Anda di halaman 1dari 9

Akupuntur untuk nyeri bahu pasca stroke: sebuah

randomized controlled trial


Abstrak
Pendahuluan: Penelitian ini menilai keefektifitas dan keamanan klinis adari akupuntur untuk
penatalaksanaan nyeri bahu pasca stroke

Metode: Penelitian prostektif, randomized, sham-controlled trial dilakukan dari Mei 2013 sampai
Desember 2013. Pasien stroke subakut atau kronis dengan nyeri bahu dialokasikan secara acak ke
kelompok akupuntur atau sham akupunture (akupuntur penetrasi rendah tidak pada titik akupuntur).
Akupuntur ditawarkan pada setiap pasien tiga kali seminggu selama 3 minggu, dan outcome klinis dinilai
saat 3 minggu pengobatan dan 1 minggu follow up menggunakan assay sebagai berikut : Visual Analog
Scale (VAS), Pain Rating Scale (PRS), Passive Range of Motion (PROM), the Manual Muscle Test (MMT),
the Modified Ashworth Scale (MAS), versi Korea Beck Depression Inventory (K-BDI) dan Barthel Index
versi Korea (K-MBI). Efek samping dimonitor sepanjang penelitian

Hasil: Limapuluh-tiga partisipan diinklusi pada penelitian ini (27 pad akelompok akupuntur dan 26 pada
kelompok akupuntur sham). Pada minggu ketiga, terdapat perbedaan signifikan antara kedua kelompok
pada perubahan rata-rata VAS (mean difference: 2.13, 95% CI: [ 0,72, 3,54]) dan PRS, (mean difference:
19,41[5,70, 33,12]). Walau demikian, tidak terdapat perbedaan signifikan antara kedua kelompok
PROM, MMT, MAS, K-MBI, atau K-BDI pada titik ukur apapun. Efek samping yang berkaitan dengan
terapi akupuntur tidak terlihat.

Kesimpulan: Pada penelitian ini, kami menemukan bahwa terapi akupuntur efektif dalam meringankan
nyeri bahu pasca stroke. Efek jangka panjang akupuntur harus dinilai pada penelitian setelahnya.

1. Pendahuluan nyeri ktonik, dan nyeri bahu adalah salah satu


indikasi yang paling dapat diobati dengna
Nyeri Bahu adalah salah satu komplikasi
akupuntur. Selebihnya, insidensi dari efek
tersering paca stroke dan mengganggu aktivitas
samping masih rendah dibanding analgesic
dari kehidupan sehari-hari dan terapi
opioid dan pengobatan anti inflamasi.
rehabilitative. Suatu penelitian melaporkan
bahwa lebih dari 70% pasien stroke menderita Penelitian baru-baru ini dari akupuntur untuk
dari nyeri bahu. Nyeri bahu pasca stroke nyeri bahu pasca stroke melaporkan bahwa
berkaitan dengan subluksasi, spasisitas, dan kelompok akupuntur menunjukkan peningkatan
kontraktur yang berasal dengan peribahan pada signifikan pada nyeri dibandingkan kelompok
keseimbangan otot karena kelainan neuron control. Review sistematik terbaru tentang
motoric atas. Maka, berbagai metode akupuntur terhadap nyeri bahu pasca stroke
pengobatan seperti obat anti inflamasi non menyimpulkan bahwa akupuntur efektif unutk
steroid (NSAID), injeksi steroid, positioning dan pengobatan nyeri bahu pasca stroke. Walau
handling, strapping bahu, stimulasi elektrik, demikian, kelemahan metodologis pada
ultrasound, taping, akupuntur, dan pengobatan penelitian tersebut menghambat penentuan
herbal telah disugesti dapat meringankan nyeri. bukti yang konklusif pada pengugnaan
Sekarang, akupuntur telah digunakan untuk akupuntur untuk nyeri bahu pasca stroke.
mengobati berbagai masalah medis, terutama Alhasil, uji yang didesain dengan baik dengan
kualitas metodologis yang meingkat, termasuk Kriteria inklusi adalah sebagai berikut: 1. Lebih
penyembunyian alokasi dan pembutaan asesor dari 4 minggu pasca strok, 2. Berumur 20 tahun
outcome, penitng untuk mengkonfirmasi atau lebih. 3. Skor >4 pada Visual Analog Scale
efektifitas klinis dari akupuntur. Uji klinis (VAS) untuk nyeri bahu hemiplegi; dan 4. Subjek
sekarang untuk akupuntur pada pasien stroke tanpa riwayat sebelumnya cedera bahu atau
yang menderita nyeri bahu termasuk pasien operasi bahu. Kriteria eksklusi adalah sebagai
dengna nyeri bahu dari sindrom bahu-tangan berikut: 1. Pasien yang mendapat terapi
dan subluksasi bahu, yang mungkin tidak secara akupuntur untuk nyeri bahu hemiplegi sebulan
langsung berkaitan dengan nyeri bahu pasca sebelumnya; 2 pasien yang mengalami
stroke. Selebihnya, penelitian ini tidak hipersensitifitas setelah akupuntur; 3 Pasien
memasukkan akupuntur sham, dimana sebagai dengan riwayat penyakit sebelumnya termasuk
intervensi control penting untuk menilai efek pacemaker, stimulator saraf, aritmia jantung,
nonspesifik akupuntur. Justru, penelitian epilepsy, atau cedera neural perifer, 4. Kelainan
sebelumnya menggunakan tipe akupuntur atau kognitif yang menhadului asesmen klinis akurat
obat-obatan pada kelompok control dari skor VAS; 5. Pasien yang mempunyai
penyakit saraf sentral lainnya atau gejala
Maka, kami mendesain sebuah randomized
psikiatrik atau neurologis berat (Contoh:
controlled trial unutk menginvestigasi apakah
Psikosis, kelainan depresif mayor, dementia)
akupuntur lebih efektif dibanding sham
atau yang mendapat pengobatan antipsikotik (6)
akupuntur dana man untuk digunakan pada
Pasien yang mempunyai kesulitan berkounikasi
terapi nyeri bahu pasca stroke
atau yang tidak memberikan informed consent;
Hipotesis pertama pada penelitian ini adalah dan 7. Pasien yang dipertimbangkan tidak sesuai
pengobatan akupuntur untuk nyeri bahu pasca partisipasi oleh pelaku penelitian
stroke dapat lebih efektif secara singifikan
2.2.3 Besar Sampel
dibanding akupuntur sham pada 3 minggu
pengobatan. Hipotesis kedua kami adalah efek Berdasarkan hasil dari penelitian
dari pengobatan akupuntur dapat sebelumnya terhadap efektifitas akupuntur
dipertahankan 1 minggu setelah terapi. untuk nyeri bahu pasca stroke, kami
menemukan tingkat signifikan lebih dari 95%,
2. Metode
power 80% dan 1,29 point difference pada
2.2.1 Rekrutmen perubahan rata-rata dan standar deviasi 1,66
pada skala 0-10. Mempertimbangkan tingkat
Partisipan yang dirawat pada pusat dropout 15% yang diekspektasi, kami
rehabilitasi nasional direkrut melalui iklan pada merencanakan untuk memasukkan 60 pasien
rumah sakit. Informed consent tertulis diapat pada penelitian ini.
dari setiap pasien sebelum partisipasi. Saat
periode uji, partisipan tidak mengetahui 2.2.4 Alokasi dan pengacakan
kelompok mana mereka dialokasikan. Bila
Pasien stroke yang ingin berpartisipasi pada
partisipan berkenan mengetahui alokasi
penelitian ini diskrining untuk kelayakan mellaui
penelitian ini, kami memberikan informasi ini
review table dan wawancara pada visit pertama
setelah penyelesaian uji.
dan diacak ke kelompok akupuntur atau sham
2.2.2 Kriteria inklusi untuk partisipan akupuntur.

Angka acak dibuat dengan paket statistic


software (IBM SPSS Statistics for Windows, Versi
21.0,Armonk NY; IBM Corp., 2012) dengan Partisipan yang dialokasikan ke kelompok
ukuran blok 4. Penyembunyian alokasi dilakukan akupuntur sham mendapat terapi akupuntur
menggunakan metode amplop opaq. pada 10 titik tubuh. Kami menggunakan bentuk
Pengacakan dilakukan oleh peneliti independent sham akupuntur dengan penetrasi superfisial
yang tidak terlibat pada proses inklusi atau (kurang dari 15 mm insersi tanpa manipulasi
ekslusi, prosedur penatalaksanaan dan asesmen. jarum) dekat dengan titik lengan atas (2 titik
apda medial 1/3 dan lateral 3/2 antara LI11 dan
2.2.5 Blinding
LU4), punggung (3 titik pada tinggi yang sama
Partisipan diblinding terhadap terapi yang dengan GV8, GV9, GV10 pada daerah
dipilihkan. Asesor outcome juga diblinded subscapular), kulit kepala (2 titik 30 mm
terhadap peletakan kelompok dan dilatih untuk posterior ke BL8), dan kaki (3 titik 30 mm inferior
menerapkan skala nyeri dan melakukan pada titik tengah antara ST36 dan GB34) selama
pemeriksaan fisik. Untuk mencegah unblinding 15 menit. Kami menggunakan titik akupuntur
dari outcome asesmen, partisipan diinstruksikan yang berbeda untuk meminimalisir efek
untuk tidak mendiskukan aspek apapun terkait nonspesifik akupuntur sham.
pengobatan dengan asesor
2.3.3 Edukasi klinisi
2.3 Intervensi
Semua terapi dilakukan oleh 3 dokter medis
Protokol akupuntur dan sham akupuntur Korea tradisional tersertifikasi oleh kementrian
dikembangkan dengna consensus komite ahli kesehatan dan kesejahteraan korea yang
yang terdiri dari professor dan peneliti yang setidaknya mempunyai 6 tahun edukasi pada
terspesialisasi pada pengobatan tradisional pengobatan Korea tradisional dan setidaknya 4
Korea dan berdasarkan pad areview literature tahun pengalaman klinis. Setiap dokter
dan textbook akupuntur. Semua sesi menjalani kursus pre-trial untuk penelitian ini.
pengobatan dilakukan oleh tiga dokter medis Dokter pemimpin, yang terspesialisasi pada
Korea tradisional. akupuntur, melatih klinisi lain dan
mengobservasi Teknik mereka secara periodic
Partisipan diterapi dengan akupuntur atau untuk memastikan standarisasi antara klinisi.
sham akupuntur tiga kali per minggu selama 3 Saat periode terapi, semua diskusi yang
minggu (Sampai total 9 sesi per 3 minggu) berkaitan terhadap pengobatan antar partisipan
2.3.1 Kelompok akupuntur dan dokter medis Korea tradisional terbatasi
pada minimum penjelasan yang dibutuhkan
Sepuluh jarum dimasukkan setiap sesinya, untuk memastikan kesuksesan prosedur
dan sisi unilateral (Hemiplegi) LI15, LI14, LI16, blinding.
LI14, TE14, TE3, SI10, SI13, G20, dan ST36
digunakan untuk terapi akupuntur 2.3.4 Pengobatan konkomitan

Jarum stainless steel steril disposable Semua partisipan diterapi dengan terapi
dimasukkan pada kedalaman 15-35 mm. Semua rehabilitative konvensional, termasuk terapi
jarum dirotasikan manual setidaknya sekali fisik, okupasional, dan terapi suhu-
setiap sesi untuk memicu sensasi jarum. Waktu elektromekanis (Heat pack, Interventional
retensi jaruma adalah 15 menit. Current Therapy (ICT) saat periode penelitian.

2.3.2 Kelompok akupuntur Sham Terapi fisik dan okupasional dilakukan dua
kali sehari selama 30 menit per sesi, sampai total
10 sesi per minggu. Selebihnya, terapi suhu-
elektromekanis (Heat pack, ICT) dilakukan sekali memperburuk terganting gerakan (0-5). Total
sehari selama 15 menit per sesi untuk total 5 sesi skor PRS dihitung sebagai skor dari intensitas
per minggu nyeri x (durasi nyeri + frekuensi + aktivitas yang
memperburuk). Total skor PRS secara sensitive
Semua partisipan diperbolehkan untuk
mewakili perubahan dari nyeri dan dinilai pada
mendapat pengobatan analgesic yang
BA, A12, A2W, A3W, dan FA (Mirip dengna FAS).
diresepkan oleh dokter rehabilitasi. Saat periode
uji, tidak diperbolehkan bahwa obat analgesic Nilai Passive Range of Motion (PROM)
lain ditambahkan atau dosis ditingkatkan. Walau menilai range of motion tanpa nyeri pasif dari
demikian, terapi injeksi untuk nyeri bahu bahu yang terkait. PROM secara pasif dinilai saat
hemiplegi dilarang pada periode penelitian di pasien duduk pada tiga posisi (Fleksi, abduksi,
kedua kelompok dan ekstensi). Untuk setiap pasien, pengukuran
secara manual direkam menggunakan
2.4 Pengukuran outcome
goniometer.
Protokol untuk asesmen dan terapi adalah
Manual Muscle Test (MMT) adalah metode
sebagai berikut. Baseline assessment (BA)
yang paling sering digunakan untuk mencatat
dilakukan pada hari pertama penelitian. Pada
kelainan pada kekuatan otot.
hari pertama sampai ketiga pengobatan (Tr1-3)
dilakukan dalam kurun waktu seminggu pada Kami menilai kelompok otot fleksor,
hari yang berbeda. Asesmen pada hari pertama ekstensor, abductor, dan adductor dari sendi
(A1w) dilakukan 1 minggu setelah BA. Tr4-6, bahu dalam skala 0 sampai 5, dimana 0 mewakili
A2w, Tr7-9, A3w dilakukan secara urut, dan tidak ada aktivitas pada otot dan 5 mewakili
asesmen followup (FA) dilakukan 1 minggu aktivitas penuh/normal dari otot yang diperiksa
setelah pengobatan. Pengobatan dan asesmen atau kelompok tot
dilakukan pada hari yang berbeda
Spastisitas dari otot fleksor atas diukur pada
2.4.1 Pengukuran outcome primer bahu terkait menggunakan Modified Ashworth
Scale (MAS). MAS adalah skala ordinal enam titik
Pengukuran outcome primer adalah tingkat
digunakan untuk menilai resistensi yang didapat
nyeri yang dialami oleh pasien, yang dinilai oleh
saat peregangan otot pasif. Nilai MAS adalah
VAS. VAS adalah alat sederhana yang terdiri dari
sebagai berikut: 0= tidak ada peningkatan pada
10 cm garis dan 0 pada satu ujung mewakili tidak
tonus otot; 1= sedikit peningkatan pada tonus
nyeri dan 10 pada sisi lainnya mewakili nyeri
otot, dimanifestasikan oleh catch and release
terburuk. Pasien ditanyai untuk menjawab
atau karena resistensi minimal pada ujung range
pertanyaan berikut: Seberapa intens nyeri rata-
of motion saat bagian yang terpengaruh
rata selama minggu-minggu sebelumnya? Nyeri
digerakkan pada fleksi atau ekstensi; 1 ±
dinilai pada BA, A12, A2W, A3W dan FA untuk
peningkatan sedikit pada tonus otot,
analisis longitudinal. Pada titik asesmen
dimanifestasikan sebagai “catch”, diikuti oleh
tersebut, A3W adalah endpoint primer untuk
resistensi minimal seiring sisa (kurang dari
analisis.
setengah) ROM; 2= peningkatan lebih pada
2.4.2 Pengukuran outcome sekunder tonus otot seiring sebagian besar ROM, tetapi
bagian yang terpengaruh mudah digerakkan; 3 =
Pain Rating Scale (PRS) yang ada termasuk peningkatan banyak pada tonus otot, susah
intensitas nyeri (0-10), durasi nyeri (0-5), bergerak pasif; 4 = Bagian yang terpengaruh rigid
frekuensi nyeri (0-5), dan aktivitas yang dalam fleksi atau ekstensi
PROM, MMT, dan MAS dinilai saat BA, A2W, pada MMT dan MAS dari baseline
dan FA diklasifikasikan menjadi 3 kelompok (meningkat,
tak berubah, atau lebih buruk). Fisher’s exact
Versi Korea dari Beck Depression Inventory
test digunakan untuk menganalisis perubahan
(K-BDI) digunakan untuk menilai mood depresif.
MAS dan MMT dari baseline sampai minggu
K-BDI yaitu 21 item kuesioner yang diisi sendiri,
kedua pengobatan dan 1 minggu setelah
dikembangkan untuk menilai keparahan dari
pengobatan. Dan hasilnya diklasifikasikan
sepresi sibjektif. Skor didapat dengan cara
menjadi tiga kelompok (Meningkat, tak
menjumlahkan respon dengan skor lebih tinggi
berubah,atau lebih buruk).
mengindikasikan depresi yang lebih dirasakan
Pengukuran berulang ANOVA diterapkan
Korean Modified Barthel Index (K-MBI)
untuk menilai efek dari terapi akupuntur dari
adalah skala aktivita sehari-hari, yang
VAS dan PRS selama 4 titik waktu dari baseline
mencerminkan tingkat independensi pasien.
sampai 1,2,3 minggu terapi atau sampai visit
Skor total dapat berkisar dari 0 sampai 100
follow up untuk membandingkan 2 kelompok
dengan skor lebih tinggi mengindikasikan
(akupuntur versus sham akupuntur). Data
indepensensi yang lebih tinggi
kuantitatif diwakili sebagai satandar deviasi ±
K-BDI dan K-MBI dinilai pada BA dan FA dan 95% confidence inteeval, dan data
kategorikal yang diwakili sebagai angka
2.4.3 Keamanan (persentase)
Efek samping dimonitor sepanjang Ukuran efek diukur menggunakan kalkulator
penelitian oleh gejala sibjektif yang dilaporkan ukuran efek oleh Dr. Lee A. Becker. Cohen’s d
pasien sendiri dan gejala objektif. Kami mewakili ukuran sebagai berikut: Efek kecil (0,2),
mempertimbangkan kejadian ini sebagai ringan efek sedang (0,5) dan efek besar (0,8).
bila pasien tidak membutuhkan pengobatan,
sedang bila pasien membutuhkan pengobatan IBM SPSS statistic versi 21.0 figunakan untuk
tanpa drop out, dan berat bila pasien analisis. Hasil dipertimbangkan signifikan pada
membutuhkan pengobatan saat drop out. basis pertimabngan pada a sama dengan 0,05
untuk uji 2-tailed.
2.5 Analisis Statistik
3. Hasil
Analisis Intent-to-treat (ITT)
mengikutsertakan semua partisipan yang diacak 3.1 Partisipan
diklasifikasikan menurut pengacakan, tanpa
Total 135 pasien teratrik untuk
meninjau penyelesaian akupuntur atau sham.
berpartisipasi pada penelitian ini dan 53 pasien
Data yang hialng pada dropout digantikan
diikutsertakan pada penelitian ini. Alasan
menggunakan metode observasi terakhir-
ekslkusi adalah tidak adanya nyeri bahu (m=39,
carried-forward. Kami menggunakan Student t
29%), kelainan komunikasi (m=35, 26%), herniasi
test dan Chi-Square test untuk membandingkan
diskus nucleus pulosus servikal (n=1, 0,7%),
karakteristik baseline dari kedua kelompok
peyakit jantung (n=1, 0,7%), asma (n=1, 0,7%),
Uji t-test independent dan pengukuran yang dan riwayat sebelumnya operasi bahu (n=5,4%).
berulang ANOVA (RMA-NOVA) digunakan untuk
Dua puluh subjek dipilihkan ke kelompok
perbandingan antara kelompok dan untuk
akupuntur dan 26 subjek dipilihkan ke kelompok
menilai perubahan pada pengukuran outcome
akupuntur sham.
(VAS, PRS, K-MBI, K-BDI dan PROM). Perubahan
Duapuluh tiga subjek akupuntur dan 25 Ukuran efek (Cohen’s d) dari perubahan dari
subjek akuuntur sham menyelesaikan protocol VAS adalah 0,84, mewakili efek besar
pengobatan. Maka, 48 subjek (90,5%)
3.4 Pengukuran outcome sekunder
menyelesaikan penelitian tanpa pelanggarn
protocol. Lima subjek (4 dari kelompok 3.4.1 PRS
akupuntur, 1 dari kelompok akupuntur sham)
mengundurkan diri karena masalah personal Perbedaan signifikan antara kedua
(waktu lama untuk mendatangi pertemuan atau kelompok terlihat dalam perubahan terhadap
ditekan waktu). Dua subjek drop out saat 1 skor PRS total dari baseline ke minggu ketiga dari
minggu terapi, 1 subjek drop out saat minggu ke- terapi (Mean difference: 19,41, 95% CI [5,70,
2 terapi, dan 2 subjek drop out saat minggu ke-3 33,12], p = 0,006 dan sampai 1 minggu follow up
terapi. Tidak ada visit yang terlewatkan adalah (mean difference: 18.46. 95% CI [0,98, 35,94], p
karena penyakit, nyeri yang memburuk, atau = 0,039)
masalah lain terkait uji klinis. Pengukuran model ANOVA berulang
3.2 Karakteristik baseline dari subjek menunjukkan bahwa interaksi antara waktu dan
kelompok signifikan (F = 3,072, p = 0,034)
Tidak terdapat perbedaan signifikan antar
kelompok mengkaji karakteristik baseline dan Ukuran efek (Cohen’s d) perubahan pada
outcome (VAS, PRS, MMT, MAS, PROM, K-MBI, PRS adalah 0,51, mewakili efek sedang.
dan K-BDI) 3.4.2 Fungsi Motorik (MMT), spastisitas
Umur rata-rata subjek adalah 57,58 ± 11,25. (MAS)< dan PROM dari sendi bahu
Subjek sebagian besar terdiri dari pria dan pasien Perubahan pada MMT dan MAS dari
yang mengalami infark, kurang dari 6 bulan baseline, yang diklasifikasikan menjadi 3
setelah kejadian stroke dengan durasi anda nyeri kelompok (meningkat, tidak berubah,
bahu kurang dari 3 bulan memburuk), tidak berbeda signifikan antara dua
3.3 Pengukuran Outcome primer kelompok pada titi waktu apapun.

3.3.1 Perubahan pada skor VAS PROM dari sendi bahu (fleksi, ekstensi,
abduksi) sedikit meningkat pada kedua
Mempertimbangkan perubahan pada skor kelompok, tetapi tidak terdapat perbedaan
VAS dari periode pengukuran baseline, signifikan dalam atau antar kelompok pada titik
kelompok akupuntur memperlihatkan waktu manapun
perubahan signifikan dibandingkan dengan
akupuntur sham pada minggu ketiga terapi Ukuran efek (Cohen’s d) dari perubahan di
(mean difference: 2,13, 95% CI [0,72, 3,54]. P = PROM dari sendi bahu pada fleksi, ekstensi, dan
0,004) tetapi tidak pada 1 minggu setelah abduksi adalah 0,42, 0,01 dan 0,001, secara
pengobatan (mean difference: 1,34, 95% CI [- berturut-turut, mewakili efek medium dan kecil.
0.27, 2,96], p = 0,099) , menurut independent t 3.4.3 K-MBI dan K-BDI
test
Perubahan pad K-MBI dari baseline sampai 1
Pengukuran ANOVA berulang menunjukkan minggu setelah terapi tidak berbeda signifikan
bahwa interaksi ntara waktu dan kelompok antar kedua kelompok. Walau demikian, akan
signifikan (F=3,158, p =0,022) meningkat signifikan di dalam kelompok (p =
0,008 untuk kelompok akupuntur, p = 0,004 dengan kelainan neurologis, termasuk nyeri
untuk kelompok akupuntur sham). thalamic, distrofi simpatetik, dan perubahan
biomekanis dari anggota tubuh hemiplegi,
K-BDI tidak berbeda signifikan antar
berujung ke otot spasmodic atau spastik dan
kelompok pada setiap asesmen. Perubahan dari
sendi yang terkontraksi. Mikro trauma yang
K-BDI dari baseline tidak berbeda signifikan
berulang pada sendi bahu dapat menyebabkan
antar kedua kelompok. Pada kelompok
nyeri kronis dan memperparah suatu arkus
akupuntur, K-BDI berkurang dari baseline,
reflex simpatetis sensori regional.
dimana meningkat pada kelompok akupuntur
sham. Walau demikian, tidak terdapat Akupuntur dapat membeirkan efek
perubahan signifikan antar kelompok. analgesic. Beberapa hipotesis diajukan untuk
menjelaskan mekanisme dari akupuntur pada
Ukuran efek (Cohen’s d) dari perubahan
peringanan nyeri. Salah satu teori yang paling
apda K-MBI dan K-BDI adalah 0,17 dan 0,20
popular adalah Gate Control Theory. Gerbang
secara berturut-turut, mewakili efek yang kecil
yang mengendalikan persepsi nyeri menutup
3.5 Kejadian merugikan saat akupuntur. Beberapa penulis mengacu efek
analgesic pada pengeluaran endorphin,
Pada kelompok akupuntur dan sham asetilkolin, 5-hidroksitiptofan, dan noradrenalin
akupuntur, tidak terdapat kejadian merugikan pada sistem saraf pusat. Walau demikian, suatu
yang berkaitan dengan akupuntur, seperti nyeri, agen yang bekerja sentral tidak dapat
palpitasi, mual, muntah, erupsi, memar, atau menjelaskan mengapa akupuntur secara
perdarahan. Tidak ada kejadian merugikan serius konvensional diterapkan pada daerah yang
yang dilaporkan. Selebihnya, 5 subjek yang drop dekat lokus nyeri dan mengapa efek analgesic
out tidak melaporkan complain apapun atau akupuntur hanya terbatas pada sisi ipsilateral.
kejadian merugikan serius Suatu penelitian menemukan bahwa memicu
4. Pembahasan reseptor adenosine A1 dan pengeluaran
metabolit ATP adalah fktor sentral pada efek
Penelitian ini dilakukan untuk menilai anti-nosiseptif dari akupuntur. Adenosin dapat
apakah terapi akupuntur efektif dan aman untuk ebrakumulasi saat terapi akuputur dan
penatalaksanaan nyeri bahu pasca stroke menumpulkan nyeri sebagian karena aktivasi
Hasil menunjukkan bahwa nyeri bahu pasca reseptor 1 pada aferen sensorik dari traktus
stroke, seperti yang dinilai VAS dan PRS, saraf ascendens
bekrurang lebih cepat pada kelompok terapi Beberapa penelitian juga melaporkan bahwa
akupuntur dibandingkan kelompok akupuntur terapi akupuntur tidak hanya mengurangi rasa
sham sampai minggu ketiga. Walau demikian, nyeri tetapi juga memperbaiki range of motion
pada follow up, 1 minggu setelah terapi, tidak bahu, meringankan paralisis, dan mengurangi
terdapat perbedaan signifikan antara kedua spastisitas dan subluksasi.
kelompok. Outcome sekuder lain juga gagal
untuk menunjukkan perbedaan signifikan antara Maka, MMT, MAS, PROM, MBI, dan BDI
dua kelompok pada 1 minggu setelah terapi. dipilih sebagai outcome sekunder karena skala
ini berkaitan dengan nyeri. Penelitian ini
Etiologi yang tepat untuk nyeri bahu pasca menunjukkan peningkatan apda PROM sendi
stroke masih belum diketahui, dan banyak faktor bahu pada kelompoka kupuntur, tetapi
yang terlibat. Menurut penelitian epidemiologis peningkatannya tidak signifikan dibanding
dan radiologis sebelumnya, nyeri berkaitan kelompok akupuntur sham. Walaupun K-MBI
meningkat signifikan apda kedua kelompok, dan maka membaut blinding mustahil. Maka,
tidak terdapat perbedaan signifikan antara kami memutuskan untuk menggunakan
kedua kelompok, kemungkinan karena kekuatan akupuntur sham mempenetrasi superfisial pada
penelitian ini berdasarkan hanya pada VAS. non-acupoint. Menurut penelitian
,menggunakan sham akupuntur sebagai
Suatu kisaran dari kejadian merugikan
kelompok control dapat meremehkan efektifitas
berkaitan dengan akupuntur, termasuk sinkop,
dari terapi akupuntur. Walau penelitian ini
pelengkungan jarum, penempelan jarum,
menunjukkan peningkatan signifikan pada nyeri
kerusakan jarum, sensasi resifual, rasa terbakar,
diukur oleh VAS pada kelompok akupuntur
alelrgi, perdarahan, hematoma, nyeri, infeksi,
dibandingkan kelompok akuputur minimal,
dan cedera pada organ atau jaringan internal,
efektifitas dari terapi akupuntur mungkin masih
telah dilaporkan apda penelitian lain. Walau
dianggap ringan
demikian, tidak ada partisipan yang mengalami
kejadian merugikan pada penelitian ini. Kami Efek samping dari penelitian ini juga
waspada melakukan prosedur yang sesuai mungkin diremehkan karena partisipan yang
dengna sterilisasi komplit dibawah arahan mengalami hipersensisitfitas terhadap
dokter yang tersertifikasi. akupuntur karena IRB dieksklusi. Walau kami
mencoba untuk mengatasi bias seleksi melalui
Saat menginterpretasikan hasil penelitian
iklan rekrutmen dan metode randomisasi,
ini, beberapa kelemahan harus
mungkin terdapat keterbatasan karena proses
dipertimbangkan. Pertama, jumlah dari subjek
sampling dalam merekrut partisipan, tetapi
yang mengikuti penelitian ini masih kurang
susah untuk mengendalikan motivasi dari
sedikit dari total jumlah sampel total. Faktor ini
partisipan. Akhirnya, periode follow up masih
secara teoritis melemahkan kekuatan penelitina
pendek, dan efek jangka panjang dari akupuntur
untuk mendeteksi perbedaan antara kelompok.
pada nyeri masih belum ditentukan.
Awalnya, kami merencanakan menginklusi 60
pasien, tetapi periode penelitian yang awalnya Walau terdapat keterbatasan ini, penelitian
disetujui insittusi berakhir tanpa kami dapat ini penting karena kami menggunakan analisis
merekrut 60 partisipan. Walau dmeikian, karena statistic dengan giat padarandomized controlled
kekuatan statistic dari 53 parstisipan 86,3% lebih trial prospektif dan mencoba menghilangkan
tinggi daripada 80% yang direncakanan, hasil bias. Penelitian ini memberikan bukti positif
penelitian ini mewakili efektifitas dari terapi mensugesti efektifitas dari akupuntur pada nyeri
akupuntur pada nyeri bahu pasca stroke. Ukuran bahu pasca stroke.
efek dikalkulasi oleh VAS juga menunjukkan efek
Penelitian di masa depan harus
besar.
mengendalikan angka eksak dari pengobatan
Masih kontroversial apakah akupuntur sham yang dibutuhkan dan mempunyai periode follow
mempenetrasi superfisial (akupuntur minimal) up lebih lama untuk memonitor efek jangka
mempunyai efek yang mirip dengan akupuntur panjang dan efektifitas biaya dari akupuntur
sebenarnya. Beberapa penelitian telah
5. Kesimpulan
mensugesti bahwa akuuntur minimla pada kulit
telah digunakan pada pengobatan tradiosional Terapi akupuntur berujung pada
CIna dan dapat juga memepengaruhi sistem peningkatan signifikan pada nyeri bahu pasca
tubuh mirip dengna akupuntur sebenarnya, stroke pada 3 minggu pengobatan tanpa efek
karena akan mudah dikenali oleh banyak orang samping kritis. Walau demikian, efek akupuntur
di Korea yang sebelumnya mengalami akupuntur jangka pendek tidak tampak pada 1 minggu
setelah terapi, dan efek akupuntur signifikan
pada PROM,MMT, MAS, K-MBI dan K-BDI tidak
tampak.

Anda mungkin juga menyukai