PENDAHULUAN
1
ekstraperitoneal, ultrasonografi, computed tomography (CT-Scan) dan nuclear
magnetic resonance (NMR).
Setiap pemeriksaan traktus urinarius sebaiknya dibuat terlebih dahulu foto
polos abdomen. Yang harus diperhatikan pada foto ini adalah bayangan, besar
(ukuran), dan posisi kedua ginjal. Dapat pula dilihat kalsifikasi dalam kista dan
tumor, batu radioopak dan perkapuran dalam ginjal. Harus diperhatikan batas
muskuli Psoas kanan dan kiri. Batu radioopak di daerah ureter dan buli-buli. Hal
tersebut menyebabkan begitu pentingnya foto polos abdomen terutama pada kasus
kegawatdaruratan yang dimana akan sering ditemui oleh dokter yang bekerja pada
lini terdepan Unit Gawat Darurat.
1.3. Tujuan
1. Mengetahui definisi foto polos abdomen.
2. Mengetahui prinsip pemeriksaan foto polos abdomen.
3. Mengetahui indikasi dan kontraindikasi dilakukan foto polos abdomen.
4. Mengetahui macam-macam pemeriksaan foto polos abdomen.
5. Mengetahui teknik pemeriksaan foto polos abdomen.
6. Mengetahui prosedur pemeriksaan foto polos abdomen.
7. Mengetahui anatomi radiografi pada foto polos abdomen.
8. Mengetahui cara mengitepretasi fotopolos abdomen.
9. Mengetahui gambaran patologis pada foto polos abdomen.
2
1.4. Manfaat
1. Memperluas wawasan mengenai peran dilakukannya pemeriksaan foto
polos abdomen sebagai salah satu sarana pemeriksaan penunjang untuk
mendiagnosis adanya suatu penyakit terutama di regio abdomen.
2. Membantu mengintepretasi adanya suatu kelainan pada foto polos
abdomen.