Anda di halaman 1dari 2

NAMA INOVASI : PEMBINA KESIJI MENIT (PEMriksaan dan pemBINAan

KEsehatan SI calon haJI MENuju IsTitoah)

A. Latar Belakang
IBADAH Haji sebagai pilar Islam ke-5 merupakan kewajiban umat
islam karena Allah SWT. Walillahialannaasihijjulbaitimanistathooa’
ilaihisabiila (Ali Imran : 97) yaitu bagi orang yang mampu mengadakan
perjalanan ke Baitullah. “MAMPU” atau “ISTITHO’AH” bidang kesehatan
adalah mampu menunaikan ibadah haji di tinjau dari jasmani yang sehat
dan kuat agar dapat melaksanakan perjalanan dan mudah melakukan
proses ibadah haji, berakal sehat dan memiliki kesiapan mental untuk
menunaikan ibadah haji, aman dalam perjalanan dan pelaksanaan ibadah
haji, serta aman bagi keluarga yang ditinggalkan.
Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang nomor 13
Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji, pemerintah wajib
menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Haji agar jemaah haji dapat
menunaikan ibadah dengan baik sesuai ketentuan ajaran Islam.
Kementrian Kesehatan bertanggungjawab untuk menyelenggarakan
pelayanan kesehatan haji sejak sebelum keberangkatan , di perjalanan,
pergi dan pulang, selama di arab Saudi dan setelah kembali ke Indonesia.
Kesehatanadalah modal perjalanan jemaah haji ,tanpa kondisi
sehat yang memadai, niscaya prosesi ritual peribadatan menjadi tidak
maksimal. Oleh karena itu setiap jemaah haji perlu menyiapkan diri agar
memiliki status kesehatan yang optimal dan mempertahankannya. Untuk
itu upaya pertama yang perlu ditempuh adalah pemeriksaan kesehatan.
Pemeriksaan kesehatan merupakan upaya identifikasi status
kesehatan sebagai landasan karakterisasi, prediksi dan penentuan cara
eliminasi faktor resiko kesehatan. Dengan demikian, prosedur dan jenis-
jenis pemeriksaan mesti di tatalaksana secara holistik.

B. Tujuan
Penyelenggaraan kesehatan haji bertujuan untuk memberikan
pembinaan, pelayanan, dan perlindungan yang sebaik-baiknya bagi
jemaah haji pada bidang kesehatan ,sehingga jemaah haji dapat
menunaikan ibadahnya sesuai dengan ketentuan ajaran agama Islam.
Tujuan tersebut di capai melalui upaya peningkatan kondisi kesehatan
sebelum keberangkatan, menjaga kondisi sehat selama menunaikan
ibadah sampai tiba kembali ke Indonesia, serta mencegah transmisi
penyakit menular yang mungkin terbawa keluar/masuk oleh jemaah haji.
1. TujuanUmum
Terselenggaranya pemeriksaan, perawatan dan pemeliharaan
kesehatan jemaah haji sebelum keberangkatan melalui pendekatan
etika, moral, keilmuan dan profesionalisme dengan menghasilkan
kualifikasi data yang tepat dan lengkap sebagai dasar pembinaan dan
perlindungan kesehatan jemaah haji Indonesia dan pengelolaan
kesehatan jemaah haji.

2. TujuanKhusus
a. Tercapainyai identifikasi status kesehatan jemaah haji
berkualitas.
b. Tersedianya data kesehatan sebagai dasar upaya perawatan
dan pemeliharaan, serta upaya-upaya pembinaan dan
perlindungan jemaah haji.
c. Terwujudnya pencatatan data status kesehatan dan faKtor
risiko jemaah haji secara benar dan lengkap dalam Siskohatkes
(Sistem komputerisasi kesehatan haji terpadu)
d. Terwujudnya fungsi Siskohatkes sebagai sumber informasi
medis jemaah haji untuk kepentingan pelayanan kesehatan
haji.
e. Tersedianya bahan keterangan bagi penetapan laik kesehatan
(istitho’ah) jemaah haji.
f. Tercapainya peningkatan kewaspadaan terhadap transmisi
penyakit menular berpotensi Kejadian Lua rBiasa (KLB) pada
masyarakat Internasional/Indonesia

C. Sasaran
KBIH wilayah kerja Puskesmas Sidamulya, Calon Jamaah Haji Non KBIH
(kalau ada)

D. Cara Implementasi
a. Kerjasama lintas program
b. Kerjasama lintas sektor (KBIH, KUA, Camat, Dinkes. Kabupaten)
c. Pemeriksaan Fisik Jamaah Haji (Pemeriksaan awal)
d. Pembinaan Calon Jamaah Haji
e. Tes kebugaran Calon Jamaah Haji
f. Penetapan keterangan istitoah Calon Jamaah Haji

Anda mungkin juga menyukai