Dampak :
Kecemasan yang tinggi
Depresi
Sang Pemimpi
• Orang tua yang menaruh ekpektasi
yang tidak realistis pada anaknya.
• Apa itu ekpektasi yang tidak realistis?
Orang tua menginginkan yang terbaik
untuk anaknya namun tidak mengukur
sejauh mana kemampuan anaknya.
Dampak:
• Anak menjadi sangat takut jika tidak memenuhi stadar, cita –
cita, keinginan atau harapan orang tua.
• Anak menjadi sangat cemas mengecewakan orang tua.
• Anak rentan terhadap stress
• Merasa selalu tidak bisa
• Tidak memiliki PD
Sang Otoriter
• Orang tua yang melakukan kekerasan verbal pada anak
• Ada perbedaan antara memarahi atau menegur anak, dengan verbal abuse
• kok gak belajar? kalau gak ada PR coba lebih banyak latihan soal!”
• depan guru sekolahnya, orang tua mengatakan “ya bagaimana mau punya nilai bagus
Bu, wong di rumah kerjaannya main games terus”. “si A ini tidak seperti adiknya yang rajin
dan hemat. A ini kalau mau belajar harus disuruh terlebih dahulu dan boros sekali dalam
penggunaan uang. Adiknya IPK nya sampai tiga koma Bu, beda sekali dengan A”
Dampak :
• Hilangnya percaya diri
• Merasa rendah diri
Sang Detektif
• Orang tua yang selalu ingin tahu dan
memata – matai anak, menduga – duga
setiap hal yang anak kerjakan, dan tidak
memberikan ruang bagi anak untuk
memiliki privasinya sendiri.
Dampak:
• Anak memunculkan perilaku negatif
baik secara sosial maupun kognitif.
• Tidak adanya bonding antara orang
tua – anak
Sang rentenir
Orang tua yang sering sekali mengungkit tentang
besarnya biaya yang telah dikeluarkan orang tua
untuk memenuhi kebutuhan anaknya.