Anda di halaman 1dari 26

INFEKSI SALURAN

PERNAFASAN AKUT
(ISPA)
FITRIA WAYUNING WULAN, S.Farm.,M.Farm.Klin.,Apt

INSTITUTE ILMU KESEHATAN KEDIRI


2018
DEFINISI
• Infeksi akut yang menyerang salah satu bagian/lebih dari saluran
napas mulai
hidung sampai alveoli termasuk adneksanya (sinus, rongga telinga
tengah,pleura).
• ISPA secara otomatis mencakup saluran pernafasan bagian atas,
saluran pernapasan bagian bawah (termasuk jaringan paru-paru)
dan organ adneksa saluran pernapasan.
• Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung sampai 14 hari
• ISPA yang mengenai jaringan paru-paru atau ISPA berat, dapat
menjadi pneumonia.
PENYEBAB
ISPA
• bayi baru lahir seringkali terjadi karena aspirasi
• infeksi virus Varicella-zoster
Bayi baru lahir • infeksi berbagai bakteri gram negatif seperta
bakteri Coli, torch, Streptococus dan
Pneumococus

• virus, yaitu: Influenza A or B,


Balita dan anak • bakteri yaitu: S. pneumoniae, Hemophilus
influenzae, Streptococci A.
pra-sekolah Staphylococcus aureus, dan Chlamydia.

• disebabkan oleh virus, yaitu Adeno,


Anak usia sekolah Parainfluenza, Influenza A or B, dan
berbagai bakteri, yaitu S. pneumoniae,
dan remaja Streptococcus A dan Mycoplasma.
GEJALA
ISPA ringan ISPA Sedang ISPA Berat
• Batuk • Pernafasan Cepat • Bibir atau kulit membiru
• Serak • Suhu tubu >39C • Anak tidak sadar atau kesadaran
• Pilek • Tenggorokan menurun
• Panas atau berwarna Merah • Pernapasan berbunyi seperti
Demam >37C • Timbul bercak merah mengorok dan anak tampak
di kulit gelisah
• Telinga Sakit • Sela iga tetarik ke dalam pada
• Pernafasan berbunyi waktu bernafas
seperti mengorok • Nadi cepat lebih dari 160 kali
per menit atau tidak teraba
• Tenggorokan berwarna merah
KLASIFIKASI
ISPA
Berasarkan
Lokasi Anatomi

• Batuk Pilek (Common Cold)


• Pharingitis
ISPA atas • Sinusitis
• Otitis

ISPA bawah • Bronchiolitis


• Pneumonia
KLASIFIKASI
ISPA
Berasarkan Golongan Umur

• Pneumonia berat napas cepat > 60x/mnt, adanya tarikan yang kuat
Kelompok pada dinding dada bagian bawah ke dalam
• Bukan Pneumonia tidak ada tarikan dinding dada bagian bawah dan
umur <2 bulan tidak ada nafas cepat

• Pneumonia berat  bila disertai nafas sesak yaitu


adanya tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam
pada waktu anak menarik napas, nafas cepat.
umur 2 bulan - • Pneumonia  didasarkan pada adanya batuk dan atau
kesukaran bernapas disertai adanya nafas cepat sesuai
<5 tahun umur, yaitu 40 kali per menit atau lebih
• Bukan pneumonia  bila tidak ditemukan tarikan
dinding dada bagian bawah dan tidak ada nafas cepat.
Pneumonia
PNEUMONIA

Infeksi di ujung bronkhiol


danalveoli yang dapat
disebabkan oleh berbagai
patogen seperti bakteri, jamur,
virus dan parasit.
Epidemiolog
i
Faktor resiko
pneumonia
•Usia (lansia dan bayi)
•Merokok
•Bronkitis kronis
•Penyakit kronik (CHF, DM, COPD)
•Stroke
•Alkoholism
Patogenesis
pneumonia
•Sehat  tidak terjadi
pertumbuhan bakteri 
mekanisme pertahanan paru 
tidak seimbang  mo
berkembang  timbul penyakit
Patogenesis
pneumonia
•Cara mo mencapai permukaan:
• Inokulasi langsung
• Penyebaran melalui pembuluh darah
• Inhalasi bahan aerosol
• Kolonisasi dipermukaan mukosa
Gejala
pneumonia
•Demam
•Batuk produktif
•Sputum keruh dan berwarna
kekuningan
•Nyeri dada
Klasifikasi
berdasarkan Tempat
Terjadinya
• Pneumonia-masyarakat
(community-acquired
pneumonia) bila infeksinya
terjadi di masyarakat
• Pneumonia-RS atau
pneumonia nosokomial
(hospital-acquired
pneumonia).
Patofisiologi
Kuman masuk ke Mekanisme
saluran napas atas pertahanan terganggu

Terbentuk sekret
virulen

Sekret berlebih turun


Inflamasi ke alveoli
BAKTERI
PENYEBAB
CAP HAP

• Streptococcus • Pseudomonas
pneumoniae aeruginosa
• Hemophilus influenza • Staphylococcus aureus
• Staphylococcus aureus • Legionella
• Klebsiella pneumoniae pneumophila
• Mycobacterium • Klebsiela pneumoniae
pneumoniae
Data
laboratorium
•Peningkatan leukosit
•Peningkatan LED
•Hipoksemia
•Asidosis respiratori
Tatalaksana Terapi
•Sama seperti tatalaksana
pemberian antibiotik

Ab empiris  hasil kultur  Ab


spektrum sempit
Terapi pendukung
pnemonia
• Pemberian oksigen yang dilembabkan pada pasien
yang menunjukkan tanda sesak, hipoksemia.
• Bronkhodilator pada pasien dengan tanda
bronkhospasme
• Fisioterapi dada untuk membantu pengeluaran
sputum
• Nutrisi
• Hidrasi yang cukup, bila perlu secara parenteral
• Pemberian antipiretik pada pasien dengan demam
• Nutrisi yang memadai.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai