Anda di halaman 1dari 4

JOURNAL READING

Atypical Presentation of Thyphoid Fever

Pembimbing:
dr. Widi Yanti Utami, SpPD

Oleh:
Cecillia Cynthia
406162095

KEPANITERAAN ILMU PENYAKIT DALAM


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH K.R.M.T WONGSONEGORO
PERIODE 19 MARET-26 MEI 2018
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA
LEMBAR PENGESAHAN
Journal Reading :
Atypical Presentation of Thyphoid fever
Disusun oleh :
Cecillia Cynthia
(406162095)

Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian


Kepaniteraan Ilmu Penyakit Dalam RSUD K.R.M.T Wongsonegoro
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Semarang, April 2018

Mengetahui,
Pembimbing

dr. Widi Yanti Utami, SpPD


Atypical Presentation of Thyphoid fever
Penulis: Deepak Madi, Basavaprabhu Achappa, John T Ramapuram, Nithyananda
Chowta, Mridula Laxman, Soundarya Mahalingam.
Sumber: Asian Journal of Medi cal Science, Volume-5(2014)

Rangkuman
- Gejala klasik dan tanda-tanda Tifoid adalah demam berkelanjutan, nyeri perut dan
hepatosplenomegali
- Manifestasi atipikal pada demam enterik seperti limfadenopati akut, kolesistitis akut
akalkulus, osteomielitis, abses limpa dan pneumonia
- Demam tifoid dengan ikterus dan trombositopenia sangat langka
- Seorang pria berusia 17 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan demam sejak
delapan hari. Tubuh tampak kuning sejak lima hari terakhir.
- Pada pemeriksaan fisik: demam(+), ikterik(+), nyeri perut (+), hepatomegali dan
splenomegali.
- Pada pemeriksaan penunjang:
Hemoglobin -14.2g / dl, Jumlah Sel Darah Putih - 4000 sel, Hitungan diferensial -
N90, L7, M3, jumlah trombosit-42.000 sel / cu.mm, ESR- 8mm / jam pertama.
Apusan darah tepi leukopenia dengan trombositopenia. Total bilirubin - 8.1 mg%,
Bilirubin Langsung -7,2 mg%, Total protein- 5,6g / dl, Albumin-2.8g / dl, Aspartate
transaminase (AST) -231 U / L, Alanine transaminase (ALT) - 131 U / L, Alkaline
fosfatase (ALP) - 298 U / L. Elektrolit serum, waktu prothrombin dan fungsi ginjal
normal. Leptospira Ig M-negatif. Dengue Ig M- negatif.
- USG Abdomen menunjukkan hepatomegali dan splenomegali. Tes widal positif
(Salmonella Typhi H - 1 dalam 320). Kultur darah tumbuh Salmonella Typhi setelah
21 jam inkubasi.
- Jumlah trombosit turun menjadi 29.000 sel pada dua hari setelah masuk Transfusi
platlet diberikan.
- Ia dirawat dengan injeksi ceftriaxone dan demam turun dalam 72 jam setelahnya.
Bilirubin total dan bilirubin direk menurun menjadi 2.6mg% dan 1.83mg% tujuh hari
setelah masuk. Dia dipulangkan setelah sepuluh hari perawatan di rumah sakit dengan
menggunakan cefixime oral. Ikterik lenyap sepenuhnya dalam 4 minggu

Diskusi
- Pasien ini memiliki dua manifestasi yang tidak biasa pada demam tifoid (jaundice dan
trombositopenia) mempertimbangkan kemungkinan malaria dan leptospirosis
- Demam tifus sering dikaitkan dengan tes fungsi biokimia hati abnormal,
tetapiketerlibatan gangguan hati yang berat dengan ikterus jarang terjadi.
- Rasoolinejad et al  dari 107 kasus demam tifoid, hanya 2 (1,86%) pasien memiliki
klinis penyakit kuning.
- Dalam sebuah studi dari 32 pasien demam tifoid (Dari India), tidak ada yang sakit
kuning
- Situs awal infeksi salmonella adalah limfoid jaringan usus. Penyebaran hematogen
dari organisme atau hasil racunnya  dapat mempengaruhi semua organ utama.
- Salmonella menghasilkan disfungsi hati invasi langsung atau oleh endotoksemia.
Bakteri juga dapat berproliferasi di dalam hepatosit dan menghasilkan kerusakan hati
dengan merangsang sintesis sitokin. Tifoid hepatitis (Hepatitis Typhosa) terlihat pada
sekitar 4,8% demam tifoid. Diagnosis tipus hepatitis ketika pasien memenuhi tiga atau
lebih dari kriteria berikut: hepatomegali, jaundice, kelainan biokimia atau
histopatologi hati yang abnormal.  pada pasien terpenuhi
- Demam tifoid juga bisa muncul sebagai kolestasis hepatitis. Patofisiologi belum
jelas. Penderita yang mengalami tifoid hepatitis memiliki tingkat kekambuhan lebih
tinggi. Insidensi perdarahan gastrointestinal, perforasi ileum dan mortalitas tinggi
pada pasien tifoid yang sakit kuning.
- Insiden manifestasi atipikal seperti itu tinggi MDRTF (Multidrug-resistant typhoid
fever). MDRTF kadang-kadang bisa meniru penyakit endemik seperti malaria,
hepatitis virus, bronkopneumonia atau meningitis Pada pasien tidak memiliki
MDRTF
- Pengobatan tifoid berdasarkan pola sensitivitas antibiotik lokal
Kesimpulan
- Presentasi penyakit umum yang jarang terjadi adalah kadang-kadang terlihat dalam
dunia kedokteran.
- Jaundice dan trombositopenia pada pasien demam di daerah tropis umumnya karena
Malaria, Leptospirosis dan demam berdarah. Diagnosis demam tifoid harus
dipertimbangkan dalam pasien demam dengan penyakit kuning di daerah tropis.
Laporan ini diharapkan akan menyadarkan para klinisi tentang fakta tifoid juga dapat
hadir dengan ikterus di daerah tropis

Anda mungkin juga menyukai