KAJIAN PUSTAKA
Failure mode and effect analysis (FMEA) merupakan sistem dimana data
yang tidak ada dan tidak dapat diandalkan, karena tidak menuntut presisi, tidak
perlu membuat aturan “if-then” yang ,mengarahkan kepada subjektivitas yang
tinggi, boros, dan memakan waktu banyak.(liu dkk.,2011)
Tay dan lim (2006) dalam jurnalnya menyebutkan bahwa Risk Priority
Number (RPN) dalam FMEA digunakan dalam kasus nyata pembuatan semi
kondukutor, dalam eksperimennya didapat hasil dimana risiko dapat dievaluasi
secara logis (monotone output property)
2.1.1. Risiko
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, risiko merupakan akibat yang
kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu perbuatan atau
tindakan.
Risiko harus dihubungkan dengan sistem dan umumnya didefinisikan
sebagai potensi kerugian akibat ketidakpastian bahaya atau hasil dari
ketidakpastian kejadian yang merentankan sistem. (Ayyub, 2014)
Menurut ISO 2009, rsiko juga merupakan “efek ketidapkastian pada
objek” pengertian tersebut dijabarkan oleh ISO 2009 sebagai berikut.
a. Efeknya merupakan penyimpangan dari yang diharapkan bisa menjadi
efek positif/negatif
b. Objek bisa berupa aspek yang berbeda,seperti tujuan
finansial,kesehatan,keselamatan,dan lingkungan.serta dapat diaplikasikan
dilevel yang berbeda seperti strategi,pengembangan organisasi,proyek dan
proses.
c. Risiko biasanya diekpresikan dalam bentuk kombinasi konsekuensi
kejadian,termasuk didalamnya perubahan keadaan dan kejadian-kejadian
yang terkait.
C. Pengendalian Risiko
A. Pengurangan risiko
Pengurangan risiko adalah strategi penengdalian risiko yang
bertujuan untuk mengeliminasi, atau setidaknya mengurangi risiko dalam
proyek.Biasanya merupakan strategi termudah bagi tim proyek untuk
diaplikasikan pertama kali. Tim proyek harus menentukan seberapa besar
keinginannya untuk mengurangi risiko sambil mempertahankan tujuan dan
manfaat proyek, karena mengurangi risiko seringkali dapat mempengaruhi
biaya Pengeluaran.
B. Distribusi risiko
Distribusi risiko adalah strategi pengendalian risiko yang
mendistribusikan risiko di antara pihak-pihak yang terlibat dalam proyek
tersebut, sehingga mengurangi atau menghilangkan risiko bagi satu pihak.
Bentuk lain dari distribusi risko yaitu sepenuhnya mengalihkan risiko dari
satu pihak kepihak yang lain. jika risiko didistribusikan sepenuhnya ke
pihak lain,Tim proyek masih harus mempertimbangkan risiko lain yang
terkait dengan risiko tersebut.Tim proyek harus secara cermat
menganalisis biaya untuh sepenuhnya mendistribusikan risiko, dan
menentukan situasi mana yang paling menguntungkan proyek.
C. Penerimaan Risiko
Penerimaan Risiko adalah strategi pengendalian risiko di mana tim
proyek menerima risiko. Biasanya, penerimaan ini dilengkapi dengan
rencana cadangan, seperti asuransi atau kontijensi. Penerimaan risiko
dengan asuransi adalah strategi yang digunakan saat tim proyek menerima
risiko dan memutuskan untuk melindungi diri dari kerugian terkait risiko
dengan membeli asuransi. Resiko penerimaan dengan kontijensi adalah
strategi di mana tim proyek menerima risiko dan menciptakan dana sendiri
- sebuah kontijensi - untuk menutupi potensi kerugian. Kontinjensi adalah
akun cadangan yang bisa menampung uang atau waktu