Anda di halaman 1dari 8

Ma’asyirol Muslimin Rohimakumulloh,

Di sisa bulan Sya'ban ini, marilah kita persiapkan diri menghadapi bulan
Ramadhan, bulan paling mulia dari segala bulan. Bentuk persiapan itu tentunya
boleh berbeda-beda. Bagi pedagang pakaian segeralah mengumpulkan modal
dagangnya, untuk menyambut bulan Ramadhan dan hari yang fitri. Bagi pengusaha
hendaklah segera mempersiapkan diri mengatur jadwal kerja yang tidak merusak
khidmat bulan Ramadhan tetapi juga tidak mengurangi kualitas produksi. Bagi para
pengajar, guru dan dosen juga para ustadz, bersiaplah dengan materi seputar tema
ramadhan, mulai dari sisi fiqih, hikmah dan rahasia Ramadhan.

Namun bagi siapapun saja, hendaknya menyiapkan diri memasuki Ramadhan


dengan bermuhasabah mengintropeksi diri. Menghitung dan mengkalkulasi amal
yang telah kita lakukan selama hidup hingga kini. Jikalau kita merasa amal baik
lebih mendominasi dalam kehidupan kita, maka janganlah besar hati, karena itu
menunjukkan buruknya amal hati kita. Dan biasanya perasaan tersebut (merasa diri
baik) akan menyeret manusia dalam kehinaan dan ketakaburan. Ingatlah sebuah
maqalah (pesan) yang menyatakan bahwa "orang baik adalah merasa dirinya buruk,
dan orang buruk adalah mereka yang mengaku dirinya baik" Namun jika hasil
kalkulasi itu menjadikan diri kita semakin merasa kurang baik, maka segeralah
menambahkan berbagai amal kebaikan, selagi umur masih dikandung badan,
semoga Allah Yang Maha Kuasa memanjangkan umur kita hingga menikmati bulan
Ramadhan yang suci.

Ma’asyirol Muslimin Rohimakumulloh,

Para orang tua kita menyebutkan bulan Sya'ban dengan nama bulan ruwah,
yang sangat identik dengan kata arwah. Sebenarnya kata ruwah atau arwah
hanyalah sebagai penanda bahwa bulan sya'ban adalah bulan paling tepat untuk
mengingatkan manusia akan wacana akhirat mulai dari sakaratul maut, kematian,
alam kubur dan alam akhirat.

Sesungguhnya mengenang kematian dengan datang ke kuburan atau mengirim doa


arwahan adalah banyak faedahnya bagi kita yang masih ada umur di dunia. Karena
hal itu bisa menyemangati diri meningkatkan dan melipatgandakan amal di bulan
Ramadhan nanti, dan akan menambah rasa takut dalam diri hingga senantiasa
menghindari segala dosa amin. Mengenai keadaan alam kubur, ada sebuah hikayat
yang patut untuk disimak.

Hikayat yang diceritakan melalui Abu Bakar al-Ismaili bahwasannya


Sayyidina Utsman bin Affan tidak meneteskan air mata ketika digambarkan
kepedihan neraka dengan segala siksanya. Beliau juga tidak menangis ketika
dijabarkan mengenai kedahsyatan hari kiamat. Dan beliau juga tetap kuat
mendengarkan gambaran tentang kehidupan di akhirat. Akan tetapi beliau
menangis ketika diterangkan tentang kehidupan di alam kubur.
Kenapa bisa demikian? Sayyidina Utsman menjawab "jika saya berada di dalam
neraka, saya masih bersama-sama manusia. Jika saya di hari kiamat nanti, saya juga
masih bersama-sama dengan manusia lainnya. Tapi jika saya di dalam kuburan,
maka saya sendirian tidak ada teman yang menemani. Sedangkan kunci kuburan itu
ada pada malaikat Israfil yang hanya akan membukanya ketika kiamat tiba"

Ma’asyirol Muslimin Rohimakumulloh,

Demikianlah sayyidina Utsman gentar dengan kehidupan di dalam kubur.


Karena sesungguhnya kuburan itu adalah salah satu lubang dari lubang neraka
(tempat yang menyengsarakan bagi mereka yang hidupnya penuh dengan dosa).
Dan menjadi bagian dari taman surga (bagi mereka yang beramal saleh).
Demikianlah hadits Rasulullah saw

Maka kuburan adalah serambi akhirat atau miniature akhirat yang penuh
dengan pembalasan amal. Jika amal kita di dunia baik, maka kuburan akan menjadi
surga yang bersahabat. Tetapi jika amal kita di dunia penuh maksiat, maka kuburan
menjadi neraka dan musuh yang sangat jahat. Demikianlah keterangan hadits
Rasulullah saw

“Bersumber dari Abi Said Al-Khudry ra. bahwa Rasulullah saw pernah masuk ke
Mushallanya. Di situ beliau bertemu dengan orang-orang yang sedang tertawa-tawa.
Kemudian Rasulullah saw berkata kepada mereka "andaikan kalian mau mengingat
kematian, tentu saja akan menyibukkanmu tentang kedahsyatan apa yang pernah
aku lihat, maka perbanyaklah mengingat kematian karena setiap hari kuburan
berkata "aku adalah rumah pengasingan, aku adalah rumah kesendirian, aku adalah
rumah tanah, aku adalah rumah cacing.

Maka jikalau yang dikebumikan adalah orang mukmin kuburan akan


menyambutnya "Marhaban ahlan wa sahlan, engkau adalah salah satu orang yang
kucinta dari sekian orang yang berjalan di atas punggungku. Sekarang engkau telah
berada di dalam kekuasaanku, maka engkau akan tahu bagaimana caraku
memperlakukanmu". Kemudian kuburan akan memperluas rongganya untuk mayit
seolah-olah panjang dan luas sepanjang penglihatannya, dan juga dibuka pintu
surga baginya, Dan apabila yang dikebumikan adalah orang kafir, atau orang yang
durhaka, maka kuburan itu menyambutnya "la marhaban wala ahlan wala sahlan,
engkau adalah salah satu orang yang kubenci dari sekian orang yang berjalan di atas
punggungku. Sekarang kau berada di bawah kekuasaanku. Sekarang kau akan tahu
sendiri apa yang akan aku lakukan kepadamu" Maka kuburanpun menghimpitnya,
sehingga tulang-tulang rusuknya akan patah berlawanan".

Kemudian periwayat mengatakan "lalu Rasulullah saw berisyarat dengan


memasukkan jari-jari tangan ke dalam jari-jari tangan yang lain" (dan kemudian
Rasulullah saw melanjutkan perkataannya). Kemudian Allah swt mengirimkan ke
dalam kubur itu tujuh puluh naga yang andaikan salah satu naga/ular itu
menembus bumi, niscaya bumi tidak akan menumbuhkan tumbuhan selamanya.
Tujuh puluh naga tersebut lalu menguis-nguis dan mencakar-cakarnya sehingga
kuburan menjadi kosong sampai besok hari hisab.” Demikianlah perlakuan kuburan
bagi mayit yang diceritakan Rasulullah saw kepada kita sebagai pelajaran agar kita
selalu ingat akan mati. Karena dengan demikian akan menjadikan kita bersemangat
menjalankan ibadah dan amal saleh. Jamaah Jumat yang disayangi Allah Lalu
bagaimanakah jika ternyata memang amal-amal buruk kita terlalu banyak? Maka
bertaubatlah sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat 'innallaha
yuhibbut tawwabina wa yuhibbul mutathahhiriin. Demikianlah khutbah Jumat kali
ini,

semoga sisa bulan Sya'ban ini dapat kita manfaatkan sebagai media muhasabah
yang nantinya kita gunakan sebagai bahan pertimbangan menindak lanjuti
kehidupan kita di bulan Ramadhan "Allahumma bariklana fi Rajaba wa Sya'bana wa
ballighna Ramadhan"

‫َأنَت َخ ْي ٱلَّٰر ِح ِم‬ ‫ِف‬


‫يَن‬ ‫ُر‬ ‫َو ُقل َّر ِّب ٱْغ ْر َو ٱْر َح ْم َو‬
Ma’asyirol Muslimin Rohimakumulloh,

Dalam ajaran agama Islam, bekerja tidak hanya menjadi kegiatan yang dilakukan
untuk menyambung hidup, tetapi juga untuk melaksanakan amal salih. Dengan
memilih pekerjaan yang halal, seorang Muslim akan meraih rezeki yang halal serta
pahala berlimpah.

Sebagaimana pernah diriwayatkan oleh seorang sahabat yang berjumpa


dengan orang yang bekerja. Dari Ka'ab bin Umrah berkata, ada seseorang yang
berjalan melalui tempat Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam. Orang itu sedang
bekerja dengan giat dan tangkas. Para sahabat lalu berkata, "Ya Rasulullah, andai
kata bekerja seperti dia, dapat digolongkan fi sabilillah, alangkah baiknya."

Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam pun bersabda, "Jika ia bekerja


untuk menghidupi anak-anaknya yang masih kecil, itu adalah fi sabilillah. Jika ia
bekerja untuk kedua orangtuanya yang sudah lanjut usia, itu adalah fi sabilillah. Jika
ia bekerja untuk kepentingan dirinya sendiri agar tidak meminta-minta itu adalah fi
sabilillah."

Manusia diciptakan sudah dijamin rezekinya oleh Allah Subhanahu wa ta'ala.


Karena itu, setiap orang yang bekerja bukan mencari reseki, melainkan menjemput
reseki. Ia mengatakan, ada lima amalan yang bisa memudahkan seseorang
menjemput rezeki.

Ma’asyirol Muslimin Rohimakumulloh,

"Ada lima kiat agar kita bisa menjemput rezeki, namun berkah dan penuh
kebaikan,"

1. Niat yang tulus

Tanpa niat yang tulus, sehebat apa pun amal yang dilakukan, tidak akan bernilai
sebagai amal salih. Umpamanya, niat bagai ruh dan amal bagai jasad. Sehebat apa
pun yang dilakukan, kalau niatnya bukan mencari ridho Allah Subhanahu wa ta'ala,
tidak akan menjadi amal salih.

"Tanpa niat, berarti jasad akan mati,"

2. Ibadah harus bagus

Alasannya, inti dari kehidupan manusia adalah beribadah. Meski disibukkan


pekerjaan, tidak boleh lupa sholat tepat waktu. Kemudian lengkapi dengan sholat
rawatib, juga Sholat Dhuha, dan sholat qiyamul lail di malam hari.
"Andai kata kita menjemput rezeki dalam keadaan ibadah benar, maka Allah
Subhanahu wa ta'ala akan menunjukkan di mana rezeki yang paling berkah untuk
kita,"

3. Hidup harus lurus

Artinya, ketika bekerja, jangan pernah melakukan penyimpangan terhadap perilaku


dan tata cara yang tidak diridhoi oleh Allah Subhanahu wa ta'ala. Seperti korupsi,
menipu, dan berpolitik yang berlebihan. Allah Ta'ala telah menyuruh hamba-Nya
menjadi pribadi yang jujur dan terpercaya.

"Dan ini adalah jalan yang penuh barokah,"

4. Ikhtiar harus serius

Sesungguhnya Allah Subhanahu wa ta'ala mencintai seorang hamba yang apabila


bekerja, dia tekun dan menyempurnakan pekerjaannya. Manusia bekerja untuk
dicintai Allah Subhanahu wa ta'ala.

"Harus profesional, jangan setengah-setengah,"

5. Tobat terus-menerus

Jelas bahwa Allah Subhanahu wa ta'ala membuka pintu rezeki lebar-lebar bagi
orang yang mau bertobat. Siapa yang beristigfar, Allah akan melapangkan hatinya
dari kegelisahan, kesempitan, dan Allah beri jalan keluar dari persoalan apapun
termasuk rezeki.

"Dan Allah akan berikan rezeki dengan jalan yang tidak diduga-duga,"

‫َأنَت َخ ْي ٱلَّٰر ِح ِم‬ ‫ِف‬


‫يَن‬ ‫ُر‬ ‫َو ُقل َّر ِّب ٱْغ ْر َو ٱْر َح ْم َو‬
Ma’asyirol Muslimin Rohimakumulloh,

Masalah terbesar kita apabila ada persoalan masalah dalam hidup adalah kita
tidak kembali kepada Alloh Subhanahu Wata’ala. Kadang kita sibuk dzikir terus
menerus tanpa memperdulikan hal-hal lain yang lebih penting, sering kita sibuk
curhat slalu yang belum tentu mendapat pertolongan, kadang menangis dan
menjerit sekuat kuatnya tetap saja yang ada hanya Alloh yang menolong..
Jika Alloh sudah menghendaki kebaikan pada seseorang, tidak ada satupun yang
bisa menolak , apapun yang Alloh tetapkan, yang Alloh kehendaki kebaikan kepada
kita pasti akan terjadi siapapun yang menghalangi tetap akan terjadi. Dia-lah Alloh
Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Maka teruslah dengan mendekatkan diri kepada Aallah Subhanahu Wata’ala
dengan 5 amalan utama, yaitu :
Pertama, Wasta’iinu bi shobri wa sholah yaitu yang sabar sholat. Perbaiki diri
dengan mengerjakan sholat wajib 5 waktu jangan ketinggalan.17 rokaat fardhu
ditambah sholat rowatib 10 atau 12 rokaat ditambah tahajjud, hajat, witir. Makin
banyak sujud makin dekat dengan pertolongan Alloh Ta’ala. Ingin memperbaiki 1
urusan maka perbaiki sholatnya, ingin beres urusannya, bereskan sholatnya.
Semakin berkualitas sholat kita, semakin diurus urusan kita. Sholat. Bagi lelaki
Islam cirinya adalah sholat jum’at, lelaki beriman cirinya adalah tidak meninggalkan
sholat 5 waktunya dan sholat jumatnya, hal ini menandakan kualitas keimanan.

Kedua, Cobalah Kejar pertolongan Alloh dengan Al Qur’an. Lazimkan baca Al


Qur’an, kita sering dan slalu membaca medsos, membaca koran, membaca
Whatsapp, membaca Facebook, Telegram, Twitter berunlangkali menggunakan
waktu sekian banyaknya dan mampu berlama-lama dengan serius. Pernahakah kita
membaca Al Qur’an dengan sungguh-sungguh? Padahal 1 huruf Al Qur’an itu 1
kebaikan dikali 10. Membaca hanya “bismillahirrokhmanirrokhiim” saja itu
terhitung 190 kebaikan, bagaimana kalau kita baca 1 juz 1 hari, sebagian orang
menyebutnya “odoje one day one juz”. Akan banyak keajaiban dalam hidup kita
andai kita akrab dengan Al Qur’an. Percayalah dan yakinlah, akan banyak keajaiban
yang terjadi dan pertolongan Alloh kalau kita seringkali membaca Al Qur’an,
setidaknya 1 juz 1 hari atau 1 mukro 1 hari atau paling sedikit 5 ayat tiap hari
secara rutin. Tapi bagi yang tidak pernah membaca Al Qur’an sama sekali berarti
telah mengabaikan gerbang/pintu pertolongan Alloh Subhanahu Wata’ala.

Ma’asyirol Muslimin Rohimakumulloh,

Ketiga, Perbanyak Sholawat, Semakin kita mengucapkan sholawat dengan ingat


kepada perjuangan Rasulullah SAW, ingat kepada pengorbanan belaiu, ingat kepada
kemuliaan akhlak beliau, ingat kepada kecintaan beliau kepada kita. Makin banyak
sholawat dengan tulus 1 kali sholawat, 10 kali Alloh Jalajalaluh bersholawat kepada
kita, artinya berlipat-lipat curahan kebaikan yang akan datang kepada kita.
‫ًم‬ ‫ْس‬ ‫َّن َّل َه َو َم َٰٓل َك َتُه ُيَص ُّل َن َع َل َّن َٰٓيَأ ُّي َه َّل َن َء َم ُن ۟ا َص ُّل ۟ا َع َل ْي َو َس ُم ۟ا َت‬
‫ِئ ۥ و ى ٱل ِب ِّى ۚ ا ٱ ِذ ي ا و و ِه ِّل و ِل ي ا‬ ‫ِإ ٱل‬
Artinya, “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi.
Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah
salam penghormatan kepadanya.” (Surat Al Azhab ayat 56 )

Keempat, Amalkanlah Perbanyak Istighfar,

Rasulullah SAW bersabda:

Man lazimal-istighfar, ja’alalallahu lahu min kulli dhiqin makhrujan, wa min kulli
hammin farajan, wa min kulli dhiqin makhrajan wa razaqahu min haitsu laa
yahtasib.”

“Barang siapa yang menekuni istighfar maka Allah akan menjadikan dari setiap
kesedihan (menjadi) kelonggaran, dan dari setiap kesempitan ada jalan keluar, dan
(Allah) memberi rezeki kepadanya dari arah yang tidak disangka-sangka.” (HR Abu
Dawud)

Dari itulah barangsiapa yang terus menerus melazimkan istighfar memohon ampun
kepada Alloh Subhanahu Wata’ala dengan sungguh sungguh, maka baginya
dilapangkan dari kesempitan. Semua kesempitan milik Alloh , Alloh sempitkan maka
akan sempit, Alloh lapangkan maka akan dilapangkan.

Barangsiapa yang melazimkan istighfar, Alloh lapangkan dari kesempitan, Alloh beri
jalan keluar dari persoalannya, dari permasalah hidupnya dan Alloh datangkan
rezeqi yang tidak terduga-duga.

Rasulullah saja yang tanpa dosa 100x beristighfar sehari, bagaimana mungkin kita
yang bergelimang dosa sangat sedikit istighfarnya? Setiap dosa adalah kegelapan,
setiap dosa adalah kegelisahan, setiap dosa adalah penjara yang membuat kita takut
diketahui orang lain. Makin banyak dosa makin gelap kehidupan kita. Istighfar air
mata tobat adalah obatnya.

Kelima, Perbanyaklah Bershodaqoh/bersedekah

Semua kebaikan adalah shodaqoh/sedekah, dengan sedekah maka semua akan


kembali kepada kita.
“wallahu fi ‘aunil abdi ma kanal abdu fi auni akhihi”
Allah akan senantiasa menolong hambanya selagi hambanya tersebut menolong
sesamanya”
Alloh selalu menolong orang-orang yang selalu menolong, makin banyak masalah
makin banyak kebaikan yang kita lakukan, wajah penuh senyum, kata-kata yang
baik, dermawan dengan ilmu, dermawan dengan tenaga, sedekah dengan wawasan,
sedekah dengan harta, sedekah dengan perhatian dimana kita berada, maka
melimpah kebaikan kebaikan kita dan ikhlas. Alloh Maha Melihat setiap perbuatan-
perbuatan kita.
Kepintaran tidak akan berfungsi jika Alloh tidak menolong, kebersahajaan tapi
dekat dengan Alloh, Alloh-lah yang memberi jalan, baik yang diduga ataupun tak di
duga.
Dalam hal ini, Allah SWT akan memberikan keistimewaan-keistimewaan kepada
mereka yang senantiasa menjalankan sifat dermawan. Sebagaimana yang telah
dijelaskan oleh baginda Nabi Muhammad SAW. “Assakhiyyu qoribun min
rohmatillah, wa qoribun minal jannah, wa ba’idun minan naar wa qoribun minan
naas”.
Ada tiga keutamaan yang akan diberikan oleh Allah SWT yakni : 1. Qoribun min
rohmatillah (Dekat dengan rahmatnya Allah SWT), 2. Qoribun minal jannah
(Dekat dengan syurganya Allah SWT), 3. Ba’idun minan naar (Jauh dari nerakanya
Allah SWT), 4. Qoribun minan naas (Dekat dengan sesama manusia)

Semoga sisa bulan Sya'ban ini dapat kita manfaatkan sebagai media muhasabah
yang nantinya kita gunakan sebagai bahan pertimbangan menindak lanjuti
kehidupan kita di bulan Ramadhan "Allahumma bariklana fi Rajaba wa Sya'bana wa
ballighna Ramadhan"

‫َأنَت َخ ْي ٱلَّٰر ِح ِم‬ ‫ِف‬


‫يَن‬ ‫ُر‬ ‫َو ُقل َّر ِّب ٱْغ ْر َو ٱْر َح ْم َو‬

Anda mungkin juga menyukai