di hutan.
Tanggapan
Saya tidak setuju dengan apa yang dilakukan laki-laki tersebut.
Alasan
Penebangan hutan secara sembarangan dapat menyebabkan banjir.
Saran
Sebaik mereka tidak menebang pohon dengan sembarangan. Kalau perlu mereka hendaknya
menanm pohon untuk keletarian lingkungan.
Menurut buku Kompeten Berbahasa Indonesia untuk SMA Kelas XII berita dapat
dikatakan baik apabila:
a. Baru/hangat
b. Berdekatan dengan pendengar/pembaca berita
c. Penting. Kriterianya adalah memenuhi tingkat keluasan, kehebatan, atau
kemenonjolan peristiwa
d. Konflik, yaitu kriteria/ kejadian yang mengandung konflik adalah suatu dramatik dan
penuh misteri sehingga seseorang inginn mengetahui akhir dari peristiwa yang
diberitakan
e. Nama tokoh, maksudnya peristiwa yang diberitakanmelibatkan orang-orang terkenal
atau ternama atau pejabat merupakan berita yang menarik dan
f. Variasi, kejadian/peristiwa yang luar biasa, aneh, belum pernah terjadi sebelumnya,
tidak terjadi setiap hari, dan tidak akan mungkin terjadi lagi menjadi daya tarik sendiri.
Berikut adalah contoh dari sebuah tanggapan:
Berita
Menyikapi krisis energi nasional akibat melambungnya harga minyak mentah dunia,
pemerintah berkeinginan untuk menggunakan energi nuklir sebagai salah satu energi
alternatif. Kepala Badan Atom Nasional (Batan), Soedyartomo Soentonon, mengatakan,
nuklir (PLTN) merupakan satu-satunya pilihan untuk bisa keluar dari krisis energi listrik.
Tanggapan dan saran
saya kurang sependapat dengan pernyataan bahwa, nuklir merupakan satu-satunya
pilihan untuk dapat keluar dari krisis energi listrik. Masyarakat kita masih khawatir akan
keamanan PLTN. Menurut saya, nuklir bukanlah satu-satunya alternatif untuk
mengatasi krisis energi listrik di tanah air. Dengan kekayaan alamnya, Indonesia
berpotensi mengembangkan bahan bakar alternatif untuk memenuhi kebutuhan listrik
nasional. Tengok saja penggunaan energi tenaga surya yang lebih terjamin
keamanannya.
Kalimat
paragraf
teks
puisi
Home » kalimat tanggapan » Contoh Kalimat Tanggapan dalam Diskusi yang Baik dan Benar
Tanggapan adalah sambutan terhadap ucapan (kritik, komentar, dsb.) (KBBI, 2005 : 1138). Dalam
memberikan tanggapan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu materi, metode, tata tulis, dan
penyampaian. Adapun bentuk-bentuk tanggapan ada berbagai macam, seperti pertanyaan, kritikan,
perintah, masukan dan lain-lain. Tanggapan bisa disampaikan kapanpun, seperti saat seminar,
penyampaian makalah, diskusi, atau debat.
Selain hal di atas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan atau mengungkapkan
tanggapan baik, yaitu :
1. Apa latar belakang yang dapat Anda ungkapkan tentang topik penelitian yang Anda pilih?
2. Apakah sampel yang Anda gunakan dapat menggambarkan populasi yang sebenarnya?
3. Jelaskan kerangka teoritis yang Anda gunakan sebagai pijakan dalam penelitian tersebut!
5. Kami merasa instrumen yang Anda gunakan untuk mengumpulkan data kurang lengkap.
6. Mengapa atau apa alasan Anda tidak menyantumkan daftar pustaka dalam penelitian Anda?
9. Paparan Anda terlalu panjang lebar. Seharusnya Anda bisa menggunakan kalimat yang lebih efektif,
sehingga tidak lebih dari lima menit Anda menyelesaikannya.
10. Latar belakang yang Anda tulis kurang tajam, sehingga belum menyentuh substansi yang
sebenarnya.
12. Penjelasan yang Anda sampaikan sangat tepat sekali dengan apa yang terjadi sekarang ini di
masyarakat.
13. Ada baiknya jika Anda melengkapi paparan Anda dengan berbagai contoh dari sudut pandang yang
berbeda-beda.
Tanggapan baik dan benar dapat berupa pembelaan, penerimaan, saran, atau penjelasan. Dalam
membuat kalimat tanggapan ada dua kata hubung antar kalimat yang sering digunakan yaitu akan tetapi
dan sebaliknya. Kata penghubung akan tetapi digunakan untuk menyatakan pertentangan dengan
keadaan yang disebutkan sebelumnya. Adapun kata hubung sebaliknya digunakan atau mengacu pada
kebalikan dari yang dinyatakan sebelumnya.
Untuk lebih jelas mengenai contoh kalimat tanggapan yang baik dan benar perhatikan contoh-contoh
berikut ini.
1. Pemerintah akan menindak tegas pelaku perusakan hutan. Akan tetapi, pelaku perusakan hutan
nampaknya tidak begitu memperhatikan atau bahkan memperdulikannya. Mereka justru terus saja
melakukan hal yang sama.
2. Masyarakat tidak menghiraukan terjadinya bencana alam tanah longsor. Sebaliknya, mereka justru
mendirikan bangunan di area yang rawan terhadap bencana tanah longsor.
3. Pihak kepolisian terus gencar melakukan razia terhadap narkoba dan minuman keras. Pihak kepolisian
akan menghukum mati siapa saja yang tertangkap tangan mengedarkan narkoba dengan jumlah yang
banyak. Akan tetapi, pelaku pengedar narkoba tetap saja memiliki cara lain untuk menghindari
penangkapan tersebut.
4. Masyarakat sepertinya sudah tidak peduli lagi terhadap kebersihan lingkungan. Sebaliknya, mereka
justru terus saja membuang sampah sembarangan.
5. Kerusakan hutan dapat diatasi dengan melakukan penanaman kembali pohon-pohon di hutan yang
telah rusak. Akan tetapi, apakah masyarakat di sekitar hutan peduli dengan keadaan hutan atau
kerusakan lingkungan hutan tersebut?
6. Pemerintah berniat untuk mengurangi angka titik pemukiman kumus di Jakarta. Sebaliknya,
masyarakat justru semakin gencar membangun rumah-rumah kumuh dipinggir-pinggir sungai atau di
bawah-bawah jembatan.
Demikian penjelasan tentang contoh kalimat tanggapan dalam diskusi yang Baik dan Benar diharapakan
dapat membantu adik-adik dalam menyelesaikan tugas sekolahnya. Terima kasih telah membaca artikel
kami dan jangan lupa kunjungi blog kami di bahasaindonesiaku.net ya. Ada banyak sekali artikel tentang
materi bahasa Indonesia yang sangat rugi apabila kalian tidak membacanya, hehe.. Semoga bermanfaat
manteman..
Mendengarkan Efektif
Pada setiap komunikasi yang berjalan secara berhasil dan sesuai dengan rencana, karena
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu pembicara dan pendengar. Keduanya memiliki peran masing-
masing sehingga terjadi komunikasi efektif. Dapat dikatakan efektif apabila komunikasi yang
dilakukan mempunyai sama pengertian. Maksudnya ketika seorang pembicara mengatakan ”A”
demikian pula mengenai pendengar menangkap informasi berupa ”A”. Sebaliknya, komunikasi
dikatakan tidak efektif apabila pembicara mengatakan ”A”, tetapi yang didengarkan oleh
pendengar yaitu ”B”. Oleh karena itu, dalam mendengarkan merupakan bagian yang tak kalah
pentingnya dengan berbicara efektif dalam setiap presentasi.
Pada setiap presentasi bagi seorang pendengar bukan hanya duduk yang sopan dan pandangan
mata ke arah pembicara serta menganggukan kepala. Tetapi lebih dari itu, pendengar dan
pembicara memainkan peranan penting dalam proses mendengarkan. Pembicara menyampaikan
pendapatnya dan pendengar dapat melakukan feed back berupa tanggapan sehingga informasi
yang disampaikan dapat diterima dan dipahami oleh pendengar.
Bukan hanya bagi pendengar untuk mengetahui pelajaran ini, seorang pembicara juga harus
mengetahui cara mendengarkan yang efektif ketika presentasi berlangsung. Misalnya ketika
seseorang bertanya kepada pembicara mengenai informasi yang disampaikan, kemudian
pembicara harus menjawabnya secara jelas. Tanpa menggunakan teknik pendengaran yang
efektif, seorang pembicara tidak akan mungkin menjawab dengan jelas atau menjawabnya
menyimpang dari pertanyaan yang dilontarkan, atau bahkan pembicara meminta pendengar
untuk mengulang kembali pertanyaan-pertanyaan yang dilemparkan. Untuk itu, perlu dipahami
bagaimana cara seseorang mendengarkan pembicaraan dengan efektif.
1. Mendengarkan
Mendengarkan melibatkan pemrosesan suara di dalam setiap otak manusia. Ada beberapa cara
mendengarkan, yaitu:
Menangkap, dapat mengenal dan mengetahui maksud yang terucapkan lewat nada, raut wajah,
gerak dan lain-lain.
Memperhatikan, memusatkan perhatian penuh terhadap informasi yang disampaikan oleh pihak
pembicara.
2. Pemahaman
Pemahaman merupakan proses penerimaan arti kata-kata yang disampaikan sehingga dapat
sesuai dengan kata-kaa yang keluar dari pihak pembicara. Dengan kata lain topik pembicaraan
yang disampaikan, disusun dan diulang kembali sehingga informasi yang disampaikan dapat
lebih memahaminya.
3. Mengingat
4. Menafsirkan
Penafsiran merupakan proses memahami pesan yang disampaikan sesuai dengan ide, harapan
dan pengalaman pribadi. Maksudnya Informasi/pesan yang disampaikan dihubungankan dengan
informasi/pesan yang telah kita dengar, baca/lihat sebelumnya dari beberapa sumber. Sumbernya
misalkan dari televisi, pengalaman pribadi, perbincangan, radio dan lain-lain.
5. Mengevaluasi
Penelitian menunjukkan bahwa setiap manusia menghabiskan waktunya untuk bekerja dengan
mendengarkan sekitar 50%. Nilai ini sama besarnya dengan nilai gabungan waktu yang
dihabiskan untuk membaca, menulis dan berbicara. Dengan demikian agar proses mendengarkan
informasi dilakukan secara efektif, maka kita perlu menggunakan teknik sesuai dengan langkah-
langkahnya.
Mendengarkan Efektif
Pada setiap komunikasi yang berjalan secara berhasil dan sesuai dengan rencana, karena
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu pembicara dan pendengar. Keduanya memiliki peran masing-
masing sehingga terjadi komunikasi efektif. Dapat dikatakan efektif apabila komunikasi yang
dilakukan mempunyai sama pengertian. Maksudnya ketika seorang pembicara mengatakan ”A”
demikian pula mengenai pendengar menangkap informasi berupa ”A”. Sebaliknya, komunikasi
dikatakan tidak efektif apabila pembicara mengatakan ”A”, tetapi yang didengarkan oleh
pendengar yaitu ”B”. Oleh karena itu, dalam mendengarkan merupakan bagian yang tak kalah
pentingnya dengan berbicara efektif dalam setiap presentasi.
Pada setiap presentasi bagi seorang pendengar bukan hanya duduk yang sopan dan pandangan
mata ke arah pembicara serta menganggukan kepala. Tetapi lebih dari itu, pendengar dan
pembicara memainkan peranan penting dalam proses mendengarkan. Pembicara menyampaikan
pendapatnya dan pendengar dapat melakukan feed back berupa tanggapan sehingga informasi
yang disampaikan dapat diterima dan dipahami oleh pendengar.
Bukan hanya bagi pendengar untuk mengetahui pelajaran ini, seorang pembicara juga harus
mengetahui cara mendengarkan yang efektif ketika presentasi berlangsung. Misalnya ketika
seseorang bertanya kepada pembicara mengenai informasi yang disampaikan, kemudian
pembicara harus menjawabnya secara jelas. Tanpa menggunakan teknik pendengaran yang
efektif, seorang pembicara tidak akan mungkin menjawab dengan jelas atau menjawabnya
menyimpang dari pertanyaan yang dilontarkan, atau bahkan pembicara meminta pendengar
untuk mengulang kembali pertanyaan-pertanyaan yang dilemparkan. Untuk itu, perlu dipahami
bagaimana cara seseorang mendengarkan pembicaraan dengan efektif.
1. Mendengarkan
Mendengarkan melibatkan pemrosesan suara di dalam setiap otak manusia. Ada beberapa cara
mendengarkan, yaitu:
Menangkap, dapat mengenal dan mengetahui maksud yang terucapkan lewat nada, raut wajah,
gerak dan lain-lain.
Memperhatikan, memusatkan perhatian penuh terhadap informasi yang disampaikan oleh pihak
pembicara.
2. Pemahaman
Pemahaman merupakan proses penerimaan arti kata-kata yang disampaikan sehingga dapat
sesuai dengan kata-kaa yang keluar dari pihak pembicara. Dengan kata lain topik pembicaraan
yang disampaikan, disusun dan diulang kembali sehingga informasi yang disampaikan dapat
lebih memahaminya.
3. Mengingat
4. Menafsirkan
Penafsiran merupakan proses memahami pesan yang disampaikan sesuai dengan ide, harapan
dan pengalaman pribadi. Maksudnya Informasi/pesan yang disampaikan dihubungankan dengan
informasi/pesan yang telah kita dengar, baca/lihat sebelumnya dari beberapa sumber. Sumbernya
misalkan dari televisi, pengalaman pribadi, perbincangan, radio dan lain-lain.
5. Mengevaluasi
Setelah melakukan penafsiran, kemudian langkah selanjutnya mengevaluasi mengenai pesan
yang disampaikan. Dengan kecakapan berpikir pendengar menilai yang diungkapkan oleh
pembicara, membedakan fakta dan opini, serta mengevaluasi bukti yang dikemukakan
pembicara. Apabila pembicaraan tidak sesuai dengan penafsiran pendengar, hal ini akan
menimbulkan tanggapan kepada pembicara.
Penelitian menunjukkan bahwa setiap manusia menghabiskan waktunya untuk bekerja dengan
mendengarkan sekitar 50%. Nilai ini sama besarnya dengan nilai gabungan waktu yang
dihabiskan untuk membaca, menulis dan berbicara. Dengan demikian agar proses mendengarkan
informasi dilakukan secara efektif, maka kita perlu menggunakan teknik sesuai dengan langkah-
langkahnya.
Menceritakan Pengalaman
Pengalaman adalah segala sesuatu yang kamu lihat, amati, teliti, dengar, dan sebagainya.
Buku harian berisi tulisan pribadi. Kamu dapat menuliskan semua pengalaman dan peristiwa
yang kamu alami dengan bebas. Kamu juga dapat mencurahkan semua pikiran dan perasaan.
Perasaan senang, marah, sedih, sayang, jengkel, atau cinta dapat kamu tuliskan apa adanya
secara jujur. Buku harian bersifat rahasia sehingga apa yang kamu tulis tidak akan diketahui oleh
orang lain. Seseorang tidak boleh membaca buku harian orang lain tanpa seizin pemiliknya. Oleh
karena itu, rahasia kamu akan terjaga aman. Tidak jarang kamu akan merasa lega setelah
mencurahkan perasaan kamu dalam buku harian. Sebagai contoh, ketika kamu merasa jengkel
kepada seseorang, kamu dapat mencurahkan kejengkelan tersebut dalam buku harian. Dengan
mencurahkannya dalam buku harian, kamu akan merasa lega karena perasaan jengkel itu
tersalurkan dan menjadi berkurang. Buku harian juga dapat membantu kamu menjadi pribadi
yang lebih baik. Dengan menulis semua pengalaman, kejadian, pikiran, dan perasaan yang
dialami, kamu dapat mengambil hikmah dari semua itu dan dapat menjadi pelajaran untuk waktu
yang akan datang. Selain itu, kamu juga dapat mengetahui kekurangan atau kesalahan yang
kamu perbuat
sehingga kamu pun belajar untuk memperbaikinya.
Menulis buku harian sangat menyenangkan karena kamu dapat menuliskan dengan gaya
bahasamu sendiri. Kamu tidak harus menggunakan kalimat yang baik, tetapi boleh menulis
dengan menggunakan "bahasa gaul". Penulisan buku harian sering menggunakan kalimat
ekspresif. Kalimat ekspresif adalah kalimat yang mampu mengungkapkan gambaran, maksud,
gagasan dan perasaan. Kalimat ekspresif merupakan kalimat yang spontan keluar dari pikiran
dan perasaan yang dalam. Jika kamu menulis buku harian, cantumkan hal-hal berikut.
1. Tempat.
2. Waktu.
3. Peristiwa.
4. Perasaan yang dialami.
Dongeng merupakan salah satu bentuk karya sastra lama yang berjenis prosa. Dongeng juga
merupakan cerita rekaan, khayal, atau fiksi. Dalam dongeng juga terdapat unsur-unsur yang
membangun cerita seperti jenis prosa lain, misalnya cerpen dan novel. Unsur-unsur tersebut
meliputi tokoh, watak tokoh, alur, latar, tema, dan amanat. Perbedaan antara dongeng dan cerpen
atau novel adalah tingkat rekaannya. Oleh karenanya, dongeng mempunyai daya tarik tersendiri
bagi anak-anak. Selain itu, cerita dalam dongeng juga menjadi daya tarik bagi orang tua untuk
bercerita karena mengandung nilai-nilai moral yang dapat diajarkan kepada anak-anak.
Hendaknya kamu pahami dahulu unsur-unsur dalam sebuah dongeng berikut.
a. Tema, yaitu pokok pembicaraan yang disampaikan dalam cerita dongeng.
b. Tokoh, yaitu para pelaku yang mendukung cerita dalam dongeng.
c. Watak tokoh atau penokohan, yaitu gambaran perilaku atau watak para pelaku dalam cerita
dongeng.
d. Latar, yaitu tempat, waktu, dan suasana yang terjadi dalam cerita dongeng.
e. Alur, yaitu rangkaian kisah cerita yang disusun secara logis sebagai jalan cerita dalam
dongeng.
f. Amanat, yaitu pesan yang akan disampaikan dalam cerita dongeng yang mengandung ajaran
atau nilai-nilai moral.
SEMESTER II