Tugas PTK Muhammad Fajar - 15010104032 - PGMI A. Profil Sekolah
Tugas PTK Muhammad Fajar - 15010104032 - PGMI A. Profil Sekolah
Ditinjau dari segi kondisi sekolah maka secara umum kondisi fisik sekolah baik
dari segi kualitas dan kuantitasnya sangat baik walaupun kurang lengkap.
Selain buku paket siswa di SD Negeri 1 Baruga juga menggunakan buku pegangan
yang rata-rata dimiliki oleh murid dan guru untuk masing-masing murid 3 (tiga)
buku tulis yaitu:
1. Untuk buku latihan
2. Untuk buku PR
3. Untuk buku catatan
Maka seluruh sarana belajar murid diawasi oleh guru kelas yang bersangkutan.
Sekolah Dasar Negeri 1 Baruga memiliki 6 kelas dari 1-6 maka kelas yang penulis
observasi yaitu secara acak. Adapun keadaan murid rata – rata dalam satu kelas
yaitu kurang lebih 20 laki-laki dan 20 perempuan, maka jumlah keseluruhan murid
40 orang.
Dari hasil observasi di lapangan penulis telah membuat dalam beberapa katagori
penelitian yaitu :
Untuk lebih jelasnya penulis memaparkan isi penjelasan dari kategori yang telah
dicantumkan sebagai berikut :
6. Apa saja masalah yang ditimbulkan oleh siswa pada saat proses
pembelajaran dan dliuar pembelajaran
Ramai sendiri
Masalah yang sering guru jumpai dalam pembelajaran salah satunya adalah
murid berbuat ramai sendiri saat guru menerangkan pelajaran. Peristiwa ini
menjadi sebuah masalah karena mengganggu teman di sekitarnya. Faktor
yang membuat murid ramai sendiri adalah karena si anak mempunyai
kesibukkan sendiri, seperti bermain mainan yang akan dimainkan waktu
istirahat atau bermain mainan yang sudah dimainkan waktu istirahat namun
belum puas.
Menyontek
Sering dijumpai juga di sekolah ada murid yang tidak mengerjakan tugas
kemudian menyalin pekerjaan temannya, dan ketika ditanya mengenai tugas
yang sama dia tidak bisa. Perlu guru ketahui kenapa murid yang seperti ini
melakukan hal tersebut. Ada beberapa faktor murid mencontek tugas
temannya, seperti kegiatan sore atau malam hari murid tersebut bagaimana,
atau memang dia tidak bisa mengerjakan.
7. Apa saja cara dan tindakan untuk menaggulangi masalah yang timbul
Anak akan stres dan tidak termotivasi. Belum lagi beban materi yang
mereka harus bawa saat sekarang jauh lebih banyak daripada saat masa
orangtua sekolah. Tapi, masalah ini bisa diatasi dengan teknik belajar yang
bisa memanfaatkan kemampuan otak anak. Artinya dalam proses belajar,
anak menggunkan kemampuan otak mereka. Ini tentu sangat berbeda
dengan teknik belajar yang banyak digunakan pada umumnya.
Dengan menggunakan kemampuan alami yang dimiliki setiap orang, akan
memudahkan anak dalam menyerap dan memahami materi pelajaran yang
mereka pelajari. Dengan begitu, mereka bisa menikmati proses belajar yang
berlangsung di sekolah.
Adapun hal utama yang penulis lakukan adalah melihat bagaimana proses belajar
mengajar dan aktivitas murid-murid di dalam kelas dan di luar kelas yang di
lakukan guru tersebut mulai dari pembukaan, penyajian sampai penutupan.
Pengelolaan proses belajar di SDN 1 Baruga adalah berorientasi pada kurikulum
sekolah dasar yang atau yang berlaku dan berpedoman pada prinsip-prinsip yang
sesuai dengan kurikulum dan RPP.
Langkah awal yang di lakukan sebelum masuk kelas guru mengucapkan salam,
kemudian guru menanyakan kadaan murid – murid sambil mengabsen satu persatu.
Setelah itu guru langsung membuka pelajaran dengan cara mengulang sedikit
pelajaran yang lalu (apersepsi), kegiatan itu dilakukan guru sekira-kira hanya 5
menit saja, kemudian guru langsung mengajarkan materi pelajaran yang baru,
ketika mengajar suara guru sangat jelas dan murid-murid mudah untuk di mengerti,
guru menggunakan media berupa buku saja.
Materi yang diajarkan guru pada saat itu adalah “Membuat daftar kegiatan harian”
tepatnya mata pelajaran Bahasa Indonesia setelah guru menuliskan judul materi di
papan tulis, guru menjelaskan pemahaman atau pengertian kata dan kalimat,
kemudian guru menyebutkan beberapa contoh kata menjadi kalimat seperti :
Begitu penyajian materi selasai guru memberi sedikit arahan dan bimbingan kepada
siswa agar mereka mau belajar dan rajin sekolah, kemudian guru lanjut pada mata
pelajaran PKN Yang penulis observasikan di situ adalah bagaimana interaksi
belajar mengajar dan aktifitas murid di dalam kelas maupun di luar kelas. Tahap
pertama yang penulis lakukan adalah melihat bagaimana proses belajar mengajar
yang dilakukan guru tersebut kemudian guru langsung mengajarkan materi
pelajaran yang baru, ketika mengajar suara guru sangat jelas dan murid-murid
mudah untuk dimengerti, guru menggunakan media berupa buku.
Materi yang diajarkan guru pada saat itu adalah “bentuk-bentuk tata tertib yang
berlaku dirumah” setelah guru menuliskan judul materi di papan tulis, guru
menyebutkan contoh contoh tata tertib dan murid-murid mencatatnya dan guru juga
menanyakan pada murid-murid tentang tata tertib yang berlaku di lingkungan
masing masing murid dan pada saat 15 menit sebelum keluar guru memberikan
tugas secara tulis yaitu murid-murid mengklasifikasikan tata tertib yang berlaku
dirumah dan disekolah tugas di kumpul dan guru memeriksanya tepat waktu bel
berbunyi tanda waktu telah habis guru menertibkan murid untuk bersiap istirahat di
jam 11.50.
Setelah jam istirahat kelas kembali tertib dan pembelajaran juga kembali
berlangsung materi yang diajarkan pada saat itu adalah tentang pemanfaatan barang
bekas menjadi karya seni tepatnya mata pelajaran SBdP, disitu guru menjelaskan
manfaat dari barang barang bekas yang bernilai kreatifitas kemudian guru
menyuruh murid – murid untuk menyebutkan satu persatu kegunaannya setelah
mendengarkan penjelasan guru tadi masing – masing, misalnya guru menanyakan
“apa kegunaan koran bekas?” murid-murid menjawab “gunanya untuk membuat
karya seni relief” pertanyaan yang diajukan oleh guru untuk semua murid-murid
dan perhatian guru menyuluruh kepada murid-murid, setelah menjelaskan guru
sebelumnya sudah mempersiapkan memang alat dan bahan yang akan di pakai
untuk membuat karya relief, sikap murid-murid pada saat proses belajar mengajar
ada yang serius dan ada yang tidak mengamati pelajaran sama sekali karena kondisi
hari yang semakin siang membuat para murid merasa kurang kondusif, setelah itu
guru menanyakan kepada siswa di mana yang belum mengerti tentang cara
pembuatan karya relief, setelah itu guru menyuruh siswa berkelompok untuk
bekerjasama membuat karya relief dari koran bekas guru memberi waktu 30 menit
dan hasil terbaik akan mendapatkan nilai yang sesuai KKM dan pembelajaran
ditutup dengan nasehat dan doa sebelum pulang.
Foto Dokumentasi