Anda di halaman 1dari 7

PENETAPAN JUMLAH SEL DENGAN MENGGUNAKAN RUANG HITUNG

(COUNTING CHAMBER/PJS-2)

A. TUJUAN PERCOBAAN
Mahasiswa dapat mempelajari cara menentukan konsentrasi sel melalui
metode penetapan jumlah sel dengan counting chamber.

B. DASAR TEORI
Suatu ruang hitung (counting chamber) merupakan suatu kaca objek tebal, di
atasnya diasahkan suatu dataran yang dalamnya 0,1 mm. Pada dataran ini dibuat garis-
garis berbentuk 16 persegi besar, pada setiap persegi besar dibagi lagi menjadi 16
persegi kecil, panjang sisi persegi kecil 0,05 mm. Jika di atas bagian yang diasah ini
diletakkan sebuah kaca tutup maka terbentuk suatu ruangan yang tingginya adalah 0,1
mm.
Tiap-tiap persegi kecil di bawah kaca tutup tersebut merupakan suatu ruangan
dengan isi 0,05 × 0,05 × 0,1 mm3. Jika di bawah kaca tutup tersebut dimasukkan
setetes suspensi ragi, maka dengan mikroskop dapat dihitung jumlah sel dalam tiap-
tiap persegi tersebut. Sehingga dapat dihitung pula jumlah sel per mL dari suspensi
tersebut.
Counting chamber memiliki dua saluran yang dalam pada kedua sisi ruang
hitungnya yang berfungsi untuk menampung kelebihan cairan. Kaca tutup yang
diletakkan di atas ruang hitung harus kering agar ketinggian dari ruang hitung tetap
terjaga.
Pada counting chamber model baru, di atas suatu kaca objek dibuat dua ruang
hitung yang satu sama lain dipisahkan dengan saluran.

C. ALAT YANG DIGUNAKAN


1. Counting chamber
2. Counter
3. Tabung reaksi
4. Labu takar
5. Pipet ukur
6. Perangkat mikroskop
D. BAHAN YANG DIGUNAKAN
1. Suspensi ragi

E. LANGKAH KERJA
1. Mengencerkan suspensi ragi dalam air sehingga jumlah sel di dalam tiap persegi
kecil berkisar 10 buah. Pengenceran harus dilakukan dengan sangat teliti, dengan
menggunakan labu takar dan pipet ukur.
2. Ruang hitung ditutup dengan kaca tutup, dan ditetesi dengan pipet kecil setetes
suspensi ragi pada pinggir kaca tutup. Tetesan akan mengalir ke bawah kaca tutup
dan mengisi ruang hitung.
3. menghitung jumlah sel dalam lima persegi besar (80 persegi kecil) dengan
menghitung sel-sel yang berada pada persegi kecil. Pekerjaan tersebut
(mengencerkan, mengisi ruang hitung dan menghitung jumlah sel) dilakukan tiga
kali.
4. Jumlah sel dalam mL (konsentrasi sel) =
1
5 × jumlah sel yang terhitung di atas
80 ×25 ×10¯ ×10¯³

5. Kemudian menghitung jumlah rata-rata dari tiga penetapan yang dilakukan.


F. DATA PENGAMATAN
Penetapan jumlah sel (PJS-1) untuk ragi, perbesaran 100x

No. Gambar Pengamatan Perbandingan


saccharomyces cerevisiae yang
ada dalam ragi

● Perbesaran : 100x
1

B. Suspensi ragi ditambahkan


dengan setetes methylen blue

● jumlah sel hidup : ±25%


● jumlah sel : ± 75%
2
● pebesaran : 100x

C. Perhitungan dengan
menggunakan counting
chamber
● Jumlah sel : TBUD
(Tidak Bisa Untuk
3
Dihitung)
● Perbesaran : 100x
➢ Jumlah sel = 80
➢ Jumlah sel dalam tiap mL (konsentrasi sel)
1
= 5 × 80
80 × 25 × 10¯ × 10¯³
1
= 5 × 80 = 40 × 105 sel
2 × 10¯

➢ Jumlah sel hidup = 20


Jumlah sel mati = 60 +
80
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙 ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝
➢ Persentase sel hidup = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 × 100%
20
= × 100%
80

= 25%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙 𝑚𝑎𝑡𝑖
➢ Persentase sel mati = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 × 100%
60
= 80 × 100%

= 75%
25
➢ Jumlah sel hidup = 100 × (40 × 105 sel) = 10 × 105 sel
75
➢ Jumlah sel mati = 100 × (40 × 105 sel) = 30 × 105 sel

G. ANALISA PERCOBAAN

Setelah melakukan percobaan ini dapat dianalisa bahwa pada percobaan


penetapan jumlah sel hidup dan mati menggunakan sampel ragi, yang telah diencerkan
dengan air steril. Pada penggunaan ragi sebagai sampel, ragi yang dibutuhkan yaitu 1
gram. Ragi dihaluskan dan dilarutkan dengan 10 mL aquadest. Kemudian larutan
tersebut diencerkan, dengan mengambil 1 mL larutan dan mengencerkannya dengan 9
mL aquadest, diulangi hingga tiga kali pengenceran. Setelah itu, dari masing-masing
suspensi diambil setetes dengan pipet tetes dan diteteskan pada counting chamber dan
ditetesi methylen blue kemudian diamati dengan mikroskop.
Untuk mengetahui sel yang hidup dan sel yang mati, dapat diamati dari warna
sel. Sel hidup tidak menyerap warna sedangkan sel mati menyerap warna dari
methylen blue sehingga warna menjadi biru. Perhitungan jumlah sel dalam ruang
hitung bertujuan untuk menghitung persentase dan jumlah sel yang didapat dalam
suatu suspensi.
H. KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum penetapan jumlah sel hidup dan sel mati, didapat
kesimpulan yaitu:
1. Jumlah sel yang hidup lebih banyak dibandingkan dengan jumlah sel yangmati
yaitu 90%:10% atau 9:1 sel hidup dan sel mati.
2. Sel yang mati tidak mampu mereduksi metilbiru, sel hidup tidak berwarna (tidak
menyerap warna dari metil biru).

I. DAFTAR PUSTAKA
Kasi dan Teknisi Laboratorium. 2016. Penuntun Praktikum Rekayasa
Bioproses. Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya.
CARA MENGHITUNG SEL MIKROORGANISMEDENGAN RUANG HITUNG

Karena letak mikroorganisme hidup tidak teratur, maka dalam menghitung dibuat suatu
perjanjian supaya sel yang terletak pada garis tidak dihitung dua kali, yaitu sebagai berikut:

1. Sel-sel pada sisi kanan dan bawah tidak termasuk pada kotak yang sedang dihitung
selnya (Contoh: Pada kotak 1 jumlah selnya = 6).
2. Sel-sel pada sisi kiri dan atas termasuk pada kotak yang sedang dihitung (Contoh: Pada
kotak 2 = 3 sel dan pada kotak 6 = 5 sel).
GAMBAR ALAT

Mortar Pipet tetes Tabung reaksi

Kaca objektif Kaca Penutup

Counting chamber

Anda mungkin juga menyukai