Copy Right
Dr. Ir. Raden A Harianto, MM, CISO
Associate Professor
Buku Referensi
• Jossey – Bass (2019). Making Thought Decision,
Tactics For Improving Managerial Decision
Making, Sanfransisco.
• Kuntoro M. (2017). Analisis Keputusan:
Pendekatan Sistem Dalam Manajemen Usaha dan
Proyek, Penerbit, ITB.
• Harsono Taroepratjeka (2016) : Pengambilan
Keputusan dalam Konsep Teknologi, Penerbit ITB.
• Gordon B. Davis (2012). Konsep Pengambilan
Keputusan Untuk Sistem Informasi, LPPM Jakarta
Topic 1 : Konsep Pengambilan Keputusan
1. Apa itu Pengambilan Keputusan ?
• Secara umum pengambilan keputusan adalah upaya
untuk menyelesaikan dengan memilih alternatif
solusi yang ada.
• Sebagai seni, pengambilan keputusan adalah proses
mengambil keputusan pada situasi dan kondisi yang
berbeda (karena adanya keragaman yang bersifat
unik).
• Sebagai ilmu, pengambilan keputusan adalah suatu
aktivitas yang memiliki metode, cara dan pendekatan
tertentu secara sistematic, teratur dan terarah.
2. Konklusi :
• Pengambilan keputusan adalah upaya, proses dan aktivitas untuk
menyelesaikan masalah pada situasi dan kondisi yang berbeda dengan
memilih alternatif solusi yang ada.
• G.R. Terry mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah sebagai
pemilihan yg didasarkan pada kriteria tertentu atas dua atau lebih
alternatif mungkin.
• Cloude S. Goerge, Jr. Mengatakan proses pengambilan keputusan itu
dikerjakan oleh kebanyakan manager berupa kesadaran, kegiatan
pemikiran yg termasuk pertimbangan, penilaian dan pemilihan diantara
sejumlah alternatif.
• Harold dan Cyrill O’Donnell ... Pengambilan keputusan adalah pemilihan
diantara alternatif mengenai suatu cara bertindak yaitu inti dari
perencanaan, suatu rencana itu tidak dapat dikatakan tidak ada jika tidak
ada keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya petunjuk atau
reputasi yang telah dibuat.
• P. Siagian bahwa pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan
sistematik terhadap suatu masalah, pengumpulan fakta dan data,
penelitian yang matang atas alternatif dan tindakan
3. Sistem Pengambilan keputusan
• Sebuah sistem keputusan, yaitu model dari
sistem dimana keputusan diambil, dapat tertutup
atau terbuka.
• Sistem keputusan tertutup menganggap bahwa
keputusan dipisah dari masukkan yang tidak
diketahui dari lingkungan. Dalam sistem ini
pengambil keputusan dianggap :
a. Mengetahui semua perangkat alternatif dan
semua akibat atau hasilnya masing-masing.
b. Memiliki metode yang memungkinkan dia
membuat urutan kepentingan semua alternatif.
c. Memilih alternatif yang memaximalkan laba dan
volume penjualan / kegunaan.
4. Sistem Keputusan Terbuka
• Memandang keputusan sebagian berada dalam suatu
lingkungan yang rumit dan sebagian tak diketahui.
Keputusan dipengaruhi oleh lingkungan dan pada
gilirannya proses keputusan mempengaruhi
lingkungan. Dibandingkan dengan ketiga asumsi
model tertutup, model keputusan terbuka
menganggap bahwa pengambilan keputusan :
a. Tidak mengetahui semua alternatif dan semua hasil.
b. Melakukan pencarian secara terbatas untuk
menemukan beberapa alternatif yang memuaskan.
c. Mengambil keputusan yang memuaskan tingkat
aspirasinya.
5. Jenis Pengambilan Keputusan
1. Pengambilan Keputusan Terprogram adalah
keputusan yg terkait dengan masalah sebelumnya.
Keputusan tersebut sering diambil karena rutinitas
terhadap masalah yg sering muncul, dengan kata
lain keputusan terprogram memiliki prosedur
tersendiri yg telah pasti dalam menangani masalah
yang timbul.
2. Pengambilan keputusan Tak terprogram. adalah
suatu keputusan yg diambil berdasarkan masalah
baru. Keputusan ini bersifat baru dan cenderung
tidak memiliki prosedur yg tetap seperti keputusan
terprogram. Hal ini dikarenakan masalah yg timbul
itu sifatnya khusus, rumit dan tidak terstruktur.
5. Contoh Kasus :
5.1. Pengambilan keputusan Terprogram :
Suatu perusahaan atau organisasi melakukan rapat
rutin untuk membahas masalah yang ada.
Dalam tahap ini variabel yang mempengaruhi keputusan perlu didefinisikan dan
selalu dihubungkan, perlu dilakukan penetapan nilai & kepentingan variabel
diukur tanpa memperhatikan ketidakpastian.
2. Tahap Probabilistik
2.1. Model
- Kodifikasi ketidakpastian pada variabel aleatori
- Kodefikasi preferensi terhadap risiko.
2.2. Analisis
- Bentuk “Lotere Nilai” dan Ekuivalen tetap.
- Ukur sensitivitas stokastik
- Ukur sensitivitas risiko.
Pada tahap probabilistik penetapan besarnya ketidakpastian
ini meliputi variabel penting dan dinyatakan dalam
bentuk nilai dan juga dilakukan penetapan preferensi atas
risikonya.
3. Tahap Informasional
3.1. Analisis :
- Ukurlah nilai atau sensitivitas ekonomisnya.
3.2. Model :
- Carilah cara pengumpulan informasi.
Tahap informasional ini adalah meninjau hasil dari dua
tahap terdahulu guna menentukan nilai ekonomisnya bila
kita ingin mengurangi ketidakpastian pada suatu variabel
penting. Apakah masih diperlukan pengumpulan
informasi tambahan untuk mengurangi kadar ketidak
pastian. Bila informasi nilainya lebih kecil ( <) dari ongkos
yg dikeluarkan maka tidak perlu cari informasi tambahan.
4. Hirarki Analisis Keputusan
• Nilai Ekivalen Tetap Model preferensi
terhadap risiko Nilai Model preferensi
terhadap waktu Variabel Nilai Model
Nilai Variabel Hasil Model Struktural.
• Model Struktural -----> Fixated
• Aleatory
• Berpengaruh & tidak
berpengaruh terhadap variabel keputusan.
• Fixated dan Aleatory adalah variabel status.
5. Pohon Keputusan (Decision Tree)
POHON
KEPUTUSAN
DETERMINISTIK PROBABILISTIK
0 35 45 50 Kecepatan (mph)
Model ini bertujuan menginginkan kehematan setinggi
mungkin yaitu 25 mile /galon bensin dengan kecepatan 45
mile per hour (mph).
Keterangan Contoh Soal -1
2. Kriteria Untuk mencapai kehematan
maksimum dan tiba secepat mungkin. Kadang
dari beberapa kriteria yg ada terdapat konflik
satu sama lain, sehingga perlu solusi mencari
kriteria yg merupakan jalan tengah.
3. Pembatas Rambu lalu lintas yg mengatur
besarnya kecepatan yg diizinkan yaitu tidak
boleh melewati 40 MPH.
4. Optimum Mengambil / pilih jalan tengah yg
cukup bijak yaitu 35 MPH dengan hemat
bensin 20 Mile per Galon.
2. Contoh Soal -2 :
• Bill telah memenuhi janji pada kekasihnya Jean,
sehingga dari rumahnya ia berangkat ke rumah
Jean, dalam waktu sesingkat mungkin, Bill
menghadapi dua (2) pilihan :
• Jalan Raya 6 mile (60 mph)
• 1 mil 1 mil
• (30 mph) (30 mph)
• R. Jean R. Bill
• Jl. Biasa 6 mil (30 mph)
Keterangan Contoh Soal - 2
1. Melalui jalan biasa jaraknya 6 mil dan dapat dilewati dengan
kecepatan rerata 30 MPH.
2. Lewat jalan lain sejauh 1 mile yg dapat dilewati dengan
kecepatan 30 MPH, kemudian diteruskan lewat jalan raya sejauh
6 mil dengan kecepatan 60 MPH dan dilanjutkan ke jalan 1 mil
dengan kecepatan 30 MPH.
Alternatif Pilihan – 1 :
Lama waktu yang dibutuhkan lewat jalan biasa : 6/30 jam = 1/5
jam atau 12 menit.
Alternatif Pilihan – 2 : (1/30 + 6/60 + 1/30) jam = 1/6 jam atau 10
menit.
Keputusan : Pilih Alternatif Pilihan – 2 karena hanya 10 menit
waktu yg ditempuh.
Contoh Kasus Perusahaan Kosmetik
0,8 positif Pasarkan produk baru Rp 50 jt
Hentikan Produksi Rp 0
tinggi Rp 40 juta
0,3
Teruskan seperti
biasa rendah Rp (- 15 juta )
0,7
Topic 6 : Akurasi & Variabilitas Informasi
1. Kepastian (Certainty) Setiap rangkaian
keputusan (kegiatan) berdasarkan informasi yg
memiliki hasil (pay-off) tertentu tunggal. Tidak
ada acak (randomnes) & semua informasi
dianggap pasti (model Deterministik).
2. Risiko (Risk) Risiko menggambarkan
informasi yang mengidentifikasikan, bahwa
setiap rangkaian keputusan memiliki sejumlah
kemungkinan hasil dan probabilitas terjadinya.
Dalam keadaan ini diketahui adanya acak.
Model risiko model “Stokastik”
3. Ketidakpastian (uncertainty)
• Informasi Semua / beberapa hasil dari
berbagai keputusan yang berbeda, tetapi
probabilitas terjadinya hasil tsb tidak akan
ditentukan. Ini situasi sulit untuk
pengambilan keputusan.
• Tujuan Teori Keputusan Untuk
memaximumkan (meminimumkan) Benefit
biaya-biaya rerata jangka panjang dari
berbagai keputusan yg berhadapan dengan
kondisi risiko.
4. Model Keputusan
• Model keputusan terdiri dari komponen :
1. Keadaan dasar sekumpulan peristiwa / kejadian
acak yg mungkin mempengaruhi hasil keputusan.
2. Probabilitas berkaitan dengan keadaan dasar
3. Keputusan Sekumpulan kegiatan (tindakan) yang
mungkin diambil oleh Decision Maker.
4. Pay – off Sekumpulan Laba (benefits) atau biaya
yg mungkin dihasilkan (diakibatkan) dari atau oleh
kombinasi sesuatu keputusan dan suatu keadaan
dasar yang acak.
5. Kriteria Keputusan
1. Nilai yg diharapkan (Expected Value) Nilai yg diharapkan dari
variabel random Xi sama dengan jumlah produk semua Xi dikali
probabilitas individunya. E(x) = Σ Pi dimana
i = 1 – n dan nilai X yg diharapkan nilai rerata selama jangka
waktu yg panjang. Nilai yg diharapkan untuk memilih keputusan
yg punya pay – off (keuntungan) dengan manfaat maximum atau
biaya kerugian/ pengorbanan yg minimum. Nilai Pay Off yg
diharapkan :
Epj = Σ P(xi) f (Xi, dj) dimana : i = keadaan dasar yg berbeda dan
J = Keputusan tertentu. Keputusan yg memiliki pay off yg
diharapkan (Expected pay – off) tertinggi Keputusan Optimal
2. Pohon Keputusan Jika berbentuk Deterministik atau
probabilistik (stokastik) yg terdiri dari tahap tunggal (single
stage)
6. Contoh Soal :
• Seorang General Manager Hotel berbintang 5 Sari
Pacific menewarkan tiga jenis suit room spesial
kepada tamu dengan harga sebagai berikut :
• Tabel 1 : Room Rent
Room Price per Night Service Cost Profit Margin
A Rp 300.000,- Rp 50.000,- Rp 250.000
B Rp 180.000,- Rp 30.000,- ?
C Rp 120.000,- Rp 20.000,- ?
• Kriteria Maximin :
Berdasarkan kriteria maximin (PE Lesu), dipilih tabungan karena
menghasilkan nilai Pay – Off maksimum Rp 5 juta.
• Kriteria Maximax :
Berdasarkan kriteria ini ( PE Cerah) dipilih saham karena
memberi nilai Pay – Off maximum Rp 10 juta, kriteria ini cocok
bagi yang bersifat Riskan.
3. Kriteria Pengambilan Keputusan
C. Kriteria Minimax Regret adalah kriteria dengan meminimalkan
penyesalan maksimum dimana pengambil keputusan berusaha
untuk menghindari penyesalan dengan memilih alternatif
keputusan yang meminimalkan penyesalan maksimum.
• Contoh : andaikan investor memutuskan untuk membeli gudang
hanya untuk menemukan bahwa kondisi ekonomi di masa depan
ternyata lebih baik dari yang diperkirakan. Tentu saja investor
tersebut akan kecewa karena ia tidak membeli bangunan kantor
karena akan memberikan hasil yang besar dibawah kondisi
ekonomi baik. Bahkan investor tersebut akan menyesal membeli
gudang.
d. Kriteria Hurwics adalah kriteria yang mengkompromikan antara
kriteria maximax dan maximin. Prinsip yang mendasari adalah
bahwa pengambil keputusan tidak sepenuhnya optimis (seperti
pada kriteria maximax) dan juga tidak sepenuhnya pesimis
3.1. Kriteria Minimax Regret
• Contoh Investasi matrix Regret :
Alternatif Prospek Ekonomi Prospek Ekonomi Prospek Ekonomi
Investasi Cerah Sedang Lesu
Saham 0 0 9
Tanah 2 0,5 4
Tabungan 5 1,5 5
Saham 10 -4
Tanah 8 1
Tabungan 5 5
• Jika koefisien optimisme α = 0,6 maka nilai tertimbang untuk
alternatif investasi adalah :
• Saham = (10 x 0,6) + (- 4 x 0,4) = 4,4
• Tanah = (8 x 0,6 ) + ( 1 x 0,4 ) = 5,2 (Nilai tertimbang maximum
• Tabungan = ( 5 x 0,6) + ( 5 x 0,4) = 5
• Keputusan Pilih Investasi Tanah
• Bagaimana kriteria Hurwicz jika α = 0 dan α = 1 ?
4.e. Kriteria Laplace
• Kriteria Laplace Probabilitasnya tidak
diketahui sehingga semua peristiwa memiliki
kemungkinan / probabilitas yang sama terjadi
dalam kasus ini α = 1/3 = 0,333 sehingga nilai
tertimbang hasil investasi dari ketiga pilihan
adalah : Saham, Tanah, dan Tabungan bahwa :
• Saham = 1/3 (10) + 1/3 (6,5) + 1/3 (- 4) = 4,17
• Tanah = 1/3 (8) + 1/3 (6) + 1/3 (1) = 5
• Tabungan = 1/3 (5) + 1/3 (5) + 1/3 (5) = 5
• Keputusan Pilih Tanah atau Tabungan
5. Keputusan dalam Suasana Riskan
• Contoh Soal :
• Seorang pedagang asongan sedang mempertingkan 2
alternatif kegiatan A dan B yang memiliki kondisi
finansial yang berbeda dengan probabilitas yg sama
(P₁ = 0,5 dan P₂ = 0,5 ) seperti tabel dibawah ini :
Alternatif Tindakan Pay-Off Mendung Pay – Off Cerah
P₁ = 0,5 P₂ = 0,5
A. Menjual Minuman -1.000 1.060
B. Menjual Payung 20 30
• Pertanyaan :
a. Berapa besarnya Expected Value (A) dan (B) ?
b. Gambarkan pohon keputusan (Decision Tree).
c. Bagaimana keputusan Anda ?
Topic 8 : Keputusan dengan Risiko
• Soal Nomor 1 :
• Pengusaha sirkus ingin mengadakan sirkus di
kota – kota Medan, Surabaya, dan Ambon
dengan income sebagai berikut :
Alternatif Kota Cuaca Baik ( P = 0,6 ) Cuaca Buruk ( 0,4 )
Medan Rp 50.000.000,- Rp 10.000.000,-
Surabaya Rp 40.000.000,- Rp 30.000.000,-
Ambon Rp 60.000.000,- Rp 5.000.000,-
• Pertanyaan :
1. Buatlah gambar pohon keputusan (Decision Tree ) !
2. Hitung berapa Expected Value masing - masing kota ?
3. Bagaimana keputusan Anda ?
Soal Nomor 2
• PT. Nasional Gobel merencanakan menambah
karyawan baru untuk menekan kerusakan barang. Tiap
penambahan ada kenaikan biaya Rp 90.000,- dengan
kendala sebagai berikut :
Penambahan Bisa Co – Operative Tidak Co – Operative
Karyawan Prob Pay Off Prob. Pay Off
1 0,9 Rp 150.000 0,1 Rp 100.000
2 0,8 Rp 300.000 0,2 Rp 150.000
3 0,7 Rp 500.000 0,3 Rp 50.000
4 0,5 Rp 650.000 0,5 Rp 50.000
5 0,4 Rp 550.000 0,6 Rp 0,-
Pertanyaan : 1. Buatlah pohon keputusan !
• 2. Hitunglah berapa expected value ?
• 3. Bagaimana keputusan Anda ?
Topic 9 : Metode Variance
• Besar kecilnya return saham diukur dengan variance
• Semakin besar variance berarti besarnya data semakin tidak
seragam, dimana risiko semakin besar.
• Aplikasi konsep ini banyak sekali digunakan dalam bidang
keuangan, risiko investasi diukur dengan variance dari
“Return” nya.
• Untuk pengambilan keputusan berdasarkan konsep variance
dengan rumus :
Maximum E(Z) – K. Variance (Z)
Dimana : E(Z) = Hasil yg diharapkan (Expected value) dari
kegiatan Z
K = Bobot kepekaan seorang terhadap risiko
1. Contoh Soal :
• Sebuah perusahaan securitas PT. Modal
Dengkul memiliki data keuntungan return
selama 5 tahun terakhir yaitu : saham Power
(P), saham Quin (Q), dan saham Rodex (R) :
Tahun Saham P (%) Saham Q (%) Saham R ( %)
1 5 5 3
2 4 5 5
3 7 8 9
4 6 7 6
5 5 7 6
Identifikasi Pengolahan
System Vertikal
Penyusunan Menghitung
Hirarki Vektor Prioritas
Pengisian
Finish
Matrix
• No Yes
Revisi Menyusun
CR
• Pendapat Memenuhi Matrix
Gabungan