Anda di halaman 1dari 9

 BERANDA

 PROFIL

PRO EMERGENCY

Emergency & Health Assistance

 HOME
 BUSINESS»
 DOWNLOADS»
 PARENT CATEGORY»
 FEATURED
 HEALTH»
 MUSIC
 POLITICS

Subscribe

Follow Us!

Be Our Fan

Blogger Themes

Cincopa user is out of traffic quota for this month.


Please upgrade your plan
Basic Trauma Life Support For Nurse (BTLS For Nurse)
13.43 PRO EMERGENCY
Apa dan untuk siapa pelatihan BTLS For Nurse itu ???

Pelatihan BTLS For Nurse adalah pelatihan yang ditujukan kepada perawat dan atau
mahasiswa keperawatan tingkat akhir untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan dalam menangani penderita gawat darurat karena trauma.

Latar belakang Pro Emergency menyelenggarakan pelatihan ini karena masih tingginya
tingkat kematian dan kecacatan akibat kegawat-daruratan (emergency case) pada
kejadian kecelakaan transportasi, industri, rumah tangga, gejolak sosial (terorisme,
konflik masyarakat, kejahatan dan kekerasan) dan bencana yang tidak henti-hentinya
melanda negeri ini.

Penyebab tingginya angka kematian dan kecacatan akibat kegawatdaruratan


tersebut adalah tingkat keparahan, kurang memadainya peralatan, sistem yang
belum memadai dan pengetahuan/keterampilan dalam penanggulangan
penderita gawat darurat kurang mumpuni. Pengetahuan penanggulangan
penderita gawat darurat memegang porsi besar dalam menentukan keberhasilan
pertolongan. Pada banyak kejadian banyak penderita gawat darurat yang justeru
meninggal atau mengalami kecacatan yang diakibatkan oleh kesalahan dalam
melakukan pertolongan (kesalahan petugas).Oleh karena itu perlu adanya
peningkatan pengetahuan dan keterampilan penanggulangan penderita gawat
darurat pada perawat terutama yang bekerja di Unit GawatDarurat(UGD).

Seperti kita ketahui perawat merupakan petugas yang berada digarda depan
dalam penanggulangan penderita gawat darurat. Oleh karena itu pengetahuan
dan keterampilan penanggulangan penderita gawat darurat trauma mutlak harus
dikuasai.

Berikut ini adalah materi-materi yang dipelajari oleh peserta pada pelatihan BTLS
forNurse :

1.IntroductionAndCourseReview

Pada awal pelatihan peserta diajak untuk mengetahui GOAL dari pelatihan BTLS
for Nurse yaitu mengidentifikasi dan menangani masalah yang mengancam
nyawa penderita. Peserta juga diajak untuk mengetahui sejak dini skenario dari
pelatihanyangterdiridariteoridanpraktek.

2.MedicalEmergencyResponseSystem

Ini merupakan materi pertama pelatihan yang berisi tentang sistem


penanggulangan penderita gawat darurat secara terpadu. Sistem yang dimaksud
adalah penanggulangan yang berkesinambungan dari mulai fase pra rumah
sakit, fase rumah sakit dan paska rumah sakit. Materi ini juga menekankan
bahwa penanganan fase pra rumah sakit sangat penting untuk meningkatkan
keberhasilan pertolongan di fase rumah sakit. Keberhasilan pertolongan di fase
pra rumah sakit dan fase rumah sakit akan menentukan fase paska rumah sakit,
apakah penderita pulang dengan selamat (sembuh total), cacat atau bahkan
meninggal.

3.BasicLifeSupport

Basic Life Support adalah penanggulangan penderita gawat darurat tanpa


menggunakan alat dan obat. Pada materi ini di fokuskan pada pengetahuan dan
keterampilan Resusitasi Jantung Paru (Cardio Pulmonary Resucitation-CPR).
Setiap peserta harus mampu menangani penderita yang mengalami henti
jantung dan henti napas dari mulai safety first, cek respons, Minta tolong,
Penanganan Airway, Breathing dan Circulation. Prinsip penanganan DR ABC
adalah pengetahuan dasar yang harus dipahami oleh peserta. Proses CPR yang
mengadopsi revisi yang dilakukan oleh American Heart Association (AHA) pada
tahun 2005.

4. AirwayAndBreathing : Basic And Advance

Berdasarkan prioritas Airway, Breathing, Circulation (ABC) maka peserta harus


menguasai terlebih dahulu penilaian dan penanganan masalah-masalah yang
terjadi pada jalan napas dan pernapasan. Peserta harus memahami bahwa
sumbatan pada jalan napas merupakan pembunuh paling cepat dari pada
gangguan pada pernapasan. Goal dari materi ini peserta harus mengasai teknik
pembebasan jalan napas yang terdiri dari chinlift, jaw trust, pemasangan Oro-
Naso pharyngeal Air Way, Suctioning, Pemasangan ETT (Endo Tracheal
Intubation) dan Nedle Crycothyroidotomy.

5. Circulation And Shock

Setelah menguasai penanganan Airway-Breathing maka selanjutnya peserta


harus menguasai tentang indentifikasi masalah pada sirkulasi. Pada sesi ini
terutama dikaji mengenai syok haemoragik yang diakibatkan oleh trauma.
Peserta harus mampu menjelaskan derajat syok berdasarkan kehilangan darah
dan tanda vital yang bisa dikenali. Peserta juga harus mampu mengenali tanda
syok secara cepat dan melakukan resusitasi cairan.

6. Initial Assessment And Management of The Trauma Patients

Pengetahuan peserta mengenai ABC akan dimanifestasikan secara terintegrasi


dalam Initial Assessment And Management. Prinsip ABC merupakan modal
dalam menangani penderita gawat darurat dalam rangka life saving baik secara
berurutan berdasar prioritas maupun secara simultan. Secara garis besar Initial
Assessment and Management terbagi dalam Primary Survey dan Secondary
Survey.

7. Mechanism Of Injury

Mechanism of Injury adalah proses sebelum, saat dan setelah terjadinya trauma
(kecelakaan). Hal ini penting untuk dipelajari sebagai penilaian awal
kemungkinan cedera yang bisa terjadi pada penderita akibat dari kecelakaan
tersebut. Sebagai contoh orang dengan riwayat pengendara sepeda motor yang
tertabrak mobil dan terpental sejauh 20 meter kemungkinan akan mengalami
multiple trauma termasuk cedera kepala dan curiga mengalami patah tulang
leher (servical fracture).
8. Head Trauma

Benturan kepala dengan objek pada saat terjadi kecelakaan akan


mengakibatkan cedera kepala baik ringan, sedang ataupun berat. Cedera pada
kepala akan mengakibatkan gangguan kesadaran. Selain itu cedera pada kepala
disertai penurunan kesadaran menimbulkan kecurigaan pada cedera tulang
belakang. Sehubungan dengan kesadaran maka peserta harus menguasai
penghitungan skor glasgow Coma Scale (GCS) atau dengan teknik cepat AVPU
(Alert, verbal, Pain, Unrespons)

9. Spinal Trauma

Tulang belakang (Spinal) terdiri dari Servikal, Thorakal, Lumbal, Sacral, dan
Koksigis. Cedera pada tulang belakang yang tidak ditangani dengan benar (misal
: pengangkatan yang sembarangan) akan mengakibatkan cedera tambahan
(cedera sekunder) seperti kelumpuhan, henti napas, henti jantung bahkan
samapi dengan kematian. Oleh karena itu peserta harus menguasai teknik
stabilisasi servikal, penggunaal Long Spine Board, Teknik Log Roll, termasuk
teknik mengeluarkan penderita dari medan sulit di TKP dengan teknik ekstrikasi
yang benar.

10. Thoracic Trauma

Cedera pada dada akan berpengaruh pada fungsi pernapasan penderita.


Peserta harus mampu mengenali masalah cedera dada yang mengancam
nyawa seperti Tension Pneumothorak, Open Pneumothorak, dan Tamponade
jantung. Keterampilan yang harus dikuasai oleh peserta pada cedera dada
diantaranya teknik pemberian oksigen dan melakukan Chest Decompresi
dengan Nedle Thorakocintesis.

11. Abdominal Trauma

Trauma Abdomen seringkali mengakibatkan gangguan pada sirkulasi. Didalam


abdomen terdapat organ hati, ginjal, usus, lambung, limpa dan Aorta. Apabila
organ tersebut mengalami benturan atau luka tembus maka akan mengakibatkan
perdarahan yang hebat. Keadaan yang sulit dikenali sebagai keadaan yang
mengancam nyawa adalah luka tumpul (benturan) yang mengakibatkan
perdarahan dalam. Hal ini karena perdarahan tersebut tidak bisa dilihat dengan
mata telanjang dari luar. Seringkali apabila keadaan ini tidak bisa dikenali
dengan segera akan membahayakan jiwa penderita.
12. Musculosceletal Trauma

Materi ini membahas tentang Fraktur, Strain, Sprain, Luka dan Perdarahan. Pada
sesi ini peserta harus mampu melakukan Splinting dan Bandaging (Balut-Bidai)
dengan benar.

13. Thermal Trauma (Burn)

Peserta harus mampu mengenali luas luka bakar dengan rumus Rule Of
Nine dan mengenali derajat luka bakar berdasarkan kedalaman luka. Peserta
juga harus mampu menangani penderita luka bakar termasuk melakukan
resusitasi cairan sesuai dengan rumus Baxter.

14. Extrication, Stabilization And Transfering Of The Patients

Selain penanganan di dalam UGD Rumah sakit peserta juga harus mampu
melakukan penanganan di lokasi kejadian. Oleh karena itu kepada peserta
diajarkan cara melakukan Ekstrikasi (mengeluarkan penderita dari medan Sulit),
Stabilisasi setelah penderita berada ditempat aman dan Transportasi dari TKP ke
Rumah sakit rujukan.

15. Triage

Triage adalah pemilahan penderita untuk menentukan prioritas penanganan.


Apabila jumlah penderita banyak sedangkan penolong dan peralatannya terbatas
(misal : pada bencana) maka dilakukan teknik Simple Triage And Rapid
Treatment (START) dengan prioritas penderita dengan tingkat survival (harapan
hidup) paling tinggi. Sedangkan apabila sumberdaya penolong memadai maka
prioritas pertolongan adalah penderita yang paling gawat terlebih dahulu.

16. Drill And Exercise

Pelatihan ini mengedepankan kemampuan keterampilan dan pemahaman


terhadap sistem pertolongan. Oleh karena itu selain harus melalui Skill Station
peserta juga harus menyelesaikan Drill/latihan menangani penderita yang
dikondisikan seperti keadaan yang sesungguhnya.

For Registration,
Call : 08.12.13.14.5000 or email : proemergency@yahoo.co.id

Posted in: BTLS For Nurse,Pelatihan Perawat,Training


Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda

Link ke posting ini

Buat sebuah Link

Search

SHARE

 Popular
 Tags
 Blog Archives
POSTINGAN POPULER

START : Simple Triage And Rapid Treatment


Traige adalah penilaian, pemilahan dan pengelompokan penderita yang akan
mendapatkan penanganan medis evakuasi pada kondisi kejadian masal a...

Basic Trauma Life Support For Nurse (BTLS For Nurse)


Apa dan untuk siapa pelatihan BTLS For Nurse itu ??? Pelatihan BTLS For Nurse
adalah pelatihan yang ditujukan kepada perawat dan atau maha...

JAW THRUST : Penanganan Airway Pada Penderita Trauma


Penanganan sumbatan airway karena pangkal lidah pada penderita dengan
kemungkinan patah tulang leher dapat dilakukan secara manual dengan ti...

CHIN LIFT : Penanganan Airway pada penderita trauma


Membebaskan jalan napas pada penderita trauma yang dicurigai mengalami patah
tulang leher harus selalu menjaga posisi tubuh penderita agar s...

MECHANISM OF INJURY / BIOMEKANIK TRAUMA


Fase 1 . Kendaraan Menabrak Objek Fase 2. Pada pengemudi yang tidak memakai
safety belt badan akan terangkat kedepan Fase 3 ....

The Chain Of Survival


Rantai kelangsungan hidup adalah aplikasi dari sistem emergency medical service
(EMS) yang terdiri dari 4 mata rantai, yaitu : 1. Ak...

EMERGENCY & INTENSIVE CARE UNIT AMBULANCE SERVICE : standar alat


Emergency and Intensive Care Unit Ambulance (EmICU Ambulance) merupakan
terobosan untuk menyediakan sarana transportasi medis bagi penderita...
 DR ABC Concept in emergency care
D : DANGER waspada bahaya yang mengancam diri sendiri, lingkungan dan korban
terutama untuk pertolongan di lokasi kejadian (TKP) R : R...
 Welcome to ProCPR.org
Dear PRO, Thank you for registering with ProCPR.org, your interactive online
community for CPR re-certification. Log into your account now t...

TEKNIK-TEKNIK MEMPERTAHANKAN AIRWAY


Bila penderita mengalami penurunan kesadaran maka pangkal lidah kemungkinan akan
jatuh kebelakang dan menyumbat hipofaring. Sumbatan sepe...

Copyright © 2011 PRO EMERGENCY | Powered by Blogger


Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger
Themes | Web Hosting Coupon Codes

Anda mungkin juga menyukai