Anda di halaman 1dari 118

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP KINERJA BIDAN

DESA DALAM PENCAPAIAN CAKUPAN IMUNISASI DASAR


LENGKAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIABU
KABUPATEN MANDAILING NATAL TAHUN 2017

SKRIPSI

OLEH:
NURIZKIANA NASUTION
NIM : 131000545

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP KINERJA BIDAN
DESA DALAM PENCAPAIAN CAKUPAN IMUNISASI DASAR
LENGKAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIABU
KABUPATEN MANDAILING NATAL TAHUN 2017

Skripsi ini diajukan sebagai


salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kesehatan Masyarakat

OLEH:
NURIZKIANA NASUTION
NIM : 131000545

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PENGARUH

KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP KINERJA BIDAN DESA

DALAM PENCAPAIAN CAKUPAN IMUNISASI DASAR LENGKAP DI

WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIABU KABUPATEN MANDAILING

NATAL TAHUN 2017” ini beserta seluruh isinya adalah benar hasil karya saya

sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara

yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat

keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko atau sanksi yang

dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap

etika keilmuan dalam karya saya ini, atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian

karya saya ini.

Medan, April 2018


Yang Membuat Pernyataan,

Nurizkiana Nasution

i
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRAK

Program imunisasi merupakan upaya kesehatan yang paling efektif untuk


menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi akibat PD3I (Penyakit yang
Dapat Dicegah Dengan Imunisasi). Rerata cakupan imunisasi dasar lengkap di
Wilayah Kerja Pukesmas Siabu pada Tahun 2016 sekitar 68,4%. Masih jauh bila
dibandingkan dengan target Renstra yaitu 95%. Cakupan imunisasi dasar lengkap
erat kaitannya dengan kinerja tenaga kesehatan seperti bidan desa sebagai
pelaksana imunisasi. Karakteristik individu bidan desa merupakan masalah yang
sangat penting untuk dikaji dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan
pembangunan kesehatan terutama dalam program imunisasi. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik individu (umur, pendidikan,
tenpat tinggal, lama kerja, pelatihan, pengetahuan, kemampuan, persepsi, sikap
dan motivasi) terhadap kinerja bidan desa dalam pencapaian cakupan imunisasi di
Wilayah Kerja Puskesmas Siabu Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2017.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif
dengan metode explanatory survey. Populasi penelitian ini adalah seluruh bidan
desa di Wilayah Kerja Puskesmas Siabu. Sampel dalam penelitian ini
menggunakan Total Populasi yaitu berjumlah 38 orang bidan desa. Analisis data
dilakukan dengan uji regresi linear berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 52,6% responden yang memiliki
kinerja kurang, 23,7 kinerja sedang, dan 23,7 memiliki kinerja baik. Variabel
masa kerja, kemampuan dan motivasi berpengaruh terhadap kinerja bidan desa
dengan p value < α 0,05, sedangkan umur, pendidikan, pelatihan, pengetahuan,
tempat tinggal, sikap dan persepsi tidak berpengaruh terhadap kinerja bidan desa
karena p > α 0,05, yang artinya semakin baik kemampuan dan motivasi bidan desa
sebagai pelaksana imunisasi semakin baik pula kinerjanya maupun sebaliiknya.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah adanya pengaruh yang signifikan
antara masa kerja, kemampuan dan motivasi terhadap kinerja bidan desa.
Disarankan kepada tenaga kesehatan khususnya bidan desa sebagai pelaksana
imunisasi, untuk meningkatkan kinerja agar pelayanan kesehatan ke masyarakat
terlaksana dengan baik.

Kata Kunci : Kinerja, Individu, Imunisasi

iii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRACT

Immunization is the most effective program to reduce infant morbidity and


mortality that caused by PD3I (diseases that can be prevented by immunization).
The avarege of immunization coverage in Siabu heath centre in 2016 was around
68,4%. It is still far than the Renstra target wich set above 95%. Immunization
coverage corresponden with the performance od the health worker like the village
midwife as the immunization implementers. Individual characteristics of the
village midwife is a vital problem to be examined in order to maintain and
increase the health development, especially in immunization program. The
purpose of this study is to determine the influence of individual characteristics
(age, education, residence, work term, training, knowledge, ability, perception,
attitude and motivation) with the performance of the village midwife in achieving
comprehensive basic immunization coverage in Siabu health centre, Mandailing
Natal District in 2017.
This research is a quantitative research and the observation method is
explanatory survey method. The population of this research is the village midwife
of Siabu health centre. The samples in this study consist of 38 village midwife. The
data was analyzed through multiple linear regression test..
The result of this study showed that 52,6% of respondents with poor
performance, 23,7% with less performance, and 23,7% with good performance.
The variables of the characteristics individual as work term, ability and
motivation had influence on the performance village’s midwife with p-value < α
0,05, meanwhile age, education, training, knowledge, residence, attitude and
perception did not have any influence with the performance of the village midwife
due to p-value > α 0,05, which is means, with better ability and motivation of the
village midwife as immunization implementer, would perform their job better and
on the contrary.
The result of research indicated that, there is a relation between the work
term, ability and motivation that had influence with the village midwife’s work
performance. It is recommended that the health worker, especially village midwife
as immunization implementers, to increase their performance for a better health
service for the society.

Keywords : Performance, Individuals, Immunization

iv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanyalah untuk Allah SWT atas semua rahmat dan

karunia-Nya yang berlimpah dan tak terhingga, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGARUH KARAKTERISTIK

INDIVIDU TERHADAP KINERJA BIDAN DESA DALAM

PENACAPAIAN CAKUPAN IMUNISASI DASAR LENGKAP DI

WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIABU KABUPATEN MANDAILING

NATAL TAHUN 2017”. Skripsi ini adalah salah satu syarat yang ditetapkan

untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat di Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang setulus-

tulusnya kepada Ayahanda tercinta Drs. Umar Imam Ali Nasution dan Ibunda

tersayang Tima Ani Nasution yang telah membesarkan, mendidik, dan

memberikan kasih sayang yang begitu berharga serta memberi dukungan dan doa

bagi penulis dalam menyelesaikan pendidikan dan penulisan skripsi ini.

Penulis juga banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, maka

dari itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H, M.Hum selaku Rektor Universitas

Sumatera Utara.

2. Prof. Dr. Dra. Ida Yustina, M.Si, selaku Dekan Fakultas Kesehatan

Masyarakat, Universitas Sumatera Utara.

v
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. Dr. Drs. Zulfendri, M.Kes selaku ketua Departemen Administrasi dan

Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Sumatera Utara.

4. dr. Rusmalawaty, M.Kes selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah

meluangkan waktu, memberikan bimbingan, dukungan, nasihat, ide, serta

masukan sehingga laporan hasil skripsi ini dapat diselesaikan dengan

baik..

5. Dr. Drs. Surya Utama, MS, selaku dosen penguji I yang telah memberikan

berbagai kritik dan saran untuk tercapainya kesempurnaan skripsi ini.

6. dr. Fauzi, SKM, selaku dosen penguji II yang telah memberikan berbagai

kritik dan saran untuk tercapainya kesempurnaan skripsi ini.

7. Ir. Evi Naria, M.Kes selaku Dosen Pembimbing Akademik selama penulis

mengikuti pendidikan di Fakultas Kesehatan Masyarakat.

8. Seluruh dosen beserta staf Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Sumatera Utara.

9. dr. Saleh Usman selaku Kepala Puskesmas Siabu Kabupaten Mandailing

Natal yang telah memberi izin dan kesempatan melakukan penelitian, serta

seluruh pegawai puskesmas dan bidan desa yang memberikan bantuannya

sampai dengan penelitian ini selesai..

10. Keluarga Penulis Abang dan Kakak, Zulfikar Abul Hasan Nst, Zulkomar

Azwardi Nst, Oktri Fadhilah Nasution, Juliana Nst dan Nur Ilmi Lubis

yang selalu mendengarkan cerita, memberikan doa dan dukungan yang

menjadi motivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

vi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
11. Sahabat-sahabat penulis Widya, Intan, Amel, Cahaya, Atikah, Ira, Melani,

Wardah, yang telah memberikan saran, perhatian dan dukungan, semangat

dan doa, terima kasih penulis ucapkan karena telah tulus menjadi sahabat

yang selalu membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

12. Teman sahabat seperjuangan di peminatan AKK Yusra Mizarra Hasibuan

dan teman-teman PBL di Desa Lubuk Bayas (Riani, Tiwi, Hana, Obi).

Terima kasih telah bersedia berbagi suka dan duka selama ini.

13. Teman-teman perkuliahan penulis (Ovin, Putri, Riza, Nancy, Novel),

teman jalak (Indah, Nova, Rizky) dan pihak-pihak lain yang tidak dapat

disebutkan satu per satu. Terima kasih atas segala bantuan yang diberikan

dalam proses penelitian dan penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini.

Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang

sifatnya membangun dalam penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata semoga Tuhan

senantiasa melimpahkan karunia-Nya kepada kita dan penulis berharap skripsi ini

dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Medan, April 2018


Penulis

Nurizkiana Nasution

vii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI................................ i


HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... ii
ABSTRAK................................................................................................... iii
ABSTRACT.................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR................................................................................. v
DAFTAR ISI ….. ........................................................................................ viii
DAFTAR TABEL……................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiii
RIWAYAT HIDUP..................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang.............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................... 8
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 8
1.4 Hipotesis....................................................................................... 8
1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................ 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 10


2.1 Bidan Desa ................................................................................... 10
2.1.1 Pengertian Bidan dan Bidan Desa ........................................ 10
2.1.2 Tugas Pokok dan Fungsi Bidan di Desa ............................... 11
2.1.3 Fungsi Bidan Desa dalam Program Imunisasi ...................... 12
2.2 Karakteristik Individu ................................................................... 15
2.2.1 Umur ................................................................................... 15
2.2.2 Pendidikan........................................................................... 16
2.2.3 Tempat Tinggal ................................................................... 17
2.2.4 Masa Kerja .......................................................................... 17
2.2.5 Pengetahuan......................................................................... 18
2.2.6 Pelatihan.............................................................................. 19
2.2.7 Kemampuan......................................................................... 20
2.2.8 Persepsi ............................................................................... 21
2.2.9 Sikap.................................................................................... 21
2.2.10 Motivasi ............................................................................. 22
2.3 Kinerja.......................................................................................... 23
2.3.1 Pengertian Kinerja ............................................................... 23
2.3.2 Penilaian / Evaluasi Kinerja ................................................. 24
2.3.3 Pengukuran Kinerja ............................................................. 25
2.3.4 Faktor-faktor yang Memengaruhi Kinerja ............................ 26
2.4 Kerangka Konsep.......................................................................... 27

viii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 28
3.1 Jenis Penelitian ............................................................................. 28
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian......................................................... 28
3.3 Populasi dan Sampel ..................................................................... 28
3.3.1 Populasi ............................................................................... 28
3.3.2 Sampel................................................................................. 28
3.4 Metode Pengumpulan Data ........................................................... 29
3.4.1 Wawancara .......................................................................... 29
3.4.2 Data Sekunder ..................................................................... 29
3.5 Variabel dan Definisi Operasional................................................. 29
3.5.1 Variabel Independen ............................................................ 29
3.5.2 Variabel Dependen .............................................................. 31
3.6 Metode Pengukuran ...................................................................... 31
3.6.1 Pengukuran Variabel Bebas ................................................. 31
3.6.2 Pengukuran Variabel Terikat................................................ 32
3.7 Metode Analisis Data ................................................................... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................ 34


4.1 Gambaran Lokasi Penelitian ......................................................... 34
4.1.1 Keadaan Geografi ................................................................ 34
4.1.2 Keadaan Demografi ............................................................. 35
4.1.3 Program Imunisasi di Puskesmas Siabu ............................... 35
4.2 Deskripsi Variabel Penelitian........................................................ 36
4.2.1 Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Responden 36
4.2.2 Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Pelatihan ......... 37
4.2.3 Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Pengetahuan.... 37
4.2.4 Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Kemampuan.... 38
4.2.5 Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Persepsi........... 38
4.2.6 Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Sikap............... 39
4.2.7 Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Motivasi .......... 39
4.2.8 Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Kinerja ............ 40
4.3 Analisis Data ................................................................................ 40
4.3.1 Uji Normalitas ..................................................................... 41
4.3.2 Linearitas............................................................................. 42
4.3.3 Pemodelan Regresi Linear Ganda ........................................ 42
4.3.4 Model Akhir ........................................................................ 43

BAB V PEMBAHASAN.......................................................................... 45
5.1 Kinerja Bidan Desa dalam Pencapaian Cakupan Imunisasi Dasar
Lengkap di Wilayah Kerja Puskesmas Siabu................................. 45
5.2 Pengaruh Masa Kerja Terhadap Kinerja Bidan Desa ..................... 48
5.3 Pengaruh Kemampuan Terhadap Kinerja Bidan Desa ................... 50
5.4 Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Bidan Desa ......................... 53
5.5 Variabel yang Tidak Berpengaru Terhadap Kinerja....................... 55
5.5.1 Umur.................................................................................... 56

ix
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5.5.2 Pendidikan ........................................................................... 56
5.5.3 Tempat Tinggal .................................................................... 57
5.5.4 Pelatihan .............................................................................. 58
5.5.5 Pengetahuan ......................................................................... 59
5.5.6 Persepsi................................................................................ 59
5.5.7 Sikap.................................................................................... 60

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN.................................................... 62


6.1 Kesimpulan................................................................................... 62
6.2 Saran ............................................................................................ 62

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 63

LAMPIRAN

x
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Prosedur Pemberian Imunisasi ................................................ 13

Tabel 3.1 Aspek Pengukuran Variabel Independen ................................. 31

Tabel 3.3 Aspek Pengukuran Variabel Dependen ................................... 32

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Umur, Pendidikan, Tempat Tinggal dan


Lama Kerja Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Siabu
Tahun 2017 ............................................................................ 36

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kategori Pelatihan Responden ................ 37

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi kategori Pengetahuan Responden ............ 38

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi kategori Kemampuan Responden ........... 38

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kategori Persepsi Responden .................. 39

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Kategori Sikap Responden ..................... 39

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Kategori Motivasi Responden ................. 40

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Kategori Kinerja Bidan Desa ................... 40

Tabel 4.9 Hasil Uji Anova ...................................................................... 42

Tabel 4.10 Hasil Uji Regresi Linear Berganda ......................................... 42

Tabel 4.11 Hasil Akhir Regresi ................................................................ 43

xi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian ................................................... 27

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Data ....................................................... 41

xii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 Master Data Penelitian

Lampiran 3 Lampiran Output SPSS

Lampiran 4 Uji Normalitas Data

Lampiran 5 Uji Regresi Linear Berganda

Lampiran 6 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden

Lampiran 7 Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 8 Surat Izin Penelitian

Lampiran 9 Surat Keterangan Selesai Penelitian

xiii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Nurizkiana Nasution lahir di Kota Medan pada tanggal 04

September 1995. Penulis beragama Islam dan bersuku batak mandailing. Penulis

merupakan anak keempat dari 4 bersaudara, putri dari Ayahanda Drs. Umar Imam

Ali Nasution dan ibunda Tima Ani Nasution. Penulis beralamat di Jln. Jalak XXII

No. 539 Perumnas Mandala, Medan.

Pendidikan formal penulis dimulai dari masuk TK Aba Melati Kota Medan,

pada tahun 2000 dan selesai pada tahun 2001, masuk jenjang Sekolah Dasar pada

tahun 2001 dan selesai pada tahun 2007 di SDN 142557 Tanggabosi I, Kabupaten

Mandailing Natal, penulis melanjutkan pendidikan di MTsN Huraba Kecamatan

Siabu pada tahun 2007 dan selesai pada tahun 2010, kemudian melanjutkan

pendidikan di SMAN 18 Medan pada tahun 2010 dan selesai pada tahun 2013.

Pada tahun 2013 penulis melanjutkan pendidikan S1 di Universitas Sumatera

Utara, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Program Studi Ilmu Kesehatan

Masyarakat dan selesai pada tahun 2018.

xiv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban

ganda (double bourden), yaitu beban masalah penyakit menular dan penyakit

degenaratif. Pemberantasan penyakit menular sangat sulit karena penyebarannya

tidak menenal batas wilayah administrasi. Imunisasi merupakan salah satu upaya

untuk mencegah terjadinya penyakit menular yang merupakan salah satu kegiatan

prioritas Kementrian Kesehatan sebagai salah satu bentuk nyata komitmen

pemerintah untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya

untuk menurunkan angka kematian pada anak (Permenkes RI, 2017).

Setiap tahun lebih dari 1,4 juta anak di dunia meninggal karena berbagai

penyakit yang sebenarnya dapat dicegah dengan imunisasi. Imunisasi adalah suatu

upaya untuk menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif

terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu saat terpapar dengan penyakit

tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Beberapa penyakit

menular yang termasuk ke dalam Penyakit yang dapat dicegah dengam Imunisasi

(PD3I) antara lain TBC, Difteri, Tetanus, Hepatitis B, Pertusis, Campak, Polio,

radang selaput otak, dan radang selaput paru-paru. Anak yang telah diberi

imunisasi akan terlindungi dari berbagai penyakit berbahaya tersebut, yang dapat

menimbulkan kecacatan atau kematian (Kemenkes RI, 2016).

Imunisasi yang diwajibkan sesuai PPI ada lima yaitu imunisasi Hepatitis B

yang diberikan pada saat bayi berusia 0-24 jam, imunisasi BCG diberikan 1 kali

pada saat bayi berusia 1 bulan, imunisasi Polio diberikan sebanyak 4 kali yaitu

1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2

pada saat bayi berusia 1,2,3, dan 4 bulan, imunisasi DPT-HB-Hib diberikan

sebanyak 3 kali pada saat bayi berusia 2,3, dan 4 bulan, dan imunisasi Campak

diberikan satu kali pada saat anak berusia 9 bulan. BCG, untuk mencegah

penyakit TBC. DPT, untuk mencegah penyakit-penyakit diptheri, pertusis dan

tetanus. Polio, untuk mencegah penyakit poliomilitis. Campak, untuk mencegah

penyakit campak. Hepatitis B, untuk mencegah penyakit hepatitis (Permenkes RI,

2017).

Menurut Data Kesehatan Indonesia Tahun 2015, mencatat cakupan

indikator imunisasi dasar lengkap di Indonesia sebesar 86,5%. Angka ini belum

mencapai target Renstra pada tahun 2015 yang sebesar 91%. Kemudian

meningkat pada tahun 2016 dengan rata-rata cakupan imunisasi dasar lengkap

sebesar 91,1 % (HB 87,0%, BCG 92,7%, DPT-HB-HiB 93,0%, Polio 92,2%, dan

Campak 92,5%) angka ini juga belum mencapai target Renstra pada tahun 2016

yang sebesar 95% (Kemenkes RI, 2017).

Berdasarkan data Profil Kesehatan Sumatera Utara Tahun 2015 cakupan

imunisasi dasar lengkap Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2015 sebanyak

79,9% dan pada tahun 2016 yaitu dengan rata-rata cakupan sebesar 81,2 %.

(Dinkes Sumatera Utara, 2017).

Indikator lain yang diukur untuk menilai keberhasilan pelaksanaan

imunisasi yaitu Universal Child Immunization (UCI) desa/kelurahan.

Desa/kelurahan UCI adalah gambaran suatu desa/kelurahan yaitu minimal 80%

bayi (0-11) yang ada di desa/kelurahan tersebut telah mendapatkan imunisasi

dasar lengkap (Kemenkes RI, 2016).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3

Menurut Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015, cakupan desa/kelurahan

Universal Child Immunization (UCI) di Indonesia meningkat dibanding tahun

2014 dan tahun 2013. Pada tahun 2013 yaitu 80.23%, tahun 2014 yaitu 81.82%

dan pada tahun 2015 sebanyak 82.30%, namun angka ini belum memenuhi target,

karena target UCI desa/kelurahan tahun 2015 adalah 100%. Cakupan

desa/kelurahan UCI di Sumatera Utara pada tahun 2013 yaitu 75,78%, pada tahun

2014 yaitu 78,01% pada tahun 2015 yaitu 75,39% dan pada tahun 2016 yaitu

sebanyak 73,44%. Angka ini menunjukan adanya penurunan cakupan

desa/kelurahan UCI yang belum mencapai target yang ditentukan.

Tingkat capaian atau cakupan imunisasi yang masih rendah sangat

ditentukan oleh tugas bidan desa sebagai pelaksana program imunisasi di desa

tempat tugasnya. Bidan desa adalah bidan yang ditempatkan, diwajibkan tinggal

serta bertugas melayani masyarakat dalam pencapaian target derajat kesehatan di

wilayah kerjanya yang meliputi satu sampai dua desa. Besarnya tanggung jawab

bidan desa sebagaimana disebutkan dalam prosedur pelaksanaan imunisasi bahwa

setiap bidan desa bertanggung jawab melakukan : persiapan imunisasi di desa,

iventarisasi sasaran imunisasi, persiapan vaksin, peralatan dan persiapan

kebutuhan imunisasi lainnya, sehingga bidan desa merupakan ujung tombak

pelaksaan program imunisasi dengan meningkatkan peran serta masyarakat dalam

melaksanakan pelayanan kesehatan pada bayi dan balita termasuk imunisasi.

Tercapai atau tidaknya cakupan imunisasi di suatu desa dilihat dari baik atau

buruknya kinerja bidan desa tersebut (Permenkes RI, 2013).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4

Kinerja adalah tentang hasil-hasil yang diperoleh dari fungsi-fungsi

pekerjaan atau kegiatan selama kurun waktu tertentu. Kinerja kesehatan menjadi

unsur yang sangat penting dalam upaya memelihara dan meningkatkan

pembangunan nasional bidang kesehatan. Kajian tentang kinerja memberikan

kejelasan bahwa beberapa faktor yang sangat menunjang bagi individu dalam

mencapai prestasi kerja, seperti motivasi, imbalan, persepsi, kemampuan,

keterampilan dan ketersediaan sumber daya lain yang mendukung kinerja bidan

(Mangkunegara, 2014).

Dengan demikian kinerja bidan adalah sesuatu yang dicapai oleh seorang

bidan dalam melaksanakan kegiatannya baik tugas pokok dan kegiatan lain-lain

yang dapat mendukung keberhasilan tugas-tugasnya sesuai fungsinya. Jadi kinerja

merupakan prestasi yang diperlihatkan oleh bidan tersebut serta dalam hal ini

tentu menunjukkan kemampuan kerja pada bidan tersebut yang dapat dilihat dari

cakupan imunisasi dasar lengkap.

Berdasarkan data Profil Kesehatan Kabupaten Mandailing Natal Tahun

2016 cakupan imunisasi dasar di Kabupaten Mandailing Natal pada tahun 2015

yaitu sebanyak 60,9% (HB 0 42,55%, BCG 51,5%, DPT-HB-HiB 3 68,02%, Polio

4 62,4%, Campak 79,8%), kemudian mengalami penaikan pada tahun 2015

menjadi 76,8% (HB 61,07%, BCG 70,5%, DPT-HB-HiB 85,0%, Polio 80,4%,

Campak 87,4%), dan pada tahun 2016 mengalami penurunan menjadi 74,8% (HB

58,85%, BCG 66,5%, DPT-HB-HiB 84,94%, Polio 82,90%, Campak 80,8%).

Puskesmas Siabu termasuk kategori imunisasi terendah dan tidak UCI di

Kabupaten Mandailing Natal. Di Wilayah Kerja Puskesmas Siabu dari 625 bayi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


5

yang lahir hidup hanya 400 bayi yang mendapatkan imunisasi dasar lengkap,

dengan rata-rata cakupan imunisasi dasar lengkap yaitu 64,8% (HB 52,55%, BCG

61,5%, DPT-HB-HiB 68,02%, Polio 62,4%, dan Campak 79,8%) dan jauh dari

target Renstra 95%. Cakupan desa/kelurahan UCI juga belum tercapai, karena

dari 18 desa Kecamatan Siabu hanya ada 3 desa/kelurahan yang sudah UCI,

dengan persentase Desa UCI Puskesmas Siabu masih sebesar 16,2% dan jauh dari

target Renstra (Profil Dinkes Mandailing Natal, 2017).

Puskesmas Siabu terletak di Kabupaten Mandailing Natal dan salah satu

Puskesmas yang terdapat di Kecamatan Siabu selain Puskesmas Sihepeng.

Berdasarkan laporan Puskesmas Siabu terdapat 17 desa dengan 1 kelurahan

dengan 38 bidan desa. Diketahui dari bayi yang lahir hidup berjumlah 615 hanya

421 bayi yang mendapatkan imunisasi dasar lengkap pada tahun 2016 yaitu

dengan rata-rata cakupan IDL sebanyak 68,4% (HB 56,70%, BCG 65,70%, DPT-

HB-HiB 71,20%, Polio 67,55% dan Campak 82,05%). Dan dari 18 desa wilayah

kerja puskesmas Siabu hanya 6 desa/kelurahan yang UCI dengan rata-rata

cakupan UCI adalah sebesar 33,4% (Profil Puskesmas Siabu, 2017).

Berdasarkan survei pendahuluan, dengan mewawancarai

penanggungjawab imunisasi pada bulan Agustus 2017, dalam hal ini didapat

keterangan bahwa; kinerja bidan pelaksana imunisasi masih kurang.

Penanggungjawab imunisasi menilai tanggung jawab bidan pelaksana belum

maksimal terhadap pelayanan imunisasi, bidan tidak mengetahui cara melakukan

pendekatan dan penyuluhan tentang imunisasi kepada semua ibu yang mempunyai

bayi; bidan pelaksana imunisasi yang sudah lama bekerja terlihat lebih

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


6

berpengalaman dibanding yang baru bekerja; sikap bidan seperti kelalaian dalam

bertugas yang berdampak langsung pada kerja sesama bidan, misalnya

keterlambatan pelaporan hasil imunisasi yang dilakukan oleh bidan pelaksana, hal

ini berakibat terlambatnya tindak lanjut dalam pencapaian target cakupan

imunisasi di desa.

Berdasarkan wawancara dengan beberapa bidan pelaksana pada bulan

Agustus tahun 2017; (1) mereka mengatakan kurang mengetahui bagaimana

melakukan penyuluhan langsung tentang imunisasi kepada semua ibu yang

mempunyai bayi, dan mereka tidak mengetahui anak akan mengalami KIPI jika

diimunisasi; (2) kemampuan bidan pelaksana masih kurang, bidan pelaksana tidak

melakukan tindak lanjut terhadap sasaran yang tidak datang saat pelayanan

imunisasi; (3) persepsi atas kesadaran dari bidan sendiri juga terlihat kurang,

bidan jarang melakukan penyuluhan ke desa-desa yang berdampak akan

pentingnya kesadaran masyarakat tentang imunisasi juga akan berkurang; (4)

motivasi bidan pelaksana kurang dalam bekerja, diliat dari kurangnya keinginan

untuk mengatasi tantangan yang timbul dalam pelaksanaan imunisasi dan juga

tugas-tugas yang mereka hadapi membuat mereka tidak bersemangat lagi. Dari

beberapa hal diatas sangat berpengaruh terhadap tingkat capaian atau cakupan

imunisasi dasar lengkap.

Belum tercapainya target cakupan imunisasi dasar lengkap dan belum

meratanya cakupan UCI di Wilayah Kerja Puskesmas Siabu Kabupaten

Mandailing Natal, maka apabila hal ini berkembang jauh lebih buruk dapat

mengakibatkan tingginya angka kematian bayi serta meningkatnya kejadian

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


7

penyakit PD3I di Wilayah Kerja Puskesmas Siabu. Bidan sebagai petugas

imunisasi Puskesmas mempunyai peran yang sangat penting dan strategis dalam

upaya pelaksanaan program imunisasi, banyak tugas yang harus dilaksanakan baik

yang bersifat teknis maupun administratif.

Kinerja bidan merupakan kesuksesan bidan dalam melaksanakan

pekerjaannya sebagai petugas kesehatan sesuai dengan apa yang telah

diketahuinya. Salah satu perilaku yang mempengaruhi kinerja adalah pengetahuan

petugas terhadap tugas pekerjaannya. Selaras penelitian Mukhlis (2006) terdapat

hubungan antara pengetahuan dengan kinerja vaksinasi di Kabupaten Aceh Timur.

Studi yang dilakukan Ngadarojatun dkk (2013) menunjukan bahwa

terdapat hubungan antara pengetauhan, sikap, motivasi, kepemimpinan dan

kompensasi terhadap kinerja petugas imunisasi di puskesmas Kabupaten Sigi.

Penelitian Hadi (2012) menyimpulkan bahwa kemampuan, masa kerja,

kepemimpinan, supervisi, sarana kerja, sikap dan motivasi berpengaruh terhadap

kinerja bidan desa dalam pelaksanaan program imunisasi di Kabupaten Tapanuli

Selatan. Demikian juga penelitian Rosmainun (2015) menyimpulkan bahwa

motivasi, kemampuan dan persepsi bidan berpengaruh terhadap pemberian

imunisasi di Kota Padangsidimpuan.

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka peneliti

melakukan penelitian yang berjudul “pengaruh karakteristik individu terhadap

kinerja bidan desa dalam pencapaian cakupan imunisasi dasar lengkap di Wilayah

Kerja Puskesmas Siabu Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2017”.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


8

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pertimbangan diatas sangat perlu dianalisis “Apakah ada

pengaruh karakteristik individu (umur, pendidikan, pelatihan, pengetahuan,

kemampuan, tempat tinggal, lama kerja, persepsi, sikap dan motivasi) terhadap

kinerja bidan desa dalam pencapaian cakupan imunisasi dasar lengkap di Wilayah

Kerja Puskesmas Siabu kabupaten Mandailing Natal tahun 2017?”.

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik individu

(umur, pendidikan, pelatihan, pengetahuan, kemampuan, tempat tinggal, lama

kerja, persepsi, sikap dan motivasi) terhadap kinerja bidan desa dalam pencapaian

cakupan imunisasi dasar lengkap di Wilayah Kerja Puskesmas Siabu kabupaten

Mandailing Natal tahun 2017.

1.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada pengaruh karakteristik individu

(umur, pendidikan, pelatihan, pengetahuan, kemampuan, tempat tinggal, lama

kerja, persepsi, sikap dan motivasi) terhadap kinerja bidan desa dalam pencapaian

cakupan imunisasi dasar lengkap di Wilayah Kerja Puskesmas Siabu Kabupaten

Mandailing Natal tahun 2017.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dilakukannya penelitian ini adalah:

1. Sebagai bahan pengembangan ilmu administrasi dan kebijakan

kesehatan khususnya tentang kinerja dalam pelaksanaan program

imunisasi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


9

2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi Puskesmas Siabu dan

Dinas Kesehatan Kabupaten Mandaling Natal.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bidan Desa

2.1.1 Pengertian Bidan dan Bidan desa

Salah satu profesi/tenaga kesehatan yang berperan penting di Indonesia

adalah bidan. Bidan terutama berperan dalam upaya kesehatan ibu dan anak.

Selain ikut membantu proses persalinan, bidan juga membantu memonitor proses

kehamilan, pasca persalinan, serta kondisi kesehatan bayi/anak yang dilahirkan.

Oleh karena itu kecukupan dan kompetensi bidan menjadi hal penting (Kemenkes

RI, 2014). Bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan

yang telah teregistrasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

(Permenkes RI, 2017).

Menurut Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dalam Kepmenkes

369/Menkes/SKIII/2007 tentang standar profesi bidan Indonesia adalah seorang

perempuan yang lulus dari pendidikan bidan yang diakui pemerintah dan

organisasi profesi di wilayah Negara Republik Indonesia serta memiliki

kompetensi dan kualifikasi untuk deregister, sertifikasi dan atau secara sah

mendapat lisensi untuk menjalakan praktik kebidanan.

Bidan desa adalah bidan yang ditempatkan, diwajibkan tinggal serta

bertugas melayani masyarakat dalam pencapaian target derajat kesehatan di

wilayah kerjanya yang meliputi satu sampai dua desa, dalam melaksanakan

tugasnya bidan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Puskesmas setempat

dan bekerja sama dengan perangkat desa (Permenkes RI, 2017).

10
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
11

2.1.2 Tugas Pokok dan Fungsi Bidan di Desa

Menurut Depkes (2007) tugas pokok bidan yaitu:

a. Melaksanakan kegiatan puskesmas di wilayah kerjanya berdasarkan urutan

prioritas masalah kesehatan yang dihadapi sesuai dengan kewenangan

yang dimiliki dan diberikan.

b. Menggerakan dan membina masyarakat desa di wilayah kerjanya agar

tumbuh kesadaran untuk berperilaku sehat.

Sedangkan Fungsi bidan adalah :

a. Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di rumah-rumah,

menangani persalinan, pelayanan keluarga berencana dan pengayoman

medis kontrasepsi.

b. Menggerakkan dan membina peran serta masyarakat dalam bidang

kesehatan sesuai permasalahan di tempat.

c. Membina dan memberikan bimbingan teknis kepada kader dan dukun

bayi.

d. Membina kelompok dasawisma di bidang kesehatan.

e. Membina kerja sama lintas program, lintas sektoral dan lembaga swadaya

masyarakat.

f. Melakukan rujukan medis maupun rujukan kesehatan ke Puskesmas

kecuali dalam keadaan darurat harus dirujukmke fasilitas lainnya.

g. Mendeteksi secara dini adanya efek samping dan komplikasi pemakaian

kontrasepsi serta adanya penyakit-penyakit lain dan berusaha mengatasi

sesuai dengan kemampuan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


12

2.1.3 Fungsi Bidan Desa dalam Program Imunisasi

Menurut Depkes RI (2009) tahap-tahap pelaksanaan program imunisasi

dasar yang harus dilakukan bidan desa di wilayah kerjanya adalah sebagai berikut:

a. Persiapan

Persiapan bidan desa dalam rangka pelaksanaan program imunisasi

dasar adalah:

1. Sosialisasi pentingnya imunisasi dasar

2. Penyuluhan langsung tentang imunisasi dasar kepada semua ibu yang

mempunyai bayi

3. Penyuluhan lewat media seperti pemasangan spanduk dan poster di

posyandu.

b. Perencanaan

Perencanaan merupakan salah satu unsur yang penting dalam

pengelolaan program imunisasi. Pada dasarnya program imunisasi

meliputi :

1. Menemukan target cakupan, yaitu menetapkan berapa besar cakupan

imunisasi yang akan dicapai pada tahun yang direncanakan untuk

mengetahui kebutuhan vaksin yang sebenarnya

2. Menghitung jumlah sasaran. Pada program imunisasi menentukan

jumlah sasaran merupakan suatu unsur yang paling penting.

Menghitung jumlah sasaran bayi berdasarkan besarnya angka

persentasi kelahiran bayi dari jumlah penduduk masing-masing

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


13

wilayah atau dapat berdasarkan besarnya jumlah sasaran bayi tahun

lalu yang diproyeksikan untuk tahun ini.

3. Lokasi pelayanan. Lokasi pelayanan imunisasi dilakukan disemua

komponen pelayanan kesehatan baik swasta maupun pemerintah.

Pelayanan bisa melalui kunjungan rumah oleh bidan di desa.

4. Menghitung kebutuhan logistik. Setelah menghitung jumlah sasaran

imunisasi, menentukan target cakupan maka data-data tersebut

digunakan untuk menghitung kebutuhan vaksin.

c. Prosedur Pelaksanaan Imunisasi

Setiap jenis imunisasi mempunyai ketentuan dalam hal dosis serta cara

pemberian. Menurut Permenkes RI No 42 Tahun 2013 tentang imunisasi,

bagi pelaksana imunisasi dijelaskan prosedur pemberian dosis imunisasi

sebagai berikut :

Tabel 2.1 Prosedur Pemberian Imunisasi


Jenis Imunisasi Dosis Cara pemberian
Hepatitis B 0,5 ml Suntikan intra muskuler pada paha
BCG 0,05 ml Suntikan intrakutan pada lengan kanan atas
Polio 2 tetes Meneteskan ke mulut
DPT-HB-Hib 0,5 ml Suntikan intra muskuler pada paha untuk
bayi, lengan kanan untuk batita
Campak 0,5 ml Suntikan subkutan pada lengan kiri atas

Program imunisasi dituntut untuk melaksanakan program secara

efektif dan efisien. Agar mencapai tujuan dan target imunisasi, maka

diidentifikasi strategi pelayanan sebagai berikut : peningkatan cakupan

program imunisasi yang tinggi dan merata, membangun kemitraan dengan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


14

lintas sektor, lintas program, organisasi profesi, melakukan advokasi,

sosialisasi, dam pembinaan secara terus-menerus, menjaga kesinambungan

program, baik perencanaan maupun anggaran, memberikan perhatian

khusus untuk wilayah rawan sosial dan rawan penyakit (KLB), dan

melaksanakan kesepakatan global. Pelayanan imunisasi dilaksanakan oleh

tenaga professional/terlatih, pelaksanaan sesuai standar, memanfaatkan

perkembangan metode dan teknologi yang lebih efektif, berkualitas dan

efisien. (Permenkes RI, 2017).

d. Indikator Penilaian Program Imunisasi

Keberhasilan program imunisasi dasar diukur dari persentase cakupan

masing-masingjenis imunisasi dasar dengan membandingkan jumlah yang

mendapatkan imunisasi dibagi total bayi lahir x 100%. Mengacu kepada

Direktorat PPM&PL, (2006) tentang modul kegiatan lima imunisasi dasar

lengkap disebutkan bahwa target pencapaian imunisasi: BCG, Polio1-IV,

DPTI-III, HBI-III serta Campak.

Berdasarkan uraian tentang imunisasi, maka standar kinerja petugas

imunisasi dalam pelaksanaan program imunisasi meliputi: persiapan

petugas, iventarisasi sasaran, persiapan vaksin, peralatan rantai vaksin,

persiapan ADS, persiapan safety box, persiapan sasaran, pemberian

imunisasi dan koordinasi.

Keseluruhan indikator kinerja petugas kesehatan tersebut faktor yang

mempengaruhi kinerja petugas kesehatan yaitu pengetahuan dan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


15

kemampuan melakukan persiapan petugas, iventarisasi sasaran, persiapan

vaksin, persiapan sasaran serta pemberian imunisasi.

Indikator yang terkait dengan kepemimpinan, supervisi dan sarana

kerja adalah ketersediaan peralatan rantai vaksin, persiapan ADS,

persiapan safety box. Sedangkan indikator yang terkait dengan sikap dan

motivasi petugas kesehatan adalah melakukan koordinasi.

2.2 Karakteristik Individu

Makmuri (2004) menyebutkan bahwa manusia berperilaku baik ataupun

buruk ditentukan oleh 4 (empat) variabel yaitu: karakteristik biografi,

kemampuan, kepribadian, dan proses belajar. Karakteristik biografik pada diri

individu dapat berupa: umur, jenis kelamin, status perkawinan, jumlah anggota

dalam keluarga, pendapatan dan senioritas. Pernyataan ini didukung oleh

Atkinson (2006), yang menemukan bahwa faktor karakteristik manusia berupa

umur dan jenis kelamin serta lama kerja mempengaruhi aktivitas kerja.

Pendapat lain yang dikemukakan Rakhmat (2004), salah satu faktor

situasional yang mempengaruhi perilaku manusia adalah faktor-faktor sosial yang

di dalamnya adalah karakteristik individu dalam populasi berupa usia, kecerdasan,

dan karakteristik biologis. Pendapat ini didukung oleh Darma (2005), bahwa

faktor-faktor karakteristik individu yang mempengaruhi kinerja meliputi: umur,

jenis kelamin, pendidikan, lama kerja dan penempatan kerja.

Unsur-Unsur Karakteristik Individu meliputi :

2.2.1 Umur

Umur merupakan variabel yang digunakan sebagai ukuran mutlak indikator

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


16

fisiologis dengan kata lain penggunaan dengan umur, karena yang semakin tua

mempunyai karakteristik fisiologis dengan tanggug jawab sendiri. Umumnya

kinerja personel meningkat sejalan dengan peningakatan usia pekerja. Pekerja usia

20-30 tahun mempunyai motivasi kerja relatif lebih rendah dibandingkan pekerja

yang lebih tua, karena pekerja lebih muda belum berpijak pada realitas, sehingga

seringkali mengalami kekecewaan dalam bekerja. Hal ini menyebabkan

rendahnya kinerja dan kepuasan kerja (Notoatmodjo, 2010).

2.2.2 Pendidikan

Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan sprotual keagamaan, pengendalian diri,

kecerdasa, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

bangsa dan Negara. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar,

pendidiikan menengah, pendidikan tinggi. Jenis pendidikan Bidan di Indonesia

yaitu pendidikan tingkat Diploma I, pendidikan tingkat Diploma III, pendidikan

tingkat D IV/Sarjana. Pendidikan berkelanjutan bagi bidan berguna dalam

pemenuhan standar kemampuan bidan dalam memberikan pelayanan. Dapat

disimpulkan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin besar

pula kemampuan seseorang dan semakin mudah dalam mengembangkan diri

sesuai pekerjaannya.

Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan

seseorang mamin mudah orang tersebut menerima informasi, namun perlu

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


17

ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak

berpengetahuan rendah pulak. Pengetahuan seseoarang tentang sesuatu obyek juga

mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan aspek negative. Kedua aspek inilah

yang akhirnya akan menentukan sikap seseorang terhadap obyek tertentu.

Semakin banyak aspek positif dari obyek yang diketahui, akan menumbuhkan

sikap makin positif terhadap obyek tersebut (Notoatmodjo, 2012).

2.2.3 Tempat Tinggal

Tempat tinggal merupakan tempat yang ditinggali seseorang atau

sekelompok orang untuk melangsungkan kehidupannya atau disebut dengan

rumah. Petugas kesehatan yang bertempat tinggal dirumah jabatan memiliki

kinerja lebih baik bila dibandingkan dengan petugas kesehatan yang tidak

bertempat tinggal dirumah dinas atau jabatan. Hal ini sangat logis karena dari

fakta yang ditemukan responden yang tidak bertempat tinggal di rumah jabatan

dan jaraknya jauh dari puskesmas sebagian waktu kerjanya habis tersita oleh

perjalanan pulang pergi dari tempat tinggal ke puskesmas (Notoatmodjo, 2003).

2.2.4 Masa Kerja

Masa kerja adalah lama kerja karyawan dimana keryawan tersebut bekerja

atau melaksanakan kegiatan dinyatakan dalam tahunan. Masa kerja seseorang

akan menentukan prestasi individu yang merupakan dasar prestasi dan kinerja

organisasi. Semakin lama seseorang berkerja disuatu organisasi, maka tingkat

individu akan semakin meningkat yang dibuktikan dengan tingginya tingkat

penjualan dan akan berdampak kepada kinerja dan keuntungan organisasi yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


18

menjadi lebih baik, sehingga memungkinkan untuk mendapatkan promosi atau

kenaikan jabatan (Gibson et al, 2008).

Siagian (2006) mengatakan bahwa semakin banyak tenaga aktif yang

meninggalkan organisasi lain mencerminkan ketidakberesan organisasi tersebut.

Lebih lanjut dikatakan bahwa semakin lama seseorang bekerja dalam suatu

organisasi maka semakin tinggi motivasi kerjanya.

2.2.5 Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi

melalui panca indera manusia yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman,

rasa dan raba. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting

dalam membentuk tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2010).

Pengertian yang termasuk dalam domain kognitif mempunyai enam

tingkatan yaitu:

1. Tahu (know)

Diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya

dan merupakan pengetahuan yang rendah.

2. Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan secara benar

tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi

tersebut secara benar.

3. Aplikasi (aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


19

telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya).

4. Analisis (analysis)

Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke

dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur

organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

5. Sintesis (siynthesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang

baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun

formulasi baru dari formulasi-formulasi sebelumnya.

6. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi

atau penilaian terhadap suatu objek atau materi.

2.2.6 Pelatihan

Menurut Gomes (2003), pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki

prestasi kerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung

jawabnya. Idealnya, pelatihan harus dirancang untuk mewujudkan tujuan-tujuan

organisasi, yang pada waktu bersamaan juga mewujudkan tujuan-tujuan para

pekerja secara perorangan. Pelatihan sering dianggap sebagai aktivitas yang

paling umum dan para pimpinan mendukung adanya pelatihan karena melalui

pelatihan, para pekerja akan menjadi lebih terampil dan karenanya akan lebih

produktif sekalipun manfaat-manfaat tersebut harus diperhitungkan dengan waktu

yang tersita ketika pekerjaan sedang dilatih.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


20

Ada beberapa alasan penting untuk mengadakan pelatihan, yaitu:

a. Karyawan yang baru direkrut sering kali belum memahami secara benar

bagaimana melakukan pekerjaaan.

b. Perubahan-perubahan lingkungan kerja dan tenaga kerja. Perubahan-

perubahan disini meliputi perubahan-perubahan dalam teknologi proses

seperti munculnya teknologi baru atau munculnya metode kerja baru.

Perubahan tenaga kerja seperti semakin beragamnya tenaga kerja yang

memiliki latar belakang keahlihan, nilai, keterampilan, sikap yang berbeda

yang memerlukan pelatihan untuk menyamakan sikap dan perilaku mereka

terhadap pekerjaan.

c. Meningkatkan daya saing perusahaan dan memperbaiki produktivitas.

d. Menyesuaikan dengan peraturan-peraturan yang ada, misalnya standar

pelaksanaan yang dikeluarkan oleh asosiasi industry dan pemerintah,

untuk menjamin kualitas produksi atau keselamatan dan kesehatan kerja.

2.2.7 Kemampuan

Kemampuan diartikan kesanggupan individu melakukan tugas secara

maksimal sehingga menghasilkan hasil yang maksimal pula. Kemampuan

merupakan sifat yang dimiliki oleh tenaga kesehatan yang diperolehnya dari

proses pembelajaran yang memungkinkannya dapat menyelesaikan atau

melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai tenaga kesehatan (Notoatmodjo,

2010).

Menurut Gibson et al. (2008) kemampuan mental sama dengan

intelegensia merupakan kemampuan mengingat konfigurasi fisual, kemampuan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


21

untuk mengutarakan dan mengkaji hipotesis, kemampuan untuk mengingat

kembali dengan sempurna dan pengetahuan tentang kata-kata dan artinya.

2.2.8 `Persepsi

Persepsi didefeinisikan sebagai suatu proses dimana individu

mengorganisasikan dan menginterpretasikan impresi sensorinya supaya dapat

memberikan arti kepada lingungan sekitarnya, mesekipun persepsi sangat

dipengaruhi oleh pengobyekan indra maka dalam proses ini dapat terjadi

penyaringan kognitif atau terjadi modifikasi data. Persepsi diri dalam bekerja

mempengaruhi pekerjaan tersebut memberikan tingkat kepuasan dalam dirinya

(Gibson et al, 2008).

2.2.9 Sikap

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang

terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap merupakan kesediaan untuk bertindak

dan bukan pelaksanaan motif tertentu. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi

adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-

hari merupakan reaski yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial

(Notoatmodjo, 2010).

Sikap (attitude) adalah kesiap-siagaan mental, yang dipelajari dan

diorganisasi melalui pengalaman, dan mempunyai pengaruh tertentu atas cara

tanggap seseorang terhadap orang lain, obyek, dan situasi yang berhubungan

dengannya (Gibson et al, 2008).

Menurut Bloom dalam Notoatmodjo (2003), sikap merupakan reaksi atau

respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus atau objek.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


22

Manifestasi sikap itu tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan

terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap secara nyata menunjukkan

konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam

kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap

stimulus sosial. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas akan tetapi

merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku.

2.2.10 Motivasi

Menurut Ilyas (2002) motivasi adalah merupakan kondisi internal,

kejiwaan dan mental seseorang yang dapat mendorong perilaku kinerja individu

dalam mencapai kepuasan dan mengurangi ketidakseimbangan.

Setiap orang dalam melakukan suatu tindakan tertentu pasti didorong oleh

adanya motif tertentu. Motivasi biasanya timbul karena adanya kebutuhan yang

belum terpenuhi, tujuan yang ingin dicapai atau adanya harapan yang diinginkan

(Wibowo, 2014).

Hazberg mengembangkan teori motivasi dengan “model dua faktor” (Two

Factory Theory) motivasi, teori ini dikenal dengan teori motivator – higienis.

Hacberg berpendapat bahwa ada faktor intrinsik dan factor ekstrinsik yang

memengaruhi seseorang dalam bekerja. Termasuk faktor intrinsik adalah dorong

berprestasi, pengenalan, kemajuan, kesempatan berkembang, dan tanggung jawab.

Yang termasuk faktor ekstrinsik adalah administrasi dan kebijakan perusahaan,

kualitas pengawasan, hubungan dengan pengawasan, hubungan dengan

subordinat, upah, keamanan kerja, kondisi kerja dan status (Mangkunegara, 2014).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


23

2.3 Kinerja

2.3.1 Pengertian Kinerja

Pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan

kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai

dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2014).

Kinerja adalah prestasi yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya

atau pekerjaannya sesuai dengan standar dan kriteria yang ditetapkan untuk

pekerjaan itu (Rivai, 2007).

Kinerja adalah perilaku seseorang yang membuahkan hasil kerja tertentu

setelah memenuhi sejumlah persyaratan agar mewujudkan kinerja secara optimal.

Kinerja dapat merupakan hasil individu maupun organisasi dan tidak terbatas

kepada pemangku jabatan strukturak maupun fungsional semata (Ilyas, 2002).

Sedarmayanti (2011), menyatakan bahwa kinerja adalah kelakuan atau

kegiatan yang berhubungan dengan organisasi, dimana organisasi tersebut

merupakan keputusan dari pimpinan. Dikatakan bahwa kinerja bukan outcome,

konsekuensi atau hasil dari perilaku atau perbuatan, tetapi kinerja adalah

perbuatan atau aksi itu sendiri, disamping itu kinerja adalah multidimensi

sehingga untuk beberapa pekerjaan yang spesifik mempunyai beberapa bentuk

komponen kinerja yang dibuat dalam batas hubungan variasi dengan variabel-

variabel lain.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


24

2.3.2 Penilaian / Evaluasi Kinerja

Evaluasi kinerja adalah proses penilaian pelaksanaan tugas (performance)

seseorang atau kelompok orang atau unit-unit kerja dalam suatu perusahaan atau

organisasi dengan standar kinerja atau tujuan yang ditetapkan lebih dahulu.

Evaluasi Kinerja disebut juga “performance evaluation” atau “performance

appraisal” yang berasal dari kata latin “apparatiare” yang berarti memberikan

nilai atau harga. Dengan demikian evaluasi kinerja berarti memberikan nilai atas

pekerjaan yang dilakukan seseorang dan untuk diberikan imbalan, kompensasi

atau penghargaan. Evaluasi kinerja merupakan cara yang paling adil dalam

memberikan imbalan atau penghargaan kepada pekerjaan (Mangkunegara, 2014).

Menurut Sastrohadiwiryo (2002) tujuan penilaian kinerja adalah sebagai

berikut :

1. Sumber data untuk merencanakan ketenagakerjaan dan kegiatan

pengembangan jaka panjang bagi perusahaan yang bersangkutan.

2. Nasihat yang perlu disampaikan kepada para tenaga kerja dalam

perusahaan.

3. Alat untuk memberikan umpan balik (feed back) yang mendorong kearah

kemajuan dan kemungkinan memperbaiki atau meningkatkan kualitas

kerja bagi para tenaga kerja.

4. Salah satu cara untuk menetapkan kinerja yang diharapkan bagi seorang

pemegang tugas dan pekerjaan.

5. Landasan atau bahan informasi dalam pengambilan keputusan pada bidang

ketenagakerjaan, baik promosi, muatsai, maupun ketenagakerjaan lainnya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


25

2.3.3 Pengukuran Kinerja

Pengukuran terhadap kinerja perlu dilakukan untuk mengetahui apakah

selama pelaksanaan kinerja sesuai dengan rencana yang telah ditentukan, atau

apakah kinerja dapat dilakukan sesuai dengan jadwal yang ditentukan, atau

apakah hasil kinerja telah tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Untuk

melakukan pengukuran tersebut diperlukan adanya ukuran kinerja

(Mangkunegara, 2014).

Indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja menurut Mangkunegara

(2014) ada 4 yaitu:

1. Kualitas

Kualitas kerja adalah seberapa baik seseorang mengerjakan apa yang

seharusnya di kerjakan.

2. Kuantitas

Kuantitas kerja yaitu seberapa lama seseorang bekerja dalam satu hari.

3. Pelaksanaan tugas

Pelakanaan tugas yaitu seberapa jauh seseorang mampu melakukan

pekerjaan yang akurat atau tidak ada kesalahan yang dilakukan.

4. Tanggung jawab

Tanggung jawab merupakan kesadaran akan kewajiban untuk

melaksanakan pekerjaan yang diberikan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


26

2.3.4 Faktor-faktor yang Memengaruhi Kinerja

Untuk mengetahui faktor yang memengaruhi kinerja personal, dilakukan

kajian terhadap teori kinerja Gibson et al. (2008) menyatakan secara teori terdapat

tiga kelompok variabel yang mempengaruhi kinerja dan perilaku yaitu : variabel

individu, variabel organisasi dan variabel psikologis. Ketiga kelompok variabel

tersebut memengaruhi perilaku kerja yang pada akhirnya berpengaruh terhadap

kinerja personal. Perilaku yang berhubungan dengan kinerja adalah yang

berkaitan dengan tugas-tugas pekerjaan yang harus diselesaikan untuk mencapai

sasaran atau suatu jabatan atau tugas.

Gibson et al. (1996) menyampaikan model teori kinerja dan melakukan

analisis terhadap sejumlah variabel yang memengaruhi perilaku dan kinerja yaitu:

(1) variable individu yang meliputi kemampuan dan keterampilan, fisik maupun

mental, latar belakang, pengalaman dan demografi, umur dan jenis kelamin, asal-

usul, dan sebagainya. Kemampuan dan keterampilan merupakan faktor utama

yang mempengaruhi kinerja individu, sedangkan demografi mempunyai hubungan

tidak langsung pada perilaku dan kinerja, (2) variabel organisasi, yakni sumber

daya, kepemimpinan, imbalan, struktur dan desain pekerjaan, (3) variabel

psikologis, yakni persepsi, kepribadian, belajar, kepuasan kerja dan motivasi.

Persepsi, sikap, kepribadian dan belajar merupakan hal yang komplek dan sulit

diukur serta kesempatan tentang pengertiannya sukar dicapai, karena seseorang

individu masuk dan bergabung ke dalam suatu organisasi kerja pada usia, etnis,

latar belakang, budaya dan keterampilan yang berbeda satu sama lainnya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


27

2.4 Kerangka Konsep

Kerangka konsep dalam penelitiaan ini adalah

Variabel Independen Variabel Dependen

Karakteristik Individu

1. Umur

2. Pendidikan

3. Tempat Tinggal

4. Masa Kerja Kinerja


Bidan Desa
5. Pelatihan dalam pencapaian
cakupan imunisasi
6. Pengetahuan
dasar lengkap
7. Kemampuan

8. Persepsi

9. Sikap

10. Motivasi

Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian survei explanatory yang bertujuan

untuk menjelaskan pengaruh variabel independen dengan variabel dependen

melalui pengujian hipotesis, yaitu variabel independen yang berupa karakteristik

individu (umur, pendidikan, tempat tinggal, lama kerja, pengetahuan, pelatihan,

kemampuan, persepsi, sikap dan motivasi) dengan variabel dependen yang berupa

kinerja bidan desa terhadap cakupan imunisasi dasar lengkap di wilayah kerja

Puskesmas Siabu Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2017.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Mandailing Natal

Kecamatan Siabu adapun pemilihan lokasi ini karena menurut survei awal masih

rendahnya cakupan imunisasi dasar lengkap dan belum pernah dilakukan

penelitian serupa di Puskesmas Kecamatan Siabu, dan waktu penelitian dilakukan

dari bulan Juli sampai dengan selesai .

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan desa yang bertugas di

wilayah kerja Puskesmas Siabu berjumlah 38 orang.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang akan digunakan untuk penelitian.

Sampel dalam penelitian ini menggunakan Total Populasi dengan jumlah 38

orang bidan desa yang bertugas di wilayah kerja Puskesmas Siabu.

28
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
29

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Wawancara

Pengumpulan data diperoleh secara langsung dari bidan desa di wilayah

kerja Puskesmas Siabu melalui wawancara langsung berpedoman pada kuesioner

penelitian yang telah disusun dengan mengacu topik yang diteliti.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari laporan-laporan maupun dokumen resmi

lainnya terutama data di Puskesmas Siabu dan Dinas Kesehatan Kabupaten

Mandailing Natal yang berhubungan dengan penelitian meliputi data cakupan

imunisasi dasar lengkap, jumlah bidan desa, dan jurnal atau hasil penelitian

sebelumnya yang akan digunakan untuk membantu dalam melakukan analisis.

3.5 Variabel dan Definisi Operasional

3.5.1 Variabel Independen

Variabel bebas (independen) dalam penelitian ini meliputi variabel :

A. Karakteristik Individu (X1) adalah faktor internal (inter personal) pada diri

bidan desa yang menggerakkan dan memengaruhi prilaku bidan desa

dalam bekerja sebagai pelaksana imunisasi, meliputi:

1. Umur adalah rentang waktu yang diukur berdasarkan ulang tahun

bidan desa pada saat dilakukannya penelitian.

2. Pendidikan adalah tamatan terakhir dari yang diperoleh bidan desa dari

pendidikan formal yang diselesaikannya.

3. Pelatihan adalah proses penambahan ilmu dan keterampilan bidan desa

melalui serangkaian kegiatan seminar, pendidikan dan pelatihan untuk

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


30

mendukung kinerjanya.

4. Pengetahuan adalah hal-hal yang diketahui bidan desa tentang materi

tugas dan fungsi bidan desa yang telah diberikan oleh pimpinan dan

hal lain yang diperoleh dari pendidikan formal dan informal dalam

melaksanakan kegiatan imunisasi.

5. Kemampuan adalah kesanggupan bidan desa dalam melaksanakan

tugas pokok dan fungsinya sebagai pelaksana imunisasi.

6. Tempat tinggal adalah domisili atau rumah yang dihuni oleh bidan

desa dalam melaksanakan pekerjaannya.

7. Lama kerja adalah rentang waktu yang dihitung dari mulai seorang

bidan desa mulai bekerja sebagai petugas imunisasi.

8. Persepsi adalah pengamatan atau tanggapan langsung terhadap

lingkungan yang dilakukan bidan desa dalam melakukan pekerjaannya.

9. Sikap adalah tingkah laku bidan desa berupa pandangan ataupun

perasaan dalam bertindak.

10. Motivasi adalah faktor pembangkit bidan desa dalam melaksanakan

tugas yang menimbulkan antusias baik itu dari dalam ataupun luar.

11. Ya adalah apabila responden memilih jawaban sesuai dengan

pertanyaan atau pernyataan yang diberikan.

12. Kadang-kadang adalah apabila suatu pekerjaan dari pertanyaan pernah

dan tidak rutin dilakukan oleh responden.

13. Tidak adalah apabila responden memilih jawaban tidak sesuai dengan

pertanyaan atau pernyataan yang diberikan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


31

14. Benar adalah apabila responden memilih jawaban sesuai dengan

kebenaran dari jawaban pertanyaan.

15. Salah adalah apabila responden memilih jawaban tidak sesuai dengan

kebenaran dari jawaban pertanyaan.

3.5.2 Variabel Dependen

Variabel terikat (dependen) dalam penelitian ini adalah :

1. Kinerja Bidan Desa

Kinerja bidan desa adalah hasil kerja yang dilakukan bidan desa sebagai

pelaksana imunisasi yang dinilai dari karakter petugas.

3.6 Metode Pengukuran

3.6.1 Pengukuran Variabel bebas

Tabel 3.1 Aspek Pengukuran Variabel Independen


Variabel Indikator Jumlah Hasil Kategori Skala
Indikator Pengukuran ukur
A. Karakteristi 1. Umur 1 a. > 39 thn Interval
k Individu b. 29-38 thn
(X1) c. 20-28 thn
2. Pendidikan 1 a. Bidan D.IV Ordinal
b. Bidan D.III
c. Bidan D.I
3. Tempat 1 a. Rumah Dinas Ordinal
Tinggal b. Rumah
Sendiri
c. Rumah sewa
4. Lama Kerja 1 a. >10 thn Interval
b. 5-9 thn
c. 1-4 thn
5. Pelatihan 5 a. Ya = 3 a. Baik (13-15) Interval
b. Kadang- b. Sedang
kadang = 2 (9-12)
c. Tidak = 1 c. Kurang (5-8)
6. Pengetahuan 11 a. Benar = 2 a. Baik (20-22) Interval
b. Salah = 1 b. Sedang
(16-19)
c. Kurang(11-

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


32

15)
7. Kemampuan 5 a. Ya = 3 a. Baik Interval
b. Kadang- (13-15)
kadang = 2 b. Sedang
c. Tidak = 1 (9-12)
c. Kurang
(5-8)
8. Persepsi 5 a. Ya = 3 a. Baik (13-15) Interval
b. Kadang- b. Sedang
kadang = 2 (9-12)
c. Tidak = 1 c. Kurang (5-8)
9. Sikap 5 a. Ya = 3 a. Baik (13-15) Interval
b. Kadang- b. Sedang
kadang = 2 (9-12)
c. Tidak = 1 c. Kurang (5-8)
10. Motivasi 5 a. Ya = 3 a. Baik (13-15) Interval
b. Kadang- b. Sedang
kadang = 2 (9-12)
c. Tidak = 1 c. Kurang (5-8)

3.6.2 Pengukuran Variabel Terikat

Table 3.2 Aspek Pengukuran Variabel Dependen


Variabel Jumlah Hasil Kategori Skala Ukur
Indikator Pengukuran
Kinerja Bidan 21 a. Ya = 3 a. Baik (50-63) Interval
Desa (Y) b. Kadang- b. Sedang (35-49)
kadang = 2 c. Kurang (21-34)
c. Tidak = 1

3.7 Metode Analisis Data

Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah regresi ganda

dengan tipe regresi linear berganda. Uji statistik yang digunakan adalah regresi

linear berganda pada tingkat kepercayaan 95%.

Model regresi linear berganda sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + … bkXk

Keterangan :

Y : variabel dependen (Kinerja Bidan Desa)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


33

a : konstanta (intersep)

b1,bk : koefisien regresi variabel independen

X1 : Karakteristik Individu

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Lokasi Penelitian

4.1.1 Keadaan Geografi

Puskesmas Siabu merupakan salah satu Puskesmas yang terdapat di

wilayah Kecamatan Siabu selain Puskesmas Sihepeng. Puskesmas Siabu terletak

di Simpang Kantor Camat Siabu, Jalan Medan – Padang, Kelurahan Siabu,

Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal yang memiliki 3 Puskesmas

Pembantu dan 8 Polindes.

Diliat secara geografis letak wilayah kerja Puskesmas Siabu berada pada

dataran rendah dan sebagian rawa, dengan luas wilayah ± 345,6km2, dengan batas

wilayah kerja sebagai berikut:

- Sebelah Utara : Kabupaten Tapanuli Selatan

- Sebelah Timur : Kabupaten Padang Lawas Utara

- Sebelah Selatan : Kecamatan Bukit Malintang

- Sebelah Barat : Kecamatan Naga Juang

Sebagai pusat pelayanan kesehatan masyarakat tingkat Kecamatan,

Puskesmas Siabu mempunyai wilayah kerja terdiri atas 17 desa dan 1 kelurahan

yaitu : Desa Lumban Pinasa, Bonan Dolok, Kelurahan Siabu, Simaninggir,

Huraba I, Huraba II, Lumban Dolok, Aek Mual, Sinanoan, Tangga Bosi I, Tangga

Bosi II, Tangga Bosi III, Tanjung Sialang, Huta Godang Muda, Muara Batang

Angkola, Huta Baringin, Pintu Padang Jae dan Pintu Padang Julu.

34
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
35

4.1.2 Keadaan Demografi

Setiap tahun jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas Siabu semakin

bertambah. Pada tahun 2016 jumlah penduduk desa/kelurahan di wilayah kerja

Puskesmas Siabu adalah 28.977 jiwa dengan jumlah laki-laki 14.004 jiwa dan

jumlah perempuan 14.972 jiwa.

Mata pencaharian penduduk adalah bertani dan berkebun, wiraswasta,

PNS, ABRI. Mayotitas pencaharian penduduk adalah bertani dan berkebun.

Penduduk wilayah kerja Puskesmas Siabu berada pada tingkat sosial ekonomi

menengah kebawah.

Tingkat pendidikan penduduk di wilayah kerja Puskesmas Siabu sebagian

besar adalah SLTP sederajat dengan persentase 55%, sedangkan yang

berpendidikan tinggi (diploma/Sarjana) hanya 20%. Berdasarkan data tersebut

menunjukkan tingkat pendidikan penduduk tergolong masih rendah.

4.1.3 Program Imunisasi di Puskesmas Siabu

Pencapaian program imunisasi dasar lengkap di Puskesmas Siabu

Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal pada tahun 2016 adalah BCG

65,70%, HB 56,70%, DPT-HB-HiB 71,20%, Polio 67,55% dan Campak 82,05%

dengan persentase imunisasi dasar lengkapnya adalah 68,4%.

Kegiatan imunisasi rutin meliputi pemberian imunisasi untuk bayi yang

berumur 0-1 tahun, imunisasi untuk wanita usia subur, ibu hamil dan anak sekolah

dasar. Petugas kesehatan yang berperan dalam pelaksanaan program imunisasi

pada setiap desa di wilayah kerja Puskesmas Siabu adalah bidan desa, dimana

setiap desa mempunyai 2 sampai 3 bidan desa.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


36

4.2 Deskripsi Variabel Penelitian

4.2.1 Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Responden

Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah semua bidan desa di

wilayah kerja Puskesma Siabu sebagai pelaksana imunisasi. Karakteristik

responden yang diperoleh meliputi umur, pendidikan, tempat tinggal dan lama

kerja sebanyak 38 orang responden. Responden berdasarkan tingkat umur, 20-28

tahun sebanyak 16 orang (42,1%), 29-38 tahun sebanyak 13 orang (34,2%) dan

>39 tahun sebanyak 9 orang (23,7%). Responden berdasarkan pendidikan

terakhir, Bidan D.III sebanyak 17 orang (44,7%), D.IV sebanyak 14 orang

(36,8%) dan D.I sebanyak 7 orang (18,4%). Responden berdasarkan tempat

tinggal, rumah sendiri sebanyak 26 orang (68,4%), rumah sewa sebanyak 11

orang (28,9%) dan rumah dinas 1 orang (2,6%). Responden berdasarkan masa

kerja, 1-4 tahun sebanyak 21 orang (55,3%), 5-9 tahun sebanyak 5 orang (13,2%)

dan >10 tahun sebanyak 12 orang (31,6%). Secara rinci dapat dilihat pada Tabel

4.1 berikut ini :

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Umur, Pendidikan, Tempat Tinggal dan


Lama Kerja Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Siabu
Tahun 2017
No. Variabel Individu N %
1 Umur
20-28 tahun 16 42,1
29-38 tahun 13 34,2
>39 tahun 9 23,7
2 Pendidikan
Bidan D.I 7 18,4
Bidan D.III 17 44,7
Bidan D.IV 14 36,8
3 Tempat Tinggal
Rumah Dinas 0 0
Rumah Sendiri 27 71,1
Rumah Sewa 11 28,9

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


37

4 Masa kerja
1-4 tahun 21 55,3
5-9 tahun 5 13,2
>10 tahun 12 31,6

4.2.2 Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Pelatihan

Pelatihan adalah proses penambahan ilmu dan keterampilan bidan desa

melalui serangkaian kegiatan seminar, pendidikan dan pelatihan untuk

mendukung kinerjanya sebagai pelaksana imunisasi. Hasil penelitian berdasarkan

variabel pelatihan menunjukkan bahwa dari 38 responden, terdapat 18 orang (47,4%)

berkategori kurang baik, 13 orang (34,2%) berkategori sedang dan 7 orang

(18,4%) berkategori baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.2

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kategori Pelatihan Responden


Kategori Pelatihan n %
Baik 7 18,4
Sedang 13 34,2
Kurang 18 47,4
Total 38 100,0

4.2.3 Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Pengetahuan

Pengetahuan adalah hal-hal yang diketahui bidan desa tentang materi tugas

dan fungsi bidan desa yang telah diberikan oleh pimpinan dan hal lain yang

diperoleh dari pendidikan formal dan informal dalam melaksanakan kegiatan

imunisasi. Hasil penelitian berdasarkan variabel pengetahuan menunjukkan bahwa

dari 38 responden terdapat 18 orang (47,4%) berpengetahuan baik, 10 orang

(26,3%) berpengetahuan sedang, dan 10 orang (26,3%) berpengetahuan buruk.

Untuk lebih jelasnya terlihat pada Tabel 4.3

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


38

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Kategori Pengetahuan Responden


Kategori Pengetahuan n %
Baik 10 26,3
Sedang 10 26,3
Kurang 18 47,4
Total 38 100,0

4.2.4 Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Kemampuan

Kemampuan adalah kesanggupan bidan desa dalam melaksanakan tugas

pokok dan fungsinya sebagai pelaksana imunisasi. Hasil penelitian berdasarkan

variabel kemampuan menunjukkan bahwa dari 38 responden, terdapat 15 orang

(39,5%) berkategori baik, 15 orang (39,5%) berkategori kurang, dan 8 orang

(21,2%) berkategori sedang. Untuk lebih jelasnya terlihat pada Tabel 4.4 sebagai

berikut :

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Kategori Kemampuan Responden


Kategori Kemampuan n %
Baik 15 39,5
Sedang 8 21,1
Kurang 15 39,5
Total 38 100,0

4.2.5 Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Persepsi

Persepsi adalah pengamatan atau tanggapan langsung terhadap lingkungan

yang didapatkan bidan desa dalam melakukan pekerjaannya. Hasil penelitian

berdasarkan variabel persepsi menunjukkan bahwa dari 38 responden, 20 orang

(52,6%) berkategori kurang, 13 orang (34,2%) berkategori sedang, dan 5 orang

(13,2%) berkategori baik. Untuk lebih jelasnya terlihat pada tabel 4.5 di bawah

ini:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


39

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kategori Persepsi Responden


Kategori Persepsi n %
Baik 5 13,2
Sedang 13 34,2
Kurang 20 52,6
Total 38 100,0

4.2.6 Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Sikap

Sikap adalah tingkah laku bidan desa berupa pandangan ataupun perasaan

dalam bertindak. Hasil penelitian variabel sikap menunjukkan bahwa dari 38

responden, terdapat 19 orang (50,%) berkategori kurang, 11 orang (28,9%)

berkategori sedang dan 8 orang (21,1%) berkategori baik. Untuk lebih jelasnya

terlihat pada tabel 4.6 di bawah ini :

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Kategori Sikap Responden


Kategori Sikap n %
Baik 8 21,1
Sedang 11 28,9
Kurang 19 50,0
Total 38 100,0

4.2.7 Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Motivasi

Motivasi adalah faktor pembangkit bidan desa dalam melaksanakan tugas

yang menimbulkan antusias baik itu dari dalam ataupun luar. Hasil penelitian

variabel motivasi menunjukkan bahwa dari 38 responden, terdapat 16 orang

(42,1%) berkategori kurang, 9 orang (23,7%) berkategori sedang dan 13 orang

(34,2%) berkategori baik. Untuk lebih jelasnya terlihat pada tabel 4.7 di bawah

ini:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


40

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Kategori Motivasi Responden


Kategori Motivasi n %
Baik 13 43,2
Sedang 9 23,7
Kurang 16 42,1
Total 38 100,0

4.2.8 Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Kinerja Bidan Desa

Kinerja bidan desa adalah hasil kerja yang dilakukan bidan desa sebagai

pelaksana imunisasi yang dinilai dari karakter petugas. Hasil penelitian pada

kinerja bidan desa sebagai pelaksana imunisasi menunjukkan bahwa dari 38

responden, terdapat 20 orang (52,6%) berkategori kurang, 9 orang (23,7%)

berkategori sedang dan 9 orang (23,7%) berkategori baik. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut ini :

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Kategori Kinerja Bidan Desa


Kategori Motivasi n %
Baik 9 23,7
Sedang 9 23,7
Kurang 20 52,6
Total 38 100,0

4.3 Analisis Data

Metode analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji regresi

linear berganda dilakukan untuk melihat variabel yang paling dominan dari

beberapa variabel independen yang diduga memiliki pengaruh terhadap variabel

dependen. Sebelum dilakukam uji regresi linear berganda terlebih dahulu

dilakukan uji Normalitas dan Linearitas yang bertujuan untuk menguji apakah

dalam sebuah model regresi variabel dependen dan variabel independen

memenuhi asumsi regresi linear.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


41

4.3.1 Uji Normalitas

Model regresi yang baik adalah berdistribusi normal atau mendekati

normal. Deteksi normalitas dilakukan dengan melihat penyebaran data (titik) pada

sumbu diagonal grafik. Dasar pengambilan keputusannya adalah :

a. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah

garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Gambar 4.1 Uji Normalitas

Bila dilihat dari gambar normalitas probability plot maka model regresi

memenuhi asumsi normalitas, karena data menyebar sekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis diagonal.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


42

4.3.2 Linearitas

Asumsi linearitas dapat diketahui dengan uji Anova (overall F test). Bila

diperoleh p value > alpha maka model berbentuk linear.

Tabel 4.9 Uji Anovab


Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 20.459 10 2.046 10.311 .000a
Residual 5.357 27 .198
Total 25.816 37

Nilai p-Anova = 0.000 maka asumsi linear terpenuhi.

4.3.3 Pemodelan Regresi Linear Ganda

Metode yang digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel independen

(umur, pendidikan, pelatihan, pengetahuan, masa kerja, tempat tinggal,

kemampuan, persepsi, sikap dan motivasi) terhadap variabel dependen (kinerja

bidan desa) dalam pencapaian cakupan imunisasi dasar lengkap di wilayah kerja

Puskesmas Siabu menggunakan uji regresi linear ganda dengan metode enter,

dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.10 Hasil Uji Regresi Linear Berganda


Unstandardized Standardized
Indikator Coefficient Coefficient T Sig
B Std. Error Beta
(Constant) 5.026 0,788 6,378 0,000
Umur -0,242 0,130 -0,232 -1,859 0,074
Pendidikan -0,087 0,120 -0,076 -0,729 0,472
Tempat Tinggal -0,054 0,180 -0,030 0,302 0,765
Masa Kerja 0,203 0,092 0,221 2,211 0,036
Pelatihan 0,090 0,110 0,083 0,820 0,420
Pengetahuan -0,236 0,127 -0,238 -1,858 0,074
Kemampuan -0,306 0,129 -0,329 -2,368 0,025
Persepsi -0,085 0,127 -0,073 -0,673 0,507
Sikap -0,200 0,118 -0,192 -1,693 0,102
Motivasi -0,423 0,120 -0,446 -3,523 0,002

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


43

Beradasarkan hasil analisis uji regresi pada tabel 4.10 diatas menunjukkan

bahwa ada 3 variabel yang mempunyai nilai p < 0,05 yaitu variabel lama kerja,

kemampuan dan motivasi, artinya variabel tersebut memiliki pengaruh terhadap

kinerja bidan desa. Variabel umur, pendidikan, pelatihan, pengetahuan, tempat

tinggal, persepsi dan sikap tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja bidan desa

karena memiliki nilai p > 0,05.

4.3.4 Model Akhir

Dari hasil analisis uji regresi yang telah dilakukan sebelunnya untuk

mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, maka

selanjutnya dilakukan pemodelan akhir. Variabel yang masuk ke pemodelan akhir

adalah kemampuan, lama kerja dan motivasi.

Tabel 4.11 Hasil Akhir Regresi Karakteristik Individu Terhadap Kinerja


Bidan Desa di Wilayah Kerja Puskesmas Siabu Tahun 2017.
Variabel B Beta Sig.
(Constant) 4,928 0,000
Masa Kerja 0,208 0,227 0,036
Kemampuan -0,300 -0,324 0,025
Motivasi -0,426 -0,450 0,002

Berdasarkan Tabel 4.11 di atas diketahui bahwa yang paling besar

pengaruhnya adalah variabel motivasi dengan nilai p mendekati 0. Model akhir

yaitu model regresi linear berganda sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3

Keterangan :

Y = Variabel Kinerja Bidan Desa,

X1 = Variabel Kemampuan

X2 = Variabel Lama Kerja

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


44

X3 = Variabel Motivasi

Maka persamaan linear yang diperoleh adalah :

Y (Kinerja Bidan Desa) = 5.206 + 0,203 (Lama kerja) – 0,306 (Kemampuan) –

0,423 (motivasi)

Berdasarkan persamaan diatas dapat dideskripsikan sebagai berikut:

a. Apabila dinaikkan satu poin lama kerja, maka angka kinerja bidan desa akan

naik sebesar 0,203 kali.

b. Apabila diturunkan satu poin kemampuan, maka angka kinerja bidan desa

akan turun sebesar 0,306 kali.

c. Apabila diturunkan satu poin motivasi, maka angka kinerja bidan desa akan

turun sebesar 0,423 kali.

Dapat disimpulkan bahwa kinerja bidan desa (responden) akan lebih baik

jika responden (bidan desa) makin lama bekerja, kemudian kinerja bidan desa

akan berkurang apabila tidak ada peningkatan kemampuan dan motivasi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB V
PEMBAHASAN

5.1 Kinerja Bidan Desa Dalam Pencapaian Cakupan Imunisasi Dasar


Lengkap di Wilayah Kerja Puskesmas Siabu

Kinerja bidan desa diukur secara kualitas mengacu kepada tugas pokok

dan fungsinya sebagai pelaksana imunisasi dan secara kuantitas mengacu kepada

target dan pencapaian cakupan imunisasi, namun ketika dilakukan penelitian di

wilayah kerja Puskesmas Siabu mengenai kinerja bidan desa dalam pencapaian

cakupan imunisasi hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja bidan desa secara

umum belum dapat dikategorikan baik. Kondisi ini menunjukkan bahwa kinerja

bidan desa dalam hal pencapaian target imunisasi belum optimal.

Bidan desa dengan masa kerja >10 tahun lebih menyukai pekerjaan

mereka sebagai pelaksana imunisasi dibanding dengan bidan desa dengan masa

kerja yang tergolong masih baru. Mereka lebih berpengalaman dan lebih mampu

dalam hal imunisasi. Rata-rata bidan desa dengan massa kerja >10 tahun tinggal

dirumah sendiri. Meskipun jarak rumah mereka jauh dari Puskesmas hal tersebut

tidak membuat mereka bermalas-malasan untuk bekerja tepat waktu. Bagi mereka

keberhasilan imunisasi itu adalah hal yang utama. Pendekatan mereka ke

masyarakat baik mereka mampu untuk memotivasi para ibu agar selalu

mengimunisasikan bayinya, apabila pada hari pelayanan imunisasi ada ibu yang

tidak datang mengimunisasikan bayinya mereka melakukan diskusi bersama rekan

kerja yang lainnya untuk mendapatkan solusi menindaklanjuti permasalahan

tersebut. Mereka selalu menggerakkan dan membina peran serta masyarakat untuk

kelancaran pelayanan imunisasi karena menurut mereka keberhasilan program

45
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
46

imunisasi sangat membutuhkan peran serta masyarakat. Dapat dikatakan bahwa

mereka mempunyai keinginan yang kuat untuk mengatasi tantangan yang timbul

dalam pelaksanaan imunisasi.

Berbeda dengan bidan desa dengan massa kerja < 10 tahun, mereka kurang

menyemangati pekerjaannya sebagai bidan pelaksana imunisasi. Mereka jarang

melakukan penyuluhan tentang imunisasi, alasan mereka adalah waktu yang

mereka punya tidaklah banyak karena masih ada tugas lain yang harus mereka

kerjakan sebagai bidan desa. Mereka sering mendapat keluhan dari orang tua

bayi/balita tentang imunisasi, dan banyak dari orang tua bayi/balita yang bertanya

pada saat pelayanan imunisasi, tetapi mereka jarang melayani orang tua yang

mendapat keluhan tersebut alasannya karena menurut mereka ketika penyuluhan

mereka sudah menjelaskan dan memberikan informasi tentang imunisasi. Mereka

juga jarang melakukan kerjasama dengan rekan kerja, bagi mereka melakukan

kerjasama dengan rekan kerja untuk mencapai tujuan program itu tidak harus.

Menurut mereka sebagai tenaga kesehatan termasuk kader harusnya sudah

mengetahui tanggungjawabnya sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dan mereka

juga mengatakan bahwa bekerja sendiri lebih membuahkan hasil, tapi pada hasil

penelitian bahwa kinerja mereka kurang. Dan dari hasil wawancara dengan

penanggungjawab imunisasi, bidan desa yang massa kerjanya dibawah 10 tahun

tidak melaporkan hasil imunisasi tepat waktu.

Berdasarkan penjelasan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kinerja

bidan desa yang belum maksimal merupakan suatu masalah di dalam pelaksanaan

tugas dan fungsinya dalam bekerja yang dapat memengaruhi pencapaian

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


47

imunisasi. Fenomena belum maksimalnya kinerja para bidan desa berdasarkan

hasil penelitian diatas menunjukkan bagaimana tugas-tugas yang diberikan tidak

dilaksanakan dengan baik sesuai uraian tugas yang diberikan kepadanya.

Permasalahan ini harus benar-benar diperhatikan dengan serius, mengacu kepada

hasil uji tersebut dapat dijelaskan bahwa peningkatan karakteristik individu

dengan bertambahnya lama kerja bidan desa, peningkatan kemampuan

melaksanakan imunisasi kepada bayi/balita serta meningkatkan motivasi

memberikan pengaruh yang baik bagi peningkatan kinerja dalam pencapaian

cakupan imunisasi.

Hasil penelitian ini relevan dengan pendapatan Gibson et al. (2008) yang

menyatakan bahwa kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak

dilakukan karyawan. Kinerja karyawan memengaruhi seberapa banyak mereka

memberi kontribusi kepada organisasi. Perbaikan kinerja baik untuk individu

maupaun kelompok menjadi pusat perhatian dalam upaya meningkatkan kinerja

organisasi baik secara kuantitas maupun kualitas dan kinerja dapat berupa

penampilan kerja perorangan maupun kelompok.

Hasil penelitian ini sejalan dengan Harahap (2010) di Kecamatan Barumun

Tengah Kabupaten Tapanuli Selatan yang mendapatkan penampilan kinerja bidan

desa dengan kategori baik masih rendah. Penelitian lain Baihaqi (2016) di

Kabupaten Bireun mengatakan hanya 40% kategori baik kinerja bidan desa dalam

pelaksanaan imunisasi. Dan juga penelitian Hadi (2012) mengatakan bahwa

41,4% dinyatakan kinerja bidan desa dalam kategori baik.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


48

5.2 Pengaruh Masa Kerja Terhadap Kinerja Bidan Desa

Salah satu indikator dalam menilai kinerja bidan desa sebagai pelaksana

imunisasi dapat dilihat dari massa kerja bidan desa. Dari hasil yang diperoleh

banyaknya bidan desa dengan massa kerja > 5 tahun di wilayah kerja Puskesmas

Siabu, menunjukkan pengalaman yang dimiliki oleh responden dalam

menjalankan tugas sebagai pelaksana imunisasi masih sedikit.

Dari beberapa responden mengatakan bahwa lama kerja berkaitan dengan

pengalaman yang didapat mereka selama bekerja, bidan desa yang lebih lama

bekerja lebih berpengalaman dan akan lebih mampu dalam melaksanakan

tugasnya. Dengan tantangan yang mereka dapat pada pengalaman, akan lebih

mampu mereka atasi. Menurut mereka tantangan itu adalah suatu hal yang harus

diselesaikan dengan kerjasama antar rekan kerja agar suatu program dapat dicapai.

Mereka lebih kompeten dan lebih bersemangat dalam melakukan pekerjaannya.

Mereka mengatakan apabila imunisasi mencapai target maka angka kesakitan dan

kematian akan menurun, dan anak-anak generasi penerus bangsa akan sehat.

Dengan hal itu mereka sangat senang telah melakukan pekerjaan dengan baik,

disamping itu atasan dan rekan kerja akan memuji hasil kerja mereka dan

merupakan salah satu faktor mereka ingin bekerja lebih baik lagi.

Responden dengan massa kerja <10 tahun mengakui bahwa kurangnya

pengalaman terkadang membuat mereka kesulitan di lapangan, masalah yang

timbul dilapangan tidak selalu bisa mereka atasi. Mereka mengatakan bahwa

mereka bekerja di lapangan berdasarkan pengetahuan yang mereka dapatkan di

waktu sekolah kebidanan, terbukti bahwa pengetahuan mereka tentang kesehatan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


49

terbaru lebih luas akan tetapi mereka juga mengakui bahwa mereka belum bisa

mengaplikasikannya dilapangan mereka karena belum banyaknya seminar yang

mereka ikuti tentang program imunisasi merupakan salah satu faktornya.

Dari hasil dilapangan yang dilakukan didapatkan bahwa tidak semua

bidan desa mendapat pelatihan untuk menambah wawasan, pengetahuan, dan

keterampilan dalam bidan untuk mencapai target imunisasi. Menurut bidan desa

yang mengikuti pelatihan, pelatihan yang diterima kurang sesuai dengan tugas

yang dilaksanakan sebagai pelaksana imunisasi, sehingga tidak dapat diterapkan

dilapangan, sementara bidan desa yang tidak mendapatkan pelatihan tetap

melakukan tugas berdasarkan pengalaman yang mereka terima. Ada juga

responden yang mengatakan bahwa sebaiknya mereka hanya menangani

pelayanan imunisasi saja dan tidak perlu mengikuti pelatihan-pelatihan karena

mereka harus siap siaga di desa 24 jam.

Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda menunjukkan bahwa lama

kerja mempunyai pengaruh terhadap kinerja bidan desa dengan nilai p sebesar

0,03 lebih kecil dari nilai sig (0,05), artinya semakin bertambahnya lama kerja

bidan desa maka semakin baik pula kinerja bidan desa tersebut.

Hal ini sejalan dengan pendapat Gibson et all (2008) menyatakan bahwa

variabel individu yang meliputi kemampuan dan keterampilan, fisik maupun

mental, latar belakang dan pengalaman mempengaruhi kinerja seseorang,

demikian halnya dengan bidan desa yang sudah lama kerja dengan sendirinya

akan lebih berpengalaman dibanding yang baru bekerja.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


50

Sejalan juga dengan pendapat Rivai (2011) bahwa massa kerja yang lebih

lama menunjukkan pengalaman yang lebih seseorang dibandingkan dengan rekan

kerjanya yang lain, sehingga sering masa kerja massa kerja menjadi pertimbangan

sebuah perusahaan dalam mencari kerja.

Berdasarkan penelitian Hadi (2012) di Kabupaten Tapanuli Selatan

mendapatkan bahwa responden yang telah lama bekerja hanya 21,4% artinya

bidan desa yang lebih berpengalaman hanya sedikit dan berpengaruh terhadap

kinerjanya. Penelitian lain Baihaqi (2016) di Kecamatan Barumun Tengah

Kabupaten Tapanuli Selatan menyatakan bahwa lama kerja mempunyai pengaruh

terhadap kinerja bidan desa, bisan desa dengan masa kerja paling lama hanya ada

3 (7,7%) bidan desa dari 39 bidan desa yang bekerja dengan nilai p sebesar 0,003.

5.3 Pengaruh Kemampuan Terhadap Kinerja Bidan Desa

Kemampuan merupakan suatu kecakapan yang dimiliki oleh tenaga

kesehatan yang diperolehnya dari proses pembelajaran yang memungkinkannya

dapat menyelesaikan atau melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai

tenaga kesehatan (Notoatmodjo, 2012).

Dari hasil dilapangan didapatkan bahwa responden belum melakukan

pelayanan imunisasi dengan benar, yaitu masih terdapat beberapa responden yang

tidak melakukan tindak lanjut terhadap sasaran yang tidak datang saat imunisasi

dengan alasan karena mereka tidak punya waktu luang untuk melakukan hal

tersebut, misalnya mengunjungi ibu bayi atau balita yang tidak datang saat

imunisasi untuk memberikan arahan, alasan lain dari responden yaitu karena

mereka sudah menjelaskan tentang bahaya apabila anak tidak diimunisasi pada

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


51

waktu penyuluhan, dan mereka juga mengatakan bahwa tugas mereka tidak hanya

sebagai pelaksana imunisasi, tetapi ada juga tugas lain yang mereka lakukan

sebagai bidan desa.

Berdasarkan hasil analisis jawaban dari responden ,masih terdapat

beberapa responden yang memberikan pernyataan tidak pada pertanyaan

kemampuan, jumlah jawaban responden yang paling banyak memberikan

pernyataan tidak terdapat pada pertanyaan “Apakah menurut Saudara semua

ibu yang memiliki balita datang untuk mengimunisasikan bayinya setelah

Saudara memberikan informasi tentang imunisasi?”. Responden berpendapat

bahwa tidak hadirnya ibu balita mengimunisasikan bayinya setelah diberikan

informasi tentang imunisasi terjadi karena kurang adanya kesadaran dari diri

masyarakat tersebut untuk mengimunisasikan bayinya padahal sudah dijelaskan

tentang dampak dari imunisasi tersebut. Responden juga mengatakan bahwa

mereka kurang memahami teknik bagaimana cara melakukan pendekatan dan

penyuluhan yang baik dan benar kepada masayarakat sehingga akibatnya

masyarakat kurang memahami pentingnya imunisasi tersebut.

Terdapat beberapa responden yang mengatakan bahwa mereka sering

mendapatkan keluhan dari beberapa ibu yang memiliki bayi/balita tentang

imunisasi. Responden berpendapat bahwa kalau mereka memiliki waktu luang

terkadang mereka melayaninya dengan menjelaskan kembali tentang imunisasi

dan mereka juga menyarankan agar orang tua tidak panik apabila anaknya

mengalami demam karena itu hanya menunjukkan proses kerja vaksin. Jika tugas

mereka lagi banyak, mereka hanya melakukan pekerjaan pelayanan imunisasi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


52

semampunya saja dan sisanya mereka serahkan kepada bidan dan kader lainnya.

Terlihat dari hal tersebut bahwa kurangnya dukungan kepada masyarakat

mengenai kesehatan khususnya tentang imunisasi yang dilakukan responden.

Bidan desa yang mempunyai kemampuan baik akan lebih mudah

memberikan dorongan kepada ibu-ibu untuk mengimunisasikan bayi/balitanya.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa bidan desa kurang mampu dalam

melaksanakan tugasnya sebagai pelaksana imunisasi. Kurangnya kemampuan

bidan desa ini dilatar belakangi massa kerja ataupun pengalaman yang rendah dan

juga pelatihan yang kurang didapatkan oleh bidan desa sebagai pelaksana

imunisasi sehingga kemampuannya juga menurun.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, terbukti bahwa variabel

kemampuan mempunyai pengaruh terhadap kinerja bidan desa dengan nilai p

0,030 lebih kecil dari nilai sig 0,05. Maka hasil penelitian menjelaskan bahwa jika

kemampuan yang dimiliki responden kurang maka pencapaian kinerja dalam

melaksanakan tugasnya pun kurang, dan maupun sebaliknya apabila kemampuan

yang dimiliki responden baik maka pencapaian kinerja dalam melaksanakan

tugaskan pun akan baik pula

Hasil penelitian Hadi (2012) yang mengatakan bahwa variabel individu

termasuk kemampuan memiliki pengaruh terhadap kinerja bidan desa dalam

pelaksaan program imunisasi, diketahui bahwa responden lebih banyak dengan

kategori kurang yaitu 31 orang (44,3%), responden mengatakan bahwa mereka

kurang mampu memposisikan anak saat diimunisasi dan juga mereka kurang

mampu menjelaskan kapan diberikan imunisasi kembali.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


53

Selaras dengan Rosmainun (2015) di Pijorkoling Kota Padangsidimpuan

menunjukkan bahwa variabel kemampuan berpengaruh terhadap pemberian

imunisasi dengn taraf signifikan 0,031, dikatakan bahwa responden kurang

mampu bagaimana menjelaskan tentang bahaya dan manfaat imunisasi kepada ibu

yang mempunyai bayi/balita. Baihaqi (2016) di Kabupaten Bireun juga

membuktikan bahwa variabel kemampuan mempunyai pengaruh negatif

signifikan, yang artinya semakin baik kemampuan yang dimiliki bidan desa

semakin baik pula kinerja bidan desa tersebut.

5.4 Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Bidan Desa

Salah satu faktor yang menentukan kinerja seseorang maupun

lingkungannya adalah motivasi. Besar atau kecilnya pengaruh motivasi pada

kinerja seseorang tergantung pada seberapa banyak intensitas motivasi yang

diberikan. Perbedaan motivasi kerja bagi seorang petugas biasanya tercermin

dalam berbagai kegiatan dan bahkan prestasi yang dicapai. Motivasi juga

merupakan dorongan dari dalam diri dan luar diri seseorang unruk melakukan

sesuatu yang terlihat dari dimensi internal dan eksternal (Hamzah, 2008).

Berdasarkan hasil analisis jawaban responden pada variabel motivasi,

masih terdapat beberapa responden yang menjawab pernyataan tidak pada

pertanyaan “Saya mempunyai keinginan yang kuat untuk mengatasi

tantangan yang timbul dalam pelaksanaan imunisasi”. Responden tidak

mempunyai keinginan yang kuat untuk mengatasi tantangan yang timbul dalam

pelaksanaan imunisasi, responden mengakui bahwa apabila ada imbalan dari

atasan mereka akan sangat menyemangati pekerjaan mereka dan akan mempunyai

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


54

keinginan yang besar untuk mengatasi tantangan yang timbul namun pada

kenyataannya imbalan itu tidak ada yang membuat semangat mereka menurun

untuk mengatasi masalah tersebut.

Berdasarkan hasil wawancara didapatkan bahwa responden merasa bangga

bila dapat melakukan pelayanan imunisasi kepada masyarakat dengan baik,

mereka sangat senang apabila pelayanan imunisasi berjalan sesuai dengan harapan

mereka, alasan lain responden akan merasa bersemangat apabila pihak atasan

maupun rekan kerja memuji hasil kerjaan mereka. Mereka juga mengatakan

bahwa dukungan dari pihak atasan, rekan kerja maupun masyarakat dapat

meningkatkan motivasi mereka dalam melaksanakan tugas.

Mereka mengatakan bahwa keberhasilan program imunisasi sangat

membutuhkan dukungan dari seluruh pihak , tetapi kurang terjalinnya kerjasama

dengan kader, tokoh masyarakat dan tokoh agama membuat mereka kurang

bersemangat dalam bekerja hal ini karena kurangnya kemampuan berinteraksi di

lingkungan sekitar.

Dalam hal mengharapkan dukungan dan penghargaan dari segi materi dan

kenaikan pangkat, masing-masing bidan desa melakukan pekerjaannya lebih baik

lagi agar mencapai target imunisasi. Pada dasarnya mereka mau melaksanakan

pekerjaannya namun dukungan yang diperoleh dari atasan belum sesuai harapan.

Bidan desa yang berumur >28 tahun lebih berpengalaman dan mereka

menyemangati pekerjaannya karena bagi mereka program imunisasi harus

tercapai, ditambah lagi dengan dukungan dari rekan kerja lainnya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


55

Motivasi bidan desa di wilayah kerja Puskesmas Siabu masih dalam

kategori kurang baik. Dari hasil uji regresi linear berganda, terbukti bahwa

variabel motivasi mempunyai pengaruh karena nilai p 0,002 lebih kecil dari nilai

sig (0,05), yang artinya semakin kurang motivasi responden maka semakin kurang

pula kinerja bidan desa tersebut, dan begitu juga sebaliknya semakin baik

motivasi responden semakin baik pula kinerjanya.

Hasil penelitian Murdani (2011) di Kecamatan Jeunieb Kabupaten Bireun

membuktikan bahwa dari hasil multivariat motivasi memiliki pengaruh terhadap

kinerja bidan desa dengan taraf sig (0,019), dengan 50% responden memiliki

motivasi buruk terhadap kinerjanya.

Sejalan dengan penelitian Hadi (2012) di Kabupaten Selatan mengatakan

bahwa variabel motivasi memiliki pengaruh terhadap kinerja bidan desa dalam

pelaksanaan dengan taraf signifikan (0,000) dengan kategori kurang (68,6%).

Dalam hal motivasi upaya responden mengunjungi rumah-rumah penduduk untuk

pelaksanaan program imunisasi masih, dan dalam hal tanggung jawab responden

sebagai pelaksana imunisasi dalam kategori kurang.

Hasil penelitian Rosmainun (2015) di Pijorkoling kota Padangsidimpuan

membuktikan bahwa variabel motivasi memiliki pengaruh terhadap kinerja bidan

desa, didapatkan bahwa motivasi bidan tidak baik sebesar 56,9%.

5.5 Variabel Yang Tidak Berpengaruh Terhadap Kinerja

Faktor karakteristik individu yang tidak memengaruhi adalah umur,

ppendidikan, tempat tinggal, pelatihan, pengetahuan, persepsi dan sikap.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


56

5.5.1 Umur

Berdasarkan hasil dilapangan bahwa bidan yang berumur 20-28 tahun

lebih banyak, mereka menyukai pekerjaan mereka akan tetapi pengalaman yang

mereka miliki tidak banyak dalam hal bekerja.

Variabel karakteristik bidan desa antara lain umur berdasarkan hasil uji

regresi linear berganda nilai p variabel umur sebesar 0,074 > dari 0,05. Hal ini

menunjukkan bahwa umur tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

kinerja bidan desa, dengan demikian variabel tersebut tidak berpengaruh terhadap

kinerja bidan desa.

Hasil penelitian ini sejalan dengan Harahap (2010) di Kecamatan Barumun

Tengah Kabupaten Tapanuli Selatan menyebutkan bahwa tidak ada pengaruh

yang signifikan antara umur terhadap kinerja bidan desa. Selaras juga dengan

Baihaqi (2016) di Kabupaten Bireun yang mengatakan bahwa variabel umur tidak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bidan desa.

Namun hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian di Hadi (2012)

Kabupaten Tapanuli Selatan yang mengatakan bahwa ada pengaruh yang

signifikan antara umur terhadap kinerja bidan desa dalam pelaksanaan program

imunisasi.

5.5.2 Pendidikan

Berdasarkan hasil dilapangan yang dilakukan, menurut penanggungjawab

imunisasi pendidikan bidan desa tidak menjadi tolak ukur tercapainya cakupan

imunisasi, sebab menurutnya kebanyakan bidan desa belajar dari lapangan, ilmu

tentang imunisasi yang didapatkan di jenjang pendidikan tinggi itu sama saja dan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


57

balik lagi bagaimana bidan desa mengapresiasikannya di lapangan dan dari

pengalamanlah bidan desa belajar.

Variabel karakteristik bidan desa yang berupa pendidikan berdasarkan

hasil uji regresi linear berganda nilai p 0,478 > dari 0.05. Hal ini menunjukkan

bahwa pendidikan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bidan

desa. Bidan desa di wilayah kerja Puskesmas Siabu sebagian besar adalah bidan

desa tamatan D.III.

Sejalan oleh Murdani (2011) di Kecamatan Jeunieb Kabupaten Bireun

yang menyatakan bahwa pendidikan tidak berpengaruh terhadap kinerja bidan

desa. Namun berbeda dengan penelitian Hadi (2012) di Kabupaten Tapanuli

Selatan yang mengatakan bahwa ada pengaruh antara pendidikan terhadap kinerja

bidan desa dalam pelaksanaan program imunisasi.

5.5.3 Tempat Tinggal

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa mayoritas bidan desa tinggal

dirumah sendiri. Bidan desa yang tinggal dirumah sendiri maupun rumah sewa

menyatakan bahwa jarak dari rumah ke puskesmas tidak menjadi alasan mereka

untuk melaksanakan kerjaannya dengan tepat waktu. Hasil pengamatan yang

dilakukan menunjukkan bahwa tempat tinggal bidan desa sesuai dengan wilayah

kerjanya walaupun jarak dari wilayah kerjanya ke Puskesmas tidak dekat.

Variabel karakteristik bidan desa yang berupa tempat tinggal berdasarkan

hasil uji regresi berganda diperoleh nilai p 0,939 > 0,05. Hal ini menunjukkan

bahwa tempat tinggal tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja

bidan desa.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


58

Sejalan penelitian Harahap (2010) di Kecamatan Barumun Tengah

Kabupaten Tapanuli Selatan yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh antara

tempat tinggal dengan kinerja bidan desa. Namun hal ini tidak sejalan dengan

Irawati (2016) di Kecamatan Balbul Makmur Kabupaten Aceh Tenggara yang

menyatakan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara tempat tinggal

terhadap kinerja bidan desa.

5.5.4 Pelatihan

Dari hasil dilapangan yang dilakukan didapatkan bahwa Bidan desa

mengakui pelatihan yang dilakukan belum terlaksana secara berkala. Bidan desa

juga mengakui bahwa mereka bekerja salama ini hanya berdasarkan pengalaman

yang mereka tempuh dilapangan dan yang mereka dapat selama pendidikan

formal di institusi tempat mereka ditamatkan.

Variabel karakteristik individu bidan desa yang berupa pelatihan

berdasarkan hasil uji regresi linear berganda nilai p 0,405 > 0,05. Hal ini

menunjukkan bahwa pelatihan tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap

kinerja bidan desa, dengan demikian variabel pelatihan tidak memengaruhi kinerja

bidan desa.

Hal ini sama dengan penelitian Harahap (2010) di Kecamatan Barumun

Tengah Kabupaten Tapanuli Selatan yang membuktikan bahwa pelatihan tidak

memengaruhi kinerja bidan desa. Namun berbeda dengan Santi (2012) di

Kabupaten Tuban dan Irawati (2016) di Kecamatan Balbul Makmur Kabupaten

Aceh Tenggara yang menyimpulkan bahwa pelatihan mempunyai pengaruh

terhadap kinerja bidan desa.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


59

5.5.5 Pengetahuan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pengetahuan bidan desa

tentang imunisasi masih dalam kategori kurang, dimana masih banyak bidan desa

yang belum memahami persiapan mereka sebagai pelaksana imunisasi. Persiapan

petugas imunisasi dalam pelaksanaan yaitu penyuluhan lewat media, tetapi

kebanyakan dari bidan desa yang menjawab bahwa persiapan mereka adalah

lokasi penelitian. Mereka juga belum memahami secara benar kejadian ikutan

pasca imunisasi. Dapat disimpulkan bahwa mereka tidak memahami dengan teliti

apa yang dipertanyakan sehingga banyak jawaban yang tidak sesuai.

Variabel karakteristik individu bidan desa yang berupa pengetahuan

berdasarkan hasil uji regresi linear berganda nilai p 0,405 > 0,05. Hal ini

menunjukkan bahwa pengetahuan tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap kinerja bidan desa, dengan demikian variabel pengetahuan tidak

memengaruhi kinerja bidan desa.

Hasil penelitian ini sejalan dengan Purba (2010) di Kabupaten Tapanuli

Tengah yang menyatakan bahwa pengetahuan tidak memiliki pengaruh terhadap

kinerja bidan desa.

5.5.6 Persepsi

Dari hasil pengamatan yang dilakukan didapatkan bahwa masih banyak

bidan desa yang tidak nyaman dengan lingkungan pekerjaannya, ada yang

mengatakan bahwa dikarenakan mereka belum lama bekerja jadi belum terlalu

mengenal lebih dekat dengan masyarakat ataupun rekan kerja sekitar, ada juga

yang mengatakan bahwa mereka kurang nyaman karena adanya perlakuan yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


60

berbeda yang dilakukan atasan maupun rekan kerjanya. Mereka juga mengakui

bahwa jarangnya diskusi yang dilakukan dengan kader membuat kerjasama

mereka berkurang. dan kurangnya komunikasi dengan masayarakat yang

menyebabkan mereka kesulitan ketika berinteraksi.

Variabel karakteristik bidan desa antara lain persepsi berdasarkan hasil uji

regresi linear berganda nilai p variabel persepsi sebesar 0,499 > dari 0,05. Hal ini

menunjukkan bahwa persepsi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

kinerja bidan desa, dengan demikian variabel tersebut tidak berpengaruh terhadap

kinerja bidan desa.

Sejalan dengan Baihaqi (2016) di Kabupaten Bireun yang menyimpulkan

bahwa persepsi tidak memengaruhi kinerja bidan desa dalam pelaksanaan

program imunisasi. Namun berbeda dengan Rosmainun (2015) di Pijorkoling

Kota Padangsidimpuan yang mengatakan bahwa persepsi memengaruhi kinerja

bidan desa.

5.5.7 Sikap

Dari hasil yang dilakukan dilapangan didapatkan bahwa bidan desa dapat

melayani seluruh masyarakat yang berkunjung untuk imunisasi karena bantuan

kader, mereka mengatakan apabila mereka tidak dapat melayani seluruh

masyarakat yang berkunjung untuk imunisasi itu dikarenakan tidak adanya peran

kader yang mengakibatkan terkadang mereka memilih sendiri orang-orang yang

mau melakukan imunisasi. Diketahui dari penanggung jawab imunisasi bahwa

masih banyak bidan desa yang lalai dalam bekerja, mereka mengakui bahwa

mereka sering telat untuk melaporkan hasil imunisasi. Dan juga bidan desa

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


61

mengakui bahwa mereka jarang melayani keluhan orangtua bayi/balita

dikarenakan pekerjaan mereka yang banyak dan mereka tidak mempunyai waktu

yang banyak akan hal itu.

Variabel karakteristik individu bidan desa yang berupa sikap berdasarkan

hasil uji regresi linear berganda nilai p 0,094 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa

sikap tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bidan desa,

dengan demikian variabel pelatihan tidak memengaruhi kinerja bidan desa.

Selaras dengan penelitian Purba (2010) di Kabupaten Tapanuli Tengah

yang menyimpulkan bahwa variabel sikap tidak memiliki pengaruh yang terhadap

kinerja bidan desa. Dan juga Baihaqi (2016) di Kabupaten Bireun yang

menyimpulkan bahwa sikap tidak memengaruhi kinerja bidan desa dalam

pelaksanaan program imunisasi.

Namun hal ini berbeda dengan Hadi (2012) di Kabupaten Tapanuli Selatan

yang menyatakan bahwa sikap memiliki pengaruh terhadap kinerja bidan desa.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah dipaparkan pada

bagian terdahulu, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel umur, pendidikan, pelatihan, pengetahuan, tempat tinggal, sikap dan

persepsi tidak memengaruhi kinerja bidan desa dalam pencapaian cakupan

imunisasi di Wilayah Kerja Puskesmas Siabu Kabupaten Mandailing Natal

Tahun 2017.

2. Variabel lama kerja, kemampuan dan motivasi memiliki pengaruh terhadap

kinerja bidan desa dalam pencapaian cakupan imunisasi di Wilayah Kerja

Puskesmas Siabu Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2017, artinya semakin

baik kemampuan dan motivasi yang dimiliki oleh bidan desa, maka semakin

baik pula kinerja bidan desa tersebut dalam menjalankan tugasnya.

6.3 Saran

Dari hasil penelitian yang telah diuraikan diatas, dalam rangka

meningkatkan pencapaian cakupan imunisasi dasar lengkap di wilayah kerja

Puskesmas Siabu Kabupaten Mandailing natal, maka saran-saran yang dapat

diberikan adalah sebagai berikut :

1. Dinas Kesehatan

Diharapkan kepada Dinas Kesehatan diharapkan memberikan pelatihan

kepada bidan desa yang bekerja sebagai pelaksana imunisasi mengenai

penyuluhan kepada masyarakat dan untuk meningkatkan kemampuan mereka

dibidang imunisasi.

62
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
63

2. Puskesmas

Diharapkan kepada pihak Puskesmas setempat untuk tetap membina dan

memberikan KIE (Komuniaksi Informasi dan Edukasi) pada bidan desa yang

telah lama bekerja dan tetap memberdayakan mereka.

3. Diharapkan kepada bidan desa khususnya sebagai pelaksana imunisasi agar

meningkatkan kemampuannya untuk melakukan pendekatan kepada

masyarakat dan untuk meningkatkan motivasinya bidan desa perlu menyadari

tanggung jawabnya sebagai pelaksana imunisasi agar kegiatan program

mencapai cakupan yang telah ditargetkan.

4. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat menambah variabel lain dan

dengan menggunakan desain penelitian lain terkait tentang kinerja bidan desa

dalam pelaksanaan program imunisasi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR PUSTAKA

Atkinson R.L. 2006. Pengantar Psikologi. Jakarta : Interaksara.

Azwar. 2006. Pengantar Administrasi Kesehatan. Bina Rupa Aksara, Jakarta.

Baihaqi. 2016. Determinan Kinerja Petugas dalam Pencapaian Cakupan


Imunisasi pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bireun Tahun 2015.
Tesis. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Universitas Sumatera Utara.

Dharma S. 2005. Manajemen Kinerja. Pustaka Belajar, Jakarta.

Departemen Kesehatan R,I. 2006. Pedoman Supervisi Suportif Program


Imunisasi. Jakarta : Direktorat PPM&PL

. 2007. Standart Pelayanan Kebidanan. Jakarta.

. 2009. Imunisasi Dasar bagi Pelaksana Imunisasi / Bidan. Jakarta.

Dinkes Kabupaten Mandailing Natal. 2016. Profil Kesehatan Kabupaten


Mandailing Natal Tahun 2015. Mandailing Natal.

Dinkes Provinsi Sumatera Utara. 2017. Profil Kesehatan Sumatera Utara


Tahun 2016. Medan.

Gibson, James L Jhon M Ivancevich J.H Donelly, 1996. Perilaku-Struktur-


Proses, Jilid I Edisi Kedelapan, Adiami N (Alih Bahasa). Bina Rupa
Aksara, Jakarta.

Gibson, J.L., Jhon, M.I., dan James H.D. 2008. Organisasi dan Manajemen :
Perilaku, Struktur, dan Proses. Terjemahan Djarkasih. Penerbit
Erlangga. Jakarta.

Gomes. 2003. Management Prentice Hail Inc. Texas : New Jersey.

Hadi H. 2012. Pengaruh Karakteristik Individu, Organisasi dan Psikologis


terhadap Kinerja Bidan di Desa dalam Pelaksanaan Program
Imunisasi di Kabupaten Tapanuli Selatan. Tesis. Ilmu Kesehatan
Masyarakat. Universitas Sumatera Utara.

Hamzah B,U. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta : Bumi


Aksara.

Harahap, S,C,A. 2010. Pengaruh Karakteristik Individu, Faktor Organisasi


dan Faktor Psikologis Terhadap KInerja Bidan Desa di Kecamatan
barumun Tengah Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008. Tesis.
Ilmu Kesehatan Masyarakat. Universitas Sumatera Utara.

64
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Ilyas Y, 2002. Kinerja : Teori, Penilaian dan Penelitian. Fakultas Kesehatan
Masyarakat. Universitas Indonesia. Jakarta.

Irawati J. Pengaruh Karakteristik Individu dan Faktor Organisasi Terhadap


Kinerja Bidan Desa Dalam Pelayanan Anc (AntenatalCare) di
Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Babul Makmur Kabupaten
Aceh Tenggara. Tesis. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Universitas
Sumatera Utara.

Kementrian Kesehatan R.I, 2014. Infodatin Situasi Bidan di Indonesia. Jakarta.

. 2016. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015. Jakarta.

. 2017. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2016. Jakarta.

Keputusan Menteri Kesehatan R.I, Nomor 369/MENKES/SK/III/2007 Tentang


Standar Profesi Bidan. Jakarta.

Makmuri M. 2004. Perilaku Organisasi. Gadjah Mada University Press.


Yogyakarta.

Mangkunegara A.P. 2014. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Bandung :


Refika Aditama.

Mukhlis. 2006. Hubungan Faktor-Faktor Individu Dan Organisasi Dengan


Kinerja Petugas Vaksinasi Di Kabupaten Aceh Timur. Jurnal
Universitas Gadjah Mada. 4(7) : 13-25.

Murdani. 2011. Pengaruh Karakteristik Individu dan Motivasi Terhadap


Kinerja Bidan Desa di Kecamatan Jeunieb Kabupaten Bireun. Tesis.
Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat. Universitas
Sumatera Utara.

Ngadarodjatun., Razak A., Haerani S., 2013. Determinan Kinerja Petugas


Imunisasi di Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah. Jurnal AKK.
2(2) : 42-47.

Notoadmodjo. 2003. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku.


Jakarta : Rineka Cipta.

. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka


Cipta.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2013 tentang


Penyelenggaraan Imunisasi. Jakarta.

65
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
________. Nomor 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi. Jakarta.

________. Nomor 28 tahun 2017 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik


Bidan. Jakarta.

Profil Puskesmas Siabu Tahun 2017.

Purba R. 2010. Pengaruh Karakteristik dan Peran Bidan Desa Terhadap


Kinerja Dalam Memberikan Pelayanan Kebidanan di Kabupaten
Tapanuli Tengah. Tesis. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Universitas
Sumatera Utara.

Rakhmat J. 2004. Psikologi Komunikasi. Bandung : Rosdakarya.

Rivai V. 2007. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Edisi ke 2. Jakarta :


Rajagrafindo Persada.

Rivai, D. 2011. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Edisi ke 3. Jakarta :


Grafindo Persada

Rosmainun. 2015. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Bidan dalam Pemberian


Imunisasi Hepatitis B pada Bayi Baru Lahir di Wilayah Kerja
Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan Tahun 2014. Tesis.
Ilmu Kesehatan Masyarakat USU.

Santi, D.R. 2012. Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap


Kinerja Bidan Desa Dalam Penerapan Manajemen Tatalaksana
BBLR Saat Lahir di Kabupaten Tuban. Master Thesis, Universitas
Diponegoro.Semarang.

Sasrtrohadiwiryo, S. 2002. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Bumi Aksara,


Jakarta.

Sedarmayanti. 2011. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Jakarta:


PT. Mandar Maju.

Siagian S, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi aksara. Jakarta.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional.

Wibowo. 2014. Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta: PT. Grafindo Persada.

66
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP KINERJA BIDAN DESA


DALAM PENCAPAIAN CAKUPAN IMUNISASI DASAR LENGKAP
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIABU KABUPATEN
MANDAILING NATAL TAHUN 2017

Tanggal Penelitian :

No Responden :

Nama Responden :

A. Karakteristik Individu Responden

1. Umur Responden : tahun

2. Pendidikan Responden : a. Bidan D.I

b. Bidan D.III

c. Bidan D.IV

3. Tempat Tinggal : a. Rumah Dinas

b. Rumah Sendiri

c. Rumah Sewa

4. Lama Kerja : a. ≥ 6 thn

b. 4 - 6 thn

c. 1 - 3 thn

a. Khusus pertanyaan pengetahuan pilihlah salah satu jawaban yang paling

sesuai dengan pendapat saudara.

b. Berikan tanda checklist (√) pada jawaban yang anda pilih

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


5. PENGETAHUAN

1. Menurut Saudara, apa arti imunisasi?

a. Pemberian kekebalan pada bayi atau anak terhadap penyakit tertentu

b. Pemberian obat kepada bayi atau anak agar menjadi sehat

c. Pemberian suatu zat kepada bayi atau anak untuk peningkatan gizi

2. Menurut saudara apa tujuan dari imunisasi?

a. Sebagai pencegahan terhadap penyakit

b. sebagai penambah nafsu makan anak

c. Sebagai pengobatan terhadap penyakit menular

3. Menurut Saudara, apa arti Universal Child Immunization/UCI?

a. Cakupan imunisasi dasar lengkap merata pada bayi di 100%

desa/kelurahan

b. Presentase 80% bayi yang mendapat imunisasi di puskesmas

c. Cakupan imunisasi dasar lengkap merata pada bayi 100% di

kabupaten/kota

4. Yang termasuk PD3I yaitu?

a. Demam kuning

b. Radang selaput paru-paru

c. Rabies

5. Persiapan petugas imunisasi dalam pelaksanaan imunisasi yaitu?

a. Penyuluhan lewat media

b. Lokasi pelayanan imunisasi

c. Menghitung kebutuhan logistik

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


6. Alat suntik ADS (Auto Disable Syringe) ukuran 0,05 ml digunakan untuk

pemberian imunisasi?

a. DPT

b. BCG

c. Polio

7. Penyakit Polio salah satu penyakit infeksi yang dapat menyebabkan?

a. Kelumpuhan kaki

b. Kejang – kejang

c. Epilepsi

8. Menurut Saudara, apa arti KIPI?

a. Kejadian ikutan pra imunisasi yang merupakan kejadian medin dan dapat

menyebabkan kematian yang disebabkan imunisasi.

b. Kejadian ikutan pasca imunisasi yang meruapakan suatu kejadian medic

dan kematian terjadi setelah menerima imunisasi yang diduga disebabkan

oleh imunisasi.

c. Kejadian ikutan pas imunisasi yang merupakan kejadian medic dan

termasuk reaksi samping imunisasi, apabila dibiarkan dapat menyebabkan

kematian.

9. KIPI pada Imunisasi DPT adalah

a. Lokal kemerahan, bangkak,demam ringan, nyeri pada lokasi injeksi,

gelisah dan menangis

b. Lokal kemerahan, gejala pusing, bengkak, nyeri otot, demam dan diare

ringan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


c. Reaksi lokal yang ringan dan sementara, demam ringan dan nyeri otot

10. Yang termasuk persiapan petugas dalam pelaksanaan kegiatan imunisasi

yaitu:

a. Inventarisasi sasaran

b. Pemberian pelayanan imunisasi

c. Koordinasi

11. Menurut Saudara, apa efek samping dari imunisasi BCG?

a. Ada berupa luka yang akan menimbulkan bekas ditempat suntikan

b. Bayi akan demam karena pengaruh vaksin

c. Bayi akan rewel

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Pilihan Jawaban
No Variabel Ya Kadang Tidak
-Kadang
6. KEMAMPUAN
12 Apakah Saudara merasa sudah memberikan
imunisasi kepada bayi/balita secara baik dan
benar?
13 Saya melaksanakan tugas semampu saya dan
bila saya tidak ingin melakukan tugas tersebut
saya serahkan kepada bidan atau kader yang
lainnya
14 Apakah saudara pernah mendapatkan keluhan
dari orang tua Bayi/Balita mengenai pemberian
imunisasi?
15 Apakah saudara melakukan tindak lanjut
terhadap sasaran yang tidak dating saat
imunisasi?
16 Apakah menurut Saudara semua ibu yang
memiliki balita datang untuk mengimunisasikan
bayinya setelah Saudara memberikan informasi
tentang imunisasi?
7. PELATIHAN
17 Saya pernah mendapatkan pelatihan tentang
imunisasi, agar dapat mengenali kapan waktu
yang tidak baik buat bayi/balita di dimunisasi
18 Saya pernah mengikuti seminar tentang program
imunisasi agar mampu mencapai target Renstra
imunisasi
19 Sebaiknya saya hanya menangani pelayanan
imunisasi saja, tidak perlu mengikuti pelatihan-
pelatihan
20 Pelatihan-pelatihan yang pernah saya ikuti
sangat bermanfaat untuk pelaksanaan tugas
kerja di lapangan
21 Jarang mengikuti pelatihan dikarenakan harus
siap siaga di desa 24 jam
8. PERSEPSI
22 Apakah saudara nyaman dengan lingkungan
pekerjaan anda selama ini?
23 Apakah saudara mengalami kendala ketika
berinteraksi dengan masyarakat di lingkungan
pekerjaan
24 Apakah saudara puas atas kegiatan pelaksanaan
pekerjan yang saudara lakukan dalam
memberikan pelayanan imunisasi?

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


25 Apakah Saudara lelah dengan tugas-tugas yang
dihadapi sebagai pelaksana imunisasi?
26 Apakah saudara bangga apabila pekerjaan
saudara mendapat perhatian dari pimpinan atau
atasan?
9. SIKAP
27 Apakah Saudara dapat melayani seluruh
masyarakat yang berkunjung untuk melakukan
imunisasi?
28 Apakah dalam melakukan pekerjaan saudara
memilih/menentukan sendiri orang-orang yang
mau melakukan imunisasi?
29 Apakah anda mempunyai keinginan yang kuat
upaya pemenuhan target imunisasi pada wilayah
kerja saudara?
30 Apakah saudara tidak melayani apabila
mendapat respon yang kurang menyenangkan
dari orangtua bayi/balita?
31 Apakah penjelesan Saudara tentang imunisasi di
pahami dengan baik oleh semua orangtua
bayi/balita?
10. MOTIVASI
32 Saya berupaya memberi pelayanan imunisasi
secara maksimal dan penuh tanggung jawab
33 Bagi saya keberhasilan program imunisasi
adalah hal yang utama
34 Saya mempunyai keinginan yang kuat untuk
mengatasi tantangan yang timbul dalam
pelaksanaan imunisasi
35 Saya merasa bangga bila dapat memberikan
pelayanan imunisasi kepada masyarakat dengan
baik
36 Tugas-tugas yang saya hadapi, membuat saya
tidak bersemangat lagi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


B. Kinerja Bidan Desa

Beri tanda checklist (√) pada jawaban yang benar

No Variabel Ya Kadang- Tidak


kadang
1 Apakah saudara rutin melakukan penyuluhan
tentang pentingnya imunisasi kepada ibu-ibu
yang mempunyai bayi?
2 Apakah Saudara selalu menginformasikan atau
memberitahu jadwal imunisasi kepada
masyarakat beberapa hari sebelum jadwal
imunisasi?
3 Apakah Saudara menyusun program kerja
terlebih dahulu sebelum melaksanakan tugas
sebagai pelaksana imunisasi?
3 Apakah Saudara selalu melakukan persiapan
lebih dahulu setiap kali ada jadwal pelayanan
imunisasi?
4 Apakah Saudara selalu melakukan
inventarisasi sasaran setiap kali ada jadwal
pelayanan imunisasi?
5 Apakah Saudara selalu melakukan koordinasi
tentang vaksin yang dipersiapkan sesuai SOP
yang ada setiap kali ada jadwal pelayanan
imunisasi?
6 Apakah Saudara selalu memeriksa peralatan
rantai vaksin yang akan digunakan sesuai SOP
dalam program imunisasi?
7 Apakah Saudara selalu mempersiapkan Auto
Disable Syringe (ADS) sesuai kebutuhan
setiap kali ada jadwal pelayanan imunisasi?
8 Apakah Saudara selalu membawa vaksin untuk
pelayanan imunisasi ke tempat pelayanan
imunisasi menggunakan vaccine carrier?
9 Apakah Saudara selalu melakukan pendataan
wilayah kegiatan untuk mendukung pemberian
imunisasi tepat sasaran sesuai dengan SOP
pelayanan imunisasi?
10 Apakah Saudara selalu melakukan kegiatan
dan menyusun laporan serta melakukan
koordinasi dengan koordinator imunisasi
maupun petugas lainnya (kader kesehatan)
untuk kelancaran pelayanan imunisasi?
11 Apakah Saudara selalu mencatat hasil kegiatan
imunisasi di buku KMS bayi/balita pada saat

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


pelayanan imunisasi?
12 Apakah setelah mengisi buku KMS, Saudara
langsung memberikan KMS tersebut kepada
ibu bayi/balita tanpa membacakan hasilnya
terlebih dahulu?
13 Apakah Saudara selalu memantau lengkap atau
tidaknya imunisasi yang telah diberikan
kepada bayi melalui buku KMS?
14 Jika terdapat ada imunisasi yang tidak lengkap
apakah saudara melakukan pendekatan atau
penyuluhan tentang imunisasi kepada ibu
bayi/balita?
15 Apakah Saudara selalu menggerakkan dan
membina peran serta masyarakat dalam bidang
kesehatan untuk kelancaran pelayanan
imunisasi?
16 Apakah atasan sering melakukan diskusi
langsung dengan Saudara menyangkut
kegiatan imunisasi setelah kegiatan imunisasi
selesai dilaksankan?
17 Apakah Saudara sering melakukan kerjasama
untuk mencapai tujuan dalam suatu program?
18 Apakah tugas-tugas pekerjaan yang
menyangkut proses kegiatan imunisasi selalu
dapat Saudara selesaikan pada waktu yang
telah ditentukan seperti pelaporan hasil
imunisasi?
19 Apakah Saudara memberikan motivasi kepada
ibu bayi untuk mengimunisasikan bayinya
pada jadwal imunisasi selanjutnya?
20 Apakah Saudara mengunjungi rumah warga
yang tidak datang pada saat hari pelayanan
imunisasi?
21 Apakah Saudara melakukan tindak lanjut
terhadap sasaran yang tidak datang pada saat
pelayanan imunisasi?

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran 2. Master Data Penelitian

MASTER DATA

u pd t.t l.k pl1 pl2 pl3 pl4 pl5 k.pl p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 k.p k1 k2 k3 k4 k5 k.k pr1 pr2 pr3 pr4 pr5
2 3 2 2 1 1 3 2 1 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3
1 2 2 3 1 2 1 1 3 3 1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1 3 2 2 1 1 1 3 1 3 2 1 2
1 2 2 3 3 3 2 3 3 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 3 3 3 2 3 1 1 2 1 1 3
2 1 2 1 2 1 2 1 3 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 3 1 2 1 1 3 3 3 1 1 1 1
2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 3 3 3 3 1 1 1 3 1 1 2
1 2 1 1 2 1 3 1 1 3 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 3 1 2 3 1 1 3 3 2 1 2 1
2 3 3 3 1 2 1 2 2 3 2 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 3 3 3 3 3 3 1 2 1 2 1 1
3 1 1 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 3 1 2 2 1 3 1 1 2
1 2 2 1 2 1 3 1 1 3 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 3 1 1 2 1 3 3 3 3 3 3 3
2 2 2 3 3 3 2 3 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1 2 3 1 2 1 3 2 1 2 1 2 1
3 1 2 2 3 3 2 2 3 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 3 1 2 3 1 1 3 3 3 2 1 2
3 3 2 3 1 2 3 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 3 3 3 3 2 1 2 1 2 3 1
1 2 2 1 1 2 1 3 1 3 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 3 2 1 3 1 1 3 2 1 1 1 2
2 1 2 1 3 3 3 3 3 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 1 1 2 3 1 3 1 2
1 2 1 1 1 2 1 2 1 3 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 3 3 2 2 3 3 1 1 2 1 2 1
1 3 1 3 2 1 2 1 1 3 2 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 3 1 1 3 1 2 3 3 3 3 3 3
2 3 2 2 1 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 3 3 2 3 3 1 2 1 1 3 1
1 3 2 3 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 3 2 1 2 3 3 3 3 3
2 2 1 3 3 3 2 3 3 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 3 3 3 3 3 1 1 1 1 2 2 1
3 3 2 1 3 3 3 3 3 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 3 3 3 1 2 3 2 1 2
3 3 1 3 2 1 1 3 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 3 1 2 3 1 1 3 1 1 2 1 1
3 2 2 3 1 3 1 3 1 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 3 1 1 1 3 1 2 1 3 1
1 2 1 3 2 1 2 3 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 1 1 1 3 3 1 2 1 3 2 3 1 1 2 1
1 3 1 1 3 1 2 1 1 3 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 3 1 3 1 2 1 3 3 3 3 3 3
1 2 2 1 2 3 1 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 3 3 3 2 1 1 1 2 3 2
2 2 1 3 1 1 3 1 2 3 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 3 2 1 2 3 1 2

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2 3 2 2 1 3 1 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 3 2 2 2 1 3 2 1 1
1 3 2 3 3 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 3 3 3 3 3 2 1 2 1 1 3 1
1 2 2 2 1 3 2 1 3 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 3 3 3 3 1 1 3 3 1 2 1
3 2 2 3 1 2 1 3 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 3 3 2 2 1 2
1 1 2 1 1 2 1 1 2 3 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 3 2 2 2 1 2 2 1 3 1 1 2
2 3 2 1 1 1 1 2 1 3 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 3 3 3 3 2 3 1 1 3 1 2 1
3 2 2 3 3 3 2 3 3 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 3 3 2 2 3 1
2 3 1 3 3 1 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 3 1 2 3 3 1 1 2 3
1 1 1 3 2 1 3 1 1 3 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 3 1 3 3 1 1 3 1 3 1 1 2
2 3 2 1 1 2 1 3 1 3 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 3 3 3 3 3 1 3 2 2 1 2
1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 3 1 3 1 1 2 3 2 2 1 2 1
3 1 2 3 1 2 2 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 1 3 3 3 1 1 3 2 1 1

Lanjutan.
k. s s s s s k. m m m m m k. kb kb kb kb kb kb kb kb kb kb kb kb kb kb kb kb kb kb kb kb kb k.
pr 1 2 3 4 5 s 1 2 3 4 5 m 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 kb
1 2 1 3 1 3 2 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 3 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 3
2 2 1 2 1 1 3 3 2 1 1 1 3 2 3 2 2 2 1 1 1 3 3 3 1 1 2 1 1 3 1 2 1 1 2
3 3 1 1 1 2 3 3 3 2 3 3 1 3 3 1 3 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 3
3 1 2 3 3 1 2 1 2 1 1 1 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1
3 1 3 1 1 1 3 1 1 2 1 3 3 2 3 1 2 1 2 2 2 1 1 3 2 1 2 1 3 2 2 2 3 2 2
2 1 2 1 1 2 3 1 1 1 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1
3 3 2 3 3 3 1 2 2 1 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 3 2 1 2 3 3 1 2 2 1 1 1 2 1 3
3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 1 1 2 1 2 1 1 1 3 3 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 3
1 2 1 1 1 2 3 2 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1
3 1 2 1 2 1 3 3 1 1 1 1 3 3 3 2 3 2 3 3 2 1 2 2 1 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2
2 2 1 1 3 1 3 2 1 1 3 1 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1
2 1 2 2 1 3 2 2 3 3 2 1 2 3 2 1 1 2 2 3 3 3 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 3
3 1 2 1 1 2 3 1 2 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1
2 1 1 2 2 3 2 3 3 2 3 3 1 1 1 3 3 2 3 3 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 3
3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 1 1 1 1 2 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 3

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


1 2 2 1 1 1 3 1 1 1 1 2 3 3 1 3 2 3 2 3 2 1 3 2 1 1 3 3 2 2 2 2 2 2 2
3 1 1 2 2 1 3 3 3 3 3 3 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3
1 2 2 2 1 3 2 3 3 2 3 3 1 2 1 1 1 3 1 1 1 2 2 1 2 3 1 3 1 1 1 2 1 1 3
3 3 3 3 3 3 1 1 2 3 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 3
2 1 2 2 3 1 2 3 2 1 2 1 2 1 2 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 3
3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 3 3 1 3 3 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 2
3 2 2 1 2 1 3 2 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1
3 2 1 2 1 2 3 1 2 1 1 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 1
1 1 2 1 3 1 3 1 1 2 2 1 3 1 1 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 1 1 2 2 2 2 2 2
2 2 3 3 2 1 2 3 3 2 3 3 1 3 3 1 2 3 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 3
2 3 1 1 1 2 3 1 1 3 2 2 2 2 3 1 1 2 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3
3 3 2 2 1 2 2 1 1 2 2 3 2 1 2 1 2 2 3 2 2 1 3 1 1 1 1 1 1 2 1 3 1 3 3
3 2 3 1 2 1 2 3 3 3 2 3 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 3 1 3 3 3 3 2 2 1 1 1 1 3
2 3 3 3 3 3 1 3 3 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 3 3 1 3 1 1 1 1 3 1 2 3 2 1 3
2 3 3 3 3 3 1 1 1 1 2 1 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 1 2 2 1 1 3 3 3 3 1 2
3 2 1 3 1 2 2 3 3 3 3 3 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 3 1 2 1 2 1 3
3 2 1 1 1 2 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 2 2 2 1 1 3 1 3 3 3 1 3 1 1 1 2 2 2
2 1 2 1 2 1 3 1 1 2 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1
2 1 1 1 2 1 3 1 3 1 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1
3 2 1 1 1 1 3 1 3 1 2 2 2 1 1 3 1 2 1 1 3 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 3
2 3 1 2 1 2 2 3 2 3 3 3 1 2 2 1 2 1 2 3 1 3 1 1 3 1 1 1 2 2 2 1 1 1 3
3 1 3 2 2 1 3 1 2 2 2 1 3 1 1 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 1 1 1 1 2 2 1 2
3 3 3 3 3 3 1 3 2 2 1 2 2 3 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 3 1 2 3 1 1 2 3

Keterengan :
u : umur p : pengetahuan t.t : tempat tinggal
pd : pendidikan k.p : kategori pengetahuan l.k : lama kerja
pl : pelatihan k :kemampuan pr : Persepsi
k.pl : kategori pelatihan k.k : kategori pengetahuan m : motivasi
pr : persepsi k.s : kategori sikap k.pr : kategori persepsi
k.m : kategori motivasi k.kb : kinerja bidan desa
s : sikap kb : kinerja bidan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran 3. Lampiran Output SPSS
umur
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 20-28 16 42.1 42.1 42.1
29-38 13 34.2 34.2 76.3
>39 9 23.7 23.7 100.0
Total 38 100.0 100.0

pendidikan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid bidan d.I 7 18.4 18.4 18.4
bidan d.iii 17 44.7 44.7 63.2
bidan d.iv 14 36.8 36.8 100.0
Total 38 100.0 100.0

tempattinggal
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid rumah sewa 11 28.9 28.9 28.9
rumah sendiri 27 71.1 71.1 100.0
Total 38 100.0 100.0

lamakerja

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid >10 thn 12 31.6 31.6 31.6

5-9 5 13.2 13.2 44.7


1-4 21 55.3 55.3 100.0
Total 38 100.0 100.0

saya pernah mendapatkan pelatihan tentang imunisasi, agar dapat mengenali kapan waktu yang tidak
baik buat bayi/balita di dimunisasi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak 16 42.1 42.1 42.1
kadang-kadang 10 26.3 26.3 68.4
ya 12 31.6 31.6 100.0
Total 38 100.0 100.0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


saya pernah mengikuti seminar tentang program imunisasi agar mampu mencapai target Renstra
imunisasi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak 13 34.2 34.2 34.2
kadang-kadang 14 36.8 36.8 71.1
ya 11 28.9 28.9 100.0
Total 38 100.0 100.0

sebaiknya saya hanya menangani pelayanan imunisasi saja, tidak perlu mengikuti pelatihan-pelatihan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak 14 36.8 36.8 36.8
kadang-kadang 15 39.5 39.5 76.3
ya 9 23.7 23.7 100.0
Total 38 100.0 100.0

pelatihan-pelatihan yang pernah saya ikuti sangat bermanfaat untuk pelaksanaan tugas kerja di
lapangan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak 13 34.2 34.2 34.2
kadang-kadang 12 31.6 31.6 65.8
Ya 13 34.2 34.2 100.0
Total 38 100.0 100.0

jarang mengikuti pelatihan dikarenakan harus siap siaga di desa 24 jam


Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak 16 42.1 42.1 42.1
kadang-kadang 11 28.9 28.9 71.1
Ya 11 28.9 28.9 100.0
Total 38 100.0 100.0

pelatihan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid baik (13-15) 7 18.4 18.4 18.4
Sedang (9-12) 13 34.2 34.2 52.6
kurang (5-8) 18 47.4 47.4 100.0
Total 38 100.0 100.0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


menurut saudara apa arti imunisasi?

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid salah 2 5.3 5.3 5.3
benar 36 94.7 94.7 100.0
Total 38 100.0 100.0

menurut saudara apa tujuan dari imunisasi?

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid salah 5 13.2 13.2 13.2

benar 33 86.8 86.8 100.0


Total 38 100.0 100.0

menurut saudara apa arti universal child immunization/UCI?

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid salah 21 55.3 55.3 55.3
benar 17 44.7 44.7 100.0
Total 38 100.0 100.0

yang termasuk PD3I yaitu?

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid salah 19 50.0 50.0 50.0
benar 19 50.0 50.0 100.0
Total 38 100.0 100.0

persiapan petugas imunisasi dalam pelaksanaan imunisasi yaitu?

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid salah 26 68.4 68.4 68.4

benar 12 31.6 31.6 100.0


Total 38 100.0 100.0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


alat suntik ADS (Auto Disable Syringe) ukuran 0,05 ml digunakan untuk pemberian imunisasi?

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid salah 17 44.7 44.7 44.7

benar 21 55.3 55.3 100.0


Total 38 100.0 100.0

penyakit polio salah satu penyakit yang dapat menyebabkan?

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid salah 11 28.9 28.9 28.9

benar 27 71.1 71.1 100.0


Total 38 100.0 100.0

menurut saudara apa arti KIPI?

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid salah 14 36.8 36.8 36.8

benar 24 63.2 63.2 100.0


Total 38 100.0 100.0

KIPI pada Imunisasi DPT adalah

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid salah 19 50.0 50.0 50.0
benar 19 50.0 50.0 100.0
Total 38 100.0 100.0

yang termasuk persiapan petugas dalam pelaksanaan kegiatan imunisasi yaitu:

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid salah 18 47.4 47.4 47.4
benar 20 52.6 52.6 100.0
Total 38 100.0 100.0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


menurut saudara, apa efek samping dari imunisasi BCG?

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid salah 21 55.3 55.3 55.3
benar 17 44.7 44.7 100.0
Total 38 100.0 100.0

pengetahuan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid baik (20-22) 10 26.3 26.3 26.3
sedang (16-19) 10 26.3 26.3 52.6
kurang (11-15) 18 47.4 47.4 100.0
Total 38 100.0 100.0

apakah saudara merasa sudah memberikan imunisasi kepada bayi/balita secara baik dan benar?

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid tidak 13 34.2 34.2 34.2
kadang-kadang 8 21.1 21.1 55.3
ya 17 44.7 44.7 100.0
Total 38 100.0 100.0

saya melaksanakan tugas semampu saya dan bila saya tidak ingin melakukan tugas tersebut saya
serahkan kepada bidan atau kader yang lainnya

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid tidak 11 28.9 28.9 28.9
kadang-kadang 11 28.9 28.9 57.9
ya 16 42.1 42.1 100.0
Total 38 100.0 100.0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


apakah saudara pernah mendapatkan keluhan dari orang tua Bayi/Balita mengenai pemberian
imunisasi?

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid tidak 7 18.4 18.4 18.4
kadang-kadang 9 23.7 23.7 42.1
ya 22 57.9 57.9 100.0
Total 38 100.0 100.0

apakah saudara melakukan tindak lanjut terhadap sasaran yang tidak dating saat imunisasi?

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid tidak 13 34.2 34.2 34.2
kadang-kadang 8 21.1 21.1 55.3
ya 17 44.7 44.7 100.0
Total 38 100.0 100.0

apakah menurut Saudara semua ibu yang memiliki balita datang untuk mengimunisasikan bayinya
setelah Saudara memberikan informasi tentang imunisasi?

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid tidak 14 36.8 36.8 36.8
kadang-kadang 10 26.3 26.3 63.2
ya 14 36.8 36.8 100.0
Total 38 100.0 100.0

kemampuan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid baik (13-15) 15 39.5 39.5 39.5
sedang (9-12) 8 21.1 21.1 60.5
kurang (5-8) 15 39.5 39.5 100.0
Total 38 100.0 100.0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


apakah saudara nyaman dengan lingkungan pekerjaan anda selama ini?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak 16 42.1 42.1 42.1
kadang-kadang 7 18.4 18.4 60.5
ya 15 39.5 39.5 100.0
Total 38 100.0 100.0

apakah saudara mengalami kendala ketika berinteraksi dengan masyarakat di lingkungan pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak 12 31.6 31.6 31.6
kadang-kadang 10 26.3 26.3 57.9
ya 16 42.1 42.1 100.0
Total 38 100.0 100.0

apakah saudara puas atas kegiatan pelaksanaan pekerjan yang saudara lakukan dalam memberikan
pelayanan imunisasi?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak 18 47.4 47.4 47.4
kadang-kadang 13 34.2 34.2 81.6
ya 7 18.4 18.4 100.0
Total 38 100.0 100.0

apakah Saudara lelah dengan tugas-tugas yang dihadapi sebagai pelaksana imunisasi?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak 18 47.4 47.4 47.4
kadang-kadang 9 23.7 23.7 71.1
ya 11 28.9 28.9 100.0
Total 38 100.0 100.0

apakah saudara bangga apabila pekerjaan saudara mendapat perhatian dari pimpinan atau atasan?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak 18 47.4 47.4 47.4
kadang-kadang 13 34.2 34.2 81.6
ya 7 18.4 18.4 100.0
Total 38 100.0 100.0

Persepsi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid baik (13-15) 5 13.2 13.2 13.2
sedang (9-12) 13 34.2 34.2 47.4
kurang (5-8) 20 52.6 52.6 100.0
Total 38 100.0 100.0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


apakah Saudara dapat melayani seluruh masyarakat yang berkunjung untuk melakukan imunisasi?

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid tidak 13 34.2 34.2 34.2
kadang-kadang 13 34.2 34.2 68.4
ya 12 31.6 31.6 100.0
Total 38 100.0 100.0

apakah dalam melakukan pekerjaan saudara memilih/menentukan sendiri orang-orang yang mau
melakukan imunisasi?

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid tidak 14 36.8 36.8 36.8
kadang-kadang 13 34.2 34.2 71.1
ya 11 28.9 28.9 100.0
Total 38 100.0 100.0

apakah anda mempunyai keinginan yang kuat upaya pemenuhan target imunisasi pada wilayah kerja
saudara?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak 16 42.1 42.1 42.1
kadang-kadang 10 26.3 26.3 68.4
ya 12 31.6 31.6 100.0
Total 38 100.0 100.0

apakah saudara tidak melayani apabila mendapat respon yang kurang menyenangkan dari orangtua
bayi/balita?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak 17 44.7 44.7 44.7
kadang-kadang 9 23.7 23.7 68.4
ya 12 31.6 31.6 100.0
Total 38 100.0 100.0

apakah penjelesan Saudara tentang imunisasi di pahami dengan baik oleh semua orangtua bayi/balita?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak 16 42.1 42.1 42.1
kadang-kadang 10 26.3 26.3 68.4
ya 12 31.6 31.6 100.0
Total 38 100.0 100.0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


sikap
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid baik (13-15) 8 21.1 21.1 21.1
sedang (9-12) 11 28.9 28.9 50.0
kurang (5-8) 19 50.0 50.0 100.0
Total 38 100.0 100.0

saya berupaya memberi pelayanan imunisasi secara maksimal dan penuh tanggung jawab
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak 15 39.5 39.5 39.5
kadang-kadang 5 13.2 13.2 52.6
ya 18 47.4 47.4 100.0
Total 38 100.0 100.0

bagi saya keberhasilan program imunisasi adalah hal yang utama


Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak 12 31.6 31.6 31.6
kadang-kadang 10 26.3 26.3 57.9
ya 16 42.1 42.1 100.0
Total 38 100.0 100.0

saya mempunyai keinginan yang kuat untuk mengatasi tantangan yang timbul dalam pelaksanaan
imunisasi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak 15 39.5 39.5 39.5
kadang-kadang 11 28.9 28.9 68.4
ya 12 31.6 31.6 100.0
Total 38 100.0 100.0

saya merasa bangga bila dapat memberikan pelayanan imunisasi kepada masyarakat dengan baik
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak 15 39.5 39.5 39.5
kadang-kadang 10 26.3 26.3 65.8
ya 13 34.2 34.2 100.0
Total 38 100.0 100.0

tugas-tugas yang saya hadapi, membuat saya tidak bersemangat lagi


Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak 12 31.6 31.6 31.6
kadang-kadang 10 26.3 26.3 57.9
ya 16 42.1 42.1 100.0
Total 38 100.0 100.0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


motivasi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid baik (13-15) 13 34.2 34.2 34.2
sedang (9-12) 9 23.7 23.7 57.9
kurang (5-8) 16 42.1 42.1 100.0
Total 38 100.0 100.0

Apakah saudara rutin melakukan penyuluhan tentang pentingnya imunisasi kepada ibu-ibu yang
mempunyai bayi?

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid tidak 13 34.2 34.2 34.2
kadang-kadang 10 26.3 26.3 60.5
Ya 15 39.5 39.5 100.0
Total 38 100.0 100.0

Apakah Saudara selalu menginformasikan atau memberitahu jadwal imunisasi kepada masyarakat
beberapa hari sebelum jadwal imunisasi?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak 15 39.5 39.5 39.5
kadang-kadang 7 18.4 18.4 57.9
Ya 16 42.1 42.1 100.0
Total 38 100.0 100.0

Apakah Saudara menyusun program kerja terlebih dahulu sebelum melaksanakan tugas sebagai
pelaksana imunisasi?

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid Tidak 16 42.1 42.1 42.1
kadang-kadang 7 18.4 18.4 60.5
Ya 15 39.5 39.5 100.0
Total 38 100.0 100.0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Apakah Saudara selalu melakukan persiapan lebih dahulu setiap kali ada jadwal pelayanan imunisasi?

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid Tidak 12 31.6 31.6 31.6
kadang-kadang 10 26.3 26.3 57.9
Ya 16 42.1 42.1 100.0
Total 38 100.0 100.0

Apakah Saudara selalu melakukan inventarisasi sasaran setiap kali ada jadwal pelayanan imunisasi?

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid Tidak 6 15.8 15.8 15.8
kadang-kadang 17 44.7 44.7 60.5
Ya 15 39.5 39.5 100.0
Total 38 100.0 100.0

Apakah Saudara selalu melakukan koordinasi tentang vaksin yang dipersiapkan sesuai SOP yang ada
setiap kali ada jadwal pelayanan imunisasi?

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid Tidak 12 31.6 31.6 31.6
kadang-kadang 15 39.5 39.5 71.1
Ya 11 28.9 28.9 100.0
Total 38 100.0 100.0

Apakah Saudara selalu memeriksa peralatan rantai vaksin yang akan digunakan sesuai SOP dalam
program imunisasi?

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid Tidak 16 42.1 42.1 42.1
kadang-kadang 5 13.2 13.2 55.3
Ya 17 44.7 44.7 100.0
Total 38 100.0 100.0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Apakah Saudara selalu mempersiapkan Auto Disable Syringe (ADS) sesuai kebutuhan setiap kali ada
jadwal pelayanan imunisasi?

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid tidak 17 44.7 44.7 44.7
kadang-kadang 9 23.7 23.7 68.4
ya 12 31.6 31.6 100.0
Total 38 100.0 100.0

Apakah Saudara selalu melakukan pendataan wilayah kegiatan untuk mendukung pemberian
imunisasi tepat sasaran sesuai dengan SOP pelayanan imunisasi?

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid tidak 17 44.7 44.7 44.7
kadang-kadang 7 18.4 18.4 63.2
ya 14 36.8 36.8 100.0
Total 38 100.0 100.0

Apakah Saudara selalu melakukan kegiatan dan menyusun laporan serta melakukan koordinasi
dengan koordinator imunisasi maupun petugas lainnya (kader) untuk kelancaran pelayanan
imunisasi?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak 15 39.5 39.5 39.5
kadang-kadang 11 28.9 28.9 68.4
ya 12 31.6 31.6 100.0
Total 38 100.0 100.0

Apakah Saudara selalu mencatat hasil kegiatan imunisasi di buku KMS bayi/balita pada saat
pelayanan imunisasi?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak 15 39.5 39.5 39.5
kadang-kadang 13 34.2 34.2 73.7
ya 10 26.3 26.3 100.0
Total 38 100.0 100.0

Apakah setelah mengisi buku KMS, Saudara langsung memberikan KMS tersebut kepada ibu
bayi/balita tanpa membacakan hasilnya terlebih dahulu?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak 14 36.8 36.8 36.8
kadang-kadang 7 18.4 18.4 55.3
ya 17 44.7 44.7 100.0
Total 38 100.0 100.0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Apakah Saudara selalu memantau lengkap atau tidaknya imunisasi yang telah diberikan kepada bayi
melalui buku KMS?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak 17 44.7 44.7 44.7
kadang-kadang 7 18.4 18.4 63.2
ya 14 36.8 36.8 100.0
Total 38 100.0 100.0

Jika terdapat ada imunisasi yang tidak lengkap apakah saudara melakukan pendekatan atau
penyuluhan tentang imunisasi kepada ibu bayi/balita?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak 17 44.7 44.7 44.7
kadang-kadang 7 18.4 18.4 63.2
ya 14 36.8 36.8 100.0
Total 38 100.0 100.0

Apakah Saudara selalu menggerakkan dan membina peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan
untuk kelancaran pelayanan imunisasi?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak 19 50.0 50.0 50.0
kadang-kadang 5 13.2 13.2 63.2
Ya 14 36.8 36.8 100.0
Total 38 100.0 100.0

Apakah atasan sering melakukan diskusi langsung dengan Saudara menyangkut kegiatan imunisasi
setelah kegiatan imunisasi selesai dilaksanakan?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak 16 42.1 42.1 42.1
kadang-kadang 8 21.1 21.1 63.2
Ya 14 36.8 36.8 100.0
Total 38 100.0 100.0

Apakah menurut Saudara dengan melakukan kerjasama dapat membantu untuk mencapai tujuan
dalam suatu program?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak 14 36.8 36.8 36.8
kadang-kadang 12 31.6 31.6 68.4
ya 12 31.6 31.6 100.0
Total 38 100.0 100.0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Apakah tugas-tugas pekerjaan yang menyangkut proses kegiatan imunisasi selalu dapat Saudara
selesaikan pada waktu yang telah ditentukan seperti pelaporan hasil imunisasi?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak 15 39.5 39.5 39.5
kadang-kadang 11 28.9 28.9 68.4
Ya 12 31.6 31.6 100.0
Total 38 100.0 100.0

Apakah Saudara memberikan motivasi kepada ibu bayi untuk mengimunisasikan bayinya pada jadwal
imunisasi selanjutnya?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak 14 36.8 36.8 36.8
kadang-kadang 11 28.9 28.9 65.8
Ya 13 34.2 34.2 100.0
Total 38 100.0 100.0

Apakah Saudara mengunjungi rumah warga yang tidak datang pada saat hari pelayanan imunisasi?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak 13 34.2 34.2 34.2
kadang-kadang 13 34.2 34.2 68.4
Ya 12 31.6 31.6 100.0
Total 38 100.0 100.0

Apakah Saudara melakukan tindak lanjut terhadap sasaran yang tidak datang pada saat pelayanan
imunisasi?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak 16 42.1 42.1 42.1
kadang-kadang 11 28.9 28.9 71.1
ya 11 28.9 28.9 100.0
Total 38 100.0 100.0

Kinerja bidan desa


Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid baik (50-63) 9 23.7 23.7 23.7
sedang (35-49) 9 23.7 23.7 47.4
kurang (21-34) 20 52.6 52.6 100.0
Total 38 100.0 100.0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran 4. Uji Normalitas

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran 5. Uji Regresi Linear Berganda

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered Variables Removed Method


1

motivasi, umur,
pendidikan,
tempattinggal,
lamakerja, pelatihan, . Enter
persepsi, sikap,
pengetahuan,
kemampuana

a. All requested variables entered.


b. Dependent Variable: kinerjabidandesa

Model Summaryb

Std. Error of the


Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 .890a .792 .716 .445
a. Predictors: (Constant), motivasi, umur, pendidikan, tempat tinggal, lama kerja,
persepsi, pelatihan, sikap, pengetahuan, kemampuan

b. Dependent Variable: kinerja bidan desa

ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 20.459 10 2.046 10.311 .000a
Residual 5.357 27 .198
Total 25.816 37
a. Predictors: (Constant), motivasi, umur, pendidikan, tempat tinggal, lama
kerja, persepsi, pelatihan, sikap, pengetahuan, kemampuan
b. Dependent Variable: kinerja bidan desa

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 5.026 .788 6.378 .000
umur -.242 .130 -.232 -1.859 .074
pendidikan -.087 .120 -.076 -.729 .472
tempattinggal -.054 .180 -.030 -.302 .765
lamakerja .203 .092 .221 2.211 .036
pelatihan .090 .110 .083 .820 .420
pengetahuan -.236 .127 -.238 -1.858 .074
kemampuan -.306 .129 -.329 -2.368 .025
persepsi -.085 .127 -.073 -.673 .507
sikap -.200 .118 -.192 -1.693 .102
motivasi -.423 .120 -.446 -3.523 .002
a. Dependent Variable: kinerjabidandesa

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N


Predicted Value .94 3.44 2.29 .744 38
Residual -.900 .804 .000 .381 38
Std. Predicted Value
-1.820 1.547 .000 1.000 38

Std. Residual -2.022 1.806 .000 .854 38


a. Dependent Variable: kinerjabidandesa

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran 6. Distribusi Frekuensi Jawaban

Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Pengetahuan


Jawaban
No Pertanyaan Benar Salah Total
n % n % N %
1 Menurut Saudara, apa arti imunisasi? 36 94,7 2 5,3 38 100,0
2 Menurut saudara apa tujuan dari imunisasi? 33 86,8 5 13,2 38 100,0
3 Menurut Saudara, apa arti Universal Child 17 44,7 21 55,3 38 100,0
Immunization/UCI?
4 Yang termasuk PD3I yaitu? 19 50,0 19 50,0 38 100,0
5 Persiapan petugas imunisasi dalam pelaksanaan 12 31,6 26 68,4 38 100,0
imunisasi yaitu?
6 Alat suntik ADS (Auto Disable Syringe) ukuran 21 55,3 17 44,7 38 100,0
0,05 ml digunakan untuk pemberian imunisasi?
7 Penyakit Polio salah satu penyakit infeksi yang 27 71,1 11 28,9 38 100,0
dapat menyebabkan?
8 Menurut Saudara, apa arti KIPI? 24 63,2 14 36,8 38 100,0
9 KIPI pada Imunisasi DPT adalah 19 50,0 19 50,0 38 100,0
10 Yang termasuk persiapan petugas dalam 20 52,6 18 47,4 38 100,0
pelaksanaan kegiatan imunisasi yaitu:
11 Menurut Saudara, apa efek samping dari 17 44,7 21 55,3 38 100,0
imunisasi BCG?

Distribusi Frekuensi Pertanyaan tentang Pelatihan


Jawaban
No Pertanyaan Ya Kadang- tidak Total
Kadang
n % n % n % n %
1 Saya pernah mendapatkan pelatihan 12 31,6 10 26,3 16 42,1 38 100,0
tentang imunisasi, agar dapat mengenali
kapan waktu yang tidak baik buat
bayi/balita di dimunisasi
2 Saya pernah mengikuti seminar tentang 11 28,9 14 36,8 13 34,2 38 100,0
program imunisasi agar mampu
mencapai target Renstra imunisasi
3 Sebaiknya saya hanya menangani 9 23,7 15 39,5 14 36,8 38 100,0
pelayanan imunisasi saja, tidak perlu
mengikuti pelatihan-pelatihan
4 Pelatihan-pelatihan yang pernah saya 13 34,2 12 31,6 13 34,2 38 100,0
ikuti sangat bermanfaat untuk
pelaksanaan tugas kerja di lapangan
5 Jarang mengikuti pelatihan dikarenakan 11 28,9 11 28,9 16 42,1 38 100,0
harus siap siaga di desa 24 jam

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Kemampuan
Jawaban
No Pertanyaan Ya Kadang- tidak Total
Kadang
n % n % n % n %
1 Apakah Saudara merasa sudah 17 44,7 8 21,1 13 34,2 38 100,0
memberikan imunisasi kepada bayi/balita
secara baik dan benar?
2 Saya melaksanakan tugas semampu saya 16 42,1 11 28,9 11 28,9 38 100,0
dan bila saya tidak ingin melakukan tugas
tersebut saya serahkan kepada bidan atau
kader yang lainnya
3 Apakah saudara pernah mendapatkan 22 57,9 9 23,7 7 18,4 38 100,0
keluhan dari orang tua Bayi/Balita
mengenai pemberian imunisasi?
4 Apakah saudara melakukan tindak lanjut 17 44,7 8 21,1 13 34,2 38 100,0
terhadap sasaran yang tidak dating saat
imunisasi?
5 Apakah menurut Saudara semua ibu yang 14 36,8 10 26,3 14 36,8 38 100,0
memiliki balita datang untuk
mengimunisasikan bayinya setelah
Saudara memberikan informasi tentang
imunisasi?

Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Persepsi


Jawaban
No Pertanyaan Ya Kadang- tidak Total
Kadang
n % n % n % n %
1 Apakah saudara nyaman dengan 15 39,5 7 18,4 16 42,1 38 100,0
lingkungan pekerjaan anda selama ini?
2 Apakah saudara mengalami kendala 16 42,1 10 26,3 12 31,6 38 100,0
ketika berinteraksi dengan masyarakat di
lingkungan pekerjaan
3 Apakah saudara puas atas kegiatan 7 18,4 13 34,2 18 47,4 38 100,0
pelaksanaan pekerjan yang saudara
lakukan dalam memberikan pelayanan
imunisasi?
4 Apakah Saudara lelah dengan tugas- 11 28,9 9 23,7 18 47,4 38 100,0
tugas yang dihadapi sebagai pelaksana
imunisasi?
5 Apakah saudara bangga apabila 7 18,4 13 34,2 18 47,4 38 100,0
pekerjaan saudara mendapat perhatian
dari pimpinan atau atasan?

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Sikap
Jawaban
No Pertanyaan Ya Kadang- Tidak Total
Kadang
n % n % n % n %
1 Apakah Saudara dapat melayani seluruh 12 31,6 13 34,2 13 34,2 38 100,0
masyarakat yang berkunjung untuk
melakukan imunisasi?
2 Apakah dalam melakukan pekerjaan 11 28,9 13 34,2 14 36,8 38 100,0
saudara memilih/menentukan sendiri
orang-orang yang mau melakukan
imunisasi?
3 Apakah anda mempunyai keinginan yang 12 31,6 10 26,3 16 42,1 38 100,0
kuat upaya pemenuhan target imunisasi
pada wilayah kerja saudara?
4 Apakah saudara tidak melayani apabila 12 31,6 9 23,7 17 44,7 38 100,0
mendapat respon yang kurang
menyenangkan dari orangtua bayi/balita?
5 Apakah penjelesan Saudara tentang 12 31,6 10 26,3 16 42,1 38 100,0
imunisasi di pahami dengan baik oleh
semua orangtua bayi/balita?

Distirbusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Motivasi


Jawaban
No Pertanyaan Ya Kadang- tidak Total
Kadang
n % n % n % n %
1 Saya berupaya memberi pelayanan 18 47,4 5 13,2 15 39,5 38 100,0
imunisasi secara maksimal dan penuh
tanggung jawab
2 Bagi saya keberhasilan program 16 42,1 10 26,3 12 31,6 38 100,0
imunisasi adalah hal yang utama
3 Saya mempunyai keinginan yang kuat 12 31,6 11 28,9 15 39,5 38 100,0
untuk mengatasi tantangan yang timbul
dalam pelaksanaan imunisasi
4 Saya merasa bangga bila dapat 13 34,2 10 26,3 15 39,5 38 100,0
memberikan pelayanan imunisasi
kepada masyarakat dengan baik
5 Tugas-tugas yang saya hadapi, membuat 16 42,1 10 26,3 12 31,6 38 100,0
saya tidak bersemangat lagi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Kinerja
Jawaban
No Pertanyaan Ya Kadang- tidak Total
Kadang
n % n % n % n %
1 Apakah saudara rutin melakukan 15 39,5 10 26,3 13 34,2 38 100,0
penyuluhan tentang pentingnya imunisasi
kepada ibu-ibu yang mempunyai bayi?
2 Apakah Saudara selalu 16 42,1 7 18,4 15 39,5 38 100,0
menginformasikan atau memberitahu
jadwal imunisasi kepada masyarakat
beberapa hari sebelum jadwal imunisasi?
3 Apakah Saudara menyusun program kerja 15 39,5 7 18,4 16 42,1 38 100,0
terlebih dahulu sebelum melaksanakan
tugas sebagai pelaksana imunisasi?
4 Apakah Saudara selalu melakukan 16 42,1 10 26,3 12 31,6 38 100,0
persiapan lebih dahulu setiap kali ada
jadwal pelayanan imunisasi?
5 Apakah Saudara selalu melakukan 15 39,5 17 44,7 6 15,8 38 100,0
inventarisasi sasaran setiap kali ada
jadwal pelayanan imunisasi?
6 Apakah Saudara selalu melakukan 11 28,9 15 39,5 12 31,6 38 100,0
koordinasi tentang vaksin yang
dipersiapkan sesuai SOP yang ada setiap
kali ada jadwal pelayanan imunisasi?
7 Apakah Saudara selalu memeriksa 17 44,7 5 13,2 16 42,1 38 100,0
peralatan rantai vaksin yang akan
digunakan sesuai SOP dalam program
imunisasi?
8 Apakah Saudara selalu mempersiapkan 12 31,6 9 23,7 17 44,7 38 100,0
Auto Disable Syringe (ADS) sesuai
kebutuhan setiap kali ada jadwal
pelayanan imunisasi?
9 Apakah Saudara selalu melakukan 14 36,8 7 18,4 17 44,7 38 100,0
pendataan wilayah kegiatan untuk
mendukung pemberian imunisasi tepat
sasaran sesuai dengan SOP pelayanan
imunisasi?
10 Apakah Saudara selalu melakukan 12 31,6 11 28,9 15 39,5 38 100,0
kegiatan dan menyusun laporan serta
melakukan koordinasi dengan
koordinator imunisasi maupun petugas
lainnya (kader kesehatan) untuk
kelancaran pelayanan imunisasi?
11 Apakah Saudara selalu mencatat hasil 10 26,3 13 34,2 15 39,5 38 100,0
kegiatan imunisasi di buku KMS
bayi/balita pada saat pelayanan
imunisasi?
12 Apakah setelah mengisi buku KMS, 17 44,7 7 18,4 14 36,8 38 100,0
Saudara langsung memberikan KMS
tersebut kepada ibu bayi/balita tanpa
membacakan hasilnya terlebih dahulu?
13 Apakah Saudara selalu memantau 14 36,8 7 18,4 17 44,7 38 100,0
lengkap atau tidaknya imunisasi yang
telah diberikan kepada bayi melalui buku

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


KMS?
14 Jika terdapat ada imunisasi yang tidak 14 36,8 7 18,4 17 44,7 38 100,0
lengkap apakah saudara melakukan
pendekatan atau penyuluhan tentang
imunisasi kepada ibu bayi/balita?
15 Apakah Saudara selalu menggerakkan 14 36,8 5 13,2 19 50,0 38 100,0
dan membina peran serta masyarakat
dalam bidang kesehatan untuk kelancaran
pelayanan imunisasi?
16 Apakah atasan sering melakukan diskusi 14 36,8 8 21,1 16 42,1 38 100,0
langsung dengan Saudara menyangkut
kegiatan imunisasi setelah kegiatan
imunisasi selesai dilaksankan?
17 Apakah menurut Saudara dengan 12 31,6 12 31,6 14 36,8 38 100,0
melakukan kerjasama dapat membantu
untuk mencapai tujuan dalam suatu
program?
18 Apakah tugas-tugas pekerjaan yang 12 31,6 11 28,9 15 39,5 38 100,0
menyangkut proses kegiatan imunisasi
selalu dapat Saudara selesaikan pada
waktu yang telah ditentukan seperti
pelaporan hasil imunisasi?
19 Apakah Saudara memberikan motivasi 13 34,2 11 28,9 14 36,8 38 100,0
kepada ibu bayi untuk mengimunisasikan
bayinya pada jadwal imunisasi
selanjutnya?
20 Apakah Saudara mengunjungi rumah 12 31,6 13 34,2 13 34,2 38 100,0
warga yang tidak datang pada saat hari
pelayanan imunisasi?
21 Apakah Saudara melakukan tindak lanjut 11 28,9 11 28,9 16 42,1 38 100,0
terhadap sasaran yang tidak datang pada
saat pelayanan imunisasi?

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran 7. Surat Permohonan Izin Penelitian

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran 8. Surat Izin Penelitian

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Lampiran 9. Surat Keterangan Selesai Penelitian

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anda mungkin juga menyukai