Anda di halaman 1dari 5

VOLTAMETER TEMBAGA

Friday, December 4, 2009

I. Tujuan
1. Menentukan tetapan Faraday dengan menggunakan voltameter tembaga.
2. Menentukan kuat arus listrik.
3. Menghitung berat eqivalen elektrokimia untuk tembaga.
II. Dasar Teori
Pada percobaan Voltameter Tembaga ini, akan memncari ketetapan Faraday dengan
konsep elektrolisis. Hal ini erat kaitannya dengan ilmu kimia, dimana akan banyak
berhubungan dengan elektrokimia dan reaksi – reaksinya. Voltmeter adalah Merupakan
alat untuk mengukur besar tegangan listrik dalam suatu rangkaian listrik. Alat ini yang
akan berperan penting dalam elektrokimia ini. Elektrokimia adalah kajian mengenai proses
perubahan antara Tenaga Kimia dan Tenaga Elektrik.
Sesuai dengan namanya, metode elektrokimia adalah metode yang didasarkan pada reaksi
redoks, yakni gabungan dari reaksi reduksi dan oksidasi, yang berlangsung pada elektroda
yang sama/berbeda dalam suatu sistim elektrokimia. Sistem elektrokimia meliputi sel
elektrokimia dan reaksi elektrokimia. Sel elektrokimia yang menghasilkan listrik karena
terjadinya reaksi spontan di dalamnya di sebut sel galvani. Sedangkan sel elektrokimia di
mana reaksi tak-spontan terjadi di dalamnya di sebut sel elektrolisis. Peralatan dasar dari
sel elektrokimia adalah dua elektroda -umumnya konduktor logam- yang dicelupkan ke
dalam elektrolit konduktor ion (yang dapat berupa larutan maupun cairan) dan sumber
arus. Karena didasarkan pada reaksi redoks, pereaksi utama yang berperan dalam metode
ini adalah elektron yang di pasok dari suatu sumber listrik. Sesuai dengan reaksi yang
berlangsung, elektroda dalam suatu sistem elektrokimia dapat dibedakan menjadi katoda,
yakni elektroda di mana reaksi reduksi (reaksi katodik) berlangsung dan anoda di mana
reaksi oksidasi (reaksi anodik) berlangsung.
Aplikasi metode elektrokimia untuk lingkungan dan laboratorium pada umumnya
didasarkan pada proses elektrolisis, yakni terjadinya reaksi kimia dalam suatu sistem
elektrokimia akibat pemberian arus listrik dari suatu sumber luar. Proses ini merupakan
kebalikan dari proses Galvani, di mana reaksi kimia yang berlangsung dalam suatu sistem
elektrokimia dimanfaatkan untuk menghasilkan arus listrik, misalnya dalam sel bahan
bakar (fuel-cell). Aplikasi lainnya dari metode elektrokimia selain pemurnian logam dan
elektroplating adalah elektroanalitik, elektrokoagulasi, elektrokatalis, elektrodialisis
elektrorefining dan elektrolisis.

SEL ELEKTROKIMIA
1. Sel Volta/Galvani
1. terjadi penubahan : energi kimia energi listrik
2. anode = elektroda negatif (-)
3. katoda = elektroda positif (+)

2. Sel Elektrolisis
1. terjadi perubahan : energi listrik energi kimia
2. anode = elektroda positif (+)
3. katoda = elektroda neeatif (-)
KONSEP-KONSEP SEL VOLTA
Sel Volta
1. Deret Volta/Nerst
a. Li, K, Ba, Ca, Na, Mg, Al, Mn, Zn
Fe Ni, Sn, Pb, (H), Cu, Hg, Ag, Pt, Au

b. Makin ke kanan, mudah direduksi sukar dioksidasi


Makin ke kiri, mudah dioksidasi sukar direduksi

2. Prinsip
1. Anoda terjadi reaksi oksidasi ; Katoda terjadi reaksi reduksi
2. Arus elektron : anoda katoda ; Arus listrik : katoda anoda
3. Jembatan garam: menyetimbangkan ion-ion dalam larutan

MACAM - MACAM SEL VOLTA


1. Sel Kering atau Sel Leclance
= Katoda : Karbon
= Anoda :Zn
= Elektrolit : Campuran berupa pasta : MnO2 + NH4Cl + sedikit Air

2. Sel Aki
= Katoda: PbO2
= Anoda : Pb
= Elektrolit: Larutan H2SO4
= Sel sekunder

3. Sel Bahan Bakar


= Elektroda : Ni
= Elektrolit : Larutan KOH
= Bahan Bakar : H2 dan O2

4. Baterai Ni - Cd
= Katoda : NiO2 dengan sedikit air
= Anoda : Cd

1. Katoda [elektroda -]
• Terjadi reaksi reduksi
• Jenis logam tidak diperhatikan, kecuali logam Alkali (IA) den Alkali tanah (IIA), Al dan
Mn
• Reaksi:
2 H+(aq) + 2e- H2(g)
ion golongan IA/IIA tidak direduksi; penggantinya air
2 H2O + 2 e- basa + H2(g)
direduksiion-ion lain

2. Anoda [ektroda +]
• Terjadi reaksi oksidasi
• Jenis logam diperhatikan

a. Anoda : Pt atau C (elektroda inert)


reaksi : - 4OH-(aq) 2H2O + O2(g) + 4e-
- gugus asam beroksigen tidak teroksidasi, diganti oleh 2 H2O asam + O2(g)
- golongan VIIA (halogen) g as
b. Anoda bukan : Pt atau C
reaksi : bereaksi dengan anoda membentuk garam atau
senyawa lain.

Elektrolisis ialah proses penguraian elektrolit kepada unsur juzuknya apabila arus elektrik
mengalir melaluinya.Arus elektrik boleh dialirkan melalui elektrolit dengan menggunakan
dua elektroda. Elektroda yang disambungakan kepada terminal positif yang dinamakan
anoda, manakala elektroda yang disambungkan kepada terminal negati dinamakan
katoda.Semasa elektrolisis berlaku, ion negatif akan bergerak ke anoda.Oleh itu ion ini
dikenali sebagai kation.Ion positif pula akan bergerak ke katoda yang mana ion ini
dikenali sebagai kation. Istilah elektrolisis diperkenalkan oleh Michael Faraday [1791 -
1867]. 'Lisis' bermaksud memecah dalam bahasa Yunani. Jadi, elektrolisis bermaksud
pemecahan oleh arus elektrik. Proses Elektrolisis adalah keadaan di mana apabila
elektrolit mengkonduksikan elektrik, perubahan kimia berlaku dan elektrolit terurai
kepada unsurnya di elektroda.

Sel elektrolisis Sel kimia

Elektrolit: CuSO4 Cu2+ + SO42-


H2O H+ + OH-
Elektrolit: Na2SO4 2Na+ + SO42-
H2O H+ + OH-

Tindak balas di anod (Elektrod positif)


4OH- 2H2O + O2 + 4e
Pengoksidaan Tindak balas di anod (Elektrod negatif)
Zn Zn2+ + 2e
Pengoksidaan
Tindak balas di katod ( Elektrod negatif)
Cu2+ + 2e Cu
Penurunan Tindak balas di katod ( Elektrod positif)
2H+ + 2e H2
Penurunan

PRINSIP PERHITUNGAN ELEKTROLISIS


Hukum Faraday I
"Massa zat yang terbentuk pada masing-masing elektroda sebanding dengan kuat arus/arus
listrik yang mengalir pada elektrolisis tersebut".
Rumus:
m = e . i . t / 96.500
q=i.t
m = massa zat yang dihasilkan (gram)
e = berat ekivalen = Ar/ Valens i= Mr/Valensi
i = kuat arus listrik (amper)
t = waktu (detik)
q = muatan listrik (coulomb)
Hukum Faraday II
"Massa dari macam-macam zat yang diendapkan pada masing-masing elektroda
(terbentuk pada masing-masing elektroda) oleh sejumlah arus listrik yang sama banyaknya
akan sebanding dengan berat ekivalen masing-masing zat tersebut."
Rumus:
m1 : m2 = e1 : e2
m = massa zat (garam)
e = berat ekivalen = Ar/Valensi = Mr/Valensi
Hukum Faraday erat kaitanya dengan muatan lisktrik. Muatan listrik, Q, adalah
pengukuran muatan dasar yang dimiliki suatu benda. Satuan Q adalah coulomb, yang
merupakan 6.24 x 1018 muatan dasar. Q adalah sifat dasar yang dimiliki oleh materi baik
itu berupa proton (muatan positif) maupun elektron (muatan negatif). Muatan listrik total
suatu atom atau materi ini bisa positif, jika atomnya kekurangan elektron. Sementara atom
yang kelebihan elektron akan bermuatan negatif. Besarnya muatan tergantung dari
kelebihan atau kekurangan elektron ini, oleh karena itu muatan materi/atom merupakan
kelipatan dari satuan Q dasar. Dalam atom yang netral, jumlah proton akan sama dengan
jumlah elektron yang mengelilinginya (membentuk muatan total yang netral atau tak
bermuatan). Muatan listrik partikel disimbolkan sebagai e atau kadang-kadang q adalah
muatan listrik oleh sebuah partikel proton atau sama dengan angka negatif muatan listrik
sebuah partikel elektron. Merupakan konstanta fisika dan satuan muatan listrik.Nilainya
adalah 1.602 176 53(14) × 10-19 C, menurut daftar konstanta fisika CODATA tahun
2002. Pada sistem Centimetre gram second (CGS), nilainya mendekati 4.803 × 10-10
statcoulomb.Sejak pertama kali diukur oleh Robert Millikan pada percobaan tetes-minyak
pada tahun 1909, muatan dasar partikel diyakini tidak bisa dibagi lagi. Quark, ditemukan
tahun 1960s, dipercaya memiliki muatan listrik sebesar e/3, hanya terdapat dalam jumlah
partikel lebih dari satu. Quark tidak pernah dideteksi dalam satu partikel.
Tabel konversi untuk satuan muatan listrik
1 e (konstanta muatan listrik partikel)

1. Sel volta (sel galvani yang dikembangkan oleh Alessandro Volta (1745-1827) dan Luigi
Galvani (1737- 1798) dari Italia. Dalam sel volta, reaksi redoks akan menghasilkan arus
listrik. Dengan perkataan lain, energi kimia diubah menjadi energi listrik.
2. Sel elektrolisis yang dikembangkan oleh Sir Humphry Davy (1778- 1829) dan Michael
Faraday (1791- 1867) dari Inggris. Dalam sel elektrolisis arus listrik akan menghasilkan
reaksi redoks. Jadi, energi listrik diubah menjadi energi kimia.

Voltmeter adalah alat/perkakas untuk mengukur besar tegangan listrik dalam suatu rangkaian
listrik. Voltmeter disusun secara paralel terhadap letak komponen yang diukur dalam rangkaian.
Alat ini terdiri dari tiga buah lempengan tembaga yang terpasang pada sebuah bakelite yang
dirangkai dalam sebuah tabung kaca atau plastik. Lempengan luar berperan sebagai anode
sedangkan yang di tengah sebagai katode. Umumnya tabung tersebut berukuran 15 x 10cm
(tinggi x diameter).
Elektrolisis ialah proses penguraian elektrolit kepada unsur juzuknya apabila arus elektrik
mengalir melaluinya.Arus elektrik boleh dialirkan melalui elektrolit dengan menggunakan dua elektroda.
Elektroda yangdisambungakan kepada terminal positif yang dinamakan anoda, manakala
elektroda yang disambungkan kepadaterminal negati dinamakan katoda.Semasa elektrolisis berlaku,
ion negatif akan bergerak ke anoda.Oleh itu ionini dikenali sebagai kation.Ion positif pula akan
bergerak ke katoda yang mana ion ini dikenali sebagai kation.Istilah elektrolisis
diperkenalkan oleh Michael Faraday [1791 - 1867]. 'Lisis' bermaksud memecah dalam
bahasaYunani. Jadi, elektrolisis bermaksud pemecahan oleh arus elektrik. Proses Elektrolisis adalah
keadaan di manaapabila elektrolit mengkonduksikan elektrik, perubahan kimia berlaku dan
elektrolit terurai kepada unsurnya dielektroda.Voltameter Merupakan alat/perkakas untuk
mengukur besar tegangan listrik dalam suaturangkaian listrik . Alat ini terdiri dari tiga buah
lempengan tembaga yang terpasang pada sebuah bakeliteyang dirangkai dalam sebuahtabung kaca
atau plastik. Lempengan luar berperan sebagai anoda sedangkan yang di tengah sebagai
katoda.Umumnya tabung tersebut berukuran 15 x 10cm (tinggi x diameter).Metal/logam dapat
bertindak sebagai konduktor listrik, akibat adanya pergerakan bebas dari elektron-elektron pada
strukturnya. Secara sederhana konduksinya disebut konduksi metalik.

Pada larutan elektrolit yang ada kecenderungan sebagai konduksi listrik, dalam peristiwa ini dapat
digambarkan sebagai berikut :Gambar 2.1 Larutan elektrolit sebagai konduktor Jika kedua
elektrode dihubungkan dengan arus listrik searah (DC), maka ion-ion pada larutan akan
bergerak berlawanan arah. Artinya, ion-ion positif akan bergerak ke elektrode negatif, sebaliknya ion-ion
negatif akan bergerak kearah elektrode positif. Pergerakan-pergerakan muatan ion dalam larutan akan
membawa energi listrik.Kondisi demikian ini disebut elektrolitik. Apabila ion-ion dalam larutan terkontak
dengan elektrode maka reaksikimia akan terjadi. Pada katode akan mengalami reduksi dan pada anoda
akan mengalami oksidasi.Sifat hantaran listrik zat cair dapat dibedakan1. Isolator, misal : air murni,
minyak, dll.2. Larutan ion, misal :a. mengalami perubahan kimia, misal : asam-basa, garam. b. tidak
mengalami perubahan kimia, misal : air raksa, logam cair.Sesuai dengan tujuan percobaan ini, maka
untukmenghitung arus, diperlukan endapan logam di katoda.Maka, akan ditinjau aspek kuantitatif pada
elektrolisis ini dengan mengggunakan hukum Faraday, yaitu :“ Dalam elektrolisis, lewatnya 1 Faraday
pada rangkaian menyebabakan oksidasi satu bobot ekivalen suatu zat pada satu elektrode dan reduksi
satu bobot ekivalen pada elektrode yang lain.”Dan dinyatakan dalam rumus :

G = a . i . t Dimana : G = jumlah endapan logam (gr)a = ekivalen elektrokimia


(gr/coloumb)i = arus (Ampere)t = waktu (detik)

http://id.wikipedia.org/wiki/Voltmeter

http://fredi-36-a1.blogspot.com/2009/12/voltameter-tembaga.html

http://www.scribd.com/doc/48944410/voltameter-tembaga

Anda mungkin juga menyukai