Anda di halaman 1dari 5

Ralph Clinton

Ketua Murdering Unitary Group (MUG). Seorang pendiam berusia 22 tahun. Bertubuh rata-rata (168
cm) dan berkulit putih pucat, berambut ikal berwarna merah tua, bermata hijau zamrud dan
memiliki cambang di sekeliling mukanya, yang membuat wajahnya terlihat lebih tua daripada yang
seharusnya. Pemimpin sejati yang terlahir dari keluarga yang broken, dalam artian kemasyarakatan.
Ayahnya seorang deputi komisaris yang korup di Scotland Yard, sedangkan ibu dan abangnya
distributor narkoba di daerah East End. Namun, karir sang abang sebagai kurir narkoba telah
berakhir sejak nyawanya berakhir di tangan Ralph sendiri. Ralph membunuh abangnya atas
permintaan klien, yakni asosiasi pengusaha narkoba saingan. Pembunuhan itu telah diatur
sedemikian rupa, menyerupai kecelakaan, sehingga Ralph bahkan tak pernah dicurigai atas
keterlibatannya. Walau sudah terbiasa mencincang tubuh orang, tetap saja Ralph tak kuasa
menahan air matanya saat mendorong tubuh abangnya dari gedung konstruksi.

Senjata:
James ‘Jim’ Martin

Wakil Ketua MUG. Berlawanan dari ketua yang tenang dan cool, si wakil ketua ini malah seperti
kelebihan energi, tak tahan untuk diam lebih dari 5 detik, mungkin karena umurnya yang masih
sangat muda untuk posisi seorang wakil ketua organisasi pembunuhan, 16 tahun. Lidahnya cukup
tajam, disebabkan darah Irlandia-nya, namun sifatnya yang ceria dan suka menolong menutupi
kelemahannya tersebut. Bertubuh jangkung (176 cm), berkulit putih cerah, berambut spiky pirang,
bermata biru safir, memiliki tahi lalat di bawah bibir sebelah kiri. Tak mengenal siapa orangtuanya,
sebab sejak lahir sudah ditinggal di panti asuhan. Tercatat sebagai siswa di Foxford Academy, salah
satu sekolah terelit di Eropa yang terletak di London, Inggris. Pengalamannya di-bully sejak kecil
meninggalkan kesan traumatis dalam diri Jim, yang membuatnya sangat membenci praktek bully dan
ingin membunuh setiap pelakunya. Kebenciannya terhadap bully terbukti semenjak Jim diterima di
sekolah itu, satu per satu pelaku bully di sekolah tersebut berhilangan dan ditemukan dalam
keadaan sudah menjadi mayat
Stephen ‘Stef’ Turner

Sang kanibal yang sangat menikmati jeritan korban-korbannya tiap kali dia menyiksa mereka.
Spesialis di bidang penyiksaan, Stef menguasai berbagai keterampilan yang dibutuhkan agar
mangsanya mengeluarkan informasi yang dibutuhkannya. Cowok berambut cepak berwarna coklat
tua ini sering memakai topi bowler untuk menutupi matanya yang sipit yang mirip seperti orang
oriental (padahal keluarga Turner sama sekali tidak memiliki darah orang timur dan memiliki
kebencian/sifat rasisme terhadap bangsa bermata sipit). Agar tidak terlalu mirip orang oriental,
cowok yang berumur 19 tahun ini sering berjemur sehingga kulitnya menjadi coklat. Sifat
kanibalismenya tumbuh tatkala sang ibu menghidangkan makan siang untuk disantap keluarga
Turner, yang mana hidangan tersebut adalah daging panggang Mr. Turner, ayah Stef. Ternyata si ibu
terus menerus mengalami siksaan dari sang ayah. Siksaan tersebut menyebabkan pribadi ibu yang
sebelumnya baik hati dan perhatian menjadi psikopat berdarah dingin. Si ibu mengurung ayah di
ruang bawah tanah puri mereka dan menganiaya si ayah disana. Adegan penyiksaan yang berulang-
ulang itu disaksikan Stef kecil dan membentuknya menjadi pribadi yang sadis.
Drake Oswald

Pecinta berat makanan manis, sering menambahkan gula secara gila-gilaan dalam kopi buatannya.
Bersikap layaknya mentor bagi Stef, mereka berdua sering melakukan berbagai variasi dalam gaya
membunuh, yang seringkali idenya berasal dari Drake. Pengalamannya dalam hal bunuh-membunuh
ini membuat Drake
Kellner Joyce

Anda mungkin juga menyukai