PENDAHULUAN
B. TUJUAN
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah :
1. Menambah pengetahuan mengenai sanitasi lingkungan dan gizi pekerja perusahaan.
2. Mengetahui mengenai tentang sanitasi dalam menjaga lingkungan hidup.
A. MANFAAT
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. GIZI KERJA
1. Pengertian dan ruang lingkup gizi kerja
Gizi berasal dari bahasa Arab “gizzah” yang artinya zat makanan sehat atau sari
makanan yang bermanfaat untuk kesehatan (Anonim, 1995; Irianto, 2004).
Ilmu Gizi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara makanan yang kita makan
dengan kesehatan tubuh (Moehji, 2002; Sediaoetama, 2004). Sedangkan Hardinsyah dan
Victor dalam WKNPG VIII tahun 2004 definisi lengkap ilmu gizi yang merupakan
modifikasi dari National Academy of Sciences (1994) oleh organisasi profesi yang berkaitan
dengan gizi pada Seminar Pengembangan Ilmu Gizi pada tahub 2000, yaitu ilmu yang
mempelajari zat-zat dari pangan yang bermanfaat bagi kesehatan dan proses yang terjadi pada
pangan sejak dikonsumsi, dicerna, diserap, sampai dimanfaatkan tubuh serta dampaknya
terhadap pertumbuhan, perkembangan dan kelangsungan hidup manusia serta factor yang
mempengaruhinya (Sudiarti dan Indrawani, 2007).
Zat gizi adalah bahan dasar yang menyusun bahan makanan. Zat gizi yang dikenal ada
lima, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Ada kelompok yang
memasukkan air sebagai zat gizi dengan alas an zat tersebut digunakan dalam proses
metabolism dalam tubuh, namun pendapat tersebut belum diterima oleh semua ahli gizi.
Kelompok yang tidak setuju air dimasukkan sebagai kelompok zat gizi beralasan karena zat
tersebut mudah didapat dan merupaka zat tunggal. Sementara zat lain merupakan kelompok
ikatan yang berbesa, namun dianggap mempunyai fungsi yang sama dari pandangan sudut
Ilmu Gizi (Sudiarti dan Indrawani, 2007).
a. UU no. 1 tahun 1951 dan UU no. 12 tahun 1984 tentang Kondisi Fisik Tenaga
Kerja, setelah bekerja terus menerus selama 4 jam
f. Surat Edaran Diren Binawas no.86 Bw/1989 tentang Catering bagi Tenaga Kerja
(Ediningsih, 2016)
Perlu dibedakan antara kebutuhan gizi minimal sehari dan kecukupan sehari:
Merupakan dosis terkecil zat gizi yang diperlukan sehari agar seorang rata-rata tidak
menjadi sakit pada kondisi umum yang dianggap normal. Pada keadaan khusus MDR
(Minimal Daily Requiremen) tidak mencukupi, misal pada saat orang itu bekeria lebih dari
biasa atau pada saat stres fisik lain.
3) Kelompok umur
4) Jenis kelamin
Sesuai dengan fungsinya zat-zat gizi dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu zat tenaga
yang terdiri dari karbohidrat, lemak, protein. Berikut ini adalah kegunaan dari zat-zat yang
dibutuhkan oleh tubuh untuk metabolisme.
a) Karbohidrat
Fungsi utama karbohidrat adalah untuk menyediakan energi bagi tubuh. Seseorang
yang memakan karbohidrat dalam jumlah yang berlebihan akan menjadi gemuk. Apabila
karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein akan digunakan untuk memenuhi
kebutuhan energi, dengan mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat pembangun.
b) Protein
Protein merupakan suatu zat makanan yang sangat penting bagi tubuh, karena zat ini
selain berfungsi sebagai bahan bakar dalam tubuh juga berfungsi sebagai zat pembangun
dan pengatur. Protein selain akan digunakan bagi pembangunan struktur tubuh, juga akan
disimpan untuk digunakan dalam keadaan darurat, akan tetapi dalam keadaan tidak
diterimanya makanan yang tidak bergizi. Secara terus menerus, dengan sendirinya akan
teriadi gejala-gejala kekurangan protein, diantaranya adalah, pertumbuhan terhambat,
daya tahan tubulh menurun. Rentan terhadap penyakit, dan daya kerja merosot.
c) Lemak
Seperti halnya karbohidrat dan protein, lemak merupakan sumber energi bagi tubuh.
Fungsi utama dari lemak adalah untuk memberi tenaga pada tubuh. Di samping fungsinya
sebagai sumber tenaga. Lemak juga merupakan bahan pelarut dari vitamin D, E, dan K.
Untuk tubuh orang dewasa, dibutuhkan sekitar 15.30% energi dari lemak untuk
mendapatkan total energi, asam lemak essensial, dan vitamin larut lemak yang adekuat.
d) Vitamin
Vitamin merupakan zat organik yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit (mikronutrien,
namun tetap diperlukan untuk mempertahankan kebutuhan tubuh. Menurut sifatnya,
vitamin dibagi menjadi dua, larut lemak (vitamin D, E, K), dan larut air (B dan C).
Faktor-faktor yang biasanya menyebabkan seseorang kekurangan vitamin yaitu:
3) Adanya gangguan pada sistem pencemaan (misalnya Infeksi saluran cerma atau pasca
operasi saluran cerna)
4) Adanya zat dalam makanan atau obat yang dikonsumsi yang mengganggu penyerapan
vitamin
e) Mineral
f) Air
Air sangat dalam proses metabolisme tubuh. Kehilangan 10% cairan tubuh dapat
dibutuhkan dapat menyebabkan penurunan kesadaran, sedangkan kehilangan hingga 20%
menyebabkan kematian, Air berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur dalam
metabolisme tubuh, terutama dalam pembentukan karbohidrat menjadi energi. Makin
besar energi yang diproduksi, maka makin besar pula kemungkinan produktivitas
kerianya
a. Ukuran tubuh. Makin besar ukuran tubuh, makin besar pula kebutuhan energ dan zat
gizi lainnya, meskipun usia atau kegiatan yang dijalani sama
b. Usia. Makin tua usia seseorang, makin berkurang kebutuhan energi dan zat gizinya
sebaliknya, anak-anak memerlukan kebutuhan energi yang lebih besar karena selain
untuk tenaga, anak-anak juga membutuhkan energi tersebut untuk pertumbuhan.
c. Jenis kelamin. Laki-laki membutuhkan dan zat gizi lebih banyak dari
d. Kegiatan sehari hari. Pekerja berat membutuhkan lebih banyak energi protein dari
pekerja ringan atau sedang
e. Kondisi tubuh tertentu. Ibu hamil atau menyusui lebih bayak membutuhkan
energi dibandingkan sebelum ia hamil/menyusui.
f. Lingkungan kerja. Lingkungan kerjn yang tidak nyaman, monoton akan mengurangi
produktivitas pekerja
a. Energi
Energi dinyatakan dalam kalori. Energi ini dihasilkan oleh zat gizi makro, yaitu
karbohidrat, lemak dan protein. Untuk 8 jam kerja di perusahaan perlu disediakan
makanan dan minuman paling sedikit 45% dari kecukupan energi selama 24 jam (35%
makanan lengkap 10% selingan). Untuk shift malam, perlu diberikan makanan yang
disesuaikan dengan kebiasaan makan dan kecukupan energi perhari.
b. Hidrat Arang
Kebutuhan hidrat arang dihitung dari energi yang berasal dari hidrat arang, untuk
orang Indonesia 60-70 % dari total energi sendiri.
c. Protein
Rata-rata diperlukan 1 gr tiap KgBB untuk protein yang berasal dari hewan dan
1.2 gr tiap kgBB berasal dari tumbuh-tumbuhan dalam bentuk makanan campuran
d. Lemak
Kebutuhan lemak tergantung dari kebutuhan energi 20-25 persen dari total energy
perhari. Lemak berfungsi sebagai pelarut vitamin.
f. Air
merupakan unsur yang paling dibutuhkan dalam jumlah yang sangat besar: 60%
produktivitas. Haggard dan Greenberg menunjukkan bahwa efisiensi otot serta gula
darah seseorang meningkat sehabis makan dan akan menurun perlahan seiring
jam akan menjaga kadar gula darah dan efisiensi otot tetap tinggi. Darwin Karyadi
menemukan bahwa pekerja yang makan dua kali sehari lebih banyak menderita
anemia gizi dibanding mereka yang makan tiga kali sehari. Sementara FAO
Gizi kerja merupakan upaya promotif, syarat peting untuk meningkatkan derajat kesehatan
dan produktifitas kerja. Penerapan gizi kerja di perusahaan menjadi keharusan investasi yang
rasional bagi perbaikan kualitas tenaga kerja. Disamping aspek kesehatan, dalam gizi kerja
juga terkandung aspek kesejahteraan dan pengembangan sumber daya (Anies, 2005).
Secara garis besar, kebutuhan gizi untuk pekereja sama dengan kebutuhan setiap orang
seharinya, tetapi dirinci dengan perbedaan pada kebutuhan jenis aktivitasnya dan lama
kegiatan dilakukan. Apabila aktifitas seseorang normal seperti pegawai administrasi
perkantoran atau bekerja ringan sampai sedang dapat dirata-rata sesuai anjuran ecukupan gizi
rata-rata (Subur, 2005).
Komposisi yang cukup memadai dari diet seimbang bagi pekerja dianjurkan terdiri dari 50-
55% karbohidrat, 25-35% lemak, 10-15% protein dan secukupnya air, vitamin serta mineral.
a. Metabolisme basal: energi minimal yang diperlukan untuk melaksanakan hajat biologis
selama 24jam.
b. Energi untuk melaksanakan kerja luar: jumah energi yang diperlukan untuk melakukan
pekerjaan selama satu hari ditambah basal metabolisme.
Nilai BMR menurut kelompok umur dan jenis kelamin
1. Ukuran
2. Usia
3. Jenis kelamin
4. Kegiatan sehari-hari
5. Kondisi tubuh tertentu
6. Lingkungan
B. SANITASI
Kesehatan pribadi khususnyn bagi merekn yang terlibat dan bekerja pada sebuah
perusahaan bengkel kereta api perlu diperhatikan, karena hal ini selain penting untuk
dirinya sendiri jugan untuk kelangsungan perusahaan,
2. Higiene Lingkungan
Lingkungan merupakan sasaran utama higiene untuk diperbaiki (dikoreksi) dan dicegah
(prevensi) terjadinya hal-hal yang berhubungan dengannya khususnya ditujukan kepada
masalah air, limbah, pencemaran udara. Pcrumahan, pengawasan pembawa(vektor
penyakit dan sebagainya). Semuanya ini bertujuan terciptanya faktor-faktor lingkungan
fisik manusia yang serasi dan sempurna, sehingga perkembangan fisik manusia dapat
diuntungkan, dan kesehatan serta kelangsungan hidup manusia dapat dipelihara dan
ditingkatkan. Mengingat luasnya cakupan permasalahan, maka bidang-bidang yang
memiliki relevansi tinggi dengan kegiatan profesional dibidang perbengkelan kereta api
yang berhubungan dengan hygiene lingkungan adalah sebagai berikut.
a. Air bersih, tersedia air bersih dengan kualitas yang memenuhi syarat sebagai berikut:
1) Syarat fisik: tidak berwarna. tidak berasa, tidak berbau, jerni, suhu di bawah suhu
udara (rasa nyaman)
3) Syarat Kimiawi hendaknya air minum tidak tercemar secara berlebihan dengan zat-
zat kimia atau mineral. Hendaknya yang berbahaya bagi kesehatan, zat kimia yang
terdapat dalam air minum tidak sampai menimbulkan kerusakan pada tempat
penyimpanannya, sedangkan zat bahan kimia atau mineral yang dibuatkan oleh
tubuh terdapat dalam kadar yang wajar.
b. Sampah (refuse) yakni sebagian dari sesuatu yang tidak dapat dipakai atau disenangi
harus dibuang, umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia, tetapi
yang non biologis dan umumnya bersifat padat. Pengelolaan sampah meliputi tiga hal
pokok yakni
a) Terbuat dari bahan yang cukup ringan, tahan karat, kedap air, dan permukaan
bagian dalam rata atau halus
b) Dilengkapi penutup yang mudah dibuka atau ditutup tanpa mengotori tan
c) Jumlah dan volume tempat sampah disesuaikan dengan produk sampah yang
dihasilkan.
c. Limbah
BAB III
PROFIL PERUSAHAAN
1. Identitas Perusahaan
2. Proses Produksi
1. Bahan yang diperlukan:
2. Mesin/Peralatan kerja yang digunakan : drum kayu, mesin shaving, double setter,
mesin stacking, togling, mesin tanning, mesin enzine, mesin talking, mesin milling,
mesin ukur, drum zat kimia dan penyedot debu.
3. Proses produksi :
Para pekerja mendapatkan teh manis pada pagi hari sebelum mulai bekerja sekitar
pukul 07.00 dan susu sekitar pukul 10.00 setiap harinya para pekerja juga
mendapatkan buah saat makan siang.
Ada pemberian makan siang bagi tenaga kerja melalui jasa catering oleh
penduduk sekitar pada saat jam istirahat kerja pukul 12.00 sampai dengan pukul
12.30.
4.1.4 Penyajian :
d. Penyajian dilakukan dengan perilaku yang sehat dan pakaian yang bersih
e. Peralatan makan dan minum yang telah dipakai paling lambat 5 menit sudah dicuci
Penyajian makan pada perusahaan tersebut belum memenuhi syarat karena makanan
yang disajikan dibungkus dengan kertas pembungkus makanan berwarna coklat (kertas
minyak) dan tidak disediakan alat makan yang memadai, sehingga para pekerja makan
menggunakan tangan atau membawa alat makan sendiri. Makanan dibagikan dan dimakan di
ruang kerja masing-masing (tidak disediakan ruang makan khusus untuk pekerja). Dan untuk
penyaji makanan tidak dapat dinilai karena makanan yang disajikan oleh jasa catering di
rumah, tidak diketahui perilaku dan pakaian yang digunakan saat menyajikan makanan.
Perhitungan ini diasumsikan seorang pekerja Tn. R (45 tahun) yang bertugas melakukan
peregangan kulit (intersitas kerja sedang).
Para pekerja sebagian besar adalah laki-laki dengan rentang usia 25-50 tahun dengan berat
badan berkisar antara 45-60 kg. Pekerjaan mereka tergolong ke dalam kerja dengan intensitas
sedang-berat.
Jenis/Beban Kerja
Dalam hal ini jenis/beban kerja digolongkan berdasarkan kerja ringan, kerja sedang dan kerja
berat. Berdasarkan pengamatan kami semua beban kerja seluruh ruangan tergolong kedalam
beban kerja ringan sampai sedang. Yang tergolong beban kerja ringan yaitu berdiri
memeriksa dan membereskan bahan, berdiri didepan mesin dan memutar tombol, berdiri
mengepack bahan kulit. Sedangkan yang tergolong beban kerja sedang yaitu menyetrika
bahan kulit, mendorong kereta pengangkut bahan kulit, menjepit bahan kulit (toggling),
menyeret bahan kulit. Kami juga melihat beban kerja berdasarkan output kalori yang
Pada subunit gudang finish pekerjaan yang dilakukan adalah mempacking barang sambil
berdiri, berdasarkan tabel perkiraan rerata beban kerja konstanta untuk pekerjaan tersebut
adalah 1.85.
Seluruh pekerja adalah laki-laki dengan rata-rata berat badan 52 kg dengan basal
Kkal/jam = 111 Kkal/jam. Beban kerja = 52 + 111 Kkal/jam = 163 Kkal/jam. Hasil ini sesuai
dengan penggolongan jenis pekerjaan dengan beban kerja ringan (<200 Kkal/jam).
Pada subunit ruang ini, pekerjaan yang dilakukan adalah mendorong kereta bermuatan bahan
baku kulit. Berdasarkan tabel perkiraan rerata beban kerja konstanta untuk pekerjaan tersebut
adalah 3.85. Seluruh pekerja adalah laki-laki dengan rata-rata berat badan 52 kg. Dengan
demikian basal metabolismenya adalah 52 Kkal/jam. Perhitungan rerata beban kerja adalah
3.85 x 60 Kkal/jam = 231 Kkal/jam. Beban kerja = 52 + 231 Kkal/jam = 283 Kkal/jam. Hasil
ini sesuai dengan penggolongan jenis pekerjaan dengan beban kerja sedang (200-350
Kkal/jam).
4.1.8 Dapur
Perusahaan memiliki dapur yang digunakan untuk membuat hidangan minuman yakni susu
dan teh. Petugas dapur berjumlah 3 orang menyediakan minuman karyawan. Dapur terletak
di bagian belakang ruang Milling, dan bersebelahan dengan tempat penyimpanan bahan
kimia. Di dapur terdapat wastafel untuk tempat pencucian gelas, kompor, panci, ceret,
gayung, dispenser, dan rak untuk membawa gelas-gelas. Pencahayaan dapur karyawan ini
hanya menggunakan sinar matahari sehingga dapur tampak kurang terang. Kebersihan
dapur tergolong cukup. Dapur ini hanya dipergunakan untuk membuat minuman pagi
seperti teh dan susu. Pada kunjungan kali ini kami mendapatkan beberapa gelas berisi susu
murni untuk dibagikan kepada para pekerja.
1. Sanitasi Perusahaan
a) Kebersihan perusahaan
Secara umum kebersihan lingkungan kerja pabrik terlaksana dengan baik tidak
terlihat adanya sampah-sampah yang berserakan dan mengganggu estetika lingkungan,
walaupun masih juga terdapat beberapa tempat yang masih kurang bersih. Tersedianya
tempat sampah dibeberapa titik namun tidak dipisahkan antara sampah organik dan non
organik, tidak ada penutupnya. Dan ada beberapa sampah bahan baku yang masih
berserakan di lantai walaupun sudah disediakan tempat sampah. Pengangkutan sampah
dilakukan setiap hari dan diserahkan ke penampungan sampah.
Para pekerja diberikan alat-alat kebersihan seperti sapu, sapu lidi, ember dan
beberapa alat kebersihan lainnya yang digunakan untuk membersihkan lingkungan
kerjanya setiap 10 menit sebelum jam kerjanya selesai.
Tata ruang dan kerapihan dalam kantor administrasi dan klinik cukup baik, akan
tetapi aspek keindahan masih kurang. Pada bagian dalam pabrik terlihat penempatan dan
penyusunan alat yang sudah rapi dan baik, akan tetapi penataan barang yang diproduksi
masih terlihat kurang rapi. Halaman luar dari ruang produksi terdapat tanaman-tanaman
hijau yang rapi dan terawat, tetapi ada dibeberapa titik tanaman hijau yang tidak terawat
sehingga menimbulkan kesan tidak rapi. Tanaman di lingkungan pabrik bermacam-
macam jenisnya sehingga menambah keasrian dan keindahan lingkunga pabrik.
c) MCK
d) Site Plan
Jumlah taman dan tanaman dibandingkan dengan luas bangunan pabrik tampak
cukup seimbang (memenuhi ketentuan 30% ruang terbuka hijau). Jenis tanaman cukup
bervariasi mulai dari rumput, tanaman hias dan pohon besar yang rindang.
Konstruksi gedung dan instalasi listrik di perusahaan ini sudah tertata cukup baik
walaupun masih terdapat di beberapa tempat kabel listrik yang di lantai dan dinding
tanpa pelindung. Ventilasi udara cukup memadai, akan tetapi aliran sirkulasi udaranya
masih kurang sehingga terasa agak panas dan bau. Di ruang Polishing tidak cukup luas
sehingga mobilitas di ruang tersebut sangat terbatas membuat sirkulasi aliran udara
kurang.
e) Penerangan
Penerangan untuk beberapa tempat sudah cukup baik, namun sebagian unit
produksi yang lain masih kurang baik, penerangan untuk ruang bahan baku dan ruang
produksi basah berasal dari sinar matahari saat siang hari dan lampu pada malam hari,
dan untuk ruang produksi kering dan gudang selalu menggunakan sumber lampu.
Penyediaan air bersih menggunakan sumber air tanah yang diambil dari
kedalaman 60 meter melalui proses penyulingan. Kualitas air cukup baik, tidak berasa,
tidak berbau, tidak berwarna. Sumber air ini digunakan untuk sumber air minum, air
produksi, dan air MCK. Sebelum air digunakan untuk konsumsi, air di filter reversible
osmolarity dan dimasak.
Perusahaan tidak menyediakan kantin dan ruang makan khusus untuk pekerja.
Untuk makanan, perusahaan menggunakan jasa catering luar. Para pekerja makan pada
saat jam istirahat di ruang istirahat yang tersedia disetiap unit produksi.
Perusahaan juga tidak menyediakan ruang makan bagi para pekerjanya meskipun
jumlah pegawainya di atas 100. Hal ini tentu kurang sesuai dengan Surat Edaran Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 01/Men/1979 tentang Pengadaan Kantin dan Ruang
Makan. Aturan tersebut jelas menyatakan bahwa 1. Semua perusahaan yang
mempekerjakan buruh antara 50 sampai 200 orang, supaya menyediakan ruang/tempat
makan di perusahaan yang bersangkutan.
2. Semua perusahaan yang mempekerjakan buruh lebih dari 200 orang, supaya
menyediakan kantin di perusahaan yang bersangkutan.
3. Sanitasi Perusahaan
a) Kebersihan perusahaan
Secara umum kebersihan lingkungan kerja pabrik terlaksana dengan baik tidak
terlihat adanya sampah-sampah yang berserakan dan mengganggu estetika lingkungan,
walaupun masih juga terdapat beberapa tempat yang masih kurang bersih. Tersedianya
tempat sampah dibeberapa titik namun tidak dipisahkan antara sampah organik dan non
organik,tidak ada penutupnya. Dan ada beberapa sampah bahan baku yang masih
berserakan di lantai walaupun sudah disediakan tempat sampah. Pengangkutan sampah
dilakukan setiap hari dan diserahkan ke penampungan sampah.
Para pekerja diberikan alat-alat kebersihan seperti sapu, sapu lidi, ember dan
beberapa alat kebersihan lainnya yang digunakan untuk membersihkan lingkungan
kerjanya setiap 10 menit sebelum jam kerjanya selesai.
Tata ruang dan kerapihan dalam kantor administrasi dan klinik cukup baik, akan
tetapi aspek keindahan masih kurang. Pada bagian dalam pabrik terlihat penempatan dan
penyusunan alat yang sudah rapi dan baik, akan tetapi penataan barang yang diproduksi
masih terlihat kurang rapi. Halaman luar dari ruang produksi terdapat tanaman-tanaman
hijau yang rapi dan terawat, tetapi ada dibeberapa titik tanaman hijau yang tidak terawat
sehingga menimbulkan kesan tidak rapi. Tanaman di lingkungan pabrik bermacam-
macam jenisnya sehingga menambah keasrian dan keindahan lingkunga pabrik.
c) MCK
d) Site Plan
Jumlah taman dan tanaman dibandingkan dengan luas bangunan pabrik tampak
cukup seimbang (memenuhi ketentuan 30% ruang terbuka hijau). Jenis tanaman cukup
bervariasi mulai dari rumput, tanaman hias dan pohon besar yang rindang.
Konstruksi gedung dan instalasi listrik di perusahaan ini sudah tertata cukup baik
walaupun masih terdapat di beberapa tempat kabel listrik yang di lantai dan dinding
tanpa pelindung. Ventilasi udara cukup memadai, akan tetapi aliran sirkulasi udaranya
masih kurang sehingga terasa agak panas dan bau. Di ruang Polishing tidak cukup luas
sehingga mobilitas di ruang tersebut sangat terbatas membuat sirkulasi aliran udara
kurang.
e) Penerangan
Penerangan untuk beberapa tempat sudah cukup baik, namun sebagian unit
produksi yang lain masih kurang baik, penerangan untuk ruang bahan baku dan ruang
produksi basah berasal dari sinar matahari saat siang hari dan lampu pada malam hari,
dan untuk ruang produksi kering dan gudang selalu menggunakan sumber lampu.
Perusahaan tidak menyediakan kantin dan ruang makan khusus untuk pekerja.
Untuk makanan, perusahaan menggunakan jasa catering luar. Para pekerja makan pada
saat jam istirahat diruang istirahat yang tersedia disetiap unit produksi. Untuk peralatan
makan dicuci di dapur menggunakan air dari bak penampungan, setelah dicuci disimpan
di dalam lemari tertutup.
Untuk IPAL pabrik ini sudah memiliki instalasi pengolahan air limbah yang
bertempat di pabrik bagian belakang terpisah dengan bagian lain pabrik. Limbah pabrik
ini berupa limbah cair dan limbah padat. Untuk limbah cair perusahaan ini memiliki dua
jenis, yang mengandung logam dan yang tidak mengandung logam. Untuk pengolahan
limbah cair non logam sudah sangat baik dan tetata rapi. Dan untuk limbah cair yang
mengandung logam chrom diolah dengan menggunakan alat sehingga bagian logam
dapat diambil kembali dan digunakan untuk produksi (30%) dan setelah bebas logam
limbah tersebut lalu dicampur dengan pengolahan air limbah yang lain berupa campuran
bahan kimia sisa obat (bahan kimia berupa zat pewarna, asam formiat, sodium chloride,
amoniak).
Untuk pengolahan air limbah cair campuran terbagi dalam 3 tahapan, yaitu :
Tahap pertama, limbah yang berasal dari proses produksi dan nonproduksi (dari
dapur) ditampung dalam bak dan dilakukan proses kimiawi dengan ditambahkannya
kapur dan dilakukakan proses koagulasi.
Tahap kedua, setelah proses koagulasi maka limbah akan dialirkan dalam bak biologi,
selanjutnya di beri microbiologi agent yang berfungsi untuk menguraikan zat-zat yang
berbahaya dari limbah tersebut.
Tahap ketiga, limbah yang berasal dari bak biologi, selanjutnya dilakukan filter atau
penyaringan. Sehingga hasil akhirnya, limbah cair tidak tercemar oleh zat kimia lagi,
dan akhirnya limbah tersebut dialirkan ke sungai di belakang pabrik.
BAB IV
4.1 KESIMPULAN
Terjadi defisit antara kalori yang dibutuhkan oleh pekerja dengan asupan kalori yang
dimakan. Menu juga kurang bervariasi dan kurang memenuhi menu gizi seimbang.
4.2 SARAN