Anda di halaman 1dari 10

Pengkajian Status Gizi

Vieta A. Rohmatin 091511019


Preliana Mustafa 091511020
Melisa Kambong 091511021
Merry Mangaku 091511022
Menurut Gibson (1990)

status gizi adalah keadaan tubuh yang merupakan


hasil akhir dari keseimbangan antara zat gizi yang
masuk ke dalam tubuh dan utilisasinya.
Empat pendekatan utama
Antropometri
Biomarker
Pemeriksaan klinis
Pengkajian makanan
Antropometri

Antropometri (dari Bahasa Yunani anthropos yang


berati manusia and metros yang berarti mengukur,
secara literal berarti "pengukuran manusia")
dapat meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan,
lipatan kulit serta lingkar berbagai bagian tubuh
(sirkumferensia).
Keuntungan  dapat dikerjakan oleh petugas
yang relatif tidak terampil, memberikan
informasi mengenai riwayat gizi jangka panjang
Biomarker
merupakan alat penting bagi pengkajian status gizi

Banyak biomarker telah digunakan dalam tatanan


klinis, kesehatan masyarakat dan riset
Keuntungan  merupakan ukuran yang objektif dan
tidak mengalami bias karena pelaporan konsumsi
makanan dilakukan sendiri

Kerugian  bergantung pada masalah kepraktisan


dan biaya
Pemeriksaan klinis
merupakan metode yang sangat penting untuk
menilai status gizi masyarakat
didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi
yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi
Penggunaan metode ini umumnya untuk survei klinis
secara cepat
digunakan untuk mengetahui tingkat status gizi
seseorang dengan melakukan pemeriksaan fisik yaitu
tanda (sign) dan gejala (symptom) atau riwayat
penyakit.
Penggunaan food record dan food
recalls
Keuntungan  Karena bersifat open-minded (jawaban
pertanyaannya terbuka), metode ini sangat tepat
untuk mengkaji asupan antarkelompok populasi
dengan pola makan yang berbeda secara nyata.
Kerugian  asupan makanan dalam satu hari tidak
dapat digunakan untuk meneliti distribusi asupan
makanan
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai