PENDAHULUAN
Excursion merupakan salah satu program kelas unggulan yang dilaksanakan setiap
semester. Bentuk kegiatan ini adalah mengunjungi sebuah tempat yang memiliki unsur
edukasi.
Excursion bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan peserta didik secara
riil di lapangan terkait dengan hal-hal yang dipelajari di kelas. Dalam kegiatan excursion
peserta didik melakukan pembelajaran di luar kelas dengan panduan lembar observasi.
Dalam kegiatan excursion ini, kami belajar secara langsung bagaimana cara pembibitan
pohon kakao dan pengolahan coklat.
Adapun rincian kegiatan excursion yang kami lakukan dijelaskan berikut ini.
A. Tujuan : Wisata Edukasi Kampung Coklat Blitar dan
Makam Bung Karno
B. Pelaksanaan : Kamis, 16 Februari 2017
C. Peserta Kegiatan : Kelas VIII I dan J (sejumlah 66 siswa)
D. Jadwal kegiatan : Berangkat pukul 06.00 hingga pukul 18.00 (tiba di gerbang
Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang)
Observasi yang kami lakukan menitikberatkan pada hal-hal yang berkaitan dengan mata
pelajaran IPA, yakni pembibitan, berkaitan juga dengan mata pelajaran Kulinerm yakni
pengolahan coklat, berkaitan dengan IPS—ekonomi, yakni mempelajari peluang usaha dan
pemasaran produk.
Kami melakukan observasi sesuai dengan petunjuk yang ada pada lembar observasi.
Selain itu, juga kami sesuaikan dengan petunjuk penulisan laporan.
1
BAB II
RECOUNT TEXT
At 06.30 i went out from my room to miss Della’s room.Because the auditorium in frint of my
room would used for study theology for senior high school students.When i arrived in Della’s
room,she still sept.I woke up her and asked her to prepared.But her uniform still in miss
Nadia.We came down to the first floor.There i met Miss Zuhaira,she wanted to borrowed my
charger.But it was lost.After miss Della got her uniform,we went back to the second floor.I
changed my uniform.Then i went to the yard with Miss Tsabitah Nuril Adzronnida and waited
for Miss Della Septi Kuntum wijayanti and Miss Zuhaira Faradisa Nusa.After they were
ready,we permitted to ibu nyai.But she was still took a bath.
We went to the yard of Bahrul Ulum Foundation.We had breakfast first.Then i asked
Miss Reznandya Putri Setyawati to bought a bottle of water for me in Abel shop.After we
were ready and everybody had came,we made a line.We waited for Mrs.Adatul Istiqomah
S.Ag,M.Mpd. and Mr.Moh.Syuaib S.Ag,M.Pdi.We read pray together.Mr.Syuaib came so
late.He gave some advised to us.
We went from Bahrul Ulum at 07.25 am.There are 2 bus.A big bus and a small bus.I
was in the small bus.There are Mrs.S.Sholikhah and Mrs.Dra.Lilik Umul Mas’udah.I sat with
Isma Mumtazah.I had a very good seat.In other side,On the big bus.There are Mrs.Adatul
Istiqomah S.Ag,M.Mpd. Mrs.Rahmi Nur Azizah S.Si and Mrs.Masrifah S.Pdi.
2
BAB III
PEMBIBITAN POHON KAKAO
Kakao merupakan Kakao adalah pohon budidaya di perkebunan yang berasal dari
Amerika Selatan, namun sekarang ditanam di berbagai kawasan tropika. Dari biji tumbuhan
ini dihasilkan produk olahan yang dikenal sebagai cokelat.
Pohon kakao merupakan tumbuhan asli benua Amerika, tepatnya di kaki pegunungan
Andes di basin sungai Amazon dan Orinoco, Amerika Selatan. Meski demikian, kemungkinan
pohon kakao pernah tersebar luas hingga ke Amerika Tengah. Sebuah kerajinan tangan dari
tanah liat bertanggal 1400-1500 SM yang ditemukan di lokasi penggalian situs arkeologi
terdapat residu endapan yang mememperkuat hal tersebut. Selain itu, daging buah coklat
(pulp) yang manis difermentasikan untuk membuat semacam minuman.[5] Biji coklat juga
menjadi mata uang ketika itu.[6]
Coklat diperkenalkan ke Eropa oleh penjelajah Spanyol dan menjadi minuman yang
terkenal di pertengahan abad ke 17.[8] Tumbuhan coklat lalu dibawa dan dibudidayakan ke
wilayah jajahan bangsa Eropa seperti Asia Tenggara dan Afrika Barat
Biji Kakao adalah bahan utama pembuatan bubuk kakao (coklat), bubuk kakao
adalah bahan dalam pembuatan kue, es krim, makanan ringan, susu, dan lain-lain. Dalam
bahasa keseharian masyarakat kita menyebutnya coklat. Karakter rasa coklat adalah gurih,
dengan aroma yang khas sehingga disukai banyak orang khususnya anak-anak dan remaja.
3
berdampak besar bagi rakyat, pengusahaan kakao di Indonesia masih belum jenuh (lahan
usahatani kakao cenderung meningkat, dan produk olahan kakao yang banyak jenisnya, dan
belum dapat dipenuhi oleh industri dalam negeri), tingkat konsumsi cokelat rata-rata
masyarakat Indonesia masih rendah, sehingga dapat menjadi peluang untuk mengoptimalkan
potensi pasar dengan memperbesar pasar domestik yang kemudian dapat mendukung
perkembangan industri pengolahan kakao nasional, memperbaiki nilai tambah kakao bagi
petani, industri dan negara sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap pasar ekspor.
Minat masyarakat yang tinggi pada coklat dan berbagai olahannya harus diiringi
dengan tercukupinya ketersediaan bahan penghasil coklat, yakni buah kakao. Untuk itu,
pembibitan kakao harus dilakukan. Tanaman kakao dapat diperbanyak secara generatif dan
vegetatif. Namun secara umum, pembibitan kakao secara generatif lebih sering dilakukan para
petani. Mungkin karena dirasa lebih praktis.
4
Buah tersebut dipecah kemudian diambil bijinya. Biji yang digunakan
dalam satu buah sekitar 20-25 biji saja. Biji kemudian dibersihakn dari
lendir yang menempel. Dengan cara: campurkan serbuk gergaji atau abu
gosok pada biji yang berlendir. Kemudian remas dengan tangan. Setelah itu
dianginkan selama 1 hari. Setelah kering bii siap untuk dikecambahkan.
5
Polibag yang sudai diisi, sebaiknya dilakukan penyusunan dibawah
naungan yang sudah disiapkan. Naungan ini sama dengan persemaian,
polibag di susun dengan pola segitiga sama sisis dengan jarak 60 x 60 x 60
cm. lalu lakukan penyiraman hingga jenuh.
5. Pemindahan kecambah
6. Pemeliharaan bibit
Setelah berumur 3 bulan, bibit kakao telah memiliki 18-24 helai daun,
diametr batang 8 mm, dan tinggi 50-60 cm. bibit kakao sudah bisa ditanam,
6
dilapangan atau diokulasi dan disambung untuk memperbaiki kualitas bibit
kakao.
Ulat Jaran / Kuda ( Dasychira inclusa, Familia : Limanthriidae ), Ciri-ciri hama ini
adalah terdapat bulu-bulu gatal pada bagian dorsalnya yang menyerupai bentuk bulu (rambut)
pada leher kuda, terdapat pada marke 4 dan 5 berwarna putih atau hitam, sedang ulatnya
coklat atau coklat kehitam-hitaman. Pengendalian dengan musuh alami predator Apanteles
Mendosa dan Carcelia spp, semprot Pestisida.
Parasa lepida dan Ploneta diducta (Ulat Srengenge), Serangan dilakukan silih berganti
karena kedua species ini agak berbeda siklus hidup maupun cara meletakkan kokonnya,
sehingga masa berkembangnya akan saling bergantian. Serangan tertinggi pada daun muda,
kuncup yang merupakan pusat kehidupan dan bunga yang masih muda. Siklus hidup Ploneta
diducta 1 bulan, Parasa lepida lebih panjang dari pada Ploneta diducta. Pengendaliannya dapat
dengan menyemprotkan Pestisida.
7
dalam buah yang masih muda, jika tidak ada buah muda hama menyerang tunas dan pucuk
daun muda. Serangga dewasa berwarna hitam, sedang dadanya merah, bagian menyerupai
tanduk tampak lurus. Ciri serangan, kulit buah ada bercak-bercak hitam dan kering,
pertumbuhan buah terhambat, buah kaku dan sangat keras serta jelek bentuknya dan buah
kecil kering lalu mati. Pengendalian dilakukan dengan Pestisida dosis 5-10 cc / lt (pada buah
terserang), hari pertama semprot stadia imago, hari ke-7 dilakukan ulangan pada telurnya dan
pada hari ke-17 dilakukan terhadap nimfa yang masih hidup, sehingga pengendalian benar-
benar efektif, sanitasi lahan, pembuangan buah terserang.
8
BAB IV
PENGOLAHAN BUAH KAKAO
Buah kakao mulai memproduksi buah pada berumur 2,5 – 3 tahun setelah tanam.
Produksi buah kakao di tahun pertama cenderung sedikit dan akan terus meningkat seiring
pertambahan umur.
Produktivitas optimal dicapai pada pada umur 7-11 tahun, sekitar 1,8 ton biji kakao
kering perTanaman kakao mulai memproduksi buah pada berumur 2,5 – 3 tahun setelah
tanam. Produksi buah kakao di tahun pertama cenderung sedikit dan akan terus meningkat
seiring pertambahan umur.
Produktivitas optimal dicapai pada pada umur 7-11 tahun, sekitar 1,8 ton biji kakao
kering per hektar per tahun. Produktivitas tersebut akan terus menurun hingga tanaman tua
dan mati.
Buah kakao dihasilkan dari proses penyerbukan bunga jantan dan bunga betina yang
tumbuh menempel pada semua bagian batang tanaman. Bunga-bunga yang tumbuh pada
batang pokok umumnya akan menghasilkan buah yang besar dan berkualitas baik.
Dari terjadinya proses penyerbukan hingga buah matang dan siap petik
dibutuhkan waktu sekitar 5 – 6 bulan. Kakao matang yang siap petik harus memenuhi
kriteria panen. Buah kakao yang memenuhi kriteria panen adalah buah yang sudah
menunjukan tanda-tanda sebagai berikut:
• Kulit buah sudah berubah warna secara sempurna, dari yang ketika mentah
berwarna hijau menjadi kuning saat masak, atau dari yang ketika mentah
berwarna merah menjadi jingga tua.
9
2.) Teknik pemanenan
Buah kakao yang telah memenuhi kriteria siap panen harus segera dipetik agar
mutu bijinya tidak turun. Jika panen ditunda, biji bisa berkecambah saat masih di
dalam buah dan hal ini akan membuat kadar lemak biji turun secara drastis. Biji-biji
yang demikian umumnya memiliki harga jual yang sangat rendah.
Teknik pemanenan buah yang benar merujuk pada beberapa hal yaitu rotasi
panen, teknik pemetikan, pengupasan buah, serta persiapan olah pasca panen.
a) Rotasi panen
b) Teknik pemetikan
Pemetikan buah kakao adalah hal yang sangat perlu diperhatikan dalam
kegiatan panen. Cara pemetikan yang salah dapat menyebabkan penurunan
produktivitas tanaman kakao pada bulan-bulan berikutnya.
10
Buah-buah yang sudah dipetik kemudian dibawa dan dikumpulkan ke tempat
penampungan hasil untuk dipecah dan diambil bijinya.
Biji kakao yang terdapat dalam buah yang sudah pecah kemudian diambil
dan ditampung dalam wadah ember plastik atau tempat penampungan yang
bersih untuk kemudian diolah menjadi biji kakao kering siap jual.
Sebelum menjadi coklat , buah kakao harus melewati beberapa tahapan pengolahan.
Teknik pengolahan buah kakao sangat menentukan mutu akhir produk kakao, hal itu berkaitan
dengan proses terjadinya pembentukan calon citarasa khas kakao dan pengurangan cita rasa
kakao yang tidak dikehendaki seperti rasa pahit dan sepet.
Proses ini bertujuan untuk memperoleh kematangan yang seragam serta untuk
mempermudah pemecahan buah kakao dari bijinya
Buah kakao dimasukkan ke dalam keranjang rotan atau dari bamboo yang dialasi
dengan alas daun-daunan dan ditutup ditutup dengan dedaunan pula
Waktu pemeraman dilakukan selama 5-7hari dan ditempatkan ditempat yang teduh.
11
Pemecahan buah kakao ini dapat digunakan menggunakan pemukul kayu atau dapat
menggunakan mesin pemecah buah kakao yang kemudian langsung dimasukkan ke
dalam mesin pemisah biji kakao dari empulurnya atau disebut dengan pod breaker
3. Fermentasi
Fermentasi ini bertujuan untuk memudahkan melepas lender dari permukaan kulit biji
sehingga dapat menghasilkan biji dengan mutu dan aroma dan cita rasa yang baik,
selain itu juga membuat biji jadi tahan hama dan amur.
Beberapa alat fermentasi antara lain : kotak fermentasi terbuat dari lembaran papan
atau berupa keranjang bamboo, hamparan daun pisang atau karung goni
Teknik fermentasi pada dasarnya biji dimasukkan ke dalam kotak fermentasi yang
terbuat dari bamboo atau papan, dihamparkan diatas daun pisang dan ditutup juga
dengan daun pisang, dilakukan selama 3 hari untuk dilakukan pembalikan dan pada
hari ke enam, biji siap dikeluarkan untuk dilakukan pengeringan
Untuk memisahkan lendir dapat juga dilakukan dengan menggunakan depulper untuk
mempercepat proses fermentasi.
5. Sortasi Kakao
Proses sortasi ini dilakukan untuk memisahkan biji yang baik dengan yang cacat, atau
juga kuli dan daun-daunan yang terikut. Proses ini dilakukan setelah 1-2 hari biji
kakao pasca pengeringan
6. Pengemasan
12
Biji kakao yang terseleksi selanjutnya dimasukkan ke dalam karung goni supaya
kelembabannya terjaga, tidak disarankan menggunakan karung plastic, karena akan
menimbulkan efek panas pada biji yang dapat cepat merusakkan biji kakao.
Penyimpanan biji kakao diletakkan ditempat yang kering dan ditempatkan diatas alas
papan dihindarkan kontak dengan bau-baun atau kontak lantai langsung
Secara singkat, proses pengolahan kakao diatas dapat disingkat dengan menggunakan mesin
kakao yang terdiri dari mesin pemecah buah dan pemisah biji, mesin pemisah lendir, mesin
pengering kakao dan mesin sortasi kakao.
Coklat memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan.Buah Cokelat yang kita kenal dengan
nama kakao saat ini ternyata sudah menjadi bahan konsumsi sejak zaman dahulu kala. Tidak
hanya dikenal sebagai bahan konsumsi yang memiliki rasa lezat, namun sejak dahulu buah
cokelat dikenal sebagai buah yang kaya manfaat. Sampai saat ini, sudah banyak penelitian-
penelitian ilmiah yang sudah tidak diragukan lagi kevalidannya yang terus dilakukan untuk
menggali lebih dalam perihal manfaat buah berwarna coklat satu ini.
13
Berbicara tentang manfaat, hal itu tentu tidak terlepas dari peran kandungan gizi baik di
dalamnya. Untuk memperkaya khazanah kita, ada baiknya jika beberapa kandungan gizi
tersebut kita bahas. Adapun kandungan-kandungan tersebut antara lain:
Selain kandungan, perlu juga dibahas mengenai manfaat cokelat bagi kesehatan tubuh
manusia. Adapun manfaat-manfaat tersebut antara lain:
4. Meringankan batuk
Kandungan theobromine dalam buah cokelat dipercaya dapat mengurangi batuk dengan
cara memberi pengaruh pada ujung saraf sensorik dan vagus melalui paru-paru.
14
BAB V
COOKING CLASS
Cooking class yang kami lakukan adalah menghias permen coklat. Permen coklat
dapat dibentuk dalam berbagai macan bentuk.Di ruang cooking class terdapat sekitar 9- 10
meja yang setiap mejanya ditempati beberapa anak.Kami masing masing diberi 1 permen
coklat berbentuk love.Setelah masing masing dari kami mendapat coklat,mereka membagikan
alat dan bahannya,yaitu :
1. Permen coklat
2. Krim berwarna putih rasa vanilla
3. Krim berwarna merah rasa strawberry
4. Krim berwarna hijau rasa apel.
Di setiap meja terdapat bahan bahan tersebut yang ditempatkan di sebuah piring.Kami
mulai menghiasi permen coklat kami sekreatif mungkin sesuai kreasi dan imajinasi masing
masing.Setelah selesai,kami dilarang untuk langsung memakan coklat tersebut.Tetapi coklat
coklat itu dikumpulkan kembali untuk dikemas.Baru setelah pulang kami dapat menikmati
permen coklat kami masing masing.
15
BAB VI
Di kemudian hari ketika menjadi presiden, ejaan nama Soekarno diganti olehnya sendiri
menjadi Sukarno karena menurutnya nama tersebut menggunakan ejaan penjajah (Belanda).
Ia tetap menggunakan nama Soekarno dalam tanda tangannya karena tanda tangan tersebut
adalah tanda tangan yang tercantum dalam Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang
tidak boleh diubah, selain itu tidak mudah untuk mengubah tanda tangan setelah berumur 50
tahun. Sebutan akrab untuk Soekarno adalah Bung Karno.
16
Di beberapa negara Barat, nama Soekarno kadang-kadang ditulis Achmed Soekarno. Hal
ini terjadi karena ketika Soekarno pertama kali berkunjung ke Amerika Serikat, sejumlah
wartawan bertanya-tanya, "Siapa nama kecil Soekarno] karena mereka tidak mengerti
kebiasaan sebagian masyarakat di Indonesia yang hanya menggunakan satu nama saja atau
tidak memiliki nama keluarga.
Dalam buku Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia (terjemahan Syamsu
Hadi. Ed. Rev. 2011. Yogyakarta: Media Pressindo, dan Yayasan Bung Karno, ISBN 979-
911-032-7-9) halaman 32 dijelaskan bahwa namanya hanya "Sukarno" saja, karena dalam
masyarakat Indonesia bukan hal yang tidak biasa memiliki nama yang terdiri satu kata.
Kesehatan Soekarno sudah mulai menurun sejak bulan Agustus 1965. Sebelumnya, ia
telah dinyatakan mengidap gangguan ginjal dan pernah menjalani perawatan di Wina, Austria
tahun 1961 dan 1964. Prof. Dr. K. Fellinger dari Fakultas Kedokteran Universitas Wina
menyarankan agar ginjal kiri Soekarno diangkat, tetapi ia menolaknya dan lebih memilih
pengobatan tradisional. Ia bertahan selama 5 tahun sebelum akhirnya meninggal pada hari
Minggu, 21 Juni 1970 di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta
dengan status sebagai tahanan politik. Jenazah Soekarno pun dipindahkan dari RSPAD ke
Wisma Yasso yang dimiliki oleh Ratna Sari Dewi. Sebelum dinyatakan wafat, pemeriksaan
rutin terhadap Soekarno sempat dilakukan oleh Dokter Mahar Mardjono yang merupakan
anggota tim dokter kepresidenan. Tidak lama kemudian dikeluarkanlah komunike medis yang
ditandatangani oleh Ketua Prof. Dr. Mahar Mardjono beserta Wakil Ketua Mayor Jenderal Dr.
(TNI AD) Rubiono Kertopati.
Walaupun Soekarno pernah meminta agar dirinya dimakamkan di Istana Batu Tulis,
Bogor, namun pemerintahan Presiden Soeharto memilih Kota Blitar, Jawa Timur, sebagai
tempat pemakaman Soekarno. Hal tersebut ditetapkan lewat Keppres RI No. 44 tahun 1970.
Jenazah Soekarno dibawa ke Blitar sehari setelah kematiannya dan dimakamkan keesokan
harinya bersebelahan dengan makam ibunya. Upacara pemakaman Soekarno dipimpin oleh
17
Panglima ABRI Jenderal M. Panggabean sebagai inspektur upacara.Pemerintah kemudian
menetapkan masa berkabung selama tujuh hari.
18
BAB VI
PENUTUP
A. Simpulan
Dari hasil observasi dapat disimpulkan bahwa terdapat banyak sekali macam macam
buah kakao.Waktu produksinyapun bermacam macam dan hasil olahannyapun
bervariasi.Dan,ternyata kakao punya banyak manfaat yang tak kita duga yang sebelumnya
kita menganggap makan coklat terlalu banyak tidak baik untuk kita.
B. Saran
Dari kegiatan dan observasi yang kami lakukan ada saran yang perlu
dilakukan.Yakni,seharusnya para siswa diperlihatkan pemanenan,proses pasca panen,proses
pengolahan hinggapengemasan sehingga para siswa benar benar mengetahui prosesnya secara
riil dan memahaminya.
Semoga hasil observasi ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca.
Amin.
19