Anda di halaman 1dari 35

YOANITA INDRA KUMALA DEWI

DEFINISI
Suatu prosdalam bentuk es organisme
menggunakan makanan yang dikonsumsi secara
normal melalui proses digesti, absorbsi,
GIZI transportasi, penyimpanan, metabolisme dan
pengeluaran zat-zatyg tidak digunakanu/
mempertahankan kehdpan, pertumbuhan dan
fungsi normal organ2 serta menghasilkan energi

Merupakan akibat dari keseimbangan antara


konsumsi dan penyerapan zat gizi dan
KEADAAN GIZI
penggunaan zat-zat gizi tersebut atau keadaan
fisiologis akibat dari tersedianya zat gizi dalam
seluler tubuh

Merupakan ekspresi dari keadaan keseimbangan


STATUS GIZI dalam bentuk variabel tertentu atau perwujudan
dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu.
JENIS PENILAIAN STATUS GIZI

PSG secara langsung

PENILAIAN STATUS GIZI

PSG secara tidak langsung


antropometri

klinis

PSG secara langsung

biokimia

biofisik
Survei Konsumsi

PSG secara tidak


langsung Statistik Vital

Faktor Ekologi
Pengukuran Secara Antropometri

ukuran dari bermacam-macam


dimensi tubuh manusia yg relative
berbeda-beda tergantung umur,
jenis kelamin dan keadaan gizi
TUJUAN PENGUKURAN
ANTROPOMETRI

Untuk mengetahui status gizi secara


antropometri pada seseorang yang
relative berbeda umur, jenis
kelamin, jenis pekerjaan dan
sebagainya
INDIKATOR ANTROPOMETRI

 tinggi badan/umur
 berat badan/umur
 berat badan/tinggi badan
 lingkar kepala/umur
KEUNGGULAN ANTROPOMETRI
• Cara menggunakan sederhana, aman dan tidak
beresiko
• dapat dilakukan dimana saja
• Perlengkapan yg digunakan murah
• Tenaga tidak perlu ahli tetapi hanya dilatih dalam
waktu singkat bisa melakukan
• Dapat dilakukan dengan cepat
• Membantu mengidentifikasi malnutrisi ringan,
sedang dan berat
KELEMAHAN ANTROPOMETRI

 Tidak dapat menggambarkan kelainan


nutrisi sejak dini
 Tidak dapat menunjukkan jenis kekurangan
zat gizi
 Kesalahan dalam pengukuran
 Tidak dapat menunjukkan apakah kelainan
tersebut karena nutrisi atau penyakit atau
genetik
Pengukuran Secara Klinis

Merupakan upaya untuk menunjukkan


tingkatan status gizi seseorang dengan cara
menganalisa catatan perkembangan penyakit
atau melakukan pemeriksaan fisik seseorang
TUJUAN PENGUKURAN SECARA
KLINIS

Untuk mengetahui tingkatan status gizi


seseorang dengan melakukan
pemeriksaan fisik yaitu tanda dan gejala
atau riwayat penyakitnya
KELEBIHAN PENGUKURAN SECARA
KLINIS
 Dapat digunakan sbg dasar untuk
pemeriksaan malnutrisi lbh lanjut
 Biaya rendah karena tidak banyak
membytuhkan peralatan
 Mudah diajarkan pada masyarakat (yg
dibutuhkan hanya tanda )
 Dapat membantu mendiskripsikan
gambaran umum dari malnutrisi yg diderita
KEKURANGAN PENGUKURAN
SECARA KLINIS

 Tanda-tanda klinik tdk bersifat


spesifik, karena kadang-kadang gejala
yg timbul merupakan komplikasi
 Adanya variasi dari gejala yg timbul, yg
juga dipengaruhi oleh faktor lain
PENGUKURAN SECARA BIOKIMIA

 Pemeriksaan specimen yang diuji secara


laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam
jaringan tubuh
 Jaringan tubuh yg digunakan : darah, urine
TUJUAN PENGUKURAN SECARA
BIOKIMIA

Untuk mengetahui tingkatan


status gizi seseorang dengan
melakukan pemeriksaan
jaringan tubuh dan cairan
tubuh
KELEBIHAN PENGUKURAN BIOKIMIA

Dapat mendeteksi defisiensi zat


gizi yg lebih objektif dan lebih dini
Dapat menunjang pemeriksaan
metode lain
KEKURANGAN PENGUKURAN
SECARA BIOKIMIA
 Hanya dapat dilakukan setelah timbul
gangguan metabolisem
 Membutuhkan biaya yg cukup besar
 Hanya bisa dilakukan oleh seorang ahli
 Tidak praktis untuk dilakukan di lapangan
 Untuk pemeriksaan tertentu dapat
membahayakan petugas
PENGUKURAN SECARA DIETETIK

Penentuan status gizi dengan


melihat jumlah dan jenis zat
gizi yg dikonsumsi
TUJUAN PENGUKURAN SECARA
DIETETIK

Untuk menngetahui SG secara


dietary pada seseorang yg relative
berbeda menurut umur, jenis
kelamin dan jenis pekerjaan
DATA STATISTIK VITAL

Angka kesakitan
Angka kematian
Data mengenai umur harapan
hidup
DATA EKOLOGI

 Faktor social ekonomi


 Faktor kesehatan
 Faktor demografi
 Faktor budaya
 Faktor geografi dan cuaca
KETERSEDIAAN PANGAN

 Keberadaan pangan (food availability)


 Kecukupan makanan (food accessibility)
 Penyediaan makanan (food preparation)
 Penggunaan makanan (food utilization)
KEUNTUNGAN PSG SECARA TIDAK
LANGSUNG
 Tidak memakan biaya, waktu, tenaga ahli
 Dapat menggambarkan kondisi kesehatan gizi
masyarakat secara garis besar
 Terdapat gambaran kasar mengenai daerah rawan
gizi terutama karena daerah kurang subur dan
masyarakatnya miskin
 Dapat digunakan untuk semua kelompok umur
KERUGIAN PSG SECARA TIDAK
LANGSUNG

 Data yg disajikan kadang kurang valid


 Perlu dilakukan check ulang dengan
penelitian langsung dilapangan

Anda mungkin juga menyukai