Anda di halaman 1dari 4

Lampiran : SK. Direktur RS.

Utama Husada Ambulu Jember


Tanggal : …. / UH /SK-DIR / / 2018108
Tentang : Manajemen Risiko di Rumah Sakit Utama Husada

MANAJEMEN RISIKO

A. PENGERTIAN

1. Risiko : Suatu risiko adalah peluang dari sesuatu yang terjadi yang akan
berdampak merugikan bagi pencapaian sasaran-sasaran organisasi dan
penyelenggaraan pelayanan pasien yang bermutu tinggi.
2. Manajemen Risiko : Manajemen risiko adalah identifikasi, klasifikasi dan
pengendalian proaktif dari kejadian-kejadian dan aktifitas-aktifitas dimana
organisasi terlibat.
3. Insiden Keselamatan Pasien : Insiden keselamatan pasien yang selanjutnya
disebut insiden adalah setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang
mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada
pasien, terdiri dari Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian Nyaris Cedera, Kejadian
Tidak Cedera dan Kejadian Potensial Cedera.
4. Kejadian Tidak Diharapkan : Kejadian Tidak Diharapkan, selanjutnya disingkat
KTD adalah insiden yang mengakibatkan cedera pada pasien.
5. Kejadian Nyaris Cedera : Kejadian Nyaris Cedera, selanjutnya disingkat KNC
adalah terjadinya insiden yang belum sampai terpapar ke pasien.
6. Kejadian Tidak Cedera : Kejadian Tidak Cedera, selanjutnya disingkat KTC
adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul cedera.
7. Kondisi Potensial Cedera : Kondisi Potensial Cedera, selanjutnya disingkat KPC
adalah kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi belum
terjadi insiden.
8. Kejadian Sentinel : Suatu kejadian tak diharapkan yang menyebabkan kematian
atau cedera fisik atau psikologis serius, atau resiko dari padanya. Termasuk di
dalamnya (tetapi tidak terbatas pada) : kematian yang tidak dapat diantisipasi dan
tidak berhubungan dengan penyebab alami dari penyakit pasien atau kondisi medis
dasar pasien (contoh: bunuh diri); kehilangan permanen yang besar dari fungsi
yang tidak berhubungan dengan penyakit dasar pasien; pembedahan yang salah
lokasi, salah prosedur, salah pasien; penculikan bayi atau bayi yang dibawa pulang
oleh orang tua yang salah.
9. Pelaporan insiden keselamatan pasien : Pelaporan insiden keselamatan pasien
yang selanjutnya disebut pelaporan insiden adalah suatu sistem untuk
mendokumentasikan laporan insiden keselamatan pasien, analisis dan solusi untuk
pembelajaran.
10. Risiko Sisa : Adalah sisa risiko tingkat terendah yang dapat dicapai setelah
upaya pengendalian / tindakan dilakukan.
11. Penilaian Risiko : Suatu identifikasi dari bahaya yang bermakna yang muncul
dalam aktifitas organisasi dan suatu pertimbangan dari kemungkinan dan beratnya
kerugian yang mungkin terjadi sebagai akibat dari terpapar bahaya.
12. Penilai Risiko : Anggota dari staf (manager atau yang lain) yang telah
menghadiri pelatihan penilaian risiko. Hal ini adalah tanggung jawab manajemen
untuk memastikan bahwa tiap divisi memiliki paling sedikit satu penilai risiko
yang terlatih per divisi.
13. Internal : Merujuk kepada aktifitas atau dokumen di dalam organisasi.
14. Eksternal : Merujuk kepada aktifitas atau dokumen yang bukan berasal dari
organisasi.
15. Organisasi : Rumah Sakit Utama Husada

B. MAKSUD DAN TUJUAN


Ada beberapa kategori risiko yang dapat berdampak pada rumah sakit. Katagori ini
antara lain dan tidak terbatas pada risiko :
a) strategis (terkait dengan tujuan organisasi);
b) operasional (rencana pengembangan untuk mencapai tujuan organisasi);
c) keuangan (menjaga aset);
d) kepatuhan (kepatuhan terhadap hukum dan peraturan);
e) reputasi (image yang dirasakan oleh masyarakat).
Rumah sakit perlu memakai pendekatan proaktif untuk manajemen risiko. Salah satu
caranya adalah dengan program manajemen risiko formal yang komponen-komponen
pentingnya meliputi :
1) identifikasi risiko;
2) prioritas risiko;
3) pelaporan risiko;
4) manajemen risiko;
5) invesigasi kejadian yang tidak diharapkan (KTD);
6) manajemen terkait tuntutan (klaim).
Elemen penting manajemen risiko adalah analisis risiko, misalnya proses untuk
mengevaluasi near miss (KNC) dan proses berisiko tinggi lainnya karena kegagalan
proses tersebut dapat menyebabkan kejadian sentinel. Satu alat/metode yang dapat
menyediakan analisis proaktif semacam itu terhadap proses kritis dan berisiko tinggi
adalah failure mode effect analysis (analisis efek modus kegagalan). Rumah sakit
dapat pula mengidentifikasi dan menggunakan alat-alat serupa untuk mengidentifikasi
dan mengurangi risiko, seperti hazard vulnerability analysis (analisis kerentanan
terhadap bahaya).
Untuk menggunakan alat ini atau alat-alat lainnya yang serupa secara efektif
maka direktur rumah sakit harus mengetahui dan mempelajari pendekatan tersebut,
menyepakati daftar proses yang berisiko tinggi dari segi keselamatan pasien dan staf,
kemudian menerapkan alat tersebut pada proses prioritas risiko. Setelah analisis hasil
maka pimpinan rumah sakit mengambil tindakan untuk mendesain ulang prosesproses
yang ada atau mengambil tindakan serupa untuk mengurangi risiko dalam proses-
proses yang ada. Proses pengurangan risiko ini dilaksanakan minimal sekali dalam
setahun dan didokumentasikan pelaksanaannya.
Dalam menerapkan manajemen risiko rumah sakit perlu memperhatikan
prosesproses berisiko yang dapat terjadi pada pasien, antara lain meliputi :
a) Manajemen pengobatan;
b) Risiko jatuh;
c) Pengendalian infeksi;
d) Gizi;
e) Risiko peralatan; dan
f) Risiko sebagai akibat kondisi yang sudah lama berlangsung.
Dalam menyusun daftar risiko diharapkan rumah sakit agar memperhatikan ruang
lingkup manajemen risiko rumah sakit yang meliputi beberapa hal, namun tidak
terbatas pada
a. Pasien;
b. Staf medis;
c. Tenaga kesehatan dan tenaga lainnya yang bekerja di rumah sakit;
d. Fasilitas rumah sakit;
e. Lingkungan rumah sakit; dan
f. Bisnis rumah sakit.
C. RUANG LINGKUP
Panduan ini mencakup seluruh manajemen risiko di area pelayanan Rumah
Sakit Utama Husada, termasuk seluruh area pekerjaan, unit kerja dan area klinis.
Manajemen risiko merupakan tanggungjawab semua komponen di rumah sakit.
Tujuan manajemen risiko untuk identifikasi dan pengendalian risiko strategis
dan operasional tidak akan tercapai apabila semua perangkat yang ada di rumah sakit
tidak bekerjasama dan berpartisipasi pada pelaksanaannya. Manajemen risiko
meliputi identifikasi, analisa, evaluasi dan pengelolaan risiko:
1. Risiko yang berpotensi terjadi (pro-aktif)
2. Insiden yang telah terjadi (reaktif / responsive)
D. TATA LAKSANA

E. DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai