Desom
Desom
Tingkat: 2A
Prodi : DIII Keperawatan
Matkul : Dok Keperawatan
Dosen : Ibu Yanti
1). Biodata
a. Identitas Pengkajian
Nama : Tn.M
Umur : 60 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pensiun
No.Register : 06-46-47
Golongan Darah : O
Tanggal Operasi : -
Pada kasus hipertensi, ditemukan keluhan utama adanya pusing yang hebat.
b) Riwayat Kesehatan/ Penyakit Sekarang
Riwayat penyakit sekarang ditemukan pada saat pengkajian yang sedang dijabarkan
dari keluhan utama dengan menggunakan PQRST, yaitu:
Pada kasus hipertensi, ditemukan adanya rasa pusing. Keluhan dirasakan semakin
berat bila melakukan aktivitas yang berat.
Pada kasus hipertensi ditemukan adanya pusing yang tak tertahankan di seluruh
bagian kepala
Saat dikaji pasien hipertensi biasanya didapat riwayat penyakit jantung koroner,
merokok, penyalahgunaan obat, tingkat stress yang tinggi, dan gaya hidup yang
kurang beraktivitas.
e).Aspek psikologis
Pada aspek psikologis, ditemukan adanya tingkat stress yang tinggi pada klien,
emosi yang labil.
f).Aspek Sosial
Pada aspek social tidak ditemukan hubungan ketergantungan karena klien masih
bisa melakukan aktifitasnya namun agak sedikit terganggu.
g).Aspek spiritual
2. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik meliputi:
Keadaan umum
Respon membuka:
Spontan 4
Respon motorik:
Menurut perintah 6
Respon verbal:
Orientasi baik 5
NILAI:
15 : Compos mentis
12-14 : Somnolen
8-11 : Soporus
3-7 : Coma
System penciuman
Terdapat gangguan pada system penciuman, terdapat hambatan jalan nafas.
System pernafasan
Adanya batuk atau hambatan jalan nafas, suara nafas tredengar ronki (
aspirasi sekresi)
System kardiovaskular
System pencernaan
System urinaria
System persarafan
System musculoskeletal
Kaji kekuatan dan gangguan tonus otot, pada klien hipertensi didapat klien
merasa kesulitan untuk melakuakn aktvitas karena kelemahan, kesemuatan atau
kebas.
System integument
J. Analisa data
DS: Medulla
Peningkatan
1. – Riwayat hipertensi Saraf simpatis tekanan darah
– Ateroskelosis Ganglia simpatis
– Perpirasi
DO:
– Kenaikan TD
DS:
– Kelemahan
– Letih
– Nafas pendek
– Gaya hidup
monoton Peningkatan CO
DO: Peningkatan afterload
– Frekuensi jantung Frekuensi jantung meningkat
meningkat
Kelelahan
– Perubahan irama
jantung Tachipnea
DS:
– Keluhan
pusing/pening, berdenyut
– Sakit kepala
suboksipital
– Gangguan
penglihatan
Saraf simpatis
DO:
Ach
– Perubahan
keterjagaan Saraf pasca ganglion
– Afek Aorepinefrine
DS:
Ginjal/rennin
– Gangguan ginjal
(infeksi/obstruksi atau Angiotention I
riwayat penyakit gnjal
sebelumnnya) Angiotension II Potensial
perubahan perfusi
4. DO: Aldosteron jaringan
– Gangguan pola Retersi Na dan H2O
eliminasi
Intravascular
K. Diagnosa keperawatan
L. Perencanaan
Diagnosa Keperawatan 1. :
Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan
peningkatan afterload, vasokonstriksi, iskemia miokard, hipertropi ventricular.
Tujuan : Afterload tidak meningkat, tidak terjadi vasokonstriksi, tidak terjadi iskemia
miokard.
Kriteria Hasil : Klien berpartisifasi dalam aktivitas yang menurunkan tekanan darah /
beban kerja jantung , mempertahankan TD dalam rentang individu yang
dapatditerima, memperlihatkan norma dan frekwensi jantung stabil dalam
rentangnormal pasien.
Intervensi :
Pantau TD, ukur pada kedua tangan, gunakan manset dan tehnik yang tepat.
Diagnosa Keperawatan 2. :
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum,
ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan O2.
Tujuan : Aktivitas pasien terpenuhi.
Kriteria Hasil :Klien dapat berpartisipasi dalam aktivitas yang di inginkan/
diperlukan,melaporkan peningkatan dalam toleransi aktivitas yang dapat diukur.
Intervensi :
Diagnosa Keperawatan 3. :
Gangguan rasa nyaman : nyeri ( sakit kepala ) berhubungan dengan
peningkatan tekanan vaskuler serebral
Tujuan : Tekanan vaskuler serebral tidak meningkat.
Kriteria Hasil : Pasien mengungkapkan tidak adanya sakit kepala dan tampak
nyaman.
Intervensi :
Batasi aktivitas.
Beri tindakan yang menyenangkan sesuai indikasi seperti kompres es, posisi
nyaman, tehnik relaksasi, bimbingan imajinasi, hindari konstipasi.
Diagnosa keperawatan 4. :
Potensial perubahan perfusi jaringan: serebral, ginjal, jantung berhubungan
dengan gangguan sirkulasi.
Tujuan : Sirkulasi tubuh tidak terganggu.
Kriteria Hasil : Pasien mendemonstrasikan perfusi jaringan yang membaik seperti
ditunjukkan dengan : TD dalam batas yang dapat diterima, tidak ada keluhan sakit
kepala, pusing, nilai-nilai laboratorium dalam batas normal.
Intervensi :
M. Implementasi
Implementasi adalah pelaksanaan dari aapa yang sudah direncanakan dari
setiap diagnose yang muncul.
N. Evaluasi
Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan, proses yang continue
yang penting untuk menjamin kualitas dan ketetapan perawatan yang diberikan dan
dilakukan dengan meninjau respon pasien untuk menentukan keaktifan rencana
perawatan dan memenuhi kebutuhan pasien.