Anda di halaman 1dari 16

MENUMBUHKAN

KEIMANAN PADA
ANAK SKUSI
RESUME DI

Bersama:

ANNISA NURUL ARIFAH (Mommy ICA)

- Founder Sharing Islamic Parenting


- Penulis Buku Setetes Iman Untuk Ananda
PROFIL
NARASUMBER
*Annisa Nurul Arifah (MommyIca)*
_Islamic Parenting Enthusiast_
_Penulis Buku Setetes Iman Untuk Ananda_
*Seorang ibu* dari Aqilah, *bukan ustadzah bukan psikolog*

��
SMAN 13 Jakarta (2005-2008)
S1 Pendidikan Fisika UNJ (2008-2012)
S2 Pendidikan Fisika UNJ (2013 – 2015)

Alamat: Cilincing, Jakarta Utara


Facebook: Annisa Nurul Arifah
Instagram: @mommyica
Blog: mommyica.blogspot.com

�� Aktivitas :
✨Home Educator
✨Penggiat Islamic Parenting
✨Penggiat Montessori
✨Founder Sharing Islamic Parenting
https://www.facebook.com/groups/873632066180998/
✨Menulis
✨Edu-Trip
TIPS MENUMBUHKAN
KEIMANAN PADA ANAK
Ketika berbicara keimanan pada anak selalu dikaitkan dengan ibadah seperti shalat,
puasa, mengaji, dll. Berbicara keimanan, mari kita simah hadits berikut:

Umar bin Khaththab Radhiyallahuanhu berkata : Suatu ketika, kami (para sahabat)
duduk di dekat Rasululah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tiba-tiba muncul kepada kami
seorang lelaki mengenakan pakaian yang sangat putih dan rambutnya amat hitam.
Tak terlihat padanya tanda-tanda bekas perjalanan, dan tak ada seorang pun di antara
kami yang mengenalnya. Ia segera duduk di hadapan Nabi, lalu lututnya disandarkan
kepada lutut Nabi dan meletakkan kedua tangannya di atas kedua paha Nabi,
kemudian ia berkata : “Hai, Muhammad! Beritahukan kepadaku tentang Islam."
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,”Islam adalah, engkau bersaksi tidak
ada yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah, dan sesungguhnya
Muhammad adalah Rasul Allah; menegakkan shalat; menunaikan zakat; berpuasa di
bulan Ramadhan, dan engkau menunaikan haji ke Baitullah, jika engkau telah mampu
melakukannya,” lelaki itu berkata,”Engkau benar,” maka kami heran, ia yang bertanya
ia pula yang membenarkannya.
*Kemudian ia bertanya lagi: “Beritahukan kepadaku tentang Iman”. Nabi
menjawab,”Iman adalah, engkau beriman kepada Allah; malaikatNya; kitab-kitabNya;
para RasulNya; hari Akhir, dan beriman kepada takdir Allah yang baik dan yang
buruk,”*
ia berkata, “Engkau benar.”
Dia bertanya lagi: “Beritahukan kepadaku tentang ihsan”.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,”Hendaklah engkau beribadah kepada Allah seakan-
akan engkau melihatNya. Kalaupun engkau tidak melihatNya, sesungguhnya Dia melihatmu.”
Lelaki itu berkata lagi : “Beritahukan kepadaku kapan terjadi Kiamat?”
Nabi menjawab,”Yang ditanya tidaklah lebih tahu daripada yang bertanya.”
Dia pun bertanya lagi: “Beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanya!”
Nabi menjawab,”Jika seorang budak wanita telah melahirkan tuannya; jika engkau melihat orang
yang bertelanjang kaki, tanpa memakai baju (miskin papa) serta pengembala kambing telah
saling berlomba dalam mendirikan bangunan megah yang menjulang tinggi.”
Kemudian lelaki tersebut segera pergi. Aku pun terdiam, sehingga Nabi bertanya kepadaku :
“Wahai, Umar! Tahukah engkau, siapa yang bertanya tadi?”
Aku menjawab,”Allah dan RasulNya lebih mengetahui,” Beliau bersabda,”Dia adalah Jibril yang
mengajarkan kalian tentang agama kalian.” [HR Muslim, no. 8]

*Iman adalah, engkau beriman kepada Allah; malaikatNya; kitab-kitabNya; para RasulNya; hari
Akhir, dan beriman kepada takdir Allah yang baik dan yang buruk,*

Ini yang sering terlewati ketika membersamai anak. Keimanan hanya fokus kepada ibadah.
ibadah merupakan wujud dari bentuk keimanan. *Jika keimanan anak tumbuh dengan baik maka
ibadah pun akan baik, penuh kekhusuan dan keikhlasan. Bukan karena paksaan apalagi takut
dengan amarah orangtua.*
Pelajaran keimanan sebelum mengajari ibadah kepada anak sering terlewati
karena iman anak tidak dapat terlihat dan terukur secara langsung. Berbeda
dengan ibadah yang dapat dilihat dan diukur.  Menumbuhkan keimanan pada anak
ibadarat membanhun sebuah pondasi rumah. Tidak terlihat dari luar tapi pondasi
ini menentukan ketahanan dari rumah. Jika pondadi tidak kuat jika suatu waktu ada
angin yang sedikit besar maka rumah tersebut akan mudah hancur. Sama seperti
keimanan anak, terlihat shaleh karena sering shalat, mengaji dan puasa. Tetapi ketika
ada temannya yang berbuat kurang baik anak mudah terbawa arus. Berapa banyak
anaknyang terlihat rajin ibadah tapi masih suka berbohong, berbicara kasar, dll.
Silahkan di cek kembali penumbuhan keimanan anak.
*Apa akibatnya jika penumbuhan keimanan terlewati?*
1. Anak tidak takut untuk berbuat salah karena anak tidak paham bahwa Allah selalu
mengawasinya.
2. Berbuat baik dengan pamrih, karena anak tidak pernah berharap bahwa surga
adalah sebaik2 balasan
3. Beribadah karena terpaksa, shalat jika disuruh dan dilihat orangtua. Karena
shalatnya karena takut dimarahi bukan sadar bahwa shalat merupakan kewajiban
Dsb
*Bagaimana menumbuhkan keimanan kepada anak?*
Mulailah dari menumbuhkan cinta kepada Allah. Cinta kepada Allah *bukan* takut
kepada Allah. Karena akan berbeda penerapannya.
*Cinta kepada Allah, membuat anak melakukan sesuatu karena Allah*
Penerapannya: ketika anak mengambil barang oranglain tanpa izin.
"Nak, Allah menciptakan tangan untuk berbuat kebaikan. Mengambil barang orang
lain harus izin. Yuk kalau belum izin kita minta maaf lalu ikita kembalikan yaa. Allah
mencintai anak yang jujur"
-> anak mengembalikan barang tsb karena kecintaan kepada Allah, Allah cinta anak
yang jujur
*Takut kepada Allah, membuat anak melakukan kebaikan krn takut dgn siksa Allah.*
Penerapannya:
"Kenapa kamu mengambil barang teman, nanti tangannya dipotong sama Allah, mau?"
-> anak mengembalikan barang tsb karena takut tangannya dipotong Allah.

Pelajaran keimanan anak tidak harus selalu dikelas. Dikehidupan sehari2 pun bisa dijadikan
ladang belajar keimanan. Anak bisa belajar keimanan dari tubuhnya sendiri, bumi, langit, awan,
tumbuhan, hewan, dan dari ciptaan Allah lainnya.

*Berikut tips menumbuhkan keimanan anak lewat kehidupan sehari-hari.*


1. Selalu sebut Allah ketika anak bermain dgn ciptaan Allah.
"Nak, kucingnya lucu. Kucing makhluk Allah juga lho. Allah yang ciptakan"
2. Ajak anak berdzikir dengan kalimat thoyyibah.
"Masya Allah, langitnya bagus yaah Nak"
3. Kenalkan asmau'ul husna
"Nak, Allah mendengar apa yang kita bicarakan lho, Karena Allah Maha Mendengar. Meskipun
suara kita berbisik Allah tetap dengar. Makanya kita bicara yang baik2 yaa"
4. Biasakan anak berdoa kepada Allah ketika menginginkan sesuatu.
"Nak, kamu mau kue? Yuk berdoa dulu, Nak. Agar Allah memberimu kue"
5. Jangan ajarkan anak pamrih, ajari anak untuk merindukan surga. Karena surga adalah
sebaik2 balasan.
6. Ajari anak doa sehari-hari.
PERTANYAAN
Bunda zamrud_usia anak 2th
Pertanyaan :
bagaimana memasukkan pelajaran keimanan dlm mengatasi anak berantem/
berebutan. Penerapannya masih sulit bagi saya, berkali saya katakan, "Alloh suka
dg anak yg mau berbagi. Alloh suka dg anak yang sayang sodaranya" dll tapi malah
berakhir dengan salah satu anak menangis teriak2

Udah tepat ko, insya Allah. Ngajarin anak mah gak sekali dua kali langsung berhasil.
Berproses dan butuh waktu. Dan g ngasih tau pas kejadian aja. Kalau lagi senggang
nasehati anak terus nasehati dan beri contoh. Jgn oernah merasa cukup kalo baru
sekali ngajarin.

Gmn ekspresi ibu Waktu menasehati anak? Santai apa ngomel? Krn outputnya akan
beda.

Anak berebut mainan wajar sih, anak belajar mempertahankan apa yg menjadi
miliknya. Ajari anak cara meminjam barang, anak merebut krn gak tau cara minjam
yg anak tau gmn caranya biar itu barang ada ditangan dia. Makanya harus di ajarin.
Kalau g ampuh pakai sistem waktu bergilir. Dibatasi berapa lama. Dan ajari untuk
sabar atau bisa main yg lain sambil nunggu giliran
Jois_umur anak 5 tahun
Pertanyaan :
Bagaimana menumbuhkan keimanan anak yg moody ( cepat merasa bosan)dgn
kegiatan harian yang SDH disepakati bersama misalnya mulai dr bangun tidur
baca doa, ambil wudhu, sikat gigi, shalat,tahsin, tahfidz, dan setrusx smpi dengan
tidur kembali. klo lagi on ya dijalankan klo lg off + pengaruh lingkungan dan teman
sebayanya yg TDK memiliki kegiatan terjadwal biar anak ttp Istiqomah dan TDK
terpengaruh dengan lingkungan teman2nya. Syukron��

Wajar kalo anak bosan, usia masih 5thn krn usia ini masih suka main.
Saran saya, fokus tumbuhkan cinta Allah dulu. Anak kalo udah cinta Allah insya Allah
hidupnya bisa teratur dan disiplin.

Misal,
"Nak, Allah cinta keindahan dan kebersihan"
Dikasih tau begitu anak juga paham. Suka beres2 barangnya sendiri, g nyaman kalo
liat yg berantakan

Anak akan gampang melakukan kebaikan yg menimbulkan kecintaan kpd Allah.


Aprilia_14 bulan
Pertanyaan:
sejak usia berapa anak bisa di kenalkan dengan Allah ya Bun? cara mengawalinya
bagaimana untuk anak usia 14 bulan?

Sejak bayi. Intens ketika udah bisa komunikasi 2 arah.


Kenalkan dari Allah Maha Pencipta
Ima_usia anak 8th
Bun bagaimana cara untuk memperbaiki cara kita menumbuhkan iman itu
jika saat ini saya terlanjur sering memberi hadiah untuk anak jika melakukan
sesuatu ?

Dgn tidak memberinya hadiah lagi. Tapi diganti dgn mendoakan kebaikan untuk anak
lsg dihadapan anaknya.
Biasanya anak akan sedikit males2 krn terbiasa diberi hadiah lalu tdk diberi hadiah.
Tumbuhkan kerinduan akan surga. Cuma yah butuh effort yang lebih besar dibanding
numbuhin ke balita.

Fatmawati Thamrin
Kadang emosi ibu2 melonjak tat kala anak itu melakukan tak sesuai yg ibu
inginkan atau melakukan kesalahan.
Bagaimana cara mengatur anak sehingga tidak selalu melakukan kesalahan yang
sama??

Wajar ko anak kadang2 suka ngulang kesalahan. Lha kita yg dewasa aja masih Suka
begitu.
Menasehati anak kudu berkali2, sekali doang gak cukup. Nasehati pas anak lg rileks
bukan pas saat ngelakuin kesalahan. Kalau pas TKP dinasehatin anak akan merasa
terjudge dan terlabel. Bisa jadi anak melakukan kesalahan yg sama krn kita sudah
memberikan label begitu kpd anak.
Gmn kalo diubah aja ibu yg mengatur emosi ketika anak mengulangi kesalahan
Aryani_usia anak 3y8m
Pertanyaan:
1.Bagaimana cara menjelaskan ttg pertanyaan anak:
- Allah itu seperti apa? (Anak ingin tahu wujud)
- Klo ga kelihatan, Allah bisa liat aku lagi ngapain?
2. Alhamdulillah anak antusias jika diajak shalat di masjid, tapi jika bertemu anak
sebaya, masih suka lari2/brcanda, bagaimana sebaiknya sikap kita, selain tetap
menasehati, apa tetap kita ajak ke masjid, atau bagaimana? Karna kami juga ga
enak dgn org lain yg beribadah
3. Jika diajak shalat dirumah, tidak semua waktu shalat anak mau, seringnya
hanya magrib saja, bagaimana cara mengajak anak agar mau dgn senang hati ikut
shalat?
Selama ini jika diajak mau, alhamdulillah walaupun rakaat kedua dst sambil lari2
Tapi jika diajak tdk mau, kami juga tidak memaksa, kami hanya pesan utk tenang
selama kami shalat

1. Ketika anak bertanya ttg Allah jawab sesuai surat Al-Ikhlas, bahwa Allah tak seruoa
dgn makhluk. Kenalkan juga asmaul husna

2. Ajak kemasjid diluar waktu shalat, kenalkan ttg masjid adab di masjid, dll. Sebelum
ke masjid briefing anak apa yg boleh dilakukan dan ajari anak menolak ajakan
temannya utuk bercanda

3. Tumbuhkan dulu kenapa anak harus shalat yaa. Shalat itu berat. Lha kita yg dewasa
aja suka berat kalo iman lg turun.
Makanua iman sebelum amal. Kuatkan dulu imannya, insya Allah ibadah gampang deh
Nama : mira
Usia anak : 3,5th
Pertanyaan :
Untuk menyiapkan anak dengan agamanis perlu sekolah juga yang mendukung.
Contohnya disekolahkan di sdit yang biayanya cukup mahal.
Kadang dapat mendapat cibiran atau nyiyiran dari orang sekitar. Misalnya Sekolah
kok mahal mahal . Nanti anaknya ga kuat banyak pelajaran di sekolah islam.
Bagaimana kita menyikapi orang orang yang seperti itu. Makasih.
Walaikumussalam.

Dimana pun sekolah anak tetap pondasi terkuat adalah rumah. Yang lain hanya
pendukung aja.

Disekolah diajarin pakai jilbab, dirumah dibolehin g pake jilbab keluar.

Dimana pun anak sekolah ttp rumah adalah tempat kembali anak. Jgn sampai
menyerahkan semua pendidikan anak kpd sekolah. Jgn biarkan ladang pahala hilang
mak.

Kdg kita pengennya didoain sm anak, tp enggan berjuang untuk mensholehkan anak
Rika
Allah dan takdir kan sesuatu yg tidak terlihat, bagaimana menumbuhkan keyakinan
pd Anak bahwa Allah itu ada?
Dan misalnya ketika kita mengajarkan pd anak "ayo nak berdoa, kalau kamu giat
dan mnt hadiah (sepeda) sama Allah nanti Allah kasih.
Dan sampai berapa lama ternyata harapannya blm trwujud, akhirnya tmb ragu
pd anak, sdgkn si anak sdah berusaha tp Allah blm mngabulkan pintanya. Bgmna
meyakinkannya?

G mesti yg mahal2 kan yg disuruh berdoa, mulai dari yg simpel aja.

Anak dapat bengbeng aja, bisa kita bilang.


"Nak, ini rezeki dari Allah".
Anak mau es krim,
"Nak, kalau mau es krim doa dulu sama Allah. Agar Allah kasih kamu rezeki es krim"

Ttp sebaik2 balasan adalah surga. Beri tahu anak ttg surga.bahwa disurga Allah akan
sediakan aoa yg kita inginkan.

Sarrah_usia anak 8th


Bagaimana menumbuhkan keimanan anak jika sdh berusia 8thn?

Mulai dari tumbuhkan cinta Allah. Metodenya tentu berbeda dgn balita. Butuh usaha
besar karena nalar dan logika anak mulai berkembang.
Sering2 ajak anak diskusi ttg kehidupan lalu kaitkan dgn keimanan
Nama : Erwin Usia anak : 10th
Pertanyaan :
ana punya adik yang alhamdulillah lebih nurut ke ana dibanding mamah dan bapa,
nah bagaimana cara menggunakan peluang ini untuk menanamkan tauhid dan
kecintaan pada Al-Quran, alhamdulillah dia nurut pas ana suruh ngapalin surat
yg belum dia hafal, namun ana takut dia jadi terpaksa akan hal tersebut, apa aja
kiat2 ana sebagai seorang kakak menghadapi hal tersebut sehingga tujuan bisa
tercapai..

Udah 10th mah banyak2 ngobrol ttg kehidupan nyata. Ambil hikmah2 dari setiap kisah.
Dari sini bisa ditumbuhkan keimanan. Ajak diskusi ringan bagaimana menghadapi
suatu masalah, lagi2 kaitkan dgn keimanan. Ajari pergaulan yg seharusnya. Usia 10th
mulai masuk usia labil nih.
Kalau quran, yah ajari anak untuk meluruskan niat. Jelaskan keutamaannya. Tentu
tumbuhkan cinta quran dulu.

Nia_3thn
Bagaimana selaku orgtua jg ingin menumbuhkn keimanannya mba kdg maju mundur
sprt sholat pd subuh masih blm konsisten wkt
Krn orgtua sebagai teladan tp merasa blm bs jd teladan mba?

Raising your child, raising yourself


Memperbaiki diri bareng2 sama anak juga oke ko
Sy endang Bunda alifa 4 thn & mutia 2 thn.
Kami berkeinginan agar anak2 bs hafal quran. Bagaimana caranya ya bun.
Mksih. Wassalamualaikum
TERIMA KASIH
DAN
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai