Anda di halaman 1dari 10

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kompetensi Guru terhadap Kinerja

Guru Bidang produktif Jurusan Manajemen Bisnis di SMK


Kota Jambi

Pratiwi Indah Sari dan Prof. Dr. Yunia Wardi


Program Studi Magister Pendidikan Ekonomi
Universitas Negeri Padang

Abstrak

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan kepala
sekolah dan kompetensi guru yang meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, dan kompetensi profesional terhadap kinerja guru bidang produktif di
Kota Jambi. Populasi dalam penelitian ini adalah guru bidang produktif di SMK Kota Jambi
yang berjumlah 136 orang. Dengan menggunakan teknik analisis proportional random
sampling, diperoleh sampel sejumlah 94. Metode analisis yang digunakan adalah analisis
jalur, dimana perolehan data didapat melalui kuesioner, wawancara, dan dokumentasi sebagai
referensi dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
signifikan kepemimpinan kepala sekolah dan kompetensi guru terhadap kinerja guru bidang
produktif jurusan manajemen bisnis di SMK Kota Jambi.

Keyword : Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kompetensi Guru, Kinerja Guru.

Abtract

The purpose of this study was to determine the effect of the principal leadership and the
teacher competence consisting of pedagogic competence, personal competence, social
competence, and professional competence on the performance of teachers in SMK City of
Jambi. The population in this study was the teacher of existing productive fields in the SMK
City of Jambi totaling 136 people. By using proportional random sampling technique analysis,
the obtained of samples with the number of teachers is 94. The method of analysis used is
path analysis, where the data acquisition is done through questionnaires, interviews, and
literature as a reference for this study. The results showed that the influences of positive and
significant the principal leadership and the teacher competence on performance of teachers in
the productive field of SMK City of Jambi.

Keyword : Principal Leadership, Teacher Competence, Performance of Teacher.

PENDAHULUAN terselesaikan. Pendidikan menengah,


khususnya pendidikan kejuruan, belum
Masalah relevansi pendidikan masih sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan
menjadi pekerjaan rumah yang belum lapangan kerja. Meskipun sudah diberi

1
bekal keterampilan, tidak semua lulusan memiliki fungsi dalam mempersiapkan
SMK dapat bekerja. Sebagai alternatif, kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan
sebagian lulusan SMK bekerja di sektor untuk mengembangkan perekonomian
informal atau menjadi wirausaha. Akan daerah, yang mencakup dua dimensi.
tetapi, di lain pihak, penyediaan layanan Pertama, dimensi kuantitatif, berkaitan
pendidikan keterampilan pendidikan non- dengan fungsi program pendidikan SMK
formal masih belum sepenuhnya diikuti dalam memasok tenaga kerja terdidik dan
dengan peningkatan kualitas dan relevansi terampil sesuai dengan kebutuhan lapangan
sesuai kebutuhan pasar kerja. kerja yang ada di daerah. Kedua, dimensi
Dengan demikian, para pelajar lebih kualitatif, menyangkut fungsinya sebagai
berminat untuk masuk ke jenjang sekolah penghasil tenaga kerja terdidik, terlatih dan
menengah atas (SMA) daripada sekolah terampil yang akan menjadi sumber
menengah kejuruan (SMK). Berdasarkan penggerak pengembangan perekonomian
Laporan Pertanggungjawaban Gubernur daerah.
Jambi Tahun 2012, diketahui bahwa jumlah Berkenaan dengan kepemimpinan
pelajar SMA sebesar 14.710 siswa, kepala sekolah pada SMK di Kota Jambi,
sedangkan SMK sebesar 7.072 siswa. diketahui bahwa kepala sekolah tidak
Dimana, para siswa yang masuk SMK pernah memberikan instruksi yang jelas
cenderung merasa berat dalam mendaftar kepada para guru tentang bagaimana proses
untuk masuk SMA. pembelajaran yang baik, sesuai dengan
Meskipun demikian, saat ini lulusan ketentuan kurikulum saat ini. Kepala
SMK pun lebih banyak bertindak sebagai sekolah cenderung lebih memihak kepada
para pencari kerja, dibandingkan dengan guru atau staf yang pro dengan dirinya, dan
pendidikan lainnya. Mengapa hal tersebut mempersulit guru atau pun staf yang kontra.
sampai terjadi, padahal SMK memiliki Selain itu, kepala sekolah tidak mampu
tujuan agar mampu mendidik anak untuk mengatur aktivitas para guru secara terarah,
menjadi seorang wirausaha mandiri. sehingga sulit untuk mencapai tujuan
Apakah kepala sekolah kurang memberikan bersama dalam setiap kegiatan yang
kerja sama dengan pihak dunia industri diadakan.
untuk praktek kerja industri (PRAKERIN) Berdasarkan hasil penelitian Carudin
bagi para siswanya, atau mungkinkah guru (2011:230), kepemimpinan kepala sekolah
produktif yang mengajar kurang memiliki sangat menentukan mutu, tanpa
kompetensi dalam proses pembelajaran. kepemimpinan yang baik proses
Berdasarkan data yang diperoleh dari peningkatan mutu tidak dapat dilakukan
Dinas Pendidikan Kota Jambi, pada tahun dan diwujudkan. Keutamaan pengaruh
2013, dari 5.723 siswa SMK, tingkat (influence) kepemimpinan kepala sekolah
kelulusan hanya sebesar 74,43% dengan bukanlah semata-mata berbentuk instruksi,
tingkat ketidaklulusan sebesar 25,56%. Hal melainkan lebih merupakan motivasi atau
ini menandakan bahwa tingkat kelulusan pemicu (trigger) yang dapat memberi
SMK masih belum dapat dikatakan inspirasi terhadap para guru dan karyawan,
maksimal (80%). Tentu hal ini harus sehingga inisiatif dan kreatifitasnya
menjadi sebuah bahan evaluasi bagi setiap berkembang secara optimal untuk
kepala sekolah agar lebih memaksimalkan meningkatkan kinerjanya.
kembali proses pembelajaran yang

2
Dengan demikian, kepala sekolah model pembelajaran yang lebih baik untuk
dapat menjadi sebuah figur dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa.
membimbing dan memberikan pengarahan Berdasarkan uraian di atas, maka
kepada guru dalam pengembangan peneliti tertarik untuk menuangkan hasil
kompetensi, maupun meningkatkan pemikiran dalam bentuk penelitian, dan
kemampuan dalam proses pembelajaran pembuktian secara empiris tentang
sehingga dapat diperoleh kualitas lulusan Pengaruh Kepemimpinan Kepala
yang lebih baik. Sebab, SMK memberikan Sekolah Dan Kompetensi Guru
lulusan bukan hanya berdasarkan teori saja, Terhadap Kinerja Guru Bidang
melainkan kemampuan yang dimiliki oleh Produktif Jurusan Manajemen Bisnis Di
masing-masing siswa. SMK Kota Jambi.
Selain kepala sekolah, kompetensi
guru turut memberikan pengaruh terhadap TINJAUAN PUSTAKA
pelaksanaan kinerja guru. Meskipun
demikian, diketahui bahwa pada SMK di 1. Kinerja Guru
Kota Jambi dalam proses pembelajaran Pengajaran merupakan perpaduan
apabila ada siswa yang mengganggu, dari dua aktivitas, yaitu aktivitas
cenderung guru langsung mengeluarkan mengajar dan aktivitas belajar.
siswa tersebut dari ruang kelas, atau Aktivitas mengajar menyangkut
mendapat hukuman lainnya. Masih peranan seorang guru dalam konteks
menggunakan metode ceramah yang mengupayakan terciptanya jalinan
monoton, sehingga terkadang siswa masih komunikasi harmonis antara mengajar
ada yang keluar masuk kelas ketika jam itu sendiri dengan belajar. Suatu
pelajaran telah dimulai. Selain itu, guru pengajaran akan bisa disebut berjalan
lebih cenderung mengutamakan siswa dan berhasil secara baik, manakala
pintar dan terkadang tidak mengindahkan seorang guru mampu mengubah peserta
siswa yang biasa saja, sehingga terkadang didik dalam arti yang luas, serta mampu
proses pembelajaran tidak berjalan dengan menumbuhkembangkan kesadaran
baik. Oleh karena itu, pada akhir jam peserta didik untuk belajar. Oleh karena
pelajaran guru cenderung memberikan itu, mutu pendidikan tidak pernah
tugas kepada siswa. terlepas dari kinerja para guru, yang
Pendidikan saat ini seharusnya dapat merupakan bagian dari sistem
lebih mengoptimalkan pengembangan pendidikan di sekolah.
kemampuan siswa, terutama pada SMK. Gusti (2012:4), mengemukakan
Akan tetapi, guru terkadang cenderung bahwa “kinerja guru adalah prestasi
tidak mengindahkan hal-hal tersebut yang dicapai sebagai hasil kerja seorang
sehingga apabila saat jam mengajar mulai, guru dalam melaksanakan tugas dan
guru jarang mengatur ruang kelas dan tidak tanggung jawab yang dibebankan
pernah membawa rpp maupun silabus. kepadanya, sesuai kewenangan dan
Sehingga, proses pembelajaran berjalan kemampuan yang dimiliki”. Sedangkan,
hanya sesuai dengan berdasarkan teori dan Rabiyah, dkk (2012:4), mengemukakan
ceramah. Padahal, saat ini guru telah bahwa “kinerja guru pada dasarnya
diberikan beberapa pilihan metode maupun merupakan kegiatan guru dalam
melaksanakan tugas dan kewajibannya

3
sebagai seorang pengajar dan pendidik suatu sekolah, untuk dapat
di sekolah”. Sementara, Rusman mengorganisasikan dan mengarahkan
(2012:50), mengemukakan bahwa segala sumber daya yang ada demi
“kinerja guru adalah kegiatan guru tercapainya tujuan pendidikan yang
dalam proses pembelajaran, yaitu diharapkan.
bagaimana seorang guru merencanakan 3. Kompetensi Guru
pembelajaran, melaksanakan kegiatan Semua orang pasti bisa menjadi
pembelajaran, dan menilai hasil belajar”. tenaga pengajar, baik itu untuk dirinya
Dengan demikian, dari beberapa sendiri, teman, bahkan keluarga. Akan
pengertian di atas dapat disimpulkan tetapi, tidak semua orang bisa untuk
bahwa kinerja guru merupakan sebuah menjadi seorang guru yang baik. Sebab,
prestasi yang dicapai oleh seorang guru untuk menjadi seorang guru bukanlah
dari pelaksanaan tanggung jawab dan hal yang mudah untuk dilakukan tanpa
beban kerja yang disesuaikan dengan melalui proses dan pengalaman,
tingkat kompetensinya. Dimana, kinerja maupun pendidikan yang harus dijalani.
guru tersebut pada nantinya akan Rusman (2012:70), mengemukakan
membawa perubahan pendidikan yang bahwa “kompetensi guru, yaitu
ada di sekolah tempat mengajar dengan merupakan kemampuan seorang guru
menghasilkan lulusan yang tidak kalah dalam melaksanakan kewajiban-
dengan lulusan sekolah lainnya. kewajiban secara bertanggung jawab
2. Kepemimpinan Kepala Sekolah dan layak”. Dengan demikian, seorang
Carudin (2011:232), guru yang dapat dikatakan sebagai
mengemukakan bahwa “kepemimpinan seseorang yang berkompetensi adalah
kepala sekolah adalah seorang guru seorang guru yang mampu untuk
yang mempunyai kemampuan untuk merencanakan, melaksanakan, dan
memimpin segala sumber daya yang mengevaluasi hasil pelajaran sesuai
ada pada suatu sekolah, sehingga dapat dengan bidang kajian masing-masing.
didayagunakan secara maksimal untuk Sementara itu, apabila kita telaah
mencapai tujuan bersama”. Hal ini berdasarkan ketetapan dan keputusan
sama dengan yang diungkapkan oleh dalam UU RI No. 14 Tahun 2005 pasal
Gusti (2012:6), bahwa “kepemimpinan 7 ayat 1 (d) tentang Guru dan Dosen,
kepala sekolah merupakan kemampuan menjelaskan bahwa seorang guru harus
untuk mengkoordinasikan dan memiliki kompetensi yang diperlukan
menggerakkan segala sumber (guru, sesuai dengan bidang tugas, dimana
staff, karyawan, dan tenaga berdasarkan pasal 10 ayat 1,
kependidikan) yang ada pada suatu menjelaskan bahwa kompetensi guru
lembaga sekolah, sehingga dapat sebagaimana dimaksud meliputi :
didayagunakan secara maksimal untuk a. Kompetensi Pedagogik
mencapai tujuan yang telah ditetapkan”. Kompetensi pedagogik adalah
Dengan demikian, dari beberapa kemampuan mengelola pembelajaran
pendapat di atas, dapat disimpulkan peserta didik yang meliputi pemahaman
bahwa kepemimpinan kepala sekolah peserta didik, perancangan dan
merupakan kemampuan seorang guru pelaksanaan pembelajaran, evaluasi
yang menjabat sebagai kepala dalam hasil belajar, dan pengembangan

4
peserta didik untuk mengaktualisasikan yang memungkinkan membimbing
berbagai potensi-potensi yang peserta didik memenuhi standar
dimilikinya. kompetensi yang ditetapkan dalam
b. Kompetensi Kepribadian Standar Nasional Pendidikan.
Kompetensi kepribadian adalah Dengan demikian, seorang guru yang
kemampuan kepribadian yang mantap, berkompeten dalam proses pembelajaran
stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, adalah seorang guru yang memiliki
menjadi teladan bagi peserta didik, dan kompetensi-kompetensi, seperti kompetensi
berakhlak mulia pedagogik, kompetensi kepribadian,
c. Kompetensi Sosial kompetensi sosial, dan kompetensi
Kompetensi sosial adalah profesional. Dengan adanya kompetensi-
kemampuan guru sebagai bagian dari kompetensi tersebut diharapkan kinerja
masyarakat untuk berkomunikasi dan seorang guru dapat lebih baik, dimana
bergaul secara efektif dengan peserta dalam proses pembelajaran seorang guru
didik, sesama pendidik, dan masyarakat tidak hanya terfokus pada metode ceramah
sekitar. yang monoton, sehingga membuat para
siswa bosan dan merasa jenuh selama
d. Kompetensi Profesional pembelajaran. Adapun kerangka konseptual
Kompetensi profesional adalah dalam penelitian ini dapat dilihat pada
kemampuan penguasaan materi sebagai berikut :
pembelajaran secara luas dan mendalam,
Kepemimpinan Kepala Sekolah

Kinerja Guru

Kompetensi Pedagogik

Gambar 1. Kerangka Konseptual

METODE PENELITIAN pengumpulan data penelitian ini adalah


kuesioner, wawancara, dan observasi,
Populasi penelitian ini sebesar 136 dengan menggunakan metode analisis jalur.
orang guru pada bidang produktif pada Adapun jenis kuesioner yang digunakan
SMK Kota Jambi, dimana jumlah sampel adalah kuesioner langsung dan tertutup
yang akan digunakan dalam pengumpulan dengan menggunakan skala likert. Untuk
data dengan menggunakan rumus Cochran variabel yang digunakan dalam penelitian
(1974) diperoleh sebesar 94 orang guru ini sendiri, dapat dibagi menjadi
bidang produktif pada SMK Kota Jambi. kepemimpinan kepala sekolah, kompetensi
Dan teknik pengambilan sampel dilakukan guru, dan kinerja guru.
dengan Proportional Random Sampling. Untuk mengukur hasil perolehan data
Sedangkan, teknik yang digunakan dalam yang didapat dari kuesioner sendiri,

5
digunakan alat analisis, yakni SPSS. Idris No
Rata
Indikator -rata TCR Kategori
(2012:1), mengemukakan bahwa SPSS atau Item
Skor
Statistical Product and Service Solution Peguasaan
Kurang
merupakan program aplikasi yang Karakteristik 1-5 3,22 64,40
Baik
Peserta Didik
digunakan untuk melakukan perhitungan Penguasaan Teori
Cukup
statistik menggunakan komputer. Belajar dan 6-8 3.80 76,00
Baik
Prinsipnya
Sementara, untuk pengujian data dalam Mampu
Cukup
penelitian digunakan uji validitas dan Mengembangkan 9-12 3,68 70,60
Baik
Kurikulum
reabilitas. Pengembangan Cukup
13-14 3,83 76,60
Yang Mendidik Baik
Memanfaatkan
HASIL DAN PEMBAHASAN Cukup
Teknologi dan 15-17 3,46 69,2
Baik
Informasi
Analisis Deskriptif Memfasilitasi
Cukup
Pengembangan 18-22 3,51 70,2
Analisis ini bertujuan untuk Baik
Peserta didik
menggambarkan masing-masing variabel Berkomunikasi
Cukup
Yang Baik 23-26 3,44 68,8
ke dalam tabel distribusi frekuensi, Kepada Siswa
Baik

kemudian dilakukan analisis persentase Melakukan


Penilaian Dan Cukup
serta memberikan interpretasi terhadap Evaluasi Hasil
27-32 3,44 68,8
Baik
analisis tersebut. Belajar
Melakukan
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Tindakan 33-36 3,03 60,6
Kurang
Baik
Kepemimpinan Kepala Sekolah Reflekdif
Cukup
Rata-rata Variabel 3,38 69,45
Baik
Rata-
No rata
Indikator TCR Kategori
Item Skor Dari Tabel 2 di atas, dapat diketahui
Struktural 1- 6 3.48 69,60 Cukup Baik bahwa rata-rata skor pada variabel
Fasilitas 7-11 3,50 70,00 Cukup Baik kompetensi pedagogik guru bidang
Suportif 12-15 3,53 70,60 Cukup Baik
Partisipatif 16-22 3,83 76,60 Cukup Baik produktif SMK Kota Jambi adalah sebesar
Rata-rata Variabel 3,86 71,7 Cukup Baik 3,38 dengan capaian responden (TCR)
sebesar 69,45%. Hal ini menunjukkan
Dari Tabel 1 di atas, dapat diketahui bahwa kompetensi pedagogik guru bidang
bahwa rata-rata skor pada variabel produktif SMK Kota Jambi termasuk dalam
kepemimpinan kepala sekolah SMK Kota kategori “Cukup Baik“.Dengan demikian,
Jambi adalah sebesar 3,58 dengan capaian dapat disimpulkan bahwa kompetensi
responden (TCR) sebesar 71,7%. Hal ini pedagogik yang dimiliki oleh guru bidang
menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala produktif masih harus terus ditingkatkan
sekolah SMK Kota Jambi termasuk dalam sehingga dapat meningkatkan hasil belajar
kategori “Cukup Baik“.Dengan demikian, siswa.
dapat disimpulkan bahwa kualitas Tabel 3. Distribusi Frekuensi
kepemimpinan kepala sekolah SMK Kota Kompetensi Kepribadian
Jambi perlu diperbaiki dan ditingkatkan.
No Rata-rata
Indikator TCR Kategori
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Item Skor
Kompetensi Pedagogik Bertindak Sangat
1-3 4.58 91.6
Sesuai Norma Baik

6
Menampilkan
4-6 4.50 90.0
Sangat termasuk dalam kategori “Sangat
Diri Pribadi Baik
Menampilkan Baik“.Dengan demikian dapat disimpulkan
7-9 4.40 88.0 Baik
Diri bahwa kompetensi sosial yang dimiliki oleh
Menjunjung Sangat
Etos Kerja
10-12 4.50 90.0
Baik guru bidang produktif harus terus
Menjunjung
13-16 4.32 86.4 Baik dipertahankan.
Kode Etik
Rata-rata Variabel 4.46 89,2 Baik
Tabel 5. Distribusi Frekuensi
Dari Tabel 3 di atas, dapat diketahui Kompetensi Profesional
bahwa rata-rata skor pada variabel
Rata-
kompetensi kepribadian guru bidang Indikator
No
rata TCR Kategori
Item
produktif SMK Kota Jambi adalah sebesar Skor
4,46 dengan capaian responden (TCR) Menguasai Materi
1- 3 4.71 94.2
Sangat
Baik
sebesar 89,2%. Hal ini menunjukkan bahwa Menguasai SK
4-7 4.60 92.0 Baik
kompetensi kepribadian guru bidang dan KD
Mengembangkan Sangat
produktif SMK Kota Jambi termasuk dalam Keprofesionalan
8-10 4.60 92.0
Baik
kategori “Baik“.Dengan demikian, dapat Memanfaatkan
Komunikasi
disimpulkan bahwa kompetensi Pengembangan
11-15 4.63 92.6 Baik

kepribadian yang dimiliki oleh guru bidang Diri


Sangat
produktif harus terus dipertahankan. Rata-rata Variabel 4.64 93
Baik

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Dari Tabel 5, dapat diketahui bahwa


Kompetensi Sosial rata-rata skor pada variabel kompetensi
profesional guru bidang produktif SMK
Rata-
Indikator
No rata TCR Kategori
Kota Jambi adalah sebesar 4,64 dengan
Item Skor capaian responden (TCR) sebesar 93%. Hal
Bertindak
1- 3 4.50 90.0
Sangat ini menunjukkan bahwa kompetensi sosial
Objektif Baik
Berkomunikasi bidang produktif SMK Kota Jambi
4-6 4.49 89.8 Baik
Secara Efektif termasuk dalam kategori “Sanagat
Beradaptasi
Dengan Tempat Sangat Baik“.Dengan demikian dapat disimpulkan
7-11 4.56 91.2
Tugas Baik bahwa kompetensi kepribadian yang
Berkomunikasi dimiliki oleh guru bidang produktif harus
12-
Dengan Sesama
15
4.45 89.0 Baik terus dipertahankan.
Profesi
Sangat
Rata-rata Variabel 4.5 90
Baik

Dari Tabel 4, dapat diketahui bahwa Tabel 6. Distribusi Frekuensi


rata-rata skor pada variabel kompetensi Kinerja Guru
sosial guru bidang produktif SMK Kota
Jambi adalah sebesar 4,50 dengan capaian No
Rata-
Indikator rata TCR Kategori
responden (TCR) sebesar 90%. Hal ini Item
Skor
menunjukkan bahwa kompetensi sosial Pengelolaan Cukup
1-5 3,98 79,6
bidang produktif SMK Kota Jambi Kelas Baik
Pelaksanaan 6-10 4.01 80,2 Baik

7
Kegiatan produktivitas kerja yang tinggi
Pembelajaran
Pengelolaan cenderung disiplin dan memiliki etos
11-15 4.07 81.4 Baik
Interaksi Kelas kerja yang tinggi dalam bekerja. Kepala
Bersikap
Terbuka dan 16-20 4.16 83,2 Baik sekolah yang berproduktif cenderung
Luwes penuh disiplin dalam melaksanakan
Rata-rata
Variabel
4.05 81.1 Baik berbagai program kerja khususnya yang
berkaitan dengan pelaksanaan berbagai
Dari Tabel 6, dapat diketahui bahwa macam tugas sebagai pendidik, pelatih,
rata-rata skor pada variabel kinerja guru pengajar, dan pembimbing.
bidang produktif di SMK Kota Jambi Hal ini senada dengan pernyataan
adalah sebesar 4,05 dengan capaian Mulyasa (2012:37), dimana pemimpin
responden (TCR) sebesar 81,1%. Hal ini seperti kepala sekolah harus jeli melihat
menunjukkan bahwa kinerja guru bidang potensi bawahannya agar bisa
produktif pada SMK Kota Jambi termasuk dikembangkan bagi kepentingan
dalam kategori “Baik“.Dengan demikian, sekolah. Seorang kepala sekolah yang
dapat disimpulkan bahwa kinerja yang baik tidak akan melihat bawahannya
dimiliki oleh para guru bidang produktif dari sudut kekurangannya, tetapi dari
harus terus dipertahankan. segi kelebihannya. Untuk itu, kepala
sekolah sebagai manajer harus
1. Pengaruh Kepemimpinan Kepala mengenal kelebihan-kelebihan yang ada
Sekolah Terhadap Kompetensi Guru pada guru dan tenaga kependidikan
Adapun hasil analisis data pada lainnya.
pengaruh kepemimpinan kepala sekolah
(X1) terhadap kompetensi guru (X2) 2. Pengaruh Kepemimpinan Kepala
bidang produktif jurusan manajemen Sekolah Terhadap Kinerja Guru
bisnis di SMK Kota Jambi diperoleh Adapun hasil analisis data pada
besarnya pengaruh R square = 0,006, pengaruh kepemimpinan kepala sekolah
dengan thitung = 2,727, sedangkan ttabel = (X1) terhadap kinerja guru (Y) bidang
1,969. Hal ini menunjukkan bahwa produktif jurusan manajemen bisnis di
thitung > ttabel (2,727 > 1,969), maka dapat SMK Kota Jambi diperoleh besarnya
disimpulkan bahwa H0 ditolak. pengaruh R square = 0,412, dengan
Sementara, untuk koefisien jalur (Px1x2) thitung = 2,171, sedangkan ttabel = 1,969.
dilihat dari nilai Standardized Hal ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel
Coefficient Beta = 0,176. (2,171 > 1,969), maka dapat
disimpulkan bahwa H0 ditolak.
Sementara, untuk koefisien jalur (Pyx1)
Dengan demikian, kepala sekolah dilihat dari nilai Standardized
yang profesional dan berkualitas yang Coefficient Beta = 0,174.
menunjukkan motivasi kerja yang Hal ini senada dengan pendapat
tinggi dan kreativitas kerja yang tinggi Mulyasa (2012:17), yang
pada umumnya menunjukkan kinerja mengemukakan bahwa perilaku kepala
dan produktivitas kerja yang tinggi pula. sekolah harus dapat mendorong kinerja
Kepala sekolah yang memiliki para guru dengan menunjukkan rasa
bersahabat, dekat, dan penuh

8
pertimbangan terhadap para guru, baik Lin, et al, (2010:167), dalam
sebagai individu maupun sebagai penelitiannya mengemukakan bahwa
kelompok. Perilaku instrumental kepala komponen yang paling penting dari
sekolah merupakan tugas-tugas yang seorang guru dalam aktivitasnya adalah
diorientasikan dan secara langsung siswa. Meskipun demikian, kunci
diklarifikasi dalam peranan dan tugas- keefektifan dalam mengajar adalah guru
tugas para guru, sebagai individu dan itu sendiri. Hal ini sangat penting untuk
sebagai kelompok. meningkatkan kualitas guru dalam
membantu hal-hal apa yang akan terjadi
3. Pengaruh Kompetensi Guru nantinya, sehingga para guru tidak
Terhadap Kinerja Guru hanya meningkatkan kemampuan
Adapun hasil analisis data pada mereka tapi juga meningkatkan
pengaruh kompetensi guru (X2) efektifitas mengajar mereka. Yang
terhadap kinerja guru (Y) bidang berikutnya, guru dengan tingkat
produktif jurusan manajemen bisnis di efektifitas dalam mengajar yang baik
SMK Kota Jambi diperoleh besarnya biasanya akan memeriksa kembali cara
pengaruh R square = 0,358, dengan mengajar mereka, mempertahankan
thitung = 2,324, sedangkan ttabel = 1.969. kualitas mengajar mereka, melanjutkan
Hal ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel cara mengajar yang efektif, dan
(2,324 > 1.969), maka dapat meningkatkan kegiatan pembelajaran
disimpulkan bahwa H0 ditolak. para siswanya
Sementara, untuk koefisien jalur (Pyx1)
dilihat dari nilai Standardized PENUTUP
Coefficient Beta = 0,183. Dengan
kompetensi pedagogik memiliki Kesimpulan
perolehan nilai terendah dari Terdapat pengaruh signifikan antara
kompetensi lainnya, melalui analisis kepemimpinan kepala sekolah dan
deskriptif. kompetensi guru terhadap kinerja guru
Dengan demikian, dengan bidang produktif jurusan manajemen bisnis
diperbaikinya kompetensi pedagogik di SMK Kota Jambi. Hal ini dapat
pada seorang guru terutama pada digambarkan dari dengan adanya perhatian
bidang produktif, maka hendaknya dari pimpinan kepala sekolah kepada guru
proses pembelajaran tidak hanya dalam menunjang kelancaran proses
berlangsung secara teoritis (ceramah pembelajaran sangat dibutuhkan, maupun
monoton), yang pada akhirnya akan seorang pimpinan harus dapat
membuat proses pembelajaran menjadi memanajemen para bahawannya untuk
membosankan. Hendaknya seorang dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai.
guru mampu untuk mengekplorasikan Oleh sebab itu, kepala sekolah harus lebih
pengetahuan dan kemampuannya untuk memperhatikan para guru dalam
membantu para siswa agar dapat melaksanakan tugasnya. Selain itu, seorang
mengeksplorasikan bakat dan guru harus mampu menguasai materi dan
kemampuan yang mereka miliki memiliki wawasan, serta pengetahuan yang
masing-masing. luas sehingga proses pembelajaran tidak
terhambat

9
Journal of Arts and Sciences,
Saran Vol.1, No. 2, 2010. Page : 167-187.
Kepala sekolah hendaknya dapat Mulyasa. 2012. Manajemen dan
memberikan pembagian tugas secara rinci Kepemimpinan Kepala Sekolah.
dan mendetail terhadap semua guru, agar Jakarta : PT. Bumi Aksara.
proses pembelajaran dapat terlaksana Rabiyah, Herculanus B.S, & M. Syukri.
secara optimal. Hal ini dapat dilakukan 2012. “Hubungan Kepemimpinan
dengan memasang struktur tugas setiap Kepala Sekolah dan Iklim
harinya diruang guru. Hal ini tentunya juga Organisasi dengan Kinerja Guru
harus didukung oleh guru bidang produktif SMP”. Jurnal Administrasi
di SMK Kota Jambi untuk dapat lebih
Pendidikan, FKIP,
menguasai materi, struktur, konsep, dan
pola pikir keilmuan yang mendukung mata Universitas Tanjungpura
pelajaran yang diampu, serta dapat lebih
mengembangkan keahlian yang dimilikinya. Pontianak. Hal : 1-15.
Rusman. 2012. Seri Manajemen Sekolah
DAFTAR PUSTAKA Bermutu : Model-model
Pembelajaran, Mengembangkan
Profesionalisme Guru. Edisi
Carudin. 2011.”Pengaruh Kepemimpinan Kedua. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Kepala Sekolah dan Iklim Kerja Persada.
Sekolah Terhadap Kinerja Guru Undang-undang Republik Indonesia Nomor
(Studi Deskriptif Analitik Pada 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan
Guru SMK Negeri se-Kabupaten Dosen.
Indramayu)”. Jurnal Edisi Khusus,
No. 2, Agustus 2011. ISSN : 1412-
565X. Hal : 229-245.
Cochran, William. G. 1974. Sampling
Techniques. New Delhi : Eastern
Private Limited.
Gusti, Messa Media. 2012. “Pengaruh
Kedisiplinan, Motivasi Kerja, dan
Persepsi Guru Tentang
Kepemimpinan Kepala Sekolah
Terhadap Kinerja Guru SMK N 1
Purworejo Pasca Sertifikasi”.
Jurnal Penelitian, Fakultas Teknik,
Universitas Yogyakarta. Hal : 1-15.

Idris. 2012. Aplikasi Model Analisis : Data


Kuantitatif dengan Program SPSS.
Edisi Revisi III. Fakultas Ekonomi,
Univesitas Negeri Padang.
Lin, R, Jingchen X, Yoau-Chau J, and
Shihan H. 2010. “The Relationship
Between Teacher Quality and
Teaching Effectiveness Perceived
by Students From Industrial
Vocational High Schools”. Asian

10

Anda mungkin juga menyukai