Nama kelompok :
A. LatarBelakang
Analisis senyawa organic lewat gugus fungsi merupakan sarana yang ampuh bagi
analis.Pada hakekatny semua molekul obat mempunyai satu atau lebih gugus fungsi,
yang dapat dianalisis dengan beberap acara. Tetapi suatu metode gugus fungsi, yang
dapat dianalisis dengan beberapa cara. Tetapi suatu metode gugus fungsi menjadi jenis
untuk gugus fungsi itu saja. Akibatnya molekul obat dari aneka kategori khasiatnya dapat
dianalisis dengan metode yang serupa, bila semuanya mengandung gugus fungsi terjadi
bila hasil degradasi obat juga mempunyai gugus serupa, maka akan teranalisis bersama
molekul induknya. Dalam hal seperti ini, penetapan kadar tidak merupakan petunjuk
kemantapan.
Banyak dikembangkan metode penetapan yang berpijak pada gugus fungsi
.Gugus fungsi yang sering terdapat dalam molekul obat, yaitu amino, hidroksil, karbonil
dan karboksil. Gugus fungsi senyawa organic terbagi menjadi: alkohol, eter, amina, ester,
aldehid dan keton, asam karboksilat. Dan kali akan dibahas tentang alkohol dan fenol.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian dari alkohol dan fenol?
2. Apa saja sifat umum dari alkohol dan fenol ?
3. Bagaimana reaksi umum dari alkohol dan fenol ?
4. Apa saja penggolongan alkohol dan fenol ?
5. Bagaimana bentuk isomer dari alkohol dan fenol ?
6. Apa saja kegunaan dari alkohol dan fenol ?
C. Tujuan Masalah
1. Dapat mengetahui pengertian dari alkohol dan fenol .
2. Dapat mengetahui sifat umum dari alkohol dan fenol .
3. Dapat mengetahui reaksi umum dari akkohol dan fenol.
4. Dapat mengetahui golongan alkohol dan fenol.
5. Dapat mengetahui bentuk isomer dari alkohol dan fenol.
6. Dapat mengetahui kegunaan dari alkohol dan fenol.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Alkohol
Menurut Farmakope alkohol/etanol adalah campuran etil alcohol dan
air.Alkohol merupakan kelompok senyawa organik yang memiliki rumus
molekulnya secara umum R-OH dengan –R adalah gugus alkil dan gugus
hidroksil, -OH sebagai gugus fungsi. Bagian yang berperanan dari suatu alcohol
ialah gugus hidroksil yang dirangkaikan pada gugus alkil.
Fenol
Suatu gugus hidroksil dirangkaikan pada suatu atom karbon dari lingka
rbenzena, senyawa itu dikenal sebagia fenol. Anggota yang paling sederhana dari
golongan ini yaitu hidroksi benzena, disebut fenol. Fenol seringkali ditinjau
secara terpisah dari alkohol karena sifat kimianya agak berbeda
Alkohol sekunder (2°) adalah alkohol dengan gugus hidroksil (–OH) terikat
pada atom karbon sekunder. Atom karbon sekunder adalah atom karbon yang
mengikat dua atom karbon lain.
Alkohol tersier (3°) adalah alkohol dengan gugus hidroksil (–OH) terikat pada
atom karbon tersier. Atom karbon tersier adalah atom karbon yang mengikat
tiga atom karbon lain.
2. Fenol
Penggolongan fenol.
Ada tiga golongan fenol berdasarkan atom H yang digantikan oleh gugus OH
yaitu :
1. Fenol Monovalent
Suatu senyawa fenol yang jika satu atom H pada inti aromatic diganti
oleh satu gugus OH.
2. Fenol Divalent
Suatu senyawa fenol yang jika dua atom H pada inti aromatik diganti
oleh dua gugus OH.
3. Fenol Trivalent
Suatu senyawa fenol yang jika tiga atom H pada inti aromatik diganti
oleh tiga gugus OH.
E. Bentuk Isomer
Pengertian somer secara bahasa adalah senyawa yang memiliki Mr yang sama. Secara
istilah, isomer adalah kelompok senyawa yang memiliki Mr yang sama, tetapi struktur yang
berbeda.
Alkohol
Berdasarkan posisi gugus hidroksil, hampir semua alkohol memiliki isomer, yang
disebut isomer posisi. Isomeri ini memengaruhi sifat-sifat fisika alkohol.
Suatu alkohol memiliki rumus molekul C4H10O. Berapa jumlah isomer posisi
yang ada dan gambarkan strukturnya.
Pembahasan :
Tidak ada rumus yang tepat untuk menentukan jumlah isomer dalam senyawa karbon,
melainkan harus digambarkan semua struktur yang mungkin terbentuk. Berdasarkan struktur
yang dapat digambarkan maka C4H10O memiliki 3 buah isomer posisi. Ketiga senyawa pada
Contoh Soal 2. memiliki rumus molekul sama, yaitu C4H10O, tetapi rumus struktur berbeda.
Oleh karena rumus struktur berbeda maka ketiga alkohol tersebut berbeda sifat fisika maupun
sifat kimianya.
Fenol
Fenol bervalensi dua atau fenol bivalen mempunyai dua gugus hidroksil yang terikat pada inti
benzena. Fenel tersebut mempunyai tiga bentuk isomer yaitu :
a. Pirokatekol, o-dihidroksi benzena atau 1,2-hidroksi benzena
b. Resorsinol, m-dihidrokdi benzena atau 1,3-dihdroksi benzena
c. Hidrokinon, kinol, p-dihidroksi benzena atau 1,4 dihidroksi benzena
Resorsinol bersifat sebagai anti septik, sedangkan a-heksilresorsinol dipakai sebagai obat
cacing (antenintika)
Pirokatekol resorsinol kinol
Fenol bervalensi tiga atau fenol trivalen mengandung tiga gugus hidroksil yang terikat
langsung pada inti benzena. Ada tiga bentuk isomer yang diketahui yaitu:
a. Pirogallol, v-trihidroksi benzena atau 1,2,3-tridioksi bezena
b. Fluoroglusinol, s-trihidroksi benzena atau 1,3,5-trihidroksi benzena
c. Hidroksikinol, as-trihidroksi benzena atau 1,2,4-trihidroksi benzena
Pirogallol mempunyai sifat anti septik lemah, dan dapat diperoleh dari proses dekarboksilasi
asam galak pada suhu 2100C. Fluoroglusinol dapat diperoleh dari oksidasi resorsinol.
F. Penggunaan
1. Alkohol
Alkohol merupakan zat yang memiliki titik didih relatif tinggi dibandingkan
hidrokarbon yang jumlah atom karbonnya sama. Hal ini disebabkan adanya gaya
antarmolekul dan adanya ikatan hidrogen antarmolekul alkohol akibat gugus
hidroksil yang polar.
Alkohol yang memiliki atom karbon kurang dari lima larut dalam air.
Kelarutan ini disebabkan oleh adanya kemiripan struktur antara alkohol (R–OH) dan
air (H–OH). Oleh karena itu, makin panjang rantai karbon dalam alkohol kelarutan
dalam air makin berkurang. Beberapa sifat fisika alkohol ditunjukkan pada tabel
berikut.
Etanol sudah dikenal dan digunakan sejak dulu, baik sebagai pelarut obat-obatan
(tingtur); kosmetika; minuman, seperti bir, anggur, dan whiskey. Etanol dapat dibuat
melalui teknik fermentasi, yaitu proses perubahan senyawa golongan polisakarida,
seperti pati dihancurkan menjadi bentuk yang lebih sederhana dengan bantuan enzim
(ragi).
Produksi alkohol dari pati (jagung, beras, dan gandum) pertama-tama melibatkan
pengubahan pati secara enzimatik menjadi glukosa. Selanjutnya, diubah menjadi alkohol
dengan bantuan zymase, yakni enzim yang diproduksi oleh jamur hidup.
Gliserol sebagai hasil samping pada pembuatan sabun dari lemak dan natrium hidroksida
cair.
2. Fenol
Fenol dapat digunakan sebagai antiseptik seperti yang digunakan Sir Joseph Lister
saat mempraktikkan pembedahan antiseptik. Fenol merupakan komponen utama pada
anstiseptik dagang, triklorofenol atau dikenal sebagai TCP (trichlorophenol). Fenol juga
merupakan bagian komposisi beberapa anestitika oral, misalnya semprotan kloraseptik.
Fenol berfungsi dalam pembuatan obat-obatan (bagian dari produksi aspirin, pembasmi
rumput liar, dan lainnya. Selain itu fenol juga berfungsi dalam sintesis senyawa aromatis
yang terdapat dalam batu bara. Turunan senyawa fenol (fenolat) banyak terjadi secara alami
sebagai flavonoid alkaloid dan senyawa fenolat yang lain. Contoh dari senyawa fenol adalah
eugenol yang merupakan minyak pada cengkeh
Daftar pustaka
Sumardjo, Damin. 2009. Pengantar Kimia : Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran
dan Program Strata 1 Falkutas Bioeksakta. Jakarta : penerbit Buku Kedokteran
EGC.
http://www.slideshare.net/azwardisosdaarpfkcb/kelompok-2-kelas-xi-analis-kimia-6-smkn-
13-bandung-alkohol-dan-fenol
http://www.academia.edu/8147516/Isomer_dan_polimer
https://adninurul.wordpress.com/2013/02/04/reaksi-reaksi-alkohol-dan-fenol/