Anda di halaman 1dari 10

Tugas PTK

Muhammad Fajar | 15010104032 | PGMI


A. Profil Sekolah
1. Jenis sekolah : Sekolah Dasar
2. Nama sekolah : SD Negeri 1 Baruga
3. Alamat :
1. Jalan : Jl. Christina Martha Tiahahu No.135
2. Kecamatan : Baruga
3. Kabupeten : Kota Kendari
4. Provinsi : Sulaewesi Tenggara
4. Status : Negeri
5. Tahun pendirian : 1930
B. Keadaan Sekolah
1. Jumlah murid : 866 orang
1. Kelas I : 112 orang
2. Kelas II : 152 orang
3. Kelas III : 153 orang
4. Kelas IV : 152 orang
5. Kelas V : 149 orang
6. Kelas VI : 148 orang
2. Keadaan Fisik Sekolah

Ditinjau dari segi kondisi sekolah maka secara umum kondisi fisik sekolah baik
dari segi kualitas dan kuantitasnya sangat baik walaupun kurang lengkap.

Selain buku paket siswa di SD Negeri 1 Baruga juga menggunakan buku pegangan
yang rata-rata dimiliki oleh murid dan guru untuk masing-masing murid 3 (tiga)
buku tulis yaitu:
1. Untuk buku latihan
2. Untuk buku PR
3. Untuk buku catatan
Maka seluruh sarana belajar murid diawasi oleh guru kelas yang bersangkutan.

3. Keadaan Murid dan Kelas

Sekolah Dasar Negeri 1 Baruga memiliki 6 kelas dari 1-6 maka kelas yang penulis
observasi yaitu secara acak. Adapun keadaan murid rata – rata dalam satu kelas
yaitu kurang lebih 20 laki-laki dan 20 perempuan, maka jumlah keseluruhan murid
40 orang.

C. Hasil Observasi Guru dan Siswa

Dari hasil observasi di lapangan penulis telah membuat dalam beberapa katagori
penelitian yaitu :

1. Bagaimana cara seorang guru dalam membuka pelajaran


2. Bagaimana cara seorang guru dalam menjelaskan pelajaran
3. Bagaimana cara seorang guru menggunakan metode
4. Bagaimana cara seorang guru menggunakan media
5. Bagaimana seorang guru dalam memberikan evaluasi
6. Apa saja masalah yang ditimbulkan oleh siswa pada saat proses
pembelajaran dan diluar pembelajaran
7. Apa saja cara dan tindakan untuk menaggulangi masalah yang timbul
8. Bagaimana keadaan dan kondisi kelas pada saat mata pelajaran
berlangsung

Untuk lebih jelasnya penulis memaparkan isi penjelasan dari kategori yang telah
dicantumkan sebagai berikut :

1. Bagaimana cara seorang guru dalam membuka pelajaran

Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam serta


menyapa murid-murid dengan menanyakan “bagaimana kabar anak-anak
hari ini?” setelah itu murid-murid bersiap dan membaca do’a sebelum
belajar. Dan pelajaran pun dimulai dengan menanyakan dan mengulas
kembali pelajaran sebelumnya, dengan cara memberi beberapa pertanyaan
kepada murid-murid.

2. Bagaimana Cara Guru dalam Menjelaskan Pelajaran


Guru menjelaskan pelajaran secara tertib dan teratur dengan
mengawali menyebutkan tujuan pembelajaran, setelah itu guru melanjutkan
proses pembelajaran sesuai dengan indikator pencapaian, selama proses
belajar guru tak lupa pula menanyakan kepada murid-murid apakah masih
ada yang belum dimengerti atau kurang dipahami guna mengetahui tingkat
pemahaman siswa sebelum masuk di tahap evaluasi.
3. Bagaimana cara seorang guru menggunakan metode

Guru menggunakan salah satu metode yang sesuai dengan kondisi


serta cocok dalam pelajaran yang diajarkan, maka waktu yang
berlangsung selama 5 x 30 menit dalam proses belajar mengajar tersebut
guru juga memberikan beberapa pertayaan kepada murid-murid. Dalam
proses belajar mengajar pada saat guru menjelaskan pelajaran maka
perhatian murid- murid terhadap pelajaran sangat menyuluruh.

4. Bagaimana Cara Seorang Guru Menggunakan Media

Dalam proses belajar mengajar guru hanya menggunakan media


yang cukup memadai untuk melaksanakan proses belajar mengajar
yaitu buku paket guru dan siswa, spidol, dan papan tulis.

5. Bagaimana Seorang Guru dalam Memberikan Evaluasi

Dalam melaksanakan evaluasi belajar biasanya guru terlebih dahulu


mengecek tingkat pemahaman siswa agar evalusi berjalan dengan baik.
Evaluasi ini berlangsung di bagian penutup pembelajaran, maka evaluasi ini
berisi beberapa soal soal dan pertanyaan dan hasil evaluasi yang laksanakan
dari cara menilainya apakah itu perkelompok atau perindividu tergantung
dari model atau metode yang digunakan sebelumnya pada saat kegiatan inti
berlangsung

6. Apa saja masalah yang ditimbulkan oleh siswa pada saat proses
pembelajaran dan dliuar pembelajaran

 Kurang Memahami Materi Pelajaran


Banyak anak yang mengalami kesulitan belajar disebabkan karena belum
memahami materi pelajaran dengan baik. Mereka sering kali “dipaksa”
untuk memahami materi pelajaran yang belum mereka pahami.
Ini bisa terjadi karena anak merasa malu untuk bertanya kepada guru,
merasa sulit karena tidak memahami materi sebelumnya yang berkatan
dengan pelajaran saat ini.
Bisa juga karena anak terlalu asik bermain dengan teman sebangkunnya
yang membuat mereka tidak memperhatikan guru menjelaskan di depan
kelas. Bisa jaga karena anak belum memperlajari materi pelajaran di rumah
yang membuat mereka lebih sulit memahami pemaparan guru di kelas.
Akibatnya, mereka mendapatkan nilai yang kurang memuaskan pada saat
ujian karena secara pemahaman mereka belum tahu. Nilai ujian buruk
memberikan mereka pemahaman baru bahwa belajar ternyata sulit dan
hanya orang-orang tertentu saja yang bisa mendapatkan nilai bagus.
 Lingkungan Bermain yang Salah
Lingkungan bermain anak menetukan sikap dan perilaku yang mereka
miliki. Jika lingkungan bermain anak adalah orang-orang berprestasi maka
mereka juga akan merasa lebih mudah untuk belajar karena adanya
dukungan dari teman-temannya. Sayangnya, jika anak bergaul dengan anak
yang tidak berperstasi dan berprilaku kurang baik. Maka anak juga akan
menyerap dan menjadikan sikap dominan dalam kelompak menjadi sifat
mereka. Jika kelompok anak suka berbica tidak sopan kepada orang lain,
kemungkinan besar anak juga akan melakukan hal sama. Makanya tidak
jarang anak berani melawan orangtua. Ini karena pengaruh lingkungan
bermain anak.
 Siswa sering mengalami masalah rendahnya semangat belajar
Rendahnya semangat belajar merupakan masalah dari dalam dirinya siswa.
Namun semua itu bisa ditumbuhkan dari luar. Guru bisa menggunakan
metode yang lebih menarik lagi dalam setiap kegiatan pembelajaran. Dan
yang terpenting media pembelajaran harus sesuai dengan materi yang akan
dibelajarkan. Masalah rendahnya semangat belajar siswa terindikasi dari
rendahnya kehadiran siswa di sekolah, tugas yang tidak tepat waktu
dikerjakan, hasil belajar yang rendah.

 Ramai sendiri
Masalah yang sering guru jumpai dalam pembelajaran salah satunya adalah
murid berbuat ramai sendiri saat guru menerangkan pelajaran. Peristiwa ini
menjadi sebuah masalah karena mengganggu teman di sekitarnya. Faktor
yang membuat murid ramai sendiri adalah karena si anak mempunyai
kesibukkan sendiri, seperti bermain mainan yang akan dimainkan waktu
istirahat atau bermain mainan yang sudah dimainkan waktu istirahat namun
belum puas.

 Keluar masuk kelas


Sering dijumpai pula murid yang keluar masuk kelas. Murid ini sering kali
meminta izin ke kamar mandi ketika proses pembelajaran berlangsung.
Kemungkinan murid yang seperti ini mengalami gangguan kesehatan yang
mengharuskan sebentar-sebentar harus ke kamar mandi. Ada pula murid
yang keluar masuk kelas dalam keadaan sehat. Kejadian yang seperti ini
terjadi karena murid tersebut sudah mulai bosan di dalam kelas. Selain itu
bisa juga karena temannya yang dilain kelas sudah menunggu di luar untuk
mengajak bermain. Kejadian seperti ini menjadi masalah karena
mengganggu jalannya pembelajaran apa lagi ketika guru mengadakan kerja
kelompok.
 Suka mengadu
Kejadian seperti ini juga dapat dijumpai di sekolah dasar. Murid sering
mengadu ketika merasa dirinya sedang diganggu oleh temannya di kelas,
atau merasa kurangnya rasa aman dari gangguan teman yang suka jahil
terhadapnya. Kejadian seperti ini dapat memperlambat proses pembelajaran
pula.

 Menyontek
Sering dijumpai juga di sekolah ada murid yang tidak mengerjakan tugas
kemudian menyalin pekerjaan temannya, dan ketika ditanya mengenai tugas
yang sama dia tidak bisa. Perlu guru ketahui kenapa murid yang seperti ini
melakukan hal tersebut. Ada beberapa faktor murid mencontek tugas
temannya, seperti kegiatan sore atau malam hari murid tersebut bagaimana,
atau memang dia tidak bisa mengerjakan.

7. Apa saja cara dan tindakan untuk menaggulangi masalah yang timbul

 Memberikan Teknik Belajar yang Tepat

Kurang pahamnya anak akan materi pelajaran disekolah bisa diatasi


dengan teknik belajar. Tentunya dengan teknik belajar yang bisa
menumbuhkan dan meningkatkan minat belajar mereka. Jika saat ini cara
belajar yang anak gunakan masih sama dengan cara belajar yang orangtua
dulu gunakan, tentunya anak akan mengalami hal yang lebih kurang sama
seperti orangtua alami.

Anak akan stres dan tidak termotivasi. Belum lagi beban materi yang
mereka harus bawa saat sekarang jauh lebih banyak daripada saat masa
orangtua sekolah. Tapi, masalah ini bisa diatasi dengan teknik belajar yang
bisa memanfaatkan kemampuan otak anak. Artinya dalam proses belajar,
anak menggunkan kemampuan otak mereka. Ini tentu sangat berbeda
dengan teknik belajar yang banyak digunakan pada umumnya.
Dengan menggunakan kemampuan alami yang dimiliki setiap orang, akan
memudahkan anak dalam menyerap dan memahami materi pelajaran yang
mereka pelajari. Dengan begitu, mereka bisa menikmati proses belajar yang
berlangsung di sekolah.

 Solusi selanjutnya untuk menangani kejenuhan siswa

saat guru menyampaikan materi dengan metode ceramah yaitu


merubah tempat duduk dan dibuat dalam suasana game. Sehingga siswa
akan menyimak secara seksama materi tersebut dan secara cepat menjawab
pertanyaan yang berkaitan dengan materi tersebut. Dengan tempat duduk
secara berkelompok guru juga dapat memberikan tugas misalnya saat tugas
bercerita salah satu siswa maju ditengah dan teman yang lain mengomentari
dan memberi penilaian. Lalu sesama kelompok lain berlomba siapa yang
paling bagus.

8. Bagaimana keadaan dan kondisi kelas pada saat mata pelajaran


berlangsung

Pada selasa tanggal 3 April 2018 saya melakukan observasi di


Sekolah Dasar Negeri 1 Baruga, mulai dari jam 10.00 sampai selesai .
Setibanya di sekolah Praktikum langsung memasuki ruang kelas 2 yang
masuk sesi ke 2 di jam 10.30 dengan mata pelajaran berbasis tematik. Yang
penulis observasikan di situ adalah bagaimana interaksi belajar mengajar
dan aktifitas murid di dalam kelas maupun di luar kelas. Tahap pertama
yang penulis lakukan adalah melihat bagaimana proses belajar mengajar
yang di lakukan guru tersebut mulai dari pembukaan, penyajian dan
penutupan.

Adapun hal utama yang penulis lakukan adalah melihat bagaimana proses belajar
mengajar dan aktivitas murid-murid di dalam kelas dan di luar kelas yang di
lakukan guru tersebut mulai dari pembukaan, penyajian sampai penutupan.
Pengelolaan proses belajar di SDN 1 Baruga adalah berorientasi pada kurikulum
sekolah dasar yang atau yang berlaku dan berpedoman pada prinsip-prinsip yang
sesuai dengan kurikulum dan RPP.

Langkah awal yang di lakukan sebelum masuk kelas guru mengucapkan salam,
kemudian guru menanyakan kadaan murid – murid sambil mengabsen satu persatu.
Setelah itu guru langsung membuka pelajaran dengan cara mengulang sedikit
pelajaran yang lalu (apersepsi), kegiatan itu dilakukan guru sekira-kira hanya 5
menit saja, kemudian guru langsung mengajarkan materi pelajaran yang baru,
ketika mengajar suara guru sangat jelas dan murid-murid mudah untuk di mengerti,
guru menggunakan media berupa buku saja.

Materi yang diajarkan guru pada saat itu adalah “Membuat daftar kegiatan harian”
tepatnya mata pelajaran Bahasa Indonesia setelah guru menuliskan judul materi di
papan tulis, guru menjelaskan pemahaman atau pengertian kata dan kalimat,
kemudian guru menyebutkan beberapa contoh kata menjadi kalimat seperti :

“ Edo bangun dan merapikan tempat tidur”

“ Edo bergegas ke kamar mandi”

Setelah guru memberikan beberapa contoh guru menyuruh murid-murid untuk


bertanya di mana yang masih kurang mengerti atau belum di pahami kemudian guru
menjelaskan sekali lagi, dan memberi peluang bagi murid-murid yang mau maju
kedepan, lalu guru menyuruh kepada siswa untuk membuat masing-masing 5
contoh kalimat dalam buku harian.

Begitu penyajian materi selasai guru memberi sedikit arahan dan bimbingan kepada
siswa agar mereka mau belajar dan rajin sekolah, kemudian guru lanjut pada mata
pelajaran PKN Yang penulis observasikan di situ adalah bagaimana interaksi
belajar mengajar dan aktifitas murid di dalam kelas maupun di luar kelas. Tahap
pertama yang penulis lakukan adalah melihat bagaimana proses belajar mengajar
yang dilakukan guru tersebut kemudian guru langsung mengajarkan materi
pelajaran yang baru, ketika mengajar suara guru sangat jelas dan murid-murid
mudah untuk dimengerti, guru menggunakan media berupa buku.

Materi yang diajarkan guru pada saat itu adalah “bentuk-bentuk tata tertib yang
berlaku dirumah” setelah guru menuliskan judul materi di papan tulis, guru
menyebutkan contoh contoh tata tertib dan murid-murid mencatatnya dan guru juga
menanyakan pada murid-murid tentang tata tertib yang berlaku di lingkungan
masing masing murid dan pada saat 15 menit sebelum keluar guru memberikan
tugas secara tulis yaitu murid-murid mengklasifikasikan tata tertib yang berlaku
dirumah dan disekolah tugas di kumpul dan guru memeriksanya tepat waktu bel
berbunyi tanda waktu telah habis guru menertibkan murid untuk bersiap istirahat di
jam 11.50.

Setelah jam istirahat kelas kembali tertib dan pembelajaran juga kembali
berlangsung materi yang diajarkan pada saat itu adalah tentang pemanfaatan barang
bekas menjadi karya seni tepatnya mata pelajaran SBdP, disitu guru menjelaskan
manfaat dari barang barang bekas yang bernilai kreatifitas kemudian guru
menyuruh murid – murid untuk menyebutkan satu persatu kegunaannya setelah
mendengarkan penjelasan guru tadi masing – masing, misalnya guru menanyakan
“apa kegunaan koran bekas?” murid-murid menjawab “gunanya untuk membuat
karya seni relief” pertanyaan yang diajukan oleh guru untuk semua murid-murid
dan perhatian guru menyuluruh kepada murid-murid, setelah menjelaskan guru
sebelumnya sudah mempersiapkan memang alat dan bahan yang akan di pakai
untuk membuat karya relief, sikap murid-murid pada saat proses belajar mengajar
ada yang serius dan ada yang tidak mengamati pelajaran sama sekali karena kondisi
hari yang semakin siang membuat para murid merasa kurang kondusif, setelah itu
guru menanyakan kepada siswa di mana yang belum mengerti tentang cara
pembuatan karya relief, setelah itu guru menyuruh siswa berkelompok untuk
bekerjasama membuat karya relief dari koran bekas guru memberi waktu 30 menit
dan hasil terbaik akan mendapatkan nilai yang sesuai KKM dan pembelajaran
ditutup dengan nasehat dan doa sebelum pulang.
Foto Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai