Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Sejauh ini, bentuk-bentuk pelayanan kesehatan yang di kenal masyarakat


dalam system pelayanan kesehatan adalah pelayanan rawat inap dan rawat
jalan. Pada sisi lain, banyak anggota masyarakat yang menderita sakit dan
karena berbagai pertimbangan terpaksa di rawat di rumah dan tidak di rawat
inap di institusi pelayanan kesehatan, seperti kasus-kasus penyakit terminal,
keterbatasan kemampuan masyarakat untuk membiayai pelayanan kesehatan,
manajemen rumah sakit yang berorientasi pada profit, banyak orang
merasakan bahwa di rawat inap membatasi kehidupan manusia, lingkungan di
rumah yang dirasakan lebih nyaman ( Depkes RI,2002 ). Maka dari itu
diperlukan pelayanan kesehatan yang murah serta aman di rumah seperti home
care.
Perawatan kesehatan di rumah merupakan salah satu jenis dari perawatan
jangka panjang (long term care) yang dapat diberikan oleh tenaga profesional
maupun non-profesional yang telah mendapatkan pelatihan. Perawatan
kesehatan di rumah yang merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan
adalah suatu komponen tentang pelayanan kesehatan yang berkesinambungan
dan komprehensif yang diberikan kepada individu dan keluarga di tempat
tinggal mereka dengan tujuan meningkatkan, mempertahankan atau
memulihkan kesehatan, serta memaksimalkan tingkat kemandirian dan
meminimalkan akibat dari penyakit termasuk penyakit terminal. Pelayanan
yang sesuai dengan kebutuhan klien individual dan keluarga harus
direncanakan, dikoordinasikan, dan disediakan oleh pemberi pelayanan yang
diorganisasi untuk memberi perawatan kesehatan dirumah (homecare),
melalui staf atau pengaturan berdasarkan perjanjian atau kombinasi dari
keduanya (C. Warhola, 1980)

Pelayanan keperawatan yang diberikan meliputi pelayanan


primer,sekunder, dan tersier yang berfokus pada asuhan keperawatan klien
melalui kerja sama dengan keluarga dan tim kesehatan lainnya. Perawatan
kesehatan di rumah adalah spectrum kesehatan yang luas dari pelayanan social
yang ditawarkan pada lingkungan rumah untuk memulihkan ketidakmampuan
dan membantu klien yang menderita penyakit kronis ( NAHC,1994 )

Di Amerika Home care sudah terorganisasi mulai sekitar tahun 1880 an, di
mana pada saat itu banyak sekali pasien penyakit infeksi dengan angka
kematian yang tinggi. Meskipun pada saat itu telah banyak didirikan rumah
sakit modern, namun pemanfaatannya masih sangat rendah, karena
masyarakat lebih menyukai perawatan di rumah. Kondisi ini berkembang
secara profesional, sehingga pada tahun 1900 terdapat 12.000 perawat terlatih
di seluruh USA (visiting nurse/VN) memberikan asuhan keperawatan di
rumah pada keluarga miskin, public health nurses, melakukan upaya promosi
dan prevensi untuk melindungi kesehatan masyarakat, serta perawat praktik
mandiri yang melakukan asuhan keperawatan pasien di rumah sesuai dengan
kebutuhannya (Lerman D dan Eric B.L, 1993).

Di Indonesia layanan home care sebenarnya bukan merupakan hal yang


baru karena merawat pasien di rumah sudah dilakukan oleh anggota keluarga
maupun oleh perawat sejak jaman dahulu melalui kunjungan rumah.
Dengan jasa layanan home care ini banyak kemudahan yang akan dirasakan
oleh keluarga pasien, misalnya, keluarga pasien dapat dengan mudah
memantau perkembangan kesehatan pasien setiap harinya, tanpa perlu bolak
balik ke rumah sakit.

Setidaknya pihak keluarga akan lebih tenang untuk dapat mengerjakan hal
lain. Dalam hal ini, seorang tenaga perawat profesional akan menggantikan
keluarga pasien sehari-harinya dalam menemani dan merawat pasien di
rumah, secara profesional, sabar, telaten, penuh dedikasi dan bertanggung
jawab.

2. TUJUAN

a. Tujuan Umum
Mahasiswa S-1 Ilmu Keperawatan memproleh gambaran tentang
mendirikan home care sebagai bentuk pelayanan keperawatan kepada
klien secara komprehensif

b. Tujuan Khusus
1) Mahasiswa mampu mengetahui Definisi home care
2) Mahasiswa mampu mengetahui Tujuan home care
3) Mahasiswa mampu mengetahui Manfaat home care
4) Mahasiswa mampu mengetahui Ruang lingkup home care
5) Mahasiswa mampu mengetahui Bentuk pelayanan home care
6) Mahasiswa mampu mengetahui siapa Pemberi pelayanan home care
7) Unsure perawatan kesehatan di rumah
8) Mahasiswa mampu mengetahui cara mendirikan home care
a) Kelembagaan Home Care
b) Struktur Organisasi Home Care
c) Rencana Kegiatan Pelayanan Home Care
d) Penjadwalan Kunjungan

BAB II
TINJAUAN TEORI

1. Definisi home care


Home care (HC) menurut Habbs dan Perrin (1985) merupakan layanan
kesehatan yang dilakukan di rumah pasien (Lerman D dan Eric B.L, 1993)
Menurut Departemen Kesehatan (2002) menyebutkan bahwa home care
adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif yang
diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka yang
bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan kesehatan
atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari
penyakit.
Menurut Sherwen ( 1991 ) mendefenisikan perawatan kesehatan di rumah
sebagai bagian integral dari pelayanan keperawatan yang di lakukan oleh
perawat untuk membantu individu, keluarga, dan masyarakat mencapai
kemandirian dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang mereka hadapi.
Sedangkan menurut Stuart ( 1998 ) menjabarkan perawatan kesehatan di
rumah sebagai bagian dari proses keperawatan di rumah sakit, yang
merupakan kelanjutan dari rencana pemulangan ( discharge planning ), bagi
klien yang sudah waktunya pulang dari rumah sakit. Perawatan di rumah ini
biasanya dilaksanakan oleh perawat dari rumah sakit semula, perawat
komunitas dimana klien berada, atau tim khusus yang menangani perawatn di
rumah. Sedangkan menurut Neis dan Mc Ewen (2001) menyatakan home
health care adalah sistem dimana pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial
diberikan di rumah kepada orang-orang yang cacat atau orang-orang yang
harus tinggal di rumah karena kondisi kesehatannya.

2. Tujuan home care (Ferry Efendi- Makhfudli,2009)


a. Membantu klien memelihara atau meningkatkan status kesehatan dan
kualitas hidup klien.
b. Meningkatkan keadekuatan dan keefektifan perawatan pada anggota
keluarga dengan masalah kesehatan dan kecacatan.
c. Menguatkan fungsi keluarga dan kedekatan antar keluarga.
d. Membantu klien untuk tinggal atau kembali ke rumah dan mendapatkan
perawatan yang di perlukan, rehabilitasi, atau perawatan paliatim.
e. Biaya kesehatan akan lebih terkendali.

3. Manfaat pelayanan home care


Menurut Ferry Efendi – Makhfudli,2009 Perawatan kesehatan di rumah
juga memiliki manfaat baik untuk keluarga maupun perawat. Manfaat tersebut
adalah sebagai berikut:
a. Manfaat untuk keluarga.
1) Biaya kesehatan akan lebih terkendali
2) Mempererat ikatan keluarga karena dapat berdekatan dengan anggota
keluarga yang lain saat sakit
3) Merasa lebih nyaman karena berada di rumah sendiri
b. Manfaat untuk perawat
1) Memberikan variasi lingkungan kerja sehingga tidak jenuh dengan
lingkungan yang sama.
2) Dapat mengenal lingkungan dan klien dengan baik sehingga
pendidikan kesehatan yang diberikan sesuai dengan situasi dan kondisi
rumah klien.

4. Ruang lingkup pelayanan home care


Menurut Nuryandari (2004) menyebutkan ruang lingkup pelayanan home
care adalah: pelayanan medik; pelayanan dan asuhan keperawatan; pelayanan
sosial dan upaya menciptakan lingkungan terapeutik; pelayanan rehabilitasi
medik dan keterapian fisik; pelayanan informasi dan rujukan; pendidikan,
pelatihan, dan penyuluhan kesehatan; higiene dan sanitasi perorangan serta
lingkungan; pelayanan perbantuan untuk kegiatan sosial.

5. Bentuk pelayanan home care


Berbagai bentuk pelayanan home care yang dapat dilakukan di rumah.
Tindakan tersebut antara lain: pengukuran tanda-tanda vital; pemasangan atau
penggantian selang lambung (NGT); pemasangan atau penggantian kateter;
pemasangan atau penggantian tube pernafasan; perawatan luka dekubitus atau
ulcer dan jenis luka lainnya; penghisapan lendir dengan atau tanpa mesin;
pemasangan peralatan oksigen; penyuntikan (IM, IV, Sub kutan); pemasangan
atau penggantian infus; pengambilan preparat laboratorium (urin, darah, tinja,
dll); pemberian huknah; perawatan kebersihan diri (mandi, keramas, dll);
latihan atau exercise, fisioterapi, terapi wicara, dan pelayanan terapi lainnya;
transportasi klien; pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan perawatan
kesehatan; konseling pada kasus-kasus khusus; konsultasi melalui telepon;
memfasilitasi untuk konsultasi ke dokter; menyiapkan menu makanan;
menyiapkan dan membersihkan tempat tidur; memfasilitasi terhadap kegiatan
sosial atau mendampingi; memfasilitasi perbaikan sarana atau kondisi kamar
atau rumah.

6. Pemberi pelayanan home care


Pelayanan kesehatan ini diberikan oleh para professional yang tergabung
dalam tim home care. Menurut Setyawati (2004) tim home care tersebut
antara lain :
a. Kelompok profesional kesehatan, termasuk di dalamya adalah ners atau
perawat profesional, dokter, fisioterapis, ahli terapi kerja, ahli terapi
wicara, ahli gizi, ahli radiologi, laboratorium, dan psikolog.
b. Kelompok profesional non kesehatan, yaitu pegawai sosial dan
rohaniawan atau ahli agama.
c. Kelompok non profesional, yaitu nurse assistant yang bertugas sebagai
pembantu yang menunggu untuk melayani kebutuhan atau aktivitas sehari-
hari dari klien. Kelompok ini bekerja di bawah pengawasan dan petunjuk
dari perawat.

Sedangkan menurut Allender (1997) pemberi pelayanan dalam home


health care meliputi :

a. Pelayanan keperawatan dapat diberikan oleh registered nurse, perawat


vokasional, pembantu dalam home health yang disupervisi oleh perawat;
b. Suplemental therapiest meliputi terapi fisik, terapi wicara, terapi
okupasional, dan terapi rekreasi
c. Pelayanan pekerja sosial.
7. Unsure perawatan kesehatan di rumah(Ferry Efendi-Makhfudli,2009)
Perawatan kesehatan di rumah terdiri atas 3 unsur, yaitu : Pengelolah
pelayanan, pelaksana pelayanan, dan klien.
a. Pengelolah pelayanan. Merupakan individu, kelomok, ataupun organisasi
yang bertanggung jawab terhadap seluruh pengelolaan pelayanan
kesehatan rumah baik penyediaan tenaga, sarana dan peralatan, serta
mekanisme pelayanan sesuai standar yang ditetapkan.
b. Pelaksana pelayanan. Merupakan tenaga keperawatan profesional bekerja
sama dengan tenaga profesional lain terkait dan tenaga non-profesional.
Pelaksana pelayanan terdiri atas koordinator kasus dan pelaksana
pelayanan.
c. Klien. Merupakan penerima perawatan kesehatan di rumah dengan
melibatkan salah satu anggota keluarga sebagai penanggung jawab yang
mewakili klien. Apabila diperlukan keluarga dapat juga menunjuk
sesorang yang akan menjadi pengasuh yang melayani kebutuhan sehari-
hari klien.

8. Mendirikan Home Care


a. Kelembagaan Home Care
Secara kelembagaan, home care melekat dengan Rawat Inap (Palaran)
sebagai salah satu bentuk layanan medis yakni Rawat Inap yang memiliki
hirarki baku. Dalam institusi layanan kesehatan (dalam hal ini milik
pemerintah) semua sistem ada aturannya, dan sudah tentu kompetensi
medis diserahkan kepada dokter. Selanjutnya dokter dapat mendelegasikan
tindakan medis kepada paramedis berdasarkan indikasi dan protap
(prosedur tetap). Ini dimaksudkan untuk melindungi pasien dan petugas,
sehingga jika terjadi sesuatu berkenaan dengan tindakan medis, dapat
dipertanggung jawabkan sesuai undang-undang dan kompetensi. Kecuali
jika Homecare tidak ada tindakan medis, maka perawatan bersifat follow
up, bisa jadi tidak diperlukan penanggung jawab dokter.
Adanya kelembagaan Home Care mengacu pada UU No. 12 Tahun 1992
dan UU No. 29 tahun 2004, kompetensi tindakan medis (praktek,
homecare, klinik, balai pengobatan, RS dan lain-lain) adalah seorang
dokter sesuai Ketentuan Konsil Kedokteran Indonesia. Artinya
penanggung jawabnya seorang dokter atau dokter gigi (dalam hal
perawatan kesehatan gigi dan mulut).
Health home care dilakukan oleh tiga kelompok lembaga berwenang,
yaitu : Lembaga Kesehatan di Rumah Bersertifikat (certified home health
agency / CHHA); Program Perawatan Kesehatan di Rumah Jangka
Panjang (the long-term home health care program (LTHHCP); dan
Lembaga Berlisensi. Rinciannya adalah sebagai berikut :
1) Lembaga Kesehatan di Rumah Bersertifikat (CHHA)
Tujuannya adalah untuk memberikan kesempatan bagi individu yang
mengalami penyakit akut untuk menerima perawatan terampil yang
dibutuhkan di rumah mereka sendiri. CHHA memenuhi kebutuhan
individu dengan memberi berbagai jenis pelayanan, termasuk
pelayanan keperawatan terampil, terapi wicara, terapi fisik dan terapi
okupasi, pelayanan sosial medis, asisten perawatan kesehatan di rumah
(HHA), konseling nutrisi, transportasi, peralatan, dan terapi
pernapasan.
CHHA juga memiliki program khusus, seperti pelayanan kesehatan
mental, pelayanan pediatrik, program untuk anak dan ibu, dan program
AIDS, terdapat juga pelayanan berteknologi tinggi seperti terapi
intravena, kemoterapi di rumah, dan penatalaksanaan nyeri. CHHA
dikenal sebagai program jangka pendek karena pelayanan yang
diberikan biasanya singkat.
2) Program Perawatan Kesehatan di Rumah Jangka Panjang (LTHHCP)
Program Perawatan Kesehatan di Rumah Jangka Panjang dibentuk
untuk memenuhi kebutuhan individu yang menderita penyakit kronis
di rumah. Merupakan program yang memberikan pelayanan sosial dan
kesehatan kepada masyarakat yang membutuhkan perawatan kesehatan
di rumah dalam waktu yang lama. Biaya pelayanan kesehatan pasien
tidak boleh lebih dari 75% biaya rata-rata perawatan institusional
jangka panjang di wilayah setempat. Pelayanan keperawatan yang
diberikan meliputi terapi fisik, okupasi, dan wicara, pelayanan sosial
medis, dukungan nutrisi serta pelayanan perawatan personal.
b. Struktur Organisasi Home Care
Adapun susunan dari organisasi home care ini adalah:
1) Penanggung Jawab
a) Bertanggung jawab atas sagala bentuk pelayanan home cara
b) Menerima konsultasi dari pelaksanaan home care
c) Mengetahui segela bentuk perawtan bagi klien
2) Ketua Umum
a) Mengkoordinasikan tim pelayanan
b) Mengelola segala bentuk pelayanan yang diberikan
c) Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan terhadap
kinerja pelayanan.
d) Membuat laporan kegiatan pelayanan
3) Ketua Pelayanan
a) Mengkoordinasikan semua kegiatan pelayanan perawatan
b) Menjalin komunikasi antar ketua pelaksanaan Home Care
c) Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan pembinaan
pelayanan Home Care.
4) Ketua Pelaksana 1, 2 dan 3
a) Mengkoordinasikan semua kegiatan pelayanan perawatan dengan
timnya
b) Mengatur proses pelayanan Home Care
c) Menjalin kerjasama antar tim
d) Menyusun laporan kegiatan pelayanan keperawatan di rumah
5) Pelaksana Pelayanan 1
a) Melaksanakan pengkajian dan menentukan diagnosa keperawatan
b) Menyusun rencana keperawatan sesuai dengan diagnosa
keperawatan
c) Melaksanakan intervensi / tindakan keperawatan sesuai rencana
yang ditentukan
d) Mengevaluasi kegiatan/ tindakan yang diberikan dg. berpedoman
pada renpra.
e) Membuat dokumentasi tertulis pada rekam kep. setiap selesai
melaksanakan tugas
f) Memberikan pendidikan kesehatan
g) Melakukan usha promotif, preventif dan edukasi.
6) Pelaksana Pelayanan 2
a) Memberikan terapi pada klien
b) Memantau perkembangan dan kemampuan klien
c) Memberikan pengetahuan keluarga dan klien tentang gizi yang
tepet bagi klien
7) Pelaksana Pelayanan 3
a) Memberikan terapi medis yang sesuai
b) Menerima konsulan dari tim perawat
c) Mendiagnosa kemajuan klien.

c. Rencana Kegiatan Pelayanan Home Care (Ferry Efendi- Makhfudli,2009)


Rencana kegiatan meliputi beberapa fase, sebagai berikut :
1) Fase persiapan :
Pada Fase pertama ini,perawat mendapatkan data tentang keluarga
yang akan dikunjungi dari Puskesmas atau Ibu Kader.Perawat perlu
membuat laporan pendahuluan untuk kunjungan yang akan
dilakukan.Kontrak waktu kunjungan perlu dilakukan pada fase ini.
2) Fase Inisiasi (perkenalan)
Fase ini mungkin memerlukan beberapa kali kunjungan. Selama
fase ini,perawat dan keluarga berusaha untuk saling mengenal dan
bagaimana keluarga menanggapi suatu masalah kesehatan.
3) Fase implementasi :
Pada Fase ini,Perawat melakukan pengkajian dan perencanaan
untuk mengatasi masalah kesehatan yang dimiliki oleh klien dan
keluarga. Lakukan intervensi sesuai rencana. Eksplorasi Nilai-nilai
keluarga dan persepsi keluarga terhadap kebutuhannya. Berikan
pendidikan kesehatan sesuai tingkat Pendidikan Klien dan keluarga
serta sediakan pula informasi tertulis.
4) Fase terminasi :
Fase ini perawat membuat kesimpulan hasil kunjungan
berdasarkan pada pencapaian tujuan yang ditetapkan bersama
keluarga.Menyusun rencana tindak lanjut terhadap masalah kesehatan
yang sekarang di tangani dan masalah kesehatan yang mungkin di
alami oleh keluarga sangat penting dilakukan pada fase terminasi.
5) Fase pasca kunjungan :
Sebagai fase terakhir hendaknya perawat membuat dokomentasi
lengkap tentang hasil kunjungan untuk disimpan di pelayanan
kesehatan ,dokumentasi tersebut harus memenuhi aspek lengkap
(komplit),jelas (clear),dan dapat dibaca (legible). Adapun cara untuk
melakukan kunjungan yaitu :
a) Angket
b) Pertelepon
c) Lewat email
d) Kunjungan

d. Penjadwalan Kunjungan
Penjadwalan kegiatan ditetapkan berdasarakan kesepakatan bersama
dengan klien. Jadwala pelaksanaan kegiatan ini bisanya lebih sering
dilakuakn pada saat pertama kemudian secara bertahap akan berkurang
seiring dengan kemajuan klien. Akan tetapi pemantau perkembangan klien
tidak dibiarka begitu saja melainkan melalui via telepon dan kunjungan
bulanan saja. Mengenai jadwal kunjungan kami cantumkan padalampiran

BAB III
PENUTUP

1. KESIMPULAN
Home care merupakan bentuk pelayanan kesehatan yang akan sangat
dibutuhkan pada masa depan karena dengan home care, pasien dapat dirawat
dirumahnya sendiri dengan ditemani oleh anggota keluarga yang lain sehingga
kecemasan pasien dapat diminimalkan.Dengan melakukan Perawatan di
rumah selain dapat mengurangi kecemasan juga dapat menghemat biaya dari
beberapa segi misal biaya kamar, biaya transpor dan biaya lain-lain yang
terkait dengan penjaga yang sakit. Tetapi perlu diingat bahwa pasien yang
dapat layanan home care adalah pasien yang secara medis dinyatakan aman
untuk dirawat di rumah dengan kondisi rumah yang memadai.

2. SARAN
Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan haruslah mampu memberikan
pelayanan keperawatan yang komprehensif kepada klien salah satunya dengan
mendirikan Home Care dan mengembangkan Home Care tersebut dengan
terus secara aktif melihat dan mampu menanggapi secara tepat perubahan
kebutuhan kesehatan dimasyarakat. Dengan adanya home care ini di harapkan
Klien mendapatkan beberapa keuntungan,seperti:
a. Pelayanan akan lebih sempurna, holistik dan komprehensif
b. Pelayanan keperawatan mandiri bisa diaplikasikan dengan di bawah
naungan legal dan etik keperawatan
c. Kebutuhan klien akan dapat terpenuhi sehingga klien akan lebih nyaman
dan puas dengan asuhan keperawatan yang profesional.

DAFTAR PUSTAKA

American Medical Association. (2001). Guide To Home Caregiving. New York:


John Wiley & Sons.

Diterbitkan Agustus 5, 2007 Artikel , Health , Kesehatan , Personal 41 Comments


Tags: Artikel, Health, Kesehatan, Personal
Efendi,ferry dan makhfudli.2009.Keperawatan Kesehatan Komunitas
Teori Dan Praktek Dalam Keperawatan.Jakarta:Salemba Medika
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.2007.Kurikulum dan Modul Pelatihan
Pos Kesehatan(Poskestren).Jakarta:Depkes RI.

Anda mungkin juga menyukai