SKRIPSI
OLEH:
NURIZKIANA NASUTION
NIM : 131000545
OLEH:
NURIZKIANA NASUTION
NIM : 131000545
NATAL TAHUN 2017” ini beserta seluruh isinya adalah benar hasil karya saya
sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara
yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat
keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko atau sanksi yang
etika keilmuan dalam karya saya ini, atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian
Nurizkiana Nasution
i
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRAK
iii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRACT
iv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur hanyalah untuk Allah SWT atas semua rahmat dan
NATAL TAHUN 2017”. Skripsi ini adalah salah satu syarat yang ditetapkan
tulusnya kepada Ayahanda tercinta Drs. Umar Imam Ali Nasution dan Ibunda
memberikan kasih sayang yang begitu berharga serta memberi dukungan dan doa
Sumatera Utara.
2. Prof. Dr. Dra. Ida Yustina, M.Si, selaku Dekan Fakultas Kesehatan
v
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. Dr. Drs. Zulfendri, M.Kes selaku ketua Departemen Administrasi dan
Sumatera Utara.
baik..
5. Dr. Drs. Surya Utama, MS, selaku dosen penguji I yang telah memberikan
6. dr. Fauzi, SKM, selaku dosen penguji II yang telah memberikan berbagai
7. Ir. Evi Naria, M.Kes selaku Dosen Pembimbing Akademik selama penulis
Sumatera Utara.
Natal yang telah memberi izin dan kesempatan melakukan penelitian, serta
10. Keluarga Penulis Abang dan Kakak, Zulfikar Abul Hasan Nst, Zulkomar
Azwardi Nst, Oktri Fadhilah Nasution, Juliana Nst dan Nur Ilmi Lubis
vi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
11. Sahabat-sahabat penulis Widya, Intan, Amel, Cahaya, Atikah, Ira, Melani,
dan doa, terima kasih penulis ucapkan karena telah tulus menjadi sahabat
dan teman-teman PBL di Desa Lubuk Bayas (Riani, Tiwi, Hana, Obi).
Terima kasih telah bersedia berbagi suka dan duka selama ini.
teman jalak (Indah, Nova, Rizky) dan pihak-pihak lain yang tidak dapat
disebutkan satu per satu. Terima kasih atas segala bantuan yang diberikan
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang
sifatnya membangun dalam penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata semoga Tuhan
senantiasa melimpahkan karunia-Nya kepada kita dan penulis berharap skripsi ini
Nurizkiana Nasution
vii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang.............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................... 8
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 8
1.4 Hipotesis....................................................................................... 8
1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................ 8
viii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 28
3.1 Jenis Penelitian ............................................................................. 28
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian......................................................... 28
3.3 Populasi dan Sampel ..................................................................... 28
3.3.1 Populasi ............................................................................... 28
3.3.2 Sampel................................................................................. 28
3.4 Metode Pengumpulan Data ........................................................... 29
3.4.1 Wawancara .......................................................................... 29
3.4.2 Data Sekunder ..................................................................... 29
3.5 Variabel dan Definisi Operasional................................................. 29
3.5.1 Variabel Independen ............................................................ 29
3.5.2 Variabel Dependen .............................................................. 31
3.6 Metode Pengukuran ...................................................................... 31
3.6.1 Pengukuran Variabel Bebas ................................................. 31
3.6.2 Pengukuran Variabel Terikat................................................ 32
3.7 Metode Analisis Data ................................................................... 32
BAB V PEMBAHASAN.......................................................................... 45
5.1 Kinerja Bidan Desa dalam Pencapaian Cakupan Imunisasi Dasar
Lengkap di Wilayah Kerja Puskesmas Siabu................................. 45
5.2 Pengaruh Masa Kerja Terhadap Kinerja Bidan Desa ..................... 48
5.3 Pengaruh Kemampuan Terhadap Kinerja Bidan Desa ................... 50
5.4 Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Bidan Desa ......................... 53
5.5 Variabel yang Tidak Berpengaru Terhadap Kinerja....................... 55
5.5.1 Umur.................................................................................... 56
ix
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5.5.2 Pendidikan ........................................................................... 56
5.5.3 Tempat Tinggal .................................................................... 57
5.5.4 Pelatihan .............................................................................. 58
5.5.5 Pengetahuan ......................................................................... 59
5.5.6 Persepsi................................................................................ 59
5.5.7 Sikap.................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 63
LAMPIRAN
x
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR TABEL
xi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR GAMBAR
xii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
September 1995. Penulis beragama Islam dan bersuku batak mandailing. Penulis
merupakan anak keempat dari 4 bersaudara, putri dari Ayahanda Drs. Umar Imam
Ali Nasution dan ibunda Tima Ani Nasution. Penulis beralamat di Jln. Jalak XXII
Pendidikan formal penulis dimulai dari masuk TK Aba Melati Kota Medan,
pada tahun 2000 dan selesai pada tahun 2001, masuk jenjang Sekolah Dasar pada
tahun 2001 dan selesai pada tahun 2007 di SDN 142557 Tanggabosi I, Kabupaten
Siabu pada tahun 2007 dan selesai pada tahun 2010, kemudian melanjutkan
pendidikan di SMAN 18 Medan pada tahun 2010 dan selesai pada tahun 2013.
xiv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB 1
PENDAHULUAN
ganda (double bourden), yaitu beban masalah penyakit menular dan penyakit
tidak menenal batas wilayah administrasi. Imunisasi merupakan salah satu upaya
untuk mencegah terjadinya penyakit menular yang merupakan salah satu kegiatan
Setiap tahun lebih dari 1,4 juta anak di dunia meninggal karena berbagai
penyakit yang sebenarnya dapat dicegah dengan imunisasi. Imunisasi adalah suatu
terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu saat terpapar dengan penyakit
tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Beberapa penyakit
menular yang termasuk ke dalam Penyakit yang dapat dicegah dengam Imunisasi
(PD3I) antara lain TBC, Difteri, Tetanus, Hepatitis B, Pertusis, Campak, Polio,
radang selaput otak, dan radang selaput paru-paru. Anak yang telah diberi
imunisasi akan terlindungi dari berbagai penyakit berbahaya tersebut, yang dapat
Imunisasi yang diwajibkan sesuai PPI ada lima yaitu imunisasi Hepatitis B
yang diberikan pada saat bayi berusia 0-24 jam, imunisasi BCG diberikan 1 kali
pada saat bayi berusia 1 bulan, imunisasi Polio diberikan sebanyak 4 kali yaitu
1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2
pada saat bayi berusia 1,2,3, dan 4 bulan, imunisasi DPT-HB-Hib diberikan
sebanyak 3 kali pada saat bayi berusia 2,3, dan 4 bulan, dan imunisasi Campak
diberikan satu kali pada saat anak berusia 9 bulan. BCG, untuk mencegah
2017).
indikator imunisasi dasar lengkap di Indonesia sebesar 86,5%. Angka ini belum
mencapai target Renstra pada tahun 2015 yang sebesar 91%. Kemudian
meningkat pada tahun 2016 dengan rata-rata cakupan imunisasi dasar lengkap
sebesar 91,1 % (HB 87,0%, BCG 92,7%, DPT-HB-HiB 93,0%, Polio 92,2%, dan
Campak 92,5%) angka ini juga belum mencapai target Renstra pada tahun 2016
imunisasi dasar lengkap Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2015 sebanyak
79,9% dan pada tahun 2016 yaitu dengan rata-rata cakupan sebesar 81,2 %.
2014 dan tahun 2013. Pada tahun 2013 yaitu 80.23%, tahun 2014 yaitu 81.82%
dan pada tahun 2015 sebanyak 82.30%, namun angka ini belum memenuhi target,
desa/kelurahan UCI di Sumatera Utara pada tahun 2013 yaitu 75,78%, pada tahun
2014 yaitu 78,01% pada tahun 2015 yaitu 75,39% dan pada tahun 2016 yaitu
ditentukan oleh tugas bidan desa sebagai pelaksana program imunisasi di desa
tempat tugasnya. Bidan desa adalah bidan yang ditempatkan, diwajibkan tinggal
wilayah kerjanya yang meliputi satu sampai dua desa. Besarnya tanggung jawab
Tercapai atau tidaknya cakupan imunisasi di suatu desa dilihat dari baik atau
pekerjaan atau kegiatan selama kurun waktu tertentu. Kinerja kesehatan menjadi
kejelasan bahwa beberapa faktor yang sangat menunjang bagi individu dalam
keterampilan dan ketersediaan sumber daya lain yang mendukung kinerja bidan
(Mangkunegara, 2014).
Dengan demikian kinerja bidan adalah sesuatu yang dicapai oleh seorang
bidan dalam melaksanakan kegiatannya baik tugas pokok dan kegiatan lain-lain
merupakan prestasi yang diperlihatkan oleh bidan tersebut serta dalam hal ini
tentu menunjukkan kemampuan kerja pada bidan tersebut yang dapat dilihat dari
2016 cakupan imunisasi dasar di Kabupaten Mandailing Natal pada tahun 2015
yaitu sebanyak 60,9% (HB 0 42,55%, BCG 51,5%, DPT-HB-HiB 3 68,02%, Polio
menjadi 76,8% (HB 61,07%, BCG 70,5%, DPT-HB-HiB 85,0%, Polio 80,4%,
Campak 87,4%), dan pada tahun 2016 mengalami penurunan menjadi 74,8% (HB
Kabupaten Mandailing Natal. Di Wilayah Kerja Puskesmas Siabu dari 625 bayi
yang lahir hidup hanya 400 bayi yang mendapatkan imunisasi dasar lengkap,
dengan rata-rata cakupan imunisasi dasar lengkap yaitu 64,8% (HB 52,55%, BCG
61,5%, DPT-HB-HiB 68,02%, Polio 62,4%, dan Campak 79,8%) dan jauh dari
target Renstra 95%. Cakupan desa/kelurahan UCI juga belum tercapai, karena
dari 18 desa Kecamatan Siabu hanya ada 3 desa/kelurahan yang sudah UCI,
dengan persentase Desa UCI Puskesmas Siabu masih sebesar 16,2% dan jauh dari
dengan 38 bidan desa. Diketahui dari bayi yang lahir hidup berjumlah 615 hanya
421 bayi yang mendapatkan imunisasi dasar lengkap pada tahun 2016 yaitu
dengan rata-rata cakupan IDL sebanyak 68,4% (HB 56,70%, BCG 65,70%, DPT-
HB-HiB 71,20%, Polio 67,55% dan Campak 82,05%). Dan dari 18 desa wilayah
penanggungjawab imunisasi pada bulan Agustus 2017, dalam hal ini didapat
pendekatan dan penyuluhan tentang imunisasi kepada semua ibu yang mempunyai
bayi; bidan pelaksana imunisasi yang sudah lama bekerja terlihat lebih
berpengalaman dibanding yang baru bekerja; sikap bidan seperti kelalaian dalam
keterlambatan pelaporan hasil imunisasi yang dilakukan oleh bidan pelaksana, hal
imunisasi di desa.
mempunyai bayi, dan mereka tidak mengetahui anak akan mengalami KIPI jika
diimunisasi; (2) kemampuan bidan pelaksana masih kurang, bidan pelaksana tidak
melakukan tindak lanjut terhadap sasaran yang tidak datang saat pelayanan
imunisasi; (3) persepsi atas kesadaran dari bidan sendiri juga terlihat kurang,
motivasi bidan pelaksana kurang dalam bekerja, diliat dari kurangnya keinginan
untuk mengatasi tantangan yang timbul dalam pelaksanaan imunisasi dan juga
tugas-tugas yang mereka hadapi membuat mereka tidak bersemangat lagi. Dari
beberapa hal diatas sangat berpengaruh terhadap tingkat capaian atau cakupan
Mandailing Natal, maka apabila hal ini berkembang jauh lebih buruk dapat
imunisasi Puskesmas mempunyai peran yang sangat penting dan strategis dalam
upaya pelaksanaan program imunisasi, banyak tugas yang harus dilaksanakan baik
kinerja bidan desa dalam pencapaian cakupan imunisasi dasar lengkap di Wilayah
kemampuan, tempat tinggal, lama kerja, persepsi, sikap dan motivasi) terhadap
kinerja bidan desa dalam pencapaian cakupan imunisasi dasar lengkap di Wilayah
kerja, persepsi, sikap dan motivasi) terhadap kinerja bidan desa dalam pencapaian
kerja, persepsi, sikap dan motivasi) terhadap kinerja bidan desa dalam pencapaian
imunisasi
adalah bidan. Bidan terutama berperan dalam upaya kesehatan ibu dan anak.
Selain ikut membantu proses persalinan, bidan juga membantu memonitor proses
Oleh karena itu kecukupan dan kompetensi bidan menjadi hal penting (Kemenkes
RI, 2014). Bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan
perempuan yang lulus dari pendidikan bidan yang diakui pemerintah dan
kompetensi dan kualifikasi untuk deregister, sertifikasi dan atau secara sah
wilayah kerjanya yang meliputi satu sampai dua desa, dalam melaksanakan
10
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
11
medis kontrasepsi.
bayi.
e. Membina kerja sama lintas program, lintas sektoral dan lembaga swadaya
masyarakat.
dasar yang harus dilakukan bidan desa di wilayah kerjanya adalah sebagai berikut:
a. Persiapan
dasar adalah:
mempunyai bayi
posyandu.
b. Perencanaan
meliputi :
Setiap jenis imunisasi mempunyai ketentuan dalam hal dosis serta cara
sebagai berikut :
efektif dan efisien. Agar mencapai tujuan dan target imunisasi, maka
khusus untuk wilayah rawan sosial dan rawan penyakit (KLB), dan
persiapan safety box. Sedangkan indikator yang terkait dengan sikap dan
individu dapat berupa: umur, jenis kelamin, status perkawinan, jumlah anggota
umur dan jenis kelamin serta lama kerja mempengaruhi aktivitas kerja.
dan karakteristik biologis. Pendapat ini didukung oleh Darma (2005), bahwa
2.2.1 Umur
fisiologis dengan kata lain penggunaan dengan umur, karena yang semakin tua
kinerja personel meningkat sejalan dengan peningakatan usia pekerja. Pekerja usia
20-30 tahun mempunyai motivasi kerja relatif lebih rendah dibandingkan pekerja
yang lebih tua, karena pekerja lebih muda belum berpijak pada realitas, sehingga
2.2.2 Pendidikan
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
bangsa dan Negara. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar,
sesuai pekerjaannya.
mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan aspek negative. Kedua aspek inilah
Semakin banyak aspek positif dari obyek yang diketahui, akan menumbuhkan
kinerja lebih baik bila dibandingkan dengan petugas kesehatan yang tidak
bertempat tinggal dirumah dinas atau jabatan. Hal ini sangat logis karena dari
fakta yang ditemukan responden yang tidak bertempat tinggal di rumah jabatan
dan jaraknya jauh dari puskesmas sebagian waktu kerjanya habis tersita oleh
Masa kerja adalah lama kerja karyawan dimana keryawan tersebut bekerja
akan menentukan prestasi individu yang merupakan dasar prestasi dan kinerja
penjualan dan akan berdampak kepada kinerja dan keuntungan organisasi yang
Lebih lanjut dikatakan bahwa semakin lama seseorang bekerja dalam suatu
2.2.5 Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
rasa dan raba. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting
tingkatan yaitu:
1. Tahu (know)
2. Memahami (comprehension)
3. Aplikasi (aplication)
4. Analisis (analysis)
5. Sintesis (siynthesis)
baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun
6. Evaluasi (evaluation)
2.2.6 Pelatihan
prestasi kerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung
paling umum dan para pimpinan mendukung adanya pelatihan karena melalui
pelatihan, para pekerja akan menjadi lebih terampil dan karenanya akan lebih
a. Karyawan yang baru direkrut sering kali belum memahami secara benar
terhadap pekerjaan.
2.2.7 Kemampuan
merupakan sifat yang dimiliki oleh tenaga kesehatan yang diperolehnya dari
2010).
2.2.8 `Persepsi
dipengaruhi oleh pengobyekan indra maka dalam proses ini dapat terjadi
penyaringan kognitif atau terjadi modifikasi data. Persepsi diri dalam bekerja
2.2.9 Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap merupakan kesediaan untuk bertindak
dan bukan pelaksanaan motif tertentu. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi
adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-
(Notoatmodjo, 2010).
tanggap seseorang terhadap orang lain, obyek, dan situasi yang berhubungan
respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus atau objek.
Manifestasi sikap itu tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan
terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap secara nyata menunjukkan
stimulus sosial. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas akan tetapi
2.2.10 Motivasi
kejiwaan dan mental seseorang yang dapat mendorong perilaku kinerja individu
Setiap orang dalam melakukan suatu tindakan tertentu pasti didorong oleh
adanya motif tertentu. Motivasi biasanya timbul karena adanya kebutuhan yang
belum terpenuhi, tujuan yang ingin dicapai atau adanya harapan yang diinginkan
(Wibowo, 2014).
Factory Theory) motivasi, teori ini dikenal dengan teori motivator – higienis.
Hacberg berpendapat bahwa ada faktor intrinsik dan factor ekstrinsik yang
subordinat, upah, keamanan kerja, kondisi kerja dan status (Mangkunegara, 2014).
2.3 Kinerja
Pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai
Kinerja adalah prestasi yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya
atau pekerjaannya sesuai dengan standar dan kriteria yang ditetapkan untuk
Kinerja dapat merupakan hasil individu maupun organisasi dan tidak terbatas
konsekuensi atau hasil dari perilaku atau perbuatan, tetapi kinerja adalah
perbuatan atau aksi itu sendiri, disamping itu kinerja adalah multidimensi
komponen kinerja yang dibuat dalam batas hubungan variasi dengan variabel-
variabel lain.
seseorang atau kelompok orang atau unit-unit kerja dalam suatu perusahaan atau
organisasi dengan standar kinerja atau tujuan yang ditetapkan lebih dahulu.
appraisal” yang berasal dari kata latin “apparatiare” yang berarti memberikan
nilai atau harga. Dengan demikian evaluasi kinerja berarti memberikan nilai atas
atau penghargaan. Evaluasi kinerja merupakan cara yang paling adil dalam
berikut :
perusahaan.
3. Alat untuk memberikan umpan balik (feed back) yang mendorong kearah
4. Salah satu cara untuk menetapkan kinerja yang diharapkan bagi seorang
selama pelaksanaan kinerja sesuai dengan rencana yang telah ditentukan, atau
apakah kinerja dapat dilakukan sesuai dengan jadwal yang ditentukan, atau
apakah hasil kinerja telah tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Untuk
(Mangkunegara, 2014).
1. Kualitas
seharusnya di kerjakan.
2. Kuantitas
Kuantitas kerja yaitu seberapa lama seseorang bekerja dalam satu hari.
3. Pelaksanaan tugas
4. Tanggung jawab
kajian terhadap teori kinerja Gibson et al. (2008) menyatakan secara teori terdapat
tiga kelompok variabel yang mempengaruhi kinerja dan perilaku yaitu : variabel
analisis terhadap sejumlah variabel yang memengaruhi perilaku dan kinerja yaitu:
(1) variable individu yang meliputi kemampuan dan keterampilan, fisik maupun
mental, latar belakang, pengalaman dan demografi, umur dan jenis kelamin, asal-
tidak langsung pada perilaku dan kinerja, (2) variabel organisasi, yakni sumber
Persepsi, sikap, kepribadian dan belajar merupakan hal yang komplek dan sulit
individu masuk dan bergabung ke dalam suatu organisasi kerja pada usia, etnis,
latar belakang, budaya dan keterampilan yang berbeda satu sama lainnya.
Karakteristik Individu
1. Umur
2. Pendidikan
3. Tempat Tinggal
8. Persepsi
9. Sikap
10. Motivasi
kemampuan, persepsi, sikap dan motivasi) dengan variabel dependen yang berupa
kinerja bidan desa terhadap cakupan imunisasi dasar lengkap di wilayah kerja
Kecamatan Siabu adapun pemilihan lokasi ini karena menurut survei awal masih
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan desa yang bertugas di
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan digunakan untuk penelitian.
28
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
29
3.4.1 Wawancara
imunisasi dasar lengkap, jumlah bidan desa, dan jurnal atau hasil penelitian
A. Karakteristik Individu (X1) adalah faktor internal (inter personal) pada diri
2. Pendidikan adalah tamatan terakhir dari yang diperoleh bidan desa dari
mendukung kinerjanya.
tugas dan fungsi bidan desa yang telah diberikan oleh pimpinan dan
hal lain yang diperoleh dari pendidikan formal dan informal dalam
6. Tempat tinggal adalah domisili atau rumah yang dihuni oleh bidan
7. Lama kerja adalah rentang waktu yang dihitung dari mulai seorang
tugas yang menimbulkan antusias baik itu dari dalam ataupun luar.
13. Tidak adalah apabila responden memilih jawaban tidak sesuai dengan
15. Salah adalah apabila responden memilih jawaban tidak sesuai dengan
Kinerja bidan desa adalah hasil kerja yang dilakukan bidan desa sebagai
15)
7. Kemampuan 5 a. Ya = 3 a. Baik Interval
b. Kadang- (13-15)
kadang = 2 b. Sedang
c. Tidak = 1 (9-12)
c. Kurang
(5-8)
8. Persepsi 5 a. Ya = 3 a. Baik (13-15) Interval
b. Kadang- b. Sedang
kadang = 2 (9-12)
c. Tidak = 1 c. Kurang (5-8)
9. Sikap 5 a. Ya = 3 a. Baik (13-15) Interval
b. Kadang- b. Sedang
kadang = 2 (9-12)
c. Tidak = 1 c. Kurang (5-8)
10. Motivasi 5 a. Ya = 3 a. Baik (13-15) Interval
b. Kadang- b. Sedang
kadang = 2 (9-12)
c. Tidak = 1 c. Kurang (5-8)
Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah regresi ganda
dengan tipe regresi linear berganda. Uji statistik yang digunakan adalah regresi
Keterangan :
a : konstanta (intersep)
X1 : Karakteristik Individu
Diliat secara geografis letak wilayah kerja Puskesmas Siabu berada pada
dataran rendah dan sebagian rawa, dengan luas wilayah ± 345,6km2, dengan batas
Puskesmas Siabu mempunyai wilayah kerja terdiri atas 17 desa dan 1 kelurahan
Huraba I, Huraba II, Lumban Dolok, Aek Mual, Sinanoan, Tangga Bosi I, Tangga
Bosi II, Tangga Bosi III, Tanjung Sialang, Huta Godang Muda, Muara Batang
Angkola, Huta Baringin, Pintu Padang Jae dan Pintu Padang Julu.
34
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
35
Puskesmas Siabu adalah 28.977 jiwa dengan jumlah laki-laki 14.004 jiwa dan
Penduduk wilayah kerja Puskesmas Siabu berada pada tingkat sosial ekonomi
menengah kebawah.
Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal pada tahun 2016 adalah BCG
berumur 0-1 tahun, imunisasi untuk wanita usia subur, ibu hamil dan anak sekolah
pada setiap desa di wilayah kerja Puskesmas Siabu adalah bidan desa, dimana
Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah semua bidan desa di
responden yang diperoleh meliputi umur, pendidikan, tempat tinggal dan lama
tahun sebanyak 16 orang (42,1%), 29-38 tahun sebanyak 13 orang (34,2%) dan
orang (28,9%) dan rumah dinas 1 orang (2,6%). Responden berdasarkan masa
kerja, 1-4 tahun sebanyak 21 orang (55,3%), 5-9 tahun sebanyak 5 orang (13,2%)
dan >10 tahun sebanyak 12 orang (31,6%). Secara rinci dapat dilihat pada Tabel
4 Masa kerja
1-4 tahun 21 55,3
5-9 tahun 5 13,2
>10 tahun 12 31,6
(18,4%) berkategori baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.2
Pengetahuan adalah hal-hal yang diketahui bidan desa tentang materi tugas
dan fungsi bidan desa yang telah diberikan oleh pimpinan dan hal lain yang
(21,2%) berkategori sedang. Untuk lebih jelasnya terlihat pada Tabel 4.4 sebagai
berikut :
(13,2%) berkategori baik. Untuk lebih jelasnya terlihat pada tabel 4.5 di bawah
ini:
Sikap adalah tingkah laku bidan desa berupa pandangan ataupun perasaan
berkategori sedang dan 8 orang (21,1%) berkategori baik. Untuk lebih jelasnya
yang menimbulkan antusias baik itu dari dalam ataupun luar. Hasil penelitian
(34,2%) berkategori baik. Untuk lebih jelasnya terlihat pada tabel 4.7 di bawah
ini:
Kinerja bidan desa adalah hasil kerja yang dilakukan bidan desa sebagai
pelaksana imunisasi yang dinilai dari karakter petugas. Hasil penelitian pada
berkategori sedang dan 9 orang (23,7%) berkategori baik. Untuk lebih jelasnya
Metode analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji regresi
linear berganda dilakukan untuk melihat variabel yang paling dominan dari
dilakukan uji Normalitas dan Linearitas yang bertujuan untuk menguji apakah
normal. Deteksi normalitas dilakukan dengan melihat penyebaran data (titik) pada
a. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan mengikuti arah garis
b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah
Bila dilihat dari gambar normalitas probability plot maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas, karena data menyebar sekitar garis diagonal dan
4.3.2 Linearitas
Asumsi linearitas dapat diketahui dengan uji Anova (overall F test). Bila
bidan desa) dalam pencapaian cakupan imunisasi dasar lengkap di wilayah kerja
Puskesmas Siabu menggunakan uji regresi linear ganda dengan metode enter,
Beradasarkan hasil analisis uji regresi pada tabel 4.10 diatas menunjukkan
bahwa ada 3 variabel yang mempunyai nilai p < 0,05 yaitu variabel lama kerja,
tinggal, persepsi dan sikap tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja bidan desa
Dari hasil analisis uji regresi yang telah dilakukan sebelunnya untuk
Keterangan :
X1 = Variabel Kemampuan
X3 = Variabel Motivasi
0,423 (motivasi)
a. Apabila dinaikkan satu poin lama kerja, maka angka kinerja bidan desa akan
b. Apabila diturunkan satu poin kemampuan, maka angka kinerja bidan desa
c. Apabila diturunkan satu poin motivasi, maka angka kinerja bidan desa akan
Dapat disimpulkan bahwa kinerja bidan desa (responden) akan lebih baik
jika responden (bidan desa) makin lama bekerja, kemudian kinerja bidan desa
Kinerja bidan desa diukur secara kualitas mengacu kepada tugas pokok
dan fungsinya sebagai pelaksana imunisasi dan secara kuantitas mengacu kepada
wilayah kerja Puskesmas Siabu mengenai kinerja bidan desa dalam pencapaian
cakupan imunisasi hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja bidan desa secara
umum belum dapat dikategorikan baik. Kondisi ini menunjukkan bahwa kinerja
Bidan desa dengan masa kerja >10 tahun lebih menyukai pekerjaan
mereka sebagai pelaksana imunisasi dibanding dengan bidan desa dengan masa
kerja yang tergolong masih baru. Mereka lebih berpengalaman dan lebih mampu
dalam hal imunisasi. Rata-rata bidan desa dengan massa kerja >10 tahun tinggal
dirumah sendiri. Meskipun jarak rumah mereka jauh dari Puskesmas hal tersebut
tidak membuat mereka bermalas-malasan untuk bekerja tepat waktu. Bagi mereka
masyarakat baik mereka mampu untuk memotivasi para ibu agar selalu
mengimunisasikan bayinya, apabila pada hari pelayanan imunisasi ada ibu yang
tersebut. Mereka selalu menggerakkan dan membina peran serta masyarakat untuk
45
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
46
mereka mempunyai keinginan yang kuat untuk mengatasi tantangan yang timbul
Berbeda dengan bidan desa dengan massa kerja < 10 tahun, mereka kurang
mereka punya tidaklah banyak karena masih ada tugas lain yang harus mereka
kerjakan sebagai bidan desa. Mereka sering mendapat keluhan dari orang tua
bayi/balita tentang imunisasi, dan banyak dari orang tua bayi/balita yang bertanya
pada saat pelayanan imunisasi, tetapi mereka jarang melayani orang tua yang
juga jarang melakukan kerjasama dengan rekan kerja, bagi mereka melakukan
kerjasama dengan rekan kerja untuk mencapai tujuan program itu tidak harus.
juga mengatakan bahwa bekerja sendiri lebih membuahkan hasil, tapi pada hasil
penelitian bahwa kinerja mereka kurang. Dan dari hasil wawancara dengan
bidan desa yang belum maksimal merupakan suatu masalah di dalam pelaksanaan
cakupan imunisasi.
Hasil penelitian ini relevan dengan pendapatan Gibson et al. (2008) yang
menyatakan bahwa kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak
organisasi baik secara kuantitas maupun kualitas dan kinerja dapat berupa
desa dengan kategori baik masih rendah. Penelitian lain Baihaqi (2016) di
Kabupaten Bireun mengatakan hanya 40% kategori baik kinerja bidan desa dalam
Salah satu indikator dalam menilai kinerja bidan desa sebagai pelaksana
imunisasi dapat dilihat dari massa kerja bidan desa. Dari hasil yang diperoleh
banyaknya bidan desa dengan massa kerja > 5 tahun di wilayah kerja Puskesmas
pengalaman yang didapat mereka selama bekerja, bidan desa yang lebih lama
tugasnya. Dengan tantangan yang mereka dapat pada pengalaman, akan lebih
mampu mereka atasi. Menurut mereka tantangan itu adalah suatu hal yang harus
diselesaikan dengan kerjasama antar rekan kerja agar suatu program dapat dicapai.
Mereka mengatakan apabila imunisasi mencapai target maka angka kesakitan dan
kematian akan menurun, dan anak-anak generasi penerus bangsa akan sehat.
Dengan hal itu mereka sangat senang telah melakukan pekerjaan dengan baik,
disamping itu atasan dan rekan kerja akan memuji hasil kerja mereka dan
merupakan salah satu faktor mereka ingin bekerja lebih baik lagi.
timbul dilapangan tidak selalu bisa mereka atasi. Mereka mengatakan bahwa
terbaru lebih luas akan tetapi mereka juga mengakui bahwa mereka belum bisa
keterampilan dalam bidan untuk mencapai target imunisasi. Menurut bidan desa
yang mengikuti pelatihan, pelatihan yang diterima kurang sesuai dengan tugas
kerja mempunyai pengaruh terhadap kinerja bidan desa dengan nilai p sebesar
0,03 lebih kecil dari nilai sig (0,05), artinya semakin bertambahnya lama kerja
bidan desa maka semakin baik pula kinerja bidan desa tersebut.
Hal ini sejalan dengan pendapat Gibson et all (2008) menyatakan bahwa
demikian halnya dengan bidan desa yang sudah lama kerja dengan sendirinya
Sejalan juga dengan pendapat Rivai (2011) bahwa massa kerja yang lebih
kerjanya yang lain, sehingga sering masa kerja massa kerja menjadi pertimbangan
mendapatkan bahwa responden yang telah lama bekerja hanya 21,4% artinya
bidan desa yang lebih berpengalaman hanya sedikit dan berpengaruh terhadap
terhadap kinerja bidan desa, bisan desa dengan masa kerja paling lama hanya ada
3 (7,7%) bidan desa dari 39 bidan desa yang bekerja dengan nilai p sebesar 0,003.
pelayanan imunisasi dengan benar, yaitu masih terdapat beberapa responden yang
tidak melakukan tindak lanjut terhadap sasaran yang tidak datang saat imunisasi
dengan alasan karena mereka tidak punya waktu luang untuk melakukan hal
tersebut, misalnya mengunjungi ibu bayi atau balita yang tidak datang saat
imunisasi untuk memberikan arahan, alasan lain dari responden yaitu karena
mereka sudah menjelaskan tentang bahaya apabila anak tidak diimunisasi pada
waktu penyuluhan, dan mereka juga mengatakan bahwa tugas mereka tidak hanya
sebagai pelaksana imunisasi, tetapi ada juga tugas lain yang mereka lakukan
informasi tentang imunisasi terjadi karena kurang adanya kesadaran dari diri
dan mereka juga menyarankan agar orang tua tidak panik apabila anaknya
mengalami demam karena itu hanya menunjukkan proses kerja vaksin. Jika tugas
semampunya saja dan sisanya mereka serahkan kepada bidan dan kader lainnya.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa bidan desa kurang mampu dalam
bidan desa ini dilatar belakangi massa kerja ataupun pengalaman yang rendah dan
juga pelatihan yang kurang didapatkan oleh bidan desa sebagai pelaksana
0,030 lebih kecil dari nilai sig 0,05. Maka hasil penelitian menjelaskan bahwa jika
kurang mampu memposisikan anak saat diimunisasi dan juga mereka kurang
mampu bagaimana menjelaskan tentang bahaya dan manfaat imunisasi kepada ibu
signifikan, yang artinya semakin baik kemampuan yang dimiliki bidan desa
dalam berbagai kegiatan dan bahkan prestasi yang dicapai. Motivasi juga
merupakan dorongan dari dalam diri dan luar diri seseorang unruk melakukan
sesuatu yang terlihat dari dimensi internal dan eksternal (Hamzah, 2008).
mempunyai keinginan yang kuat untuk mengatasi tantangan yang timbul dalam
atasan mereka akan sangat menyemangati pekerjaan mereka dan akan mempunyai
keinginan yang besar untuk mengatasi tantangan yang timbul namun pada
kenyataannya imbalan itu tidak ada yang membuat semangat mereka menurun
mereka sangat senang apabila pelayanan imunisasi berjalan sesuai dengan harapan
mereka, alasan lain responden akan merasa bersemangat apabila pihak atasan
maupun rekan kerja memuji hasil kerjaan mereka. Mereka juga mengatakan
bahwa dukungan dari pihak atasan, rekan kerja maupun masyarakat dapat
dengan kader, tokoh masyarakat dan tokoh agama membuat mereka kurang
lingkungan sekitar.
Dalam hal mengharapkan dukungan dan penghargaan dari segi materi dan
lagi agar mencapai target imunisasi. Pada dasarnya mereka mau melaksanakan
pekerjaannya namun dukungan yang diperoleh dari atasan belum sesuai harapan.
Bidan desa yang berumur >28 tahun lebih berpengalaman dan mereka
kategori kurang baik. Dari hasil uji regresi linear berganda, terbukti bahwa
variabel motivasi mempunyai pengaruh karena nilai p 0,002 lebih kecil dari nilai
sig (0,05), yang artinya semakin kurang motivasi responden maka semakin kurang
pula kinerja bidan desa tersebut, dan begitu juga sebaliknya semakin baik
kinerja bidan desa dengan taraf sig (0,019), dengan 50% responden memiliki
bahwa variabel motivasi memiliki pengaruh terhadap kinerja bidan desa dalam
pelaksanaan program imunisasi masih, dan dalam hal tanggung jawab responden
5.5.1 Umur
lebih banyak, mereka menyukai pekerjaan mereka akan tetapi pengalaman yang
Variabel karakteristik bidan desa antara lain umur berdasarkan hasil uji
regresi linear berganda nilai p variabel umur sebesar 0,074 > dari 0,05. Hal ini
kinerja bidan desa, dengan demikian variabel tersebut tidak berpengaruh terhadap
yang signifikan antara umur terhadap kinerja bidan desa. Selaras juga dengan
Baihaqi (2016) di Kabupaten Bireun yang mengatakan bahwa variabel umur tidak
signifikan antara umur terhadap kinerja bidan desa dalam pelaksanaan program
imunisasi.
5.5.2 Pendidikan
imunisasi pendidikan bidan desa tidak menjadi tolak ukur tercapainya cakupan
imunisasi, sebab menurutnya kebanyakan bidan desa belajar dari lapangan, ilmu
tentang imunisasi yang didapatkan di jenjang pendidikan tinggi itu sama saja dan
hasil uji regresi linear berganda nilai p 0,478 > dari 0.05. Hal ini menunjukkan
bahwa pendidikan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bidan
desa. Bidan desa di wilayah kerja Puskesmas Siabu sebagian besar adalah bidan
Selatan yang mengatakan bahwa ada pengaruh antara pendidikan terhadap kinerja
dirumah sendiri. Bidan desa yang tinggal dirumah sendiri maupun rumah sewa
menyatakan bahwa jarak dari rumah ke puskesmas tidak menjadi alasan mereka
dilakukan menunjukkan bahwa tempat tinggal bidan desa sesuai dengan wilayah
hasil uji regresi berganda diperoleh nilai p 0,939 > 0,05. Hal ini menunjukkan
bahwa tempat tinggal tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
bidan desa.
Kabupaten Tapanuli Selatan yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh antara
tempat tinggal dengan kinerja bidan desa. Namun hal ini tidak sejalan dengan
5.5.4 Pelatihan
mengakui pelatihan yang dilakukan belum terlaksana secara berkala. Bidan desa
juga mengakui bahwa mereka bekerja salama ini hanya berdasarkan pengalaman
yang mereka tempuh dilapangan dan yang mereka dapat selama pendidikan
berdasarkan hasil uji regresi linear berganda nilai p 0,405 > 0,05. Hal ini
kinerja bidan desa, dengan demikian variabel pelatihan tidak memengaruhi kinerja
bidan desa.
5.5.5 Pengetahuan
tentang imunisasi masih dalam kategori kurang, dimana masih banyak bidan desa
kebanyakan dari bidan desa yang menjawab bahwa persiapan mereka adalah
lokasi penelitian. Mereka juga belum memahami secara benar kejadian ikutan
pasca imunisasi. Dapat disimpulkan bahwa mereka tidak memahami dengan teliti
berdasarkan hasil uji regresi linear berganda nilai p 0,405 > 0,05. Hal ini
5.5.6 Persepsi
bidan desa yang tidak nyaman dengan lingkungan pekerjaannya, ada yang
mengatakan bahwa dikarenakan mereka belum lama bekerja jadi belum terlalu
mengenal lebih dekat dengan masyarakat ataupun rekan kerja sekitar, ada juga
yang mengatakan bahwa mereka kurang nyaman karena adanya perlakuan yang
berbeda yang dilakukan atasan maupun rekan kerjanya. Mereka juga mengakui
Variabel karakteristik bidan desa antara lain persepsi berdasarkan hasil uji
regresi linear berganda nilai p variabel persepsi sebesar 0,499 > dari 0,05. Hal ini
kinerja bidan desa, dengan demikian variabel tersebut tidak berpengaruh terhadap
bidan desa.
5.5.7 Sikap
Dari hasil yang dilakukan dilapangan didapatkan bahwa bidan desa dapat
masyarakat yang berkunjung untuk imunisasi itu dikarenakan tidak adanya peran
masih banyak bidan desa yang lalai dalam bekerja, mereka mengakui bahwa
mereka sering telat untuk melaporkan hasil imunisasi. Dan juga bidan desa
dikarenakan pekerjaan mereka yang banyak dan mereka tidak mempunyai waktu
hasil uji regresi linear berganda nilai p 0,094 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
sikap tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja bidan desa,
yang menyimpulkan bahwa variabel sikap tidak memiliki pengaruh yang terhadap
kinerja bidan desa. Dan juga Baihaqi (2016) di Kabupaten Bireun yang
Namun hal ini berbeda dengan Hadi (2012) di Kabupaten Tapanuli Selatan
yang menyatakan bahwa sikap memiliki pengaruh terhadap kinerja bidan desa.
6.1 Kesimpulan
Tahun 2017.
baik kemampuan dan motivasi yang dimiliki oleh bidan desa, maka semakin
6.3 Saran
1. Dinas Kesehatan
dibidang imunisasi.
62
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
63
2. Puskesmas
memberikan KIE (Komuniaksi Informasi dan Edukasi) pada bidan desa yang
dengan menggunakan desain penelitian lain terkait tentang kinerja bidan desa
Gibson, J.L., Jhon, M.I., dan James H.D. 2008. Organisasi dan Manajemen :
Perilaku, Struktur, dan Proses. Terjemahan Djarkasih. Penerbit
Erlangga. Jakarta.
64
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Ilyas Y, 2002. Kinerja : Teori, Penilaian dan Penelitian. Fakultas Kesehatan
Masyarakat. Universitas Indonesia. Jakarta.
65
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
________. Nomor 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi. Jakarta.
66
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
Tanggal Penelitian :
No Responden :
Nama Responden :
b. Bidan D.III
c. Bidan D.IV
b. Rumah Sendiri
c. Rumah Sewa
b. 4 - 6 thn
c. 1 - 3 thn
c. Pemberian suatu zat kepada bayi atau anak untuk peningkatan gizi
desa/kelurahan
kabupaten/kota
a. Demam kuning
c. Rabies
pemberian imunisasi?
a. DPT
b. BCG
c. Polio
a. Kelumpuhan kaki
b. Kejang – kejang
c. Epilepsi
a. Kejadian ikutan pra imunisasi yang merupakan kejadian medin dan dapat
oleh imunisasi.
kematian.
b. Lokal kemerahan, gejala pusing, bengkak, nyeri otot, demam dan diare
ringan
yaitu:
a. Inventarisasi sasaran
c. Koordinasi
MASTER DATA
u pd t.t l.k pl1 pl2 pl3 pl4 pl5 k.pl p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 k.p k1 k2 k3 k4 k5 k.k pr1 pr2 pr3 pr4 pr5
2 3 2 2 1 1 3 2 1 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3
1 2 2 3 1 2 1 1 3 3 1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1 3 2 2 1 1 1 3 1 3 2 1 2
1 2 2 3 3 3 2 3 3 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 3 3 3 2 3 1 1 2 1 1 3
2 1 2 1 2 1 2 1 3 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 3 1 2 1 1 3 3 3 1 1 1 1
2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 3 3 3 3 1 1 1 3 1 1 2
1 2 1 1 2 1 3 1 1 3 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 3 1 2 3 1 1 3 3 2 1 2 1
2 3 3 3 1 2 1 2 2 3 2 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 3 3 3 3 3 3 1 2 1 2 1 1
3 1 1 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 3 1 2 2 1 3 1 1 2
1 2 2 1 2 1 3 1 1 3 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 3 1 1 2 1 3 3 3 3 3 3 3
2 2 2 3 3 3 2 3 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1 2 3 1 2 1 3 2 1 2 1 2 1
3 1 2 2 3 3 2 2 3 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 3 1 2 3 1 1 3 3 3 2 1 2
3 3 2 3 1 2 3 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 3 3 3 3 2 1 2 1 2 3 1
1 2 2 1 1 2 1 3 1 3 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 3 2 1 3 1 1 3 2 1 1 1 2
2 1 2 1 3 3 3 3 3 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 1 1 2 3 1 3 1 2
1 2 1 1 1 2 1 2 1 3 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 3 3 2 2 3 3 1 1 2 1 2 1
1 3 1 3 2 1 2 1 1 3 2 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 3 1 1 3 1 2 3 3 3 3 3 3
2 3 2 2 1 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 3 3 2 3 3 1 2 1 1 3 1
1 3 2 3 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 3 2 1 2 3 3 3 3 3
2 2 1 3 3 3 2 3 3 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 3 3 3 3 3 1 1 1 1 2 2 1
3 3 2 1 3 3 3 3 3 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 3 3 3 1 2 3 2 1 2
3 3 1 3 2 1 1 3 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 3 1 2 3 1 1 3 1 1 2 1 1
3 2 2 3 1 3 1 3 1 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 3 1 1 1 3 1 2 1 3 1
1 2 1 3 2 1 2 3 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 1 1 1 3 3 1 2 1 3 2 3 1 1 2 1
1 3 1 1 3 1 2 1 1 3 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 3 1 3 1 2 1 3 3 3 3 3 3
1 2 2 1 2 3 1 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 3 3 3 2 1 1 1 2 3 2
2 2 1 3 1 1 3 1 2 3 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 3 2 1 2 3 1 2
Lanjutan.
k. s s s s s k. m m m m m k. kb kb kb kb kb kb kb kb kb kb kb kb kb kb kb kb kb kb kb kb kb k.
pr 1 2 3 4 5 s 1 2 3 4 5 m 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 kb
1 2 1 3 1 3 2 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 3 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 3
2 2 1 2 1 1 3 3 2 1 1 1 3 2 3 2 2 2 1 1 1 3 3 3 1 1 2 1 1 3 1 2 1 1 2
3 3 1 1 1 2 3 3 3 2 3 3 1 3 3 1 3 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 3
3 1 2 3 3 1 2 1 2 1 1 1 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1
3 1 3 1 1 1 3 1 1 2 1 3 3 2 3 1 2 1 2 2 2 1 1 3 2 1 2 1 3 2 2 2 3 2 2
2 1 2 1 1 2 3 1 1 1 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1
3 3 2 3 3 3 1 2 2 1 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 3 2 1 2 3 3 1 2 2 1 1 1 2 1 3
3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 1 1 2 1 2 1 1 1 3 3 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 3
1 2 1 1 1 2 3 2 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1
3 1 2 1 2 1 3 3 1 1 1 1 3 3 3 2 3 2 3 3 2 1 2 2 1 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2
2 2 1 1 3 1 3 2 1 1 3 1 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1
2 1 2 2 1 3 2 2 3 3 2 1 2 3 2 1 1 2 2 3 3 3 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 3
3 1 2 1 1 2 3 1 2 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1
2 1 1 2 2 3 2 3 3 2 3 3 1 1 1 3 3 2 3 3 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 3
3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 1 1 1 1 2 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 3
Keterengan :
u : umur p : pengetahuan t.t : tempat tinggal
pd : pendidikan k.p : kategori pengetahuan l.k : lama kerja
pl : pelatihan k :kemampuan pr : Persepsi
k.pl : kategori pelatihan k.k : kategori pengetahuan m : motivasi
pr : persepsi k.s : kategori sikap k.pr : kategori persepsi
k.m : kategori motivasi k.kb : kinerja bidan desa
s : sikap kb : kinerja bidan
pendidikan
tempattinggal
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid rumah sewa 11 28.9 28.9 28.9
rumah sendiri 27 71.1 71.1 100.0
Total 38 100.0 100.0
lamakerja
saya pernah mendapatkan pelatihan tentang imunisasi, agar dapat mengenali kapan waktu yang tidak
baik buat bayi/balita di dimunisasi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak 16 42.1 42.1 42.1
kadang-kadang 10 26.3 26.3 68.4
ya 12 31.6 31.6 100.0
Total 38 100.0 100.0
sebaiknya saya hanya menangani pelayanan imunisasi saja, tidak perlu mengikuti pelatihan-pelatihan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak 14 36.8 36.8 36.8
kadang-kadang 15 39.5 39.5 76.3
ya 9 23.7 23.7 100.0
Total 38 100.0 100.0
pelatihan-pelatihan yang pernah saya ikuti sangat bermanfaat untuk pelaksanaan tugas kerja di
lapangan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak 13 34.2 34.2 34.2
kadang-kadang 12 31.6 31.6 65.8
Ya 13 34.2 34.2 100.0
Total 38 100.0 100.0
pelatihan
pengetahuan
apakah saudara merasa sudah memberikan imunisasi kepada bayi/balita secara baik dan benar?
saya melaksanakan tugas semampu saya dan bila saya tidak ingin melakukan tugas tersebut saya
serahkan kepada bidan atau kader yang lainnya
apakah saudara melakukan tindak lanjut terhadap sasaran yang tidak dating saat imunisasi?
apakah menurut Saudara semua ibu yang memiliki balita datang untuk mengimunisasikan bayinya
setelah Saudara memberikan informasi tentang imunisasi?
kemampuan
apakah saudara mengalami kendala ketika berinteraksi dengan masyarakat di lingkungan pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak 12 31.6 31.6 31.6
kadang-kadang 10 26.3 26.3 57.9
ya 16 42.1 42.1 100.0
Total 38 100.0 100.0
apakah saudara puas atas kegiatan pelaksanaan pekerjan yang saudara lakukan dalam memberikan
pelayanan imunisasi?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak 18 47.4 47.4 47.4
kadang-kadang 13 34.2 34.2 81.6
ya 7 18.4 18.4 100.0
Total 38 100.0 100.0
apakah Saudara lelah dengan tugas-tugas yang dihadapi sebagai pelaksana imunisasi?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak 18 47.4 47.4 47.4
kadang-kadang 9 23.7 23.7 71.1
ya 11 28.9 28.9 100.0
Total 38 100.0 100.0
apakah saudara bangga apabila pekerjaan saudara mendapat perhatian dari pimpinan atau atasan?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak 18 47.4 47.4 47.4
kadang-kadang 13 34.2 34.2 81.6
ya 7 18.4 18.4 100.0
Total 38 100.0 100.0
Persepsi
apakah dalam melakukan pekerjaan saudara memilih/menentukan sendiri orang-orang yang mau
melakukan imunisasi?
apakah anda mempunyai keinginan yang kuat upaya pemenuhan target imunisasi pada wilayah kerja
saudara?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak 16 42.1 42.1 42.1
kadang-kadang 10 26.3 26.3 68.4
ya 12 31.6 31.6 100.0
Total 38 100.0 100.0
apakah saudara tidak melayani apabila mendapat respon yang kurang menyenangkan dari orangtua
bayi/balita?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak 17 44.7 44.7 44.7
kadang-kadang 9 23.7 23.7 68.4
ya 12 31.6 31.6 100.0
Total 38 100.0 100.0
apakah penjelesan Saudara tentang imunisasi di pahami dengan baik oleh semua orangtua bayi/balita?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak 16 42.1 42.1 42.1
kadang-kadang 10 26.3 26.3 68.4
ya 12 31.6 31.6 100.0
Total 38 100.0 100.0
saya berupaya memberi pelayanan imunisasi secara maksimal dan penuh tanggung jawab
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak 15 39.5 39.5 39.5
kadang-kadang 5 13.2 13.2 52.6
ya 18 47.4 47.4 100.0
Total 38 100.0 100.0
saya mempunyai keinginan yang kuat untuk mengatasi tantangan yang timbul dalam pelaksanaan
imunisasi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak 15 39.5 39.5 39.5
kadang-kadang 11 28.9 28.9 68.4
ya 12 31.6 31.6 100.0
Total 38 100.0 100.0
saya merasa bangga bila dapat memberikan pelayanan imunisasi kepada masyarakat dengan baik
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak 15 39.5 39.5 39.5
kadang-kadang 10 26.3 26.3 65.8
ya 13 34.2 34.2 100.0
Total 38 100.0 100.0
Apakah saudara rutin melakukan penyuluhan tentang pentingnya imunisasi kepada ibu-ibu yang
mempunyai bayi?
Apakah Saudara selalu menginformasikan atau memberitahu jadwal imunisasi kepada masyarakat
beberapa hari sebelum jadwal imunisasi?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak 15 39.5 39.5 39.5
kadang-kadang 7 18.4 18.4 57.9
Ya 16 42.1 42.1 100.0
Total 38 100.0 100.0
Apakah Saudara menyusun program kerja terlebih dahulu sebelum melaksanakan tugas sebagai
pelaksana imunisasi?
Apakah Saudara selalu melakukan inventarisasi sasaran setiap kali ada jadwal pelayanan imunisasi?
Apakah Saudara selalu melakukan koordinasi tentang vaksin yang dipersiapkan sesuai SOP yang ada
setiap kali ada jadwal pelayanan imunisasi?
Apakah Saudara selalu memeriksa peralatan rantai vaksin yang akan digunakan sesuai SOP dalam
program imunisasi?
Apakah Saudara selalu melakukan pendataan wilayah kegiatan untuk mendukung pemberian
imunisasi tepat sasaran sesuai dengan SOP pelayanan imunisasi?
Apakah Saudara selalu melakukan kegiatan dan menyusun laporan serta melakukan koordinasi
dengan koordinator imunisasi maupun petugas lainnya (kader) untuk kelancaran pelayanan
imunisasi?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak 15 39.5 39.5 39.5
kadang-kadang 11 28.9 28.9 68.4
ya 12 31.6 31.6 100.0
Total 38 100.0 100.0
Apakah Saudara selalu mencatat hasil kegiatan imunisasi di buku KMS bayi/balita pada saat
pelayanan imunisasi?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak 15 39.5 39.5 39.5
kadang-kadang 13 34.2 34.2 73.7
ya 10 26.3 26.3 100.0
Total 38 100.0 100.0
Apakah setelah mengisi buku KMS, Saudara langsung memberikan KMS tersebut kepada ibu
bayi/balita tanpa membacakan hasilnya terlebih dahulu?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak 14 36.8 36.8 36.8
kadang-kadang 7 18.4 18.4 55.3
ya 17 44.7 44.7 100.0
Total 38 100.0 100.0
Jika terdapat ada imunisasi yang tidak lengkap apakah saudara melakukan pendekatan atau
penyuluhan tentang imunisasi kepada ibu bayi/balita?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak 17 44.7 44.7 44.7
kadang-kadang 7 18.4 18.4 63.2
ya 14 36.8 36.8 100.0
Total 38 100.0 100.0
Apakah Saudara selalu menggerakkan dan membina peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan
untuk kelancaran pelayanan imunisasi?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak 19 50.0 50.0 50.0
kadang-kadang 5 13.2 13.2 63.2
Ya 14 36.8 36.8 100.0
Total 38 100.0 100.0
Apakah atasan sering melakukan diskusi langsung dengan Saudara menyangkut kegiatan imunisasi
setelah kegiatan imunisasi selesai dilaksanakan?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak 16 42.1 42.1 42.1
kadang-kadang 8 21.1 21.1 63.2
Ya 14 36.8 36.8 100.0
Total 38 100.0 100.0
Apakah menurut Saudara dengan melakukan kerjasama dapat membantu untuk mencapai tujuan
dalam suatu program?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak 14 36.8 36.8 36.8
kadang-kadang 12 31.6 31.6 68.4
ya 12 31.6 31.6 100.0
Total 38 100.0 100.0
Apakah Saudara memberikan motivasi kepada ibu bayi untuk mengimunisasikan bayinya pada jadwal
imunisasi selanjutnya?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak 14 36.8 36.8 36.8
kadang-kadang 11 28.9 28.9 65.8
Ya 13 34.2 34.2 100.0
Total 38 100.0 100.0
Apakah Saudara mengunjungi rumah warga yang tidak datang pada saat hari pelayanan imunisasi?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Tidak 13 34.2 34.2 34.2
kadang-kadang 13 34.2 34.2 68.4
Ya 12 31.6 31.6 100.0
Total 38 100.0 100.0
Apakah Saudara melakukan tindak lanjut terhadap sasaran yang tidak datang pada saat pelayanan
imunisasi?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tidak 16 42.1 42.1 42.1
kadang-kadang 11 28.9 28.9 71.1
ya 11 28.9 28.9 100.0
Total 38 100.0 100.0
Variables Entered/Removedb
motivasi, umur,
pendidikan,
tempattinggal,
lamakerja, pelatihan, . Enter
persepsi, sikap,
pengetahuan,
kemampuana
Model Summaryb
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 20.459 10 2.046 10.311 .000a
Residual 5.357 27 .198
Total 25.816 37
a. Predictors: (Constant), motivasi, umur, pendidikan, tempat tinggal, lama
kerja, persepsi, pelatihan, sikap, pengetahuan, kemampuan
b. Dependent Variable: kinerja bidan desa
Residuals Statisticsa