MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia yang diampu oleh
OLEH :
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1 (http://www.gudangmakalah.com/2015/01/makalah-bahasa-indonesia-ragam-ilmiah.html)
I.4 Manfaat penulisan
I.4.1 Bagi penulis :
Diharapkan dengan makalah ini dapat melatih kemahiran tata cara penulisan
dalam pembuatan makalah, skripsi dan lain-lain
PEMBAHASAN
II.2.2 Objektif
Kalimat bahasa Indonesia ilmiah dikatakan objektif bila mengungkapkan sesuatu
dalam keadaan sebenarnya, artinya tidak dipengaruhi oleh emosi pribadi
pemakainya. Ciri objektif bermakna bahwa bahasa Indonesia ilmiah tidak boleh
bersifat subjektif, yakni mengemukakan suatu pandangan dari sudut pribadi saja,
tanpa memperhatikan sudut pandang orang lain secara umum. Penggunaan frasa
saya rasa, kita duga, alangkah, sekiranya itu dipengaruhi oleh emosi pribadi dan
menjadikan kualitas keilmiahannya menjadi rendah. Contoh :
1. Tingginya jumlah siswa yang tidak lulus ujian nasional merupakan bukti
bahwa kualitas pendidikan masih rendah.
2. Peraturan Menteri No. 11/2005 yang mewajibkan buku pelajaran berlaku
lima tahun akan memicu ketidaksetujuan sebagian masyarakat.
3. Taman-taman bunga di sudut kota itu membuktikan besarnya kepedulian
warga pda keindahan lingkungan.
4. Berdasarkan pertimbangan itu pemerintah berusaha sekuat tenaga mencari
bantuan dana pembinaan bagi generasi muda.
II.2.3 Cendekia
Bahasa Indonesia ilmiah bersifat cendekia, maksudnya bahasa itu mampu
digunakan unutk mengungkapkan hasil berpikir logis secara tepat. Moelino (1989:29)
menyatakan bahawa bahasa yang cendekia mampu membentuk pernyataan yang
tepat, seksama dan abstrak. Kalimatnya mencerminkan ketelitian yang objektif
sehingga suku-suku kalimatnya sejalan dengan proposisi logika. Jika sebuah kalimat
digunakan untuk mengungkapkan dua buah, dan tiap-tiap gagasan itu memiliki
hubungan kausalitas, dua proposisi beserta hubungannya itu harus tampil secara
jelas dalam kalimat. Contoh :
1. Pada era global ini dikhawatirkan akan terjadi pergeseran nilai-nilai moral
bangsa Indonesia yang disebabkan oleh pengaruh budaya Barat yang masuk
ke Indoneisa.
2. Kemajuan informasi pada era global ini dikhawatirkan akan menyebabkan
pergeseran nila-nilai moral bangsa Indonesia ke arah budaya barat yang
tidak selalu sesuai dengan nilai-nilai budaya dan moral bangsa Indonesia.
II.2.5 Konsisten
Bahasa keilmuan berciri konsisten, artinya harus bersifat ajeg, taat azas, selaras
dan tidak berubah-ubah. Unsur-unsur bahasa berupa pembentukan kata dan tata
tulis (penggunaan ejaan dan tanda-tanda baca) digunakan sebagai kaidah yang
berlaku dan konsisten. Contoh :
1. Untuk penumpang yang melimpah menjelang dan usai lebaran, telah
disiapkan kendaraan yagn cukup. Pengusaha akan diimbau mengoperasikan
smeua kendaraan ekstra.
Dapat disempurnakan menjadi
Untuk mengatasi penumpang yang melimpah menjelang dan usai lebaran,
pengusaha angkutan dihimbau mengoperasikan semua kendaraan ekstra.
2. Perlucutann senjata di Bosnia itu tidak penting untuk muslim Bosnia. Unutk
mereka, yang penting adalah pencabutan embargo persenjataan.
Dapat disempurnakan menjadi
Perlucutan senjata di wilayah Bosnia itu tidak penting bagi muslim Bosnia.
Bagi mereka yang penting adalah pencabutan embargo senjata.
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
III.1.1 Kesimpulan 1
Bahasa merupakan alat komunikasi antarmanusia untuk melahirkan pikiran dan
perasaannya. Bahasa Indonesia yang digunakan untuk kepentingan komunikasi
ilmiah disebut bahasa Indonesia ilmiah. Lebih lanjut, Suparno dkk. (1994:2)
menjelaskan bahwa bahasa indonesia ilmiah merupakan salah satu ragam bahasa
Indonesia yang digunakan untuk menyampaikan buah pikiran yang bersifat ilmiah,
bersituasi resmi dengan unsur-unsur kebahasaan yang bersifat baku. Senada dengan
pendapat diatas, Yonohudiyono dkk. (1994) menyatakan bahwa Bahasa Indonesia
Ilmiah adalah salah satu ragam bahasa yang tidak termasuk ke dalam ragam dialek,
dipakai dalam suasana resmi oleh para cendikiawan untuk mengomunikasikan ilmu
pengetahuan secara tulis maupun lisan.
III.1.2 Kesimpulan 2
Bahwa karakteristik bahasa Indonesia ilmiah itu (1) lugas dan jelas, (2) objektif,
(3) cendekia, (4) ringkas dan padat, (5) konsisten dan (6) gagasan sebagai pangkal
tolak.
III.2 Saran
III.2.1 Bagi Penulis
Penulis harusnya dapat meningkatkan tata cara penulisan yang baik dengan cara
melatih kemampuan menulis yang baik dan benar menurut ejaan bahasa Indonesia
disetiap tugas mata kuliah.