Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

Excursion merupakan salah satu program kelas unggulan yang dilaksanakan setiap
semester. Bentuk kegiatan ini adalah mengunjungi sebuah tempat yang memiliki unsur
edukasi.

Excursion bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan peserta didik secara
riil di lapangan terkait dengan hal-hal yang dipelajari di kelas. Dalam kegiatan excursion
peserta didik melakukan pembelajaran di luar kelas dengan panduan lembar observasi.

Dalam kegiatan excursion ini, kami belajar secara langsung bagaimana cara pembibitan
pohon kakao dan pengolahan coklat.

Adapun rincian kegiatan excursion yang kami lakukan dijelaskan berikut ini.
A. Tujuan : Wisata Edukasi Kampung Coklat Blitar dan
Makam Bung Karno
B. Pelaksanaan : Kamis, 16 Februari 2017
C. Peserta Kegiatan : Kelas VIII I dan J (sejumlah 66 siswa)
D. Jadwal kegiatan : Berangkat pukul 06.00 hingga pukul 18.00 (tiba di gerbang
Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang)

Observasi yang kami lakukan menitikberatkan pada hal-hal yang berkaitan dengan mata
pelajaran IPA, yakni pembibitan, berkaitan juga dengan mata pelajaran Kulinerm yakni
pengolahan coklat, berkaitan dengan IPS—ekonomi, yakni mempelajari peluang usaha dan
pemasaran produk.

Kami melakukan observasi sesuai dengan petunjuk yang ada pada lembar observasi.
Selain itu, juga kami sesuaikan dengan petunjuk penulisan laporan.

1
BAB II

RECOUNT TEXT

Last Thursday,at 16th of february,the eight grade of excellent classes MTSN


Tambakberas Jombang got excursion.We went to Blitar.There we would go to Kampung
Coklat and Proklamator hero grave’s,Bung Karno.On that day,i got up earlier than usuall.I
took a bath at 03.30 am.Then i did subuh prayer together at 05.00 am.after that i prepared and
wore my uniform.

At 06.30 i went out from my room to miss Della’s room.Because the auditorium in frint of my
room would used for study theology for senior high school students.When i arrived in Della’s
room,she still sept.I woke up her and asked her to prepared.But her uniform still in miss
Nadia.We came down to the first floor.There i met Miss Zuhaira,she wanted to borrowed my
charger.But it was lost.After miss Della got her uniform,we went back to the second floor.I
changed my uniform.Then i went to the yard with Miss Tsabitah Nuril Adzronnida and waited
for Miss Della Septi Kuntum wijayanti and Miss Zuhaira Faradisa Nusa.After they were
ready,we permitted to ibu nyai.But she was still took a bath.

We went to the yard of Bahrul Ulum Foundation.We had breakfast first.Then i asked
Miss Reznandya Putri Setyawati to bought a bottle of water for me in Abel shop.After we
were ready and everybody had came,we made a line.We waited for Mrs.Adatul Istiqomah
S.Ag,M.Mpd. and Mr.Moh.Syuaib S.Ag,M.Pdi.We read pray together.Mr.Syuaib came so
late.He gave some advised to us.

We went from Bahrul Ulum at 07.25 am.There are 2 bus.A big bus and a small bus.I
was in the small bus.There are Mrs.S.Sholikhah and Mrs.Dra.Lilik Umul Mas’udah.I sat with
Isma Mumtazah.I had a very good seat.In other side,On the big bus.There are Mrs.Adatul
Istiqomah S.Ag,M.Mpd. Mrs.Rahmi Nur Azizah S.Si and Mrs.Masrifah S.Pdi.

2
BAB III
PEMBIBITAN POHON KAKAO

A. Kakao sebagai Peluang Usaha di Bidang Agrobisnis

Kakao merupakan Kakao adalah pohon budidaya di perkebunan yang berasal dari
Amerika Selatan, namun sekarang ditanam di berbagai kawasan tropika. Dari biji tumbuhan
ini dihasilkan produk olahan yang dikenal sebagai cokelat.

Pohon kakao merupakan tumbuhan asli benua Amerika, tepatnya di kaki pegunungan
Andes di basin sungai Amazon dan Orinoco, Amerika Selatan. Meski demikian, kemungkinan
pohon kakao pernah tersebar luas hingga ke Amerika Tengah. Sebuah kerajinan tangan dari
tanah liat bertanggal 1400-1500 SM yang ditemukan di lokasi penggalian situs arkeologi
terdapat residu endapan yang mememperkuat hal tersebut. Selain itu, daging buah coklat
(pulp) yang manis difermentasikan untuk membuat semacam minuman.[5] Biji coklat juga
menjadi mata uang ketika itu.[6]

Kakao merupakan komoditas penting masyarakat MesoAmerika sebelum kedatangan


Colombus. Hernán Cortés pada masa penaklukan Meksiko, menceritakan bahwa Moctezuma
II, raja Aztec selalu minum coklat yang diberi vanilla dan rempah-rempah untuk menemani
makan malamnya. Diperkirakan raja meminum sekitar 60 porsi coklat setiap harinya, dan
sebanyak 2000 porsi oleh para anggota keluarga bangsawan di lingkungan kerajaan.[7]
Theobroma yang menjadi nama genus dari pohon coklat memiliki makna "makanan para
dewa".

Coklat diperkenalkan ke Eropa oleh penjelajah Spanyol dan menjadi minuman yang
terkenal di pertengahan abad ke 17.[8] Tumbuhan coklat lalu dibawa dan dibudidayakan ke
wilayah jajahan bangsa Eropa seperti Asia Tenggara dan Afrika Barat

Biji Kakao adalah bahan utama pembuatan bubuk kakao (coklat), bubuk kakao
adalah bahan dalam pembuatan kue, es krim, makanan ringan, susu, dan lain-lain. Dalam
bahasa keseharian masyarakat kita menyebutnya coklat. Karakter rasa coklat adalah gurih,
dengan aroma yang khas sehingga disukai banyak orang khususnya anak-anak dan remaja.

Terdapat beberapa potensi pengusahaan kakao di Indonesia, diantaranyayaitu kakao


dapat tumbuh dengan baik di Indonesia, sebagian besar perkebunan kakao merupakan
perkebunan rakyat, sehingga apabila agribisnis kakao dikelola dengan baik, maka akan

3
berdampak besar bagi rakyat, pengusahaan kakao di Indonesia masih belum jenuh (lahan
usahatani kakao cenderung meningkat, dan produk olahan kakao yang banyak jenisnya, dan
belum dapat dipenuhi oleh industri dalam negeri), tingkat konsumsi cokelat rata-rata
masyarakat Indonesia masih rendah, sehingga dapat menjadi peluang untuk mengoptimalkan
potensi pasar dengan memperbesar pasar domestik yang kemudian dapat mendukung
perkembangan industri pengolahan kakao nasional, memperbaiki nilai tambah kakao bagi
petani, industri dan negara sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap pasar ekspor.

B. Pembibitan Pohon Kakao

Minat masyarakat yang tinggi pada coklat dan berbagai olahannya harus diiringi
dengan tercukupinya ketersediaan bahan penghasil coklat, yakni buah kakao. Untuk itu,
pembibitan kakao harus dilakukan. Tanaman kakao dapat diperbanyak secara generatif dan
vegetatif. Namun secara umum, pembibitan kakao secara generatif lebih sering dilakukan para
petani. Mungkin karena dirasa lebih praktis.

Perbanyakan generatif adalah teknik memperbanyak tanaman dengan menggunakan


biji. Sedangkan perbanyakan vegetatif biasanya menggunakan setek, okulasi, cangkok atau
kultur jaringan. Terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan perbanyakan generatif
dibanding vegetatif..

Ada beberapa langkah dalam melakukan pembibitan pohon kakao .Yaitu:


1. Penyiapan bahan tanam

Penyiapan media tanam sebelum melakukan pembibitan kakao. Bahan


tanam yang digunakan biji yang didapatkan dari kebun produksi atau
dengan membeli ke sumbernya.

Untuk menyediakan bahan tanam dari produksi, tanaman induk yang


akan digunakan sebagai sumber benih persyaratan diantaranya kondisi sehat
dan kuat, memiliki produktivitas tinggi, serta berumur 12-18 tahu.

Tanaman induk tersebut diambil buah yang sudah matang sempurna.


Buah matang ditandai dengan perubahan warna menjadi kuning untuk yang
berkulit hijau atau menjadi jingga untuk buah yang berkulit merah.

4
Buah tersebut dipecah kemudian diambil bijinya. Biji yang digunakan
dalam satu buah sekitar 20-25 biji saja. Biji kemudian dibersihakn dari
lendir yang menempel. Dengan cara: campurkan serbuk gergaji atau abu
gosok pada biji yang berlendir. Kemudian remas dengan tangan. Setelah itu
dianginkan selama 1 hari. Setelah kering bii siap untuk dikecambahkan.

2. Penyediaan tempat pembibitan kakao

Penyiapan pembibitan dilakukan dengan pembuatan bedengan dan


naungan. Bedengan dan naungan harus memiliki sumber air, tempat datar dan
rata, dekat dari jangkauan dan aman dari berbagai gangguan.

Bedengan dibuat dengan ukuran lebar 1,2 meter dan panjang


maksimal 10 meter dengan arah membujur utara-selatan. Tanah yang
digunakan dibersihakn dari gulma dan sisa tumbuhan lainnya. Tanah di
cangkul sedalam 30 cm dan digemburkan, dihaluskan dan diratakan.

3. Penyemaian benih kakao

Penyemaian benih dilakukan dengan cara merendam benih kakao dalam


larutan formalin 2,5 % selama 10 menit jamur tidak tumbuh. Kemudian
diletakan dilapisan pasir dengan posisi bagian yang rata menghadap kebawah.
Benih ditanam 1/3 bagian beniah terbenam dalam pasair. Benih disemain
secara sejajar dengan jarak 2,5 x 5 cm.

Setelah selesai, kemudian bedengan kemudian disiram dengan air.


Kemudian ditutup dengan naungan yang sudah disiapkan. Semaian benih
disiram setiap pagi dan sore setelah persemaian dilakukan selama 4-5 hari.
Dan tunggu sampai mengeluarkan kecambah dan dipindahkan ke dalam
polibag.

4. Penyiapan media tanam

Media tanam mengugakan polibag dengan ukuran 20 x 30 cm dengan


tebal 0,08 mm. Polibag ini sudah dicampurkan dengan top soil, pupuk
kandang, dan pasir dengan perbandingan 2:1:1. Pengisian media tanah
dilakukan hingga 1-2 cm dari tepi batas polibag.

5
Polibag yang sudai diisi, sebaiknya dilakukan penyusunan dibawah
naungan yang sudah disiapkan. Naungan ini sama dengan persemaian,
polibag di susun dengan pola segitiga sama sisis dengan jarak 60 x 60 x 60
cm. lalu lakukan penyiraman hingga jenuh.

5. Pemindahan kecambah

Pemindahan dilakukan setelah 4-5 hari persemaian , benih kakao


sudah memiliki kecambah. Benih dipindahkan kedalam polibag yang sudah
disiapkan. Dalam kegiatan ini, lakukan pemilihan kecambah yang berkualitas.
Jika tidak berkualitas sebaiknya dilakukan pemisahan di tempat lainnya.

Pemindahan dilakukan dengan hati-hati agar akar tunggang tidak


putus. Pengambilan kecambah menggunakan bantuan solet bambu. Setelah
diambil lakukan penaman ke dalam polibag yang dilubangi dengan jari
telunjuk. Lalu lakukan penanaman dengan baik dan menutupnya dengan
tahah.

6. Pemeliharaan bibit

Pemeliharaan bibit diantaranya penyiraman, pemupukan dan


pengendalian penyakit. Penyiraman dilakukan 2 kali sehari pada pagi dan
sore, sedangkan musim hujan penyiraman dikurangi agar tidak kelebihan air
media tanah.

Pemupukan dilakukan setiap 14 hari sekali sampai bibit kakao


berumur 3 bulan. Pemupukan ini menggunakan pupuk urea larut dalam air.
Larutan urea dibuat dengan konsentrasi 1%, berarti dalam 1 liter larutan
terkandung pupuk urea sebanyak 10 gram.

Pengendalian hama penyakit dilakukan tergantung serangan pada


tanaman. Jika hama dan penyakit seperti kutu, aphis, kumbang kecil, atau
cendawan pembusuk menyerang bibit. Pengendalian dapat dilakukan dengan
insektisida sesuai dengan dosis.

Setelah berumur 3 bulan, bibit kakao telah memiliki 18-24 helai daun,
diametr batang 8 mm, dan tinggi 50-60 cm. bibit kakao sudah bisa ditanam,

6
dilapangan atau diokulasi dan disambung untuk memperbaiki kualitas bibit
kakao.

C. Permasalahan dalam Budidaya Pohon Kakao dan Cara Mengatasinya


Seperti tanaman yang lainnya, pembibitan dan budidaya pohon kakao bukan tanpa
masalah. Pohon ini juga dapat terserang penyakit atau juga hama.Berikut adalah penjelasan
tentang masalah terhadap kakao dan cara mengatasinya.
Ulat Kilan ( Hyposidea infixaria; Famili : Geometridae ), Hama ini menyerang pada
saat umur kakao berkisar antara 2-4 bulan. Serangan berat mengakibatkan daun muda tinggal
urat daunnya saja. Pengendaliannya dapat dilakukan dengan menggunakan Pestisida berdosis
5 - 10 cc / liter.

Ulat Jaran / Kuda ( Dasychira inclusa, Familia : Limanthriidae ), Ciri-ciri hama ini
adalah terdapat bulu-bulu gatal pada bagian dorsalnya yang menyerupai bentuk bulu (rambut)
pada leher kuda, terdapat pada marke 4 dan 5 berwarna putih atau hitam, sedang ulatnya
coklat atau coklat kehitam-hitaman. Pengendalian dengan musuh alami predator Apanteles
Mendosa dan Carcelia spp, semprot Pestisida.

Parasa lepida dan Ploneta diducta (Ulat Srengenge), Serangan dilakukan silih berganti
karena kedua species ini agak berbeda siklus hidup maupun cara meletakkan kokonnya,
sehingga masa berkembangnya akan saling bergantian. Serangan tertinggi pada daun muda,
kuncup yang merupakan pusat kehidupan dan bunga yang masih muda. Siklus hidup Ploneta
diducta 1 bulan, Parasa lepida lebih panjang dari pada Ploneta diducta. Pengendaliannya dapat
dengan menyemprotkan Pestisida.

Kutu - kutuan ( Pseudococcus lilacinus ), Kutu ini biasanya berwarna putih.


bersimbiosis dengan semut hitam. Gejala serangan : infeksi pada pangkal buah di tempat yang
terlindung, selanjutnya perusakan ke bagian buah yang masih kecil, buah terhambat dan
akhirnya mengering lalu mati. Pengendalian : tanaman terserang dipangkas lalu dibakar,
dengan musuh alami predator; Scymus sp, Semut hitam, parasit Coccophagus pseudococci
Natural BVR 30 gr/ 10 liter air atau Pestisida.

Helopeltis antonii, Hama ini menusukkan ovipositor untuk meletakkan telurnya ke

7
dalam buah yang masih muda, jika tidak ada buah muda hama menyerang tunas dan pucuk
daun muda. Serangga dewasa berwarna hitam, sedang dadanya merah, bagian menyerupai
tanduk tampak lurus. Ciri serangan, kulit buah ada bercak-bercak hitam dan kering,
pertumbuhan buah terhambat, buah kaku dan sangat keras serta jelek bentuknya dan buah
kecil kering lalu mati. Pengendalian dilakukan dengan Pestisida dosis 5-10 cc / lt (pada buah
terserang), hari pertama semprot stadia imago, hari ke-7 dilakukan ulangan pada telurnya dan
pada hari ke-17 dilakukan terhadap nimfa yang masih hidup, sehingga pengendalian benar-
benar efektif, sanitasi lahan, pembuangan buah terserang.

Cacao Mot ( Ngengat Buah ), Acrocercops cranerella (Famili ; Lithocolletidae). Buah


muda terserang hebat, warna kuning pucat, biji dalam buah tidak dapat mengembang dan
lengket. Pengendalian : sanitasi lingkungan kebun, menyelubungi buah coklat dengan kantong
plastik yang bagian bawahnya tetap terbuka (kondomisasi), pelepasan musuh alami semut
hitam dan jamur antagonis Beauveria bassiana ( BVR) dengan cara disemprotkan, semprot
dengan Pestisida.
Penyakit Busuk Buah (Phytopthora palmivora), Gejalanya adalah serangan dari ujung
buah atau pangkal buah nampak kecoklatan pada buah yang telah besar dan buah kecil akan
langsung mati. Pengendalian : membuang buah terserang dan dibakar, pemangkasan teratur,
semprot dengan Natural GLIO.
Jamur Upas ( Upasia salmonicolor ), menyerang batang dan cabang. Pengendalian :
kerok dan olesi batang atau cabang terserang dengan Natural GLIO+HORMONIK,
pemangkasan teratur, serangan berlanjut dipotong lalu dibakar.
Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum dapat
mengatasinya maka dapat menggunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan
pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan, tambahkan Perekat Perata
AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki.

8
BAB IV
PENGOLAHAN BUAH KAKAO

A. Pemanenan Buah Kakao

Buah kakao mulai memproduksi buah pada berumur 2,5 – 3 tahun setelah tanam.
Produksi buah kakao di tahun pertama cenderung sedikit dan akan terus meningkat seiring
pertambahan umur.

Produktivitas optimal dicapai pada pada umur 7-11 tahun, sekitar 1,8 ton biji kakao
kering perTanaman kakao mulai memproduksi buah pada berumur 2,5 – 3 tahun setelah
tanam. Produksi buah kakao di tahun pertama cenderung sedikit dan akan terus meningkat
seiring pertambahan umur.

Produktivitas optimal dicapai pada pada umur 7-11 tahun, sekitar 1,8 ton biji kakao
kering per hektar per tahun. Produktivitas tersebut akan terus menurun hingga tanaman tua
dan mati.

Buah kakao dihasilkan dari proses penyerbukan bunga jantan dan bunga betina yang
tumbuh menempel pada semua bagian batang tanaman. Bunga-bunga yang tumbuh pada
batang pokok umumnya akan menghasilkan buah yang besar dan berkualitas baik.

1.) Buah kakao siap panen

Dari terjadinya proses penyerbukan hingga buah matang dan siap petik
dibutuhkan waktu sekitar 5 – 6 bulan. Kakao matang yang siap petik harus memenuhi
kriteria panen. Buah kakao yang memenuhi kriteria panen adalah buah yang sudah
menunjukan tanda-tanda sebagai berikut:

• Kulit buah sudah berubah warna secara sempurna, dari yang ketika mentah
berwarna hijau menjadi kuning saat masak, atau dari yang ketika mentah
berwarna merah menjadi jingga tua.

• Tangkai buah mulai mengering.

• Buah kakao mengeluarkan bunyi jika digoncangkan atau dikocok.

9
2.) Teknik pemanenan

Buah kakao yang telah memenuhi kriteria siap panen harus segera dipetik agar
mutu bijinya tidak turun. Jika panen ditunda, biji bisa berkecambah saat masih di
dalam buah dan hal ini akan membuat kadar lemak biji turun secara drastis. Biji-biji
yang demikian umumnya memiliki harga jual yang sangat rendah.

Teknik pemanenan buah yang benar merujuk pada beberapa hal yaitu rotasi
panen, teknik pemetikan, pengupasan buah, serta persiapan olah pasca panen.

a) Rotasi panen

Panen buah kakao sebaiknya dilakukan sesering mungkin, minimal 7 – 10


hari sekali. Panen yang sering bermanfaat untuk memutus siklus hidup hama
penggerek buah kakao dan mencegah penularan penyakit busuk buah kakao.

b) Teknik pemetikan

Pemetikan buah kakao adalah hal yang sangat perlu diperhatikan dalam
kegiatan panen. Cara pemetikan yang salah dapat menyebabkan penurunan
produktivitas tanaman kakao pada bulan-bulan berikutnya.

Pemetikan buah dilakukan dengan memotong tangkai buah menggunakan


bantuan alat berupa gunting pangkas, golok, atau sabit. Pemotongan tangkai
dilakukan sedekat mungkin dengan buahnya yaitu menyisakan tangkai dengan
panjang sekitar 1-1,5 cm. Tangkai buah ini adalah investasi karena bunga-bunga
kakao baru nantinya akan tumbuh di bekas tangkai buah ini.

Pemanenan dengan cara memelintir buah, menendang, atau menarik buah


sangat tidak dianjurkan karena dapat merusak tangkai dan melukai tanaman.
Tangkai buah yang rusak tidak lagi dapat ditumbuhi bunga kakao sehingga buah
tidak mungkin tumbuh lagi disana, sedangkan kulit tanaman yang terlukai akan
mudah terinveksi jamur-jamur patogen. Untuk buah yang terletak pada bagian
yang sulit dijangkau, pemetikan buah dilakukan dengan bantuan gunting pangkas
bergalah. Pemanenan menggunakan galah saja beresiko merusak tangkai buah dan
kulit tanaman.

10
Buah-buah yang sudah dipetik kemudian dibawa dan dikumpulkan ke tempat
penampungan hasil untuk dipecah dan diambil bijinya.

c) Pengupasan dan pengolahan

Setelah buah kakao hasil panen terkumpul, tahapan selanjutnya yang


dilakukan dalam kegiatan panen adalah pengupasan buah dan pengambilan biji.

Pengupasan buah dilakukan dengan memecah kulit buah menggunakan


bantuan benda tumpul seperti tongkat kayu atau bambu. Pengupasan
menggunakan bantuan benda tajam seperti golok atau sabit sebaiknya dihindari
karena dapat melukai biji yang ada di dalam buah. Biji-biji yang terluka dan
pecah umumnya dibeli dengan harga rendah.

Biji kakao yang terdapat dalam buah yang sudah pecah kemudian diambil
dan ditampung dalam wadah ember plastik atau tempat penampungan yang
bersih untuk kemudian diolah menjadi biji kakao kering siap jual.

B. Pengolahan Buah Kakao

Sebelum menjadi coklat , buah kakao harus melewati beberapa tahapan pengolahan.
Teknik pengolahan buah kakao sangat menentukan mutu akhir produk kakao, hal itu berkaitan
dengan proses terjadinya pembentukan calon citarasa khas kakao dan pengurangan cita rasa
kakao yang tidak dikehendaki seperti rasa pahit dan sepet.

Berikut beberapa teknik pengolahan kakao pasca panen

1. Pemeraman buah kakao

 Proses ini bertujuan untuk memperoleh kematangan yang seragam serta untuk
mempermudah pemecahan buah kakao dari bijinya
 Buah kakao dimasukkan ke dalam keranjang rotan atau dari bamboo yang dialasi
dengan alas daun-daunan dan ditutup ditutup dengan dedaunan pula
 Waktu pemeraman dilakukan selama 5-7hari dan ditempatkan ditempat yang teduh.

2. Pemecahan Buah Kakao dan Pemisahan Biji Kakao

11
 Pemecahan buah kakao ini dapat digunakan menggunakan pemukul kayu atau dapat
menggunakan mesin pemecah buah kakao yang kemudian langsung dimasukkan ke
dalam mesin pemisah biji kakao dari empulurnya atau disebut dengan pod breaker

3. Fermentasi

 Fermentasi ini bertujuan untuk memudahkan melepas lender dari permukaan kulit biji
sehingga dapat menghasilkan biji dengan mutu dan aroma dan cita rasa yang baik,
selain itu juga membuat biji jadi tahan hama dan amur.
 Beberapa alat fermentasi antara lain : kotak fermentasi terbuat dari lembaran papan
atau berupa keranjang bamboo, hamparan daun pisang atau karung goni
 Teknik fermentasi pada dasarnya biji dimasukkan ke dalam kotak fermentasi yang
terbuat dari bamboo atau papan, dihamparkan diatas daun pisang dan ditutup juga
dengan daun pisang, dilakukan selama 3 hari untuk dilakukan pembalikan dan pada
hari ke enam, biji siap dikeluarkan untuk dilakukan pengeringan
 Untuk memisahkan lendir dapat juga dilakukan dengan menggunakan depulper untuk
mempercepat proses fermentasi.

4. Pengeringan Secara mekanis

 Pelaksanaan pengeringan dapat dilakukan dengan menjemur, atau memakai mesin


pengering. Pada proses pengeringan terjadi sedikit fermentasi lanjutan dan kandungan
air menurun dari 55- 60 % menjadi 6-7 %, selain itu terjadi pula perubahan-perubahan
kimia untuk menyempurnakan pembentukan aroma dan warna yang baik. Suhu
pengeringan sebaiknya antara 55-66 ºc dan waktu yang dibutuhkan bila memakai
mesin pengering antara 20-25 jam, sedang bila dijemur waktu yang dibutuhkan ± 7
hari apabila cuaca baik,tetapi apabila banyak hujan penjemuran ± 4 minggu. Bila biji
kurang kering pada kandungan air diatas 8% biji mudah ditumbuhi jamur.

5. Sortasi Kakao

 Proses sortasi ini dilakukan untuk memisahkan biji yang baik dengan yang cacat, atau
juga kuli dan daun-daunan yang terikut. Proses ini dilakukan setelah 1-2 hari biji
kakao pasca pengeringan

6. Pengemasan

12
 Biji kakao yang terseleksi selanjutnya dimasukkan ke dalam karung goni supaya
kelembabannya terjaga, tidak disarankan menggunakan karung plastic, karena akan
menimbulkan efek panas pada biji yang dapat cepat merusakkan biji kakao.
 Penyimpanan biji kakao diletakkan ditempat yang kering dan ditempatkan diatas alas
papan dihindarkan kontak dengan bau-baun atau kontak lantai langsung

Secara singkat, proses pengolahan kakao diatas dapat disingkat dengan menggunakan mesin
kakao yang terdiri dari mesin pemecah buah dan pemisah biji, mesin pemisah lendir, mesin
pengering kakao dan mesin sortasi kakao.

C. Variasi Produk/Olahan Coklat


Coklat dapat diolah dalam berbagai produk coklat.Diantara lain
1. Permen coklat
2. Mie coklat
3. Nasi coklat
4. Kue coklat
5. Sate buah
6. Coklat brownies
7. Coklat batang
8. Coklat blok
9. Coklat bubuk
10. Es coklat
11. Es krim coklat
12. Chocolate mix
13. Dll.

D. Nilai Gizi dan Manfaat Coklat

Coklat memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan.Buah Cokelat yang kita kenal dengan
nama kakao saat ini ternyata sudah menjadi bahan konsumsi sejak zaman dahulu kala. Tidak
hanya dikenal sebagai bahan konsumsi yang memiliki rasa lezat, namun sejak dahulu buah
cokelat dikenal sebagai buah yang kaya manfaat. Sampai saat ini, sudah banyak penelitian-
penelitian ilmiah yang sudah tidak diragukan lagi kevalidannya yang terus dilakukan untuk
menggali lebih dalam perihal manfaat buah berwarna coklat satu ini.

13
Berbicara tentang manfaat, hal itu tentu tidak terlepas dari peran kandungan gizi baik di
dalamnya. Untuk memperkaya khazanah kita, ada baiknya jika beberapa kandungan gizi
tersebut kita bahas. Adapun kandungan-kandungan tersebut antara lain:

 Vitamin A, B1, B2, C, D, serta E


 Mineral, seperti fosfor, magnesium, zinc, zat besi, serta tembaga.
 Antioksidan, yakni flavonoid yang sangat membantu tubuh untuk melawan radikal
bebas yang bisa berujjung pada penyakit kanker.
 Lemak, yang berperan dalam memperkuat rambut, kuku, dan juga tulang
 Kafein, theobromine, phenylethylalanine, dan juga methyl-xanthine yang memiliki
kegunaan untuk memperbaiki mood sehingga cokelat dipercaya sebagai makanan yang
bisa memberikan efek tenang dan nyaman bagi orang yang mengkonsumsinya.

Selain kandungan, perlu juga dibahas mengenai manfaat cokelat bagi kesehatan tubuh
manusia. Adapun manfaat-manfaat tersebut antara lain:

1. Mengurangi kolesterol jahat dalam tubuh


Semakin banyak seseorang mengkonsumsi coklat, maka akan semakin banyak pula jumlah
flavonoid yang masuk ke dalam tubuh. Seperti yang sudah disebutkan tadi bahwa
flavonoid adalah antioksidan yang berkemampuan untuk menurunkan jumlah kolesterol
jahat dalam tubuh.

2. Menurunkan tekanan darah


Bagi anda yang mengidap penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi, jangan khawatir
mencari obat kemana-mana karena kini ada obat dengan rasa super lezat yang dapat
menurunkan tekanan darah, obat itu adalah cokelat.

3. Memperkecil risiko terkena diabetes


Mengkonsumsi buah cokelat dalam porsi normal diketahui dapat mengontrol pengolahan
gula darah dalam tubuh sehingga anda akan memiliki resiko yang cukup kecil untuk
terserang penyakit diabetes.

4. Meringankan batuk
Kandungan theobromine dalam buah cokelat dipercaya dapat mengurangi batuk dengan
cara memberi pengaruh pada ujung saraf sensorik dan vagus melalui paru-paru.

14
BAB V

COOKING CLASS

Cooking class yang kami lakukan adalah menghias permen coklat. Permen coklat
dapat dibentuk dalam berbagai macan bentuk.Di ruang cooking class terdapat sekitar 9- 10
meja yang setiap mejanya ditempati beberapa anak.Kami masing masing diberi 1 permen
coklat berbentuk love.Setelah masing masing dari kami mendapat coklat,mereka membagikan
alat dan bahannya,yaitu :
1. Permen coklat
2. Krim berwarna putih rasa vanilla
3. Krim berwarna merah rasa strawberry
4. Krim berwarna hijau rasa apel.
Di setiap meja terdapat bahan bahan tersebut yang ditempatkan di sebuah piring.Kami
mulai menghiasi permen coklat kami sekreatif mungkin sesuai kreasi dan imajinasi masing
masing.Setelah selesai,kami dilarang untuk langsung memakan coklat tersebut.Tetapi coklat
coklat itu dikumpulkan kembali untuk dikemas.Baru setelah pulang kami dapat menikmati
permen coklat kami masing masing.

15
BAB VI

MAKAM BUNG KARNO

A. Bung Karno sebagai Proklamator Kemerdekaan RI


Ir Soekarno atau Bung Karno dilahirkan pada tanggal 6 Juni 1901 di Surabaya Jawa
Timur. Nama lahir soekarno adalah Koesno Sosrodihardjo– meninggal di Jakarta, 21 Juni
1970 pada umur 69 tahun.Soekarno adalah Presiden Indonesia pertama yang menjabat pada
periode 1945–1966. Ia memainkan peranan penting dalam memerdekakan bangsa Indonesia
dari penjajahan Belanda. Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan
Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945. Soekarno adalah yang pertama
kali mencetuskan konsep mengenai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dan ia sendiri
yang menamainya

Soekarno menandatangani Surat Perintah 11 Maret 1966 Supersemar yang


kontroversial, yang isinya menugaskan Letnan Jenderal Soeharto untuk mengamankan dan
menjaga keamanan negara dan institusi kepresidenan. Supersemar menjadi dasar Letnan
Jenderal Soeharto untuk membubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI) dan mengganti
anggota-anggotanya yang duduk di parlemen. Setelah pertanggungjawabannya ditolak Majelis
Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) pada sidang umum ke empat tahun 1967,
Soekarno diberhentikan dari jabatannya sebagai presiden pada Sidang Istimewa MPRS pada
tahun yang sama dan Soeharto menggantikannya sebagai pejabat Presiden Republik
Indonesia.

Ketika dilahirkan, Soekarno diberikan nama Kusno oleh orangtuanya.Namun karena ia


sering sakit maka ketika berumur sebelas tahun namanya diubah menjadi Soekarno oleh
ayahnya.Nama tersebut diambil dari seorang panglima perang dalam kisah Bharata Yudha
yaitu Karna. Nama "Karna" menjadi "Karno" karena dalam bahasa Jawa huruf "a" berubah
menjadi "o" sedangkan awalan "su" memiliki arti "baik".

Di kemudian hari ketika menjadi presiden, ejaan nama Soekarno diganti olehnya sendiri
menjadi Sukarno karena menurutnya nama tersebut menggunakan ejaan penjajah (Belanda).
Ia tetap menggunakan nama Soekarno dalam tanda tangannya karena tanda tangan tersebut
adalah tanda tangan yang tercantum dalam Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang
tidak boleh diubah, selain itu tidak mudah untuk mengubah tanda tangan setelah berumur 50
tahun. Sebutan akrab untuk Soekarno adalah Bung Karno.

16
Di beberapa negara Barat, nama Soekarno kadang-kadang ditulis Achmed Soekarno. Hal
ini terjadi karena ketika Soekarno pertama kali berkunjung ke Amerika Serikat, sejumlah
wartawan bertanya-tanya, "Siapa nama kecil Soekarno] karena mereka tidak mengerti
kebiasaan sebagian masyarakat di Indonesia yang hanya menggunakan satu nama saja atau
tidak memiliki nama keluarga.

Soekarno menyebutkan bahwa nama Achmed didapatnya ketika menunaikan ibadah


haji.Dalam beberapa versi lain] disebutkan pemberian nama Achmed di depan nama
Soekarno, dilakukan oleh para diplomat muslim asal Indonesia yang sedang melakukan misi
luar negeri dalam upaya untuk mendapatkan pengakuan kedaulatan negara Indonesia oleh
negara-negara Arab.

Dalam buku Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia (terjemahan Syamsu
Hadi. Ed. Rev. 2011. Yogyakarta: Media Pressindo, dan Yayasan Bung Karno, ISBN 979-
911-032-7-9) halaman 32 dijelaskan bahwa namanya hanya "Sukarno" saja, karena dalam
masyarakat Indonesia bukan hal yang tidak biasa memiliki nama yang terdiri satu kata.

Kesehatan Soekarno sudah mulai menurun sejak bulan Agustus 1965. Sebelumnya, ia
telah dinyatakan mengidap gangguan ginjal dan pernah menjalani perawatan di Wina, Austria
tahun 1961 dan 1964. Prof. Dr. K. Fellinger dari Fakultas Kedokteran Universitas Wina
menyarankan agar ginjal kiri Soekarno diangkat, tetapi ia menolaknya dan lebih memilih
pengobatan tradisional. Ia bertahan selama 5 tahun sebelum akhirnya meninggal pada hari
Minggu, 21 Juni 1970 di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta
dengan status sebagai tahanan politik. Jenazah Soekarno pun dipindahkan dari RSPAD ke
Wisma Yasso yang dimiliki oleh Ratna Sari Dewi. Sebelum dinyatakan wafat, pemeriksaan
rutin terhadap Soekarno sempat dilakukan oleh Dokter Mahar Mardjono yang merupakan
anggota tim dokter kepresidenan. Tidak lama kemudian dikeluarkanlah komunike medis yang
ditandatangani oleh Ketua Prof. Dr. Mahar Mardjono beserta Wakil Ketua Mayor Jenderal Dr.
(TNI AD) Rubiono Kertopati.

Walaupun Soekarno pernah meminta agar dirinya dimakamkan di Istana Batu Tulis,
Bogor, namun pemerintahan Presiden Soeharto memilih Kota Blitar, Jawa Timur, sebagai
tempat pemakaman Soekarno. Hal tersebut ditetapkan lewat Keppres RI No. 44 tahun 1970.
Jenazah Soekarno dibawa ke Blitar sehari setelah kematiannya dan dimakamkan keesokan
harinya bersebelahan dengan makam ibunya. Upacara pemakaman Soekarno dipimpin oleh

17
Panglima ABRI Jenderal M. Panggabean sebagai inspektur upacara.Pemerintah kemudian
menetapkan masa berkabung selama tujuh hari.

B. Sikap dan Karakter Remaja dalam Melanjutkan Misi Kemerdekaan


Generasi muda merupakan sumber insani pembangunan nasional yang akan menjadi kader-
kader penerus perjuangan bangsa yang takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berpegang teguh
pada Pancasila sebagai idiologi dan pandangan hidup bangsa: menjadi kader-kader angkatan
kerja yang berbudi luhur, dinamis dan kreatif, berilmu dan trampil, bersemangat kepeloporan
yang berjiwa kerakyatan.
Usaha mempersiapkan kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional harus
sejalan dengan cita-cita bernegara yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945, dalam hal
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Generasi muda dan
pembangunan bangsa adalah suatu kaitan erat yang merupakan partner yang tidak dapat
dipisahkan.
. Generasi muda sebagai generasi penerus didorong untuk bertindak kepahlawanan dalam
pembangunan atau mewarisi sifat-sifat kepahlawanan generasi sebelumnya. Nilai-nilai
kepahlawanan harus ditanamkan pada generasi muda agar selalu cepat tanggap dan mampu
mengatasi tantangan-tantangan pembangunan seperti keterbelakangan, frustasi mental, sifat
pesimistis, dan lain-lain. Untuk dapat menanamkan nilai-nilai kepahlawanan itu dapat
dilakukan dengan upaya :
1. Dengan meningkatkan intensitas pembacaan buku-buku sejarah.
2. Mengunjungi tempat-tempat sejarah.
3. Melibatkan generasi muda untuk ikut berperan serta dalam bidang budaya bangsa.
4. Mewariskan dan melestarikan nilai-nilai kepahlawanan dan keperintisan terhadap
generasi penerus swebagai salah satu bekal semangat perjuangan untuk mengisi kemerdekaan
menuju cita-cita bangsa.
Dalam rangka menunjang kegiatan generasi muda yang bersifat kreatif, edukatif, ekonomi
produktif dan kegiatan-kegiatan lain yang bersifat praktis sesuai dengan lingkungannya,
antara lain dalam bentuk kegiatan pengabdian masyarakat maupun kegiatan lain yang dapat
menunjang kegiatan instansi lain, maka didirikan wadah-wadah pembinaan geneasi muda
seperti OSIS, Organisasi di Lingkungan Perguruan Tinggi, Organisasi Fungsional Pemuda
antara lain KNPI, Pramuka, Karang Taruna, AMPI, Organisasi Olahraga dan lain-lain.

18
BAB VI
PENUTUP

A. Simpulan
Dari hasil observasi dapat disimpulkan bahwa terdapat banyak sekali macam macam
buah kakao.Waktu produksinyapun bermacam macam dan hasil olahannyapun
bervariasi.Dan,ternyata kakao punya banyak manfaat yang tak kita duga yang sebelumnya
kita menganggap makan coklat terlalu banyak tidak baik untuk kita.

B. Saran
Dari kegiatan dan observasi yang kami lakukan ada saran yang perlu
dilakukan.Yakni,seharusnya para siswa diperlihatkan pemanenan,proses pasca panen,proses
pengolahan hinggapengemasan sehingga para siswa benar benar mengetahui prosesnya secara
riil dan memahaminya.
Semoga hasil observasi ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca.
Amin.

19

Anda mungkin juga menyukai