DEFINISI
Anemia adalah suatu kondisi dimana terdapat kekurangan sel darah merah atau haemoglobin
DIAGNOSIS
Anamnesa :
- Cepat lelah
- Sering pusing
- Mata berkunang kunang
- Mual dan muntah
Pemeriksaan laborat :
KATEGORI
a. Hb 11 gr % = Tidak anemia
b. Hb 9 - 10 gr % = Anemia ringan
c. Hb 7 - 8 gr % = Anemia sedang
d. Hb < 7 gr % = Anemia berat
JENIS ANEMIA
FAKTOR PREDISPOSISI
1. Terhadap Kehamilan
a. Abortus
b. Prematuritas
c. Hambatan Tumbuh kembang Janin
d. Terjadi infeksi
e. Molahidatidosa
f. Hiperemesis gravidarum
g. Perdarahan Antepartum
h. Ketuban pecah dini
i. Ancaman Decomcordis
2. Terhadap Persalinan
a. Gangguan HIS (Kekuatan mengejan)
b. Pada Kala I dan II lama (dapat melelehkan)
c. Pada Kala III bisa terjadi retensio placenta
d. Pada Kala IV bisa terjadi perdarahan post partum oleh karena Atonia Uteri
3. Pada Kala Nifas
a. Terjadi Sub involusi Terjadi perdarahan postpartum
b. Infeksi puerperium
c. Pengeluaran ASI kurang
d. Terjadi infeksi pada mamae
4. Terhadap Janin
a. Abortus
b. IUFD
c. Persalinan prematur
d. BBLR
e. Kelahiran dengan Anemia
f. Cacat bawaan
g. Mudah terjadi infeksi
h. Intelegensia rendah
TATA LAKSANA
A. Tatalaksana Umum
Apabila diagnosis anemia telah di tegakan,lakukan pemeriksaan apusan darah tepi untuk melihat
morfologi sel darah merah
Bila pemeriksaan darah tepi tidak tersedia,berikan suplementasi besi dan asam folat.
Pada ibu hamil dengan anemia,tablet dapat di berikan 3X 1.Bila dalam 90 hari muncul
perbaikan,lanjutkan pemberian tabletsampai 42 hari pasca salin.
Apabila setelah 90 Hari pemberian tablet besi dan asam folat,kadar hemoglobintidak meningkat RUJUK
pasien ke pusat pelayanan yg lebih tinggi untuk mencari penyebab anemia.
B. Tatalaksana Khusus
Bila tersedia fasilitas pemeriksaan penunjang,tentukan penyebab anemia berdasarkan hasil pemeriksaan
darah perifer lengkap dan apus darah tepi.
Lakukan penilaian pertumbuhan dan kesejahteraan janin dengan memantau pertambahan tinggi fundus
uteri, melakukan pemeriksaan USG, dan memeriksa DJJ secara berkala